Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

RESILIENSI DIRI DALAM MENGHADAPI TEKANAN KEHIDUPAN ( (STUDI PADA PADA ISTRI ANGGOTA TNI ANGKATAN DARAT) Dayanti Armanda Sari; Dyah Astorini Wulandari
Psycho Idea Vol 13, No 1 (2015): PSYCHO IDEA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.255 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v13i1.1579

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resiliensi diri dalam menghadapi tekanan pada istri anggota TNI AD sehingga dapat bertahan dan bangkit dari situasi yang menekan.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi terhadap 3 informan primer yaitu istri dari anggota TNI Angkatan Darat, dan 3 orang terdekat dari masing-masing informan sebagai sumber data sekunder. Validitas yang digunakan adalah validitas triangulasi, sedangkan reliabilitas yang digunakan adalah dengan membangun rapportyang baik dengan informan serta melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Analisis data dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah aspek-aspek resiliensi yang ditemukan adalah situasi yang menekan secara tidak langsung membuat informan belajar untuk mengontrol emosi (regulasi emosi), mengendalikan berbagai kesulitan dengan berusaha membiasakan diri dan bersikap tenang (pengendalian impuls), mempunyai keyakinan bahwa segala kesulitan dapat dilewati dan berubah lebih baik (optimisme), menyadari resiko menjadi istri TNI AD sehingga mampu melewati kesulitan kehidupan (analisa masalah), memahami tugas dari profesi suami sehingga mampu berperan sebagai istri yang baik (empati), memiliki keyakinan terhadap diri sendiri bahwa dirinya mampu mengatasi kesulitan tanpa di dampingi suami (efikasi diri), mampu mengambil sisi positif dari berbagai situasi yang menekan (pencapaian).
STUDI KASUS TENTANG PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJADI LESBI Eka Rizki Meilani; Suwarti Suwarti; Dyah Astorini Wulandari
Psycho Idea Vol 16, No 1 (2018): PSYCHO IDEA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.779 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v16i1.2499

Abstract

The purpose of this study is to examine how the decision-making process becomes lesbian. This research is a qualitative research with case study approach. This research was conducted in Purwokerto Banyumas Regency. Determination of informant in this research using snowball technique method with criterion of informant is lesbian who ever have relationship with same type. Based on these criteria, the researcher get 3 lesbian informants that are M, I and R. Data collecting method by interview and observation. Test data validity by using triangulation method. Data analysis technique used is interactive model consisting of data reduction, data presentation and conclusion.The results of this study describes how the decision making process made a lesbian to be lesbian. The existence of biological factors, psychosocial and psychological on the life of the informant who influential in decision making. Based on the study of the reasons for being lesbian, the responses obtained as data are: for informants M because of the comfortable feel of hanging out with women; informant I is because of hatred of men, because of traumatic experience since childhood witnessed his father's abusive treatment to his mother, so that I appear the feeling of hate toward men, while informant R the reason to be lesbian is because of comfortable pair with woman and physically informant R feel tomboy since childhood. Based on the study collecting information about the life of lesbian hence obtained data that the three informants equally obtain information through lesbian community. Based on the study of how the views of himself and the public about a lesbian? then the data obtained that: Informants M and R admitted that do not care about the opinions of others about lesbi, whereas according to informant I every human being has the right to argue anything about lesbi life. Initially the three informants have no consideration whatsoever to choose to be lesbian and still live lesbiannya life samapai this time. The three informants will remain lesbi and live life with their respective spouses. Keywords: Personal Decision Making Process, Male, Lesbian.
KAJIAN TENTANG FAKTOR-FAKTOR KOMITMEN DALAM PERKAWINAN Dyah Astorini Wulandari
Psycho Idea Vol 7, No 1 (2009)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.407 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v7i1.168

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tentang komitmen, aspek-aspek komitmen, jenis komitmen dan peran komitmen dalam perkawinan. Kehidupan berkeluarga ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Membentuk dan membangun rumah tangga ternyata lebih mudah daripada mempertahankan keutuhan keluarga itu sendiri. Perkawinan yang kuat tidak terjadi dengan begitu saja tetapi perlu diupayakan dan diperjuangkan. Pasangan suami isteri harus punya niat yang kuat untuk berusaha meningkatkan hubungan mereka. Salah satu kunci untuk mempertahankan perkawinan yang kuat adalah komitmen. Kata Kunci : perkawinan, komitmen
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN BURNOUT PADA ATLET BULUTANGKIS DI PURWOKERTO Hannah Yukhi Primita; Dyah Astorini Wulandari
Psycho Idea Vol 12, No 1 (2014): PSYCHO IDEA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.973 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v12i1.517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan burnout pada atlet bulutangkis di Purwokerto. Subjek penelitian ini adalah atlet bulutangkis di Purwokerto yang berjumlah 51 orang. Data dikumpulkan menggunakan instrumen skala motivasi berprestasi dan skala burnout. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa motivasi berprestasi mempunyai hubungan dengan burnout pada atlet bulutangkis di Purwokerto. Motivasi berprestasi memberikan sumbangan efektif sebesar 41,6% terhadap burnout sedangkan sisanya 58,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini seperti faktor lingkungan, faktor pengalaman, faktor individu yang meliputi kepribadian yang dimiliki individu. Kata kunci : motivasi berprestasi, burnout, atlet bulutangkis
Academic Dishonesty in Prospective Religion Teachers Herdian Herdian; Dyah Astorini Wulandari
Psikologia : Jurnal Psikologi Vol 2 No 1 (2017): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.493 KB) | DOI: 10.21070/psikologia.v2i1.1258

Abstract

The purpose of this study is how the forms of dishonest behavior in situations doing paper work, mid semester exam and final exam of the semester and describe the purpose of behaving dishonestly. Participants in this study are 29 students of 4th semester of Islamic studies education program at university x in Purwokerto. This research uses qualitative method with vignette open questionnaire data retrieval tool known as method to reveal values in individual and data analysis using content analysis. Based on the results of this study revealed that the task situation is the most used situation by students to do academic dishonesty. Academic forms of academic dishonesty work on paper assignments, mid semester exam and final semester exam is asking / asking answers, cheating / looking at friends' answers, quoting blogs, copying paste, copying answers, opening small papers. While the purpose of academic disagreement on the situation of doing paper assignments, mid semester exam and final exam of the semester that is to be / easy to do, work completed / quickly completed, for friends to teach / get answers, not difficult in doing, accurate answers, good value, -same cackling with friends and borrowing to copy.
PSIKOEDUKASI KEBENCANAAN UNTUK GURU-GURU TAMAN KANAK-KANAK Imam Faisal Hamzah; Dyah Astorini Wulandari; Zaldhi Yusuf Akbar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.834 KB)

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitigasi kebencanaan. Selainitu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial.Jumlah peserta dalam pengabdian masyarakat ini yaitu 37 orang guru TK Aisyiyah se-Kecamatan Ajibarang.Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi pemaparan mengenai kebencanaan secara umum, pemaparanmengenai Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial, serta simulasi kondisi bencana alam. Hasil darikegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan para guru Taman Kanak-Kanak terhadap kebencanaan danmitigasi kebencanaan. Selain itu, para guru juga memiliki keterampilan mitigasi bencana maupun dukungankesehatan mental dan psikososial.
RESPECT EDUCATION BAGI GURU SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN BULLYING DI TK AISYIYAH BUSTHANUL ATHFAL KEBANGGAN BANYUMAS 2020 Desti Pujiati; Dyah Astorini Wulandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.637 KB)

Abstract

Program Ipteks ini memberikan pemahaman kepada para peserta tentang bullying bisa muncul pada masa usia dini. Tujuan dari pelatihan adalah memberikan pemahaman respect bullying sebagai upaya pencegahan bullying di sekolah, mewujudkan sekolah yang aman untuk anak terhindar dari bullying, keterampilan cara mencegah dan menangani bullying bagi guru TK dan orangtua. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian yang berupa pelatihan menggunakan metode diskusi, role play, game, pemberian tugas, action plan, observasi lapangan, dan focus grup discussion. Hasil dari kegiatan ini survey awal dan wawancara untuk mengetahui kondisi mitra dan hal-hal apa yang perlu dibenahi atau dilakukan untuk memberdayakan kelompok mitra. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan Respect Education bagi guru dan orang tua murid TK bagian kegiatan yang disepakati bersama. Melalui membangun komitmen, diferensi sosial, identitas diri, konsep gender, bullying, strategi penanganan bullying, serta menggali ide-ide kreatif. Pemahaman guru dan orangtua anak TK, keterampilan dalam mengikuti pelatihan serta turut andil dalam mencegah dan menangani bullying secara tepat, perlu pendampingan lebih lanjut untuk mengetahui teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pencegahan dan menangani bullying.
PSYCHOLOGICAL FIRST AIDS (PFA) BY ONLINE UNTUK MENGURANGI KECEMASAN COVID-19 Ugung Dwi Ario Wibowo; Dyah Astorini Wulandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.148 KB)

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan: meningkatan kemampuan relawan psikososial untuk berperan dalam penanganan covid-19 melalui keterampilan psychological first aid (PFA). Pengabdian pada masyarakat ini menggunakan dengan subjek sejumlah 12 relawan psiksosial Pimpinan Ranting Aisyiyah/PRA Daarul Muhajirin Sumampir, Purwokerto. Tahapan IbM ini yaitu: (1) analisis kebutuhan pelatihan dengan wawancara formal; (2) Pelaksanaan Pelatihan, dengan metode ceramah, diskusi, worksheet, dan relaksasi; dan (3) Evaluasi Kegiatan. Personalia pelaksana IbM ini yaitu 2 orang dosen dibantu 2 mahasiswa. Pelaksanaan IbM ini yaitu selama 4 bulan, dimulai persiapan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pembuatan laporan akhir. Materi pelatihan yang diberikan: (1) mengenal konsep relawan psikososial; (2) konsep dasar dan pemahaman Psychological First Aid (PFA); dan (3) Implementasi PFA by online sebagai pengurangan kecemasan masyarakat terhadap Covid19. Kesimpulannya, pelatihan Psychological First Aid (PFA) by Online sebagai pengurangan kecemasan masyarakat terhadap Covid-19 sangat diterapkan untuk relawan sebagai salah satu upaya membentuk konsep kerelawanan dan berprogram PFA. Metode kombinasi daring dan luring tepat digunakan selama masa pandemik. Follow up. Pendampingan pasca pelatihan di lapangan/kebencanaan dan simulasi dalam implementasi Psychological First Aid (PFA) by Online.
The Effect of Self-Confidence Towards Public Speaking on Students of Islamic Education Study Program, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Pragita Bela Utari; Suwarti Suwarti; Dyah Astorini Wulandari; Itsna Nurrahma Mildaeni
Altruistik : Jurnal Konseling dan Psikologi Pendidikan Vol 2, No 2 (2022): Altruistik : Jurnal Konseling dan Psikologi Pendidikan
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/altruistik.v2i2.37767

Abstract

Students of the Islamic Religious Education Study Program should have good public speaking skills because students will become PAI teachers. Public speaking is the ability to speak in public using language that can be understood by listeners. Public speaking can be influenced by self-confidence, so students must have high self-confidence because it is intended that the ability to speak in front of many people goes well without feeling embarrassed, feeling awkward, and much more. This study aims to examine the effect of self-confidence on public speaking for students of UMP Islamic Education Study Program. This study used a simple random sampling technique as many as 181 students in the UMP Islamic Education Study Program. The data collection method uses a public speaking scale with a reliability of 0.941. Confidence scale with reliability of 0.902. The analytical technique used is simple linear regression analysis with SPSS version 25 program. The results of the study show that the F value is 626,992 with a t value of 25,040, the significance value (p) = 0.000 (p < 0.05), meaning that the proposed hypothesis can be accepted. with an Rsquare value of 0.778. This shows that self-confidence has an influence of 77.8% and 22.5% is influenced by other factors outside the study.
PENGUNGKAPAN DIRI MELALUI MEDIA SOSIAL DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA SISWA (SELF-DISCLOSURE THROUGH SOCIAL MEDIA AND INTERPERSONAL COMMUNICATION REVIEW OF GENDER OF STUDENTS) Twi Lia Widiyawati; Dyah Astorini Wulandari
PSIMPHONI Vol 2, No 2 (2021): September
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.55 KB) | DOI: 10.30595/psimphoni.v2i1.11521

Abstract

This study aims to determine the relationship between self-disclosure through social media with interpersonal communication in terms of gender in adolescents. This research is a quantitative research. The research population was 150 students with a sample of 108 students. The data collection technique in this study used a simple random sampling technique. The data collection method used interpersonal communication scale (31 valid items, = 0.874 ) and self-disclosure through social media (23 valid items, = 0.911 ). The results of data analysis using Pearson's product moment and obtained a p significance value of 0.008 (p < 0.05). These results indicate that the hypothesis is accepted, namely that there is a relationship between self-disclosure through social media and interpersonal communication in MTS Al-Hidayah Purwokerto students. And the Pearson correlation value of -0.254 which produces a negative correlation. And it can be concluded that there is a significant but negative relationship where the higher the self-disclosure through social media, the lower the interpersonal communication, and conversely the lower the self-disclosure made through social media, the higher the interpersonal communication. Based on the results of the independent samples test, the significance of 0.319 (sig < 0.05) indicates that there is no significant difference between self-disclosure in boys and girls. as well as interpersonal communication with a significance of 0.109 (sig < 0.05) indicates that there is no significant difference in interpersonal communication between men and women.