p-Index From 2020 - 2025
7.631
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Semantik : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JURNAL KONFIKS Jurnal Madah ABDIMAS SILIWANGI Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) JE (Journal of Empowerment) Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat METABASA Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Ide Bahasa Telaga Bahasa : Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Lingua Susastra Enggang: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Gurindam: Jurnal Bahasa dan Sastra Jurnal Ilmiah Buana Bastra: Bahasa, Susastra, dan Pengajarannya Inovasi : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Jurnal Ilmu Komunikasi Toba: Journal of Tourism, Hospitality, and Destination Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa (JURRIBAH) Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan Prawara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurnal Pengabdian Harapan Bangsa Jurnal Kajian dan Penelitian Umum Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, Dan Sosial Humaniora Bhinneka: Jurnal Bintang Pendidikan dan Bahasa Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Pragmatik : Jurnal Rumpun Ilmu Bahasa dan Pendidikan Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA An International Journal Tourism and Community Review Mutiara Pendidikan dan Olahraga Kajian Administrasi Publik dan ilmu Komunikasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Pembelajaran Teks Anekdot dengan Menggunakan Media Video Animasi pada Siswa Kelas X SMK Profita Bandung 2018/2019 Wikanengsih; Heri Isnaini; Yesi Maylani Kartiwi
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.388 KB) | DOI: 10.30605/onoma.v5i2.128

Abstract

Artikel ini membahas tentang penggunaan media video animasi pada proses pembelajaran teks anekdot pada siswa kelas X SMK. Penelitian ini difokuskan pada aktivitas siswa dan guru serta perbedaan peningkatan hasil pelaksanaan pembelajarannya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian quasi experiment atau design control group. Pembelajaran teks anekdot dengan menggunakan media video animasi ini dikombinasi dengan metode quantum learning. Hasil yang diperoleh dapat dilihat dari hasil prates dan pascates di kelas kontrol ada perubahan yang signifikan dilihat dari nilai yang dominan meningkat. Prates di kelas kontrol mendapatkan nilai rata-rata 66,73 dan untuk nilai pasca tes mendapatkan nilai rata-rata 88,93 Selain itu, terlihat pula peningkatan prates dan pascates di kelas eksperimen. Rata-rata prates adalah 67 dan rata-rata nilai pascates adalah 97,53. Dengan demikian, pembelajaran dengan media ini diharapkan dapat memfasilitasi keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar yang tinggi, diharapkan juga kemampuan kreativitas siswa pada pembelajaran teks anekdot. Pada akhirnya, siswa dapat kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya masing-masing, yang pada gilirannya nanti minat belajar meningkat, siswa belajar dengan antusias, dan dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Komunikasi Tokoh Pingkan dalam Merepresentasikan Konsep “Modern Meisje” Pada Novel Hujan Bulan Juni Heri Isnaini
MUKASI: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.987 KB) | DOI: 10.54259/mukasi.v1i2.867

Abstract

The representation of female characters in the novel “Hujan Bulan Juni” by Sapardi Djoko Damono is based on the concept of "modern meisje" initiated by Kartini. This concept is an implication of the presentation of independent women who are in various ways able to become influential figures in society. The concept of "modern meisje" is represented through the character of Pingkan, the female character in the novel “Hujan Bulan Juni”. Pingkan is described as a mixed Manado-Javanese woman who has character as a "modern meisje" representation. This character can be seen in various signs seen in the portrayal of the character, both from physical depictions, characters, attitudes, and dialogue. This article aims to show the representation of Pingkan figures as "modern meisje" in accordance with Kartini's feminist concept. The method used in this study is a quantitataif descriptive method by placing the novel as research data. In addition, feminist studies become a theory that is used as a basis and reference in discussion. The results of the discussion showed that the figure of Pingkan is a figure who represents the concept of "modern meisje" in Kartini's view. This representation can be referenced in the concept of free women, independent, visionary, enthusiastic, and personal. This representation is conveyed by Kartini as part of the idealism of modern female figures in the view of feminism.
Gaya Humor Pada Puisi “Iklan” Karya Sapardi Djoko Damono Heri Isnaini; Yulia Herliani
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Artikel ini membahas gaya humor pada puisi “Iklan” karya Sapardi Djoko Damono. Gaya humorpada puisi ini dibahas teori hermeneutika dan stilistika. Pembahasan puisi ini berkelindan padadiksi dan imaji yang digunakan dalam puisi yang bernada humor dan nakal. Penggambaran gayahumor tersebut dilihat berdasarkan konsep tanda yang muncul di dalamnya. Tanda-tanda tersebutkemudian dianalisis dengan teori hermeneutika, yakni dengan melihat tanda dan menafsirkannya.Selain itu, puisi juga dikaitkan dengan penggunaan gaya bahasa dalam tataran stilistika. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa gaya humor pada puisi Sapardi Djoko Damono menempatidimensi rasa pada manusia karena mengacu pada eksistensi manusia, kebijaksanaan, satire, danwaktu. Dengan demikian, gaya humor pada puisi “Iklan” karya Sapardi Djoko Damono adalahproses kreatif pengarang dalam mengkritisi keadaan di sekitarnya dalam bentuk pengejawantahaneksistensi manusia yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan dirinya, hubunganmanusia dengan sesama, dan hubungan manusia dengan Tuhan.Kata Kunci: hermeneutika, humor, puisi, semiotika, stilistika
KONSEP MEMAYU HAYUNING BAWANA: ANALISIS HERMENEUTIKA PADA PUISI-PUISI SAPARDI DJOKO DAMONO Heri Isnaini
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol 11 No 1 (2021): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v11i1.2849

Abstract

Abstrak Artikel ini membahas konsep memayu hayuning bawana pada puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono. Konsep memayu hayuning bawana merupakan salah satu konsep ajaran mistik Jawa yang bertujuan membangun keseimbangan, kesadaran, dan kelestarian alam. Konsep ini dapat juga dimaknai sebagai rahmatan lil alamin, yakni menjadikan manusia bermanfaat bagi sesama dan alam. Konsep ini juga bertujuan mencapai keselarasan mikrokosmos dan makrokosmos, yakni keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Teori yang digunakan pada pembahasan ini adalah teori hermeneutika Paul Ricoeur dengan memfokuskan pada pembahasan kode-kode simbolik yang terkait dengan kerangka konsep memayu hayuning bawana. Tahapan-tahapan dalam menganalisis puisi ini diawali dengan objektifikasi struktur teks, mengklasifikasi kode-kode simbolik, menafsirkan kode-kode simbolik, memaknai teks sesuai kerangka konsep mistik Jawa, dan mengaitkan teks yang memiliki relasi dengan teks yang lain. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menunjukkan konsep memayu hayuning bawana dalam puisi-puisi Sapardi Djoko Damono sebagai bentuk ideologi yang digunakan penyair dalam merepresentasikan gagasan dalam bentuk puisi. Kata Kunci: konsep memayu hayuning bawana, hermeneutika, puisi, stilistika Abstract This article discusses the concept of “memayu hayuning bawana” in Sapardi Djoko Damonos poetries. The concept of “memayu hayuning bawana” is one of the concepts of Javanese mystical teachings aimed at building balance, awareness, and preservation of nature. This concept can also be interpreted as “rahmatan lil alamin”, which is to make humans useful for others and nature. This concept also aims to achieve harmony between the microcosm and the macrocosm, namely the harmony of human relations with God, human relations with humans, and the relationship between humans and nature. The theory used in this discussion is Paul Ricoeur's hermeneutic theory by focusing on the discussion of symbolic codes related to the concept framework of “memayu hayuning bawana”. The stages in analyzing this poem begin with objectification of the structure of the text, classifying symbolic codes, interpreting symbolic codes, interpreting texts according to the framework of Javanese mystical concepts, and linking texts that have relations with other texts. Thus, the results of this study can show the concept of “memayu hayuning bawana” in Sapardi Djoko Damono's poetry as an ideological form used by poets to represent ideas in poetic form. Keywords: the concept of “memayu hayuning bawana”, hermeneutics, poetry, stylistics
Penyuluhan Penyusunan Bahan Ajar Bahasa Indonesia yang Inovatif Bagi Guru-Guru SMP di Kabupaten Subang Jawa Barat Heri Isnaini; Wikanengsih Wikanengsih; Yesi Maylani Kartiwi
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.866 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v1i2.601

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan program pengabdian dalam rangka sosialisasi panduan penyusunan bahan ajar inovatif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi guru-guru SMP di kabupaten Subang, Jawa Barat. Panduan bahan ajar yang disosialisasikan merupakan panduan bahan ajar yang inovatif berdasarkan pemanfaatan teknologi dan informasi berdasarkan pola masyarakat industri 4.0. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah metode pendidikan dan pelatihan (diklat) sehingga hasil yang diharapkan menjadi lebih maksimal dan dapat menjadi rujukan bagi para guru dalam menyusun bahan ajar yang inovatif sehingga bahan ajar yang digunakan pada proses pembelajaran dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Penyuluhan dan sosialisasi ini bertujuan untuk mendesimenasikan panduan penyusunan bahan ajar Bahasa Indonesia yang inovatif berbasis animasi dan contoh bahan ajar teks dalam bentuk animasi yang diperuntukkan bagi guru SMP di kabupaten Subang, Jawa Barat sehingga guru diharapkan memiliki kemampuan dan mengetahui variasi bahan ajar yang dapat disampaikan kepada para siswa. Selain itu, bahan ajar teks berbasis animasi dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pendidikan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Mite Sanghyang Kenit: Daya Tarik Wisata Alam di Desa Rajamandala Kulon Kabupaten Bandung Barat Heri Isnaini; Indra Permana; Riana Dwi Lestari
TOBA: Journal of Tourism, Hospitality and Destination Vol. 1 No. 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.757 KB) | DOI: 10.55123/toba.v1i2.398

Abstract

The stories that traditional societies believe in that have developed and spread over the generations have given birth to the concept of collective memory and belief. These memories and beliefs manifest into myths. In many traditions of indonesian society, myth is born from mite, a story that involves the supernatural power, namely the power of the Gods. In Sundanese culture, mites often tell the story of the Gods who descended to earth with a certain mission. This study discusses the Sanghyang Kenit mite which used to be considered a sacred story. Mite Sanghyang Kenit is discussed in a dual perspective, namely as a story of the past and as a cultural artifact that manifests as a tourist destination. The method used in this study is descriptive qualitative with the object of the story as data. In addition, SWOT matrices (strenghts); (weaknesses); (opportunities); and (threats) are used to analyze Sanghyang Kenit as a tourist destination in terms of uniqueness, authenticity, and scarcity. The results showed that Sanghyang Kenit mite can be a natural tourist attraction in Rajamandala Kulon village, West Bandung regency, namely by proving the existence of continuity between mites and potential tourist attractions.
ANALISIS SEMIOTIKA PADA PUISI “DALAM DOA: II” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO Nuraeni Agustina; Rochmat Tri Sudradjat; Heri Isnaini
Parole : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 5 (2021): VOLUME 4 NOMOR 5, SEPTEMBER 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/p.v4i3p%p.6822

Abstract

This article analyzes the signs found in the poem "Dalam Doa: II" by Sapardi Djoko Damono. The focus of this research is as follows. 1) what are the signs in Sapardi Djoko Damono's poem "Dalam Doa: II"?; and 2) how is the meaning built on the poem "Dalam Doa: II" based on the signs found?. This study uses the theory of semiotics put forward by Carles Sanders Pierce by analyzing the signs on poetry. The mark analysis used refers to the relationship of a mark to an object, i.e. a mark that is an icon, an index, and a symbol. The signs found will eventually refer to the meaning and understanding of the poem in its entirety. The results of this study showed that the signs contained in the poem "Dalam Doa: II" by Sapardi Djoko Damono consists of signs in the form of symbols, namely symbols that can build meaning about the values of religiosity in poetry. Thus, the use of semiotics theory in analyzing the poem "Dalam Doa: II" by Sapardi Djoko Damono has an important role in understanding and interpreting poetry as a whole
MENINGKATKAN POTENSI DAN KOMPETENSI SISWA SEKOLAH DASAR PADA PROGRAM KAMPUS MENGAJAR Indra Wildani; Heri Isnaini
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2395

Abstract

ABSTRAK Kampus Mengajar merupakan salah satu kegiatan pengembangan pendidikan dari program Kampus Merdeka, yaitu salah satu program unggulan dari Badan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kampus Mengajar merupakan sebuah program yang mengajak mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia agar mau membantu memajukan dan mengembangkan sekolah, terutama dalam bidang literasi, numerasi, administrasi dan teknologi. Sekolah yang menjadi sasaran dalam program ini ialah sekolah-sekolah yang terletak di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdalam) dan sekolah yang masih dalam tahap pengembangan. Salah satunya Sekolah Dasar Swasta Pasirgede yang berlokasi di Dusun Pasirgede, Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sekolah ini dibangun pada tahun 2012 sehingga baru beroperasi sekitar 8-9 tahun. Mahasiswa yang ditugaskan pada kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 di SDS Pasirgede berjumlah 7 orang. Kegiatan di mulai dari tanggal 22 Maret 2021 sampai 22 Juni 2021, yaitu sekitar tiga bulanan. Adapun beberapa program kerja atau program kegiatan yang telah berhasil dirumuskan dan dilaksanakan selama kegiatan Kampus Mengajar ini berlangsung, seperti pojok baca, penghijauan sekolah, pembuatan perpustakaan digital, dan literasi senja. ABSTRACTThe Teaching Campus is one of the educational development activities of the Merdeka Campus program, which is one of the flagship programs from the Agency of the Ministry of Education and Culture. Kampus Mengajar is a program that invites students from various regions in Indonesia to be willing to help advance and develop schools, especially in the fields of literacy, numeracy, administration and technology. The schools targeted in this program are schools located in the 3T (Disadvantaged, Outermost, Deepest) areas and schools that are still in the development stage. One of them is Pasirgede Private Elementary School located in Pasirgede Hamlet, Cimarias Village, Pamulihan District, Sumedang Regency, West Java. The school was built in 2012 so it has only been operating for about 8-9 years. The students assigned to the Teaching Campus Batch 1 activities at SDS Pasirgede totaled 7 people. The activity starts from March 22, 2021 to June 22, 2021, which is around three months. There are several work programs or activity programs that have been successfully formulated and implemented during this Teaching Campus activity, such as reading corners, school greening, making digital libraries, and twilight literacy.
Hawa, Taman, dan Cinta: Metafora Religiositas pada Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono Heri Isnaini; Riana Dwi Lestari
Gurindam: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/gjbs.v2i2.16582

Abstract

AbstrakReligiositas menjadi tema yang sangat penting dalam puisi. Tema ini berkelindan mewujud bahasa figuratif dalam berbagai tataran, baik itu kata, frasa, kalimat, larik, bait, dan tipografi. Bahasa figuratif berjenis metafora menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam puisi. Artikel ini bertujuan memaparkan penggunaan metafora religiositas pada puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Penggambaran metafora religiositas pada artikel ini diwujudkan dalam diksi “Hawa”, “taman”, dan “cinta”. Ketiganya merepresentasikan nilai-nilai religiositas pada tataran kepercayaan kepada Tuhan. Pembacaan metafora religiositas tersebut memanfaatkan penggunaan teori stilistika dan hermeneutika. Selain itu, pendekatan deskriptif analitik kualitatif diharapkan dapat mengejawantah dan mengelaborasi pemaknaan puisi secara lebih komprehensif. Dengan demikian, pembahasan ini diharapkan dapat memberikan pemaknaan atas nilai-nilai religiositas yang terdapat dalam puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono. Kata Kunci: hermeneutika, makna, metafora, puisi, religiositas                  AbstractReligiosity is a very important theme in poetry. This theme manifests figurative language in various levels, be it words, phrases, sentences, arrays, stanzas, and typography. Metaphorical figurative language became the most widely used language in poetry. This article aims to explain the use of religiosity metaphors in the poems of Sapardi Djoko Damono. The metaphorical depiction of religiosity in this article is embodied in the dictions "Eve", "garden", and "love". All three represent the values of religiosity on the level of belief in God. The reading of the metaphor of religiosity utilizes the use of the theories of stilistics and hermeneutics. In addition, descriptive approaches to qualitative analytics are expected to spell and elaborate the meaning of poetry more comprehensively. Thus, this discussion is expected to provide meaning to the values of religiosity contained in poems by Sapardi Djoko Damono.   Keywords: hermeneutics, meaning, metaphor, poetry, religiosity                                
SUWUNG DAN METAFORA KETUHANAN PADA PUISI “DALAM DIRIKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO Heri Isnaini
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.292

Abstract

AbstrakPenelitian ini memaparkan konsep suwung pada puisi “Dalam Diriku” karya Sapardi Djoko Damono. Pemaparan konsep suwung tersebut ditentukan oleh penggunaan metafora ketuhanan di dalam puisi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 3 masalah, yakni: 1) bagaimana struktur puisi?; 2) bagaimana penggambaran gaya bahasa metafora yang ditampilkan dalam teks puisi?; dan 3) bagaimana konsep suwung digambarkan melalui metafora ketuhanan pada puisi? Ketiga permasalahan tersebut dibahas dengan menggunakan teori metafora melalui konsep figure yang dikemukakan Abrams. Penggunaan teori ini untuk mendedahkan konsep suwung sebagai ejawantah dari tema ketuhanan dalam puisi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yakni menempatkan teks sebagai data dan objek penelitian. Analisis yang digunakan adalah analisis isi dengan fokus pada penganalisisan teks dari segi gaya bahasa dan pemaknaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep suwung dapat ditemukan pada tataran diksi dan simbol dalam tataran metafora ketuhanan. Konsep suwung semakin menegaskan metafora ketuhanan yang ditampilkan Sapardi Djoko Damono pada puisi “Dalam Diriku”. AbstractThis research describes the concept of suwung in the poem "Dalam Diriku" by Sapardi Djoko Damono. The presentation of the concept of suwung is determined by the use of divine metaphors in poetry. This study is motivated by 3 problems, namely: 1) how is the structure of poetry?; 2) how is the depiction of metaphorical language styles displayed in the text of the poem?; and 3) how is the concept of suwung described through divine metaphors in poetry? The three issues were discussed using metaphorical theory through the concept of figures put forward by Abrams. The use of this theory to reveal the concept of suwung as an ejawantah of the theme of deity in poetry. This study uses qualitative descriptive method, which is to place text as data and research object. The analysis used is content analysis with a focus on text analysis in terms of language style and usage. The results of this study show that the concept of suwung can be found in the diction state and symbols in the divine metaphorical state. The concept of suwung further confirms the divine metaphor that Sapardi Djoko Damono displays in the poem "Dalam Diriku".
Co-Authors Agung Sudibyo Ahmad Feisal Riza Ai Rosmiati Aji Jehan Fellani Andrianti, Vika Aquarini Priyatna Ayo Suaryo Ayu Nuraini Kosasih Ayu Nuraini Kosasih Deasy Supartini Deli Siti Maulida Dewi Lestari Diana Aprilianti Diena San Fauziya Dimas Afrito Dinda Luciana Puspita Dinda Luciana Puspita DWI SURYANTO Enung Nurhayati, Enung Eponiah Eponiah Fitri Agustina Gita Sugiarti Heris Hendriana Herlina, Sherly Ika Mustika Ika Mustika Ilda Hilda Rinjani Ilda Hilda Rinjani Indra Permana Indra Wildani Indrie Destyanie Ferdian Intan Rosmawati Irfan Juhari Jajang Suparman Juwita, Evi Ratna Kalyska Khusnul Khotimah Lestari Purwaningsih Lina Meilinawati Rahayu Maryadi Wijaya Maulana Yusup Mimin Sahmini, Mimin Mochamad Whilky Rizkyanfi Muhamad Adji Musthofa, Nadia Hudzaifah Mustika Sari, Vera Mustika, R. Ika Nia Kurniasari, Nia Nikfadatul Amriyah Nuraeni Agustina Oseu Liana Paulana Christian Suryawin Peni Puspitasari, Peni Permana, Siti Nurisnie Fadillah Pipin Supini R. Mekar Ismayani Ratna Sari Dewi, Yayah Riana Dwi Lestari Rini Widiastuti Riska Oktavia Lurina Riza Fauzan Rochmat Tri Sudradjat Sania Nurhayati Sifa Khaerunnisa Siti Solihah Sudrajat, Rochmat Tri Sugilestari, Tuti Sukatmo Sukatmo Sukatmo Sukatmo Sunarti Sunarti Wikanengsih, Wikanengsih Winnugroho Wiratman, Manfaluthy Hakim, Tiara Aninditha, Aru W. Sudoyo, Joedo Prihartono Yesi Maylani Kartiwi Yoki N Kusmawanto Yorensina Anip Kalakmabin Yuda Mahardika, Reka Yudamahardika, Reka Yulia Herliani Yulia Herliani Yulia Herliani Yulia Herliani