Indonesia mengalami prevalensi diabetes mellitus yang meningkat setiap tahun. Diabetes mellitus sebagai penyakit metabolisme dapat meningkatkan produksi ROS (reactive oxygen species) dan berpotensi menyebabkan penyakit komplikasi seperti penyakit pada sistem reproduksi yaitu infertilitas. Hal ini salah satunya dapat dicegah dengan pengobatan herbal yang saat ini sedang banyak dimaksimalkan penggunaannya. Daun sukun menjadi salah satu tanaman herbal dengan kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak daun sukun (A. altilis F.) terhadap peningkatan jumlah total spermatozoa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain kelompok control post-test-only dan menggunakan subjek yang diinduksi oleh streptozotosin (STZ). Kelompok perlakuan dibagi menjadi 3 dengan dosis ekstrak daun sukun 200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB, dan 800 mg/KgBB diuji bersama dengan kontrol negatif (diberikan pakan standar, minum, dan tidak diberikan induksi STZ dan kontrol positif (diberikan pakan standar, minum, dan diberikan induksi STZ tanpa ekstrak daun sukun). Dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Uji Pos-Hoc Mann Whitney, hasil yang didapatkan adalah signifikan (P Value <0,05) pada kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan 1,2, dan 3. Ekstrak duan sukun dengan dosis 200 mg/KgBB memberikan efek yang hampir sama dengan kelompok kontrol negatif. Dapat dismpulkan bahwa pemberian ekstrak daun sukun dapat memberikan pengaruh terhadap jumlah total spermatozoa pada tikus diabetik.