Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PROPHETIC SOFTSKILLS UNTUK BERSAING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Ugung Dwi Ario Wibowo
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 21, No 1: Februari 2019
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.264 KB) | DOI: 10.26486/psikologi.v21i1.758

Abstract

Revolusi industri generasi keempat telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi begitu cepat mengubah pola industri dan mengancam keberadaan industri incumbent. Akibatnya, sumber daya manusia yang di era industri 4.0 menuntut soft skills yang berbeda. Survey yang dilakukan National Association of Colleges and Employers (2017) Job Outlook 201, menyatakan bahwa lulusan perguruan tinggi yang sedang berburu pekerjaan harus bisa menunjukkan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah (bobot penilaian = 82,9%); kemampuan untuk bekerja dalam tim (82,9%); keterampilan komunikasi tertulis (80,3%); kepemimpinan (72,6%); etika kerja yang kuat (68,4%); kemampuan analitis/kuantitatif (67,5%); dan keterampilan komunikasi verbal (67,5%). Prophetic soft skills memberikan gambaran tentang ciri-ciri kerasulan Muhammad SAW yaitu: fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya; amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugas dan kewajibannya; siddiq (jujur) dapat dipercaya; dan tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi. Untuk bisa bersaing di era revolusi industri 4.0, prophetic soft skills idealnya disertai mental tanmiyatul ilmi’ (mengembangkan ilmu) untuk bisa mengikuti disrupsi yang terjadi dalam hal digital dan global.
PELATIHAN ALTRUISME DALAM KERELAWANAN PADA MAHASISWA KOMUNITAS PSIKOSOSIAL Ugung Dwi Ario Wibowo
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Dharma Bhakti
Publisher : STIE Ekuitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52250/p3m.v6i1.417

Abstract

Kesiapsiagaan dan pencegahan adalah kunci utama penanggulangan bencana di Indonesia sebagai negara supermarket bencana. Agar bisa berkontribusi aktif, para relawan milenial yang tergabung dalam mahasiswa Komunitas Psikososial Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto harus memiliki sikap altruisme selain memahami manajemen kebencanaan. Pengabdian masyarakat Pelatihan Altruisme dalam Kerelawanan pada Mahasiswa Relawan Komunitas Psikososial diikuti oleh 24 peserta. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu: analisis kebutuhan pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan dilakukan pada tanggal 2 April 2021 di PPIT Al Ittihad, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Materi yang diberikan: (1) mengenal konsep kerelawanan dan kebencanaan; (2) konsep dasar dan pemahaman altruisme yang terdiri dari empati, sikap sukarela, dan perilaku menolong; (3) pengembangan dasar altruisme dalam kerelawanan; dan (4) implementasi altruisme sesuai dengan aktivitas dan kapasitas relawan kebencanaan. Kesimpulannya, kegiatan pengabdian masyarakat pelatihan altruisme dalam kerelawanan sangat tepat diterapkan sebagai salah satu upaya membentuk relawan yang baru bergabung di komunitas psikososial untuk memiliki sikap altruisme. Metode ceramah interaktif, diskusi, dan simulasi menjadi metode yang tepat untuk memberi pemahaman dan implementasi sikap altruisme dalam kerelawanan. Tindak lanjut dari pelatihan alruisme dalam kerelawanan pada mahasiswa komunitas psikososial yaitu pendampingan pasca pelatihan.
Peran Regulasi Diri Islami dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Komitmen Organisasional Pada Karyawan Organisasi Syariah Ugung Dwi Ario Wibowo
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 18 No. 1 (2013)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol18.iss1.art9

Abstract

Sharia organization founded in order to realize fallah (the common good), had a classic probems that is employees turnover problem. By that case, researcher interested in studying the role of islamic self-regulation and job characteristic on organizational commitment to the employees of sharia organization. Quantitative research study was classified based on the type of data and data analysis procedures. The independent variables in this study are: islamic self-regulation and job characteristic, while the dependent variable in this study is: organizational commitment. The subjects in this study were 44 employees in BMT. Hypothesis testing with multiple regression analysis, which data analysis calculate using SPSS For Windows Release 17.00 programme. Conclusions from this research are: (1) Islamic self-regulation had significant effect on organizational commitment, (2) job characteristic had significant effect on organizational commitment, and (3) Islamic self-regulation and job characteristic had simultant significant effect on organizational commitment.Keywords: islamic self-regulation, job characteristic, organizational commitment, sharia organization
THE INFLUENCE OF INTEGRITY AND ISLAMIC SELF-REGULATION TOWARD TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON MANAGEMENT OF SHARIA ORGANIZATION Ugung Dwi Ario Wibowo
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2018): PSIKOISLAMEDIA : JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.748 KB) | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v3i1.5223

Abstract

The objective to be achieved in this research is to find how the influence of integrity to transformational leadership on management of sharia organization; the influence of islamic self- regulation toward transformational leadership on the management of sharia organizations; as well as the influence of Islamic self-integrity and self-regulation on transformational leadership on management of sharia organizations. The subject of research is the leader or managers of Baitul Maal wal Tanwiil (BMT) or sharia financial services cooperative in Banyumas, Central Java, Indonesia, which are 32 leaders. Criteria of the management are: occupy the element of leadership or have the role of managing people/leadership in job description and have subordinates in their work. Data were collected using questionnaires. The results showed that: there was a significant influenc of integrity toward transformational leadership; there was a significant infleunce of islamic self-regulation toward transformational leadership; and there was a significant influence of integrity and islamic self-regulation simultaneously toward transformational leadership.
The Effect of Religiosity on Work Ethic on Educators Yanuar Putri Agustina; Ugung Dwi Ario Wibowo
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 2 (2021): Proceedings of Psychology in Individual and Community Empowerment to Build New Normal
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.209 KB) | DOI: 10.30595/pssh.v2i.119

Abstract

This study aimed to determine the effect of religiosity on the work ethic of the educator at the State Police School (SPN) of the Central Java Police. This research is a quantitative study with 57 educators at the State Police School (SPN) of the Central Java Police. The data collection method used in this study is to use a work ethic scale with a reliability of 0.955, a religiosity scale with a reliability of 0.906. The data analysis technique used in this study was a simple linear regression analysis technique to determine the effect of religiosity on the work ethic of the State Police School (SPN) educators of the Central Java Police. The results showed that the calculated F = 0.942 and significant value = 0.000 (p <0.05), it can be concluded that the hypothesis is accepted, there is an influence of religiosity on the work ethic of the State Police School (SPN) educators of the Central Java Police. It is also known that the coefficient of determination is 0.369, which indicates that the influence of the independent variable (religiosity) on the dependent variable (work ethic) provides an effective contribution of 36.9%.
Pengaruh Altruism Terhadap Extra-role Behavior Pada Taruna Siaga Bencana di Kabupaten Banyumas Ayu Sasmita; Ugung Dwi Ario Wibowo
Psycho Idea Vol 17, No 1 (2019): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.935 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v17i1.3410

Abstract

This research is aimed at investigating the effect of altruism on the extra-role behavior of 113 members of Taruna Siaga Bencana (TAGANA) in Banyumas Regency. The data were collected through two scales: extra-role behavior scale with the reliability of 0.910 and altruism scale with the reliability of 0.927. The data were analyzed using the simple regression technique. Based on the data analysis, it is revealed that the Ftest is 136.798 with the probability sig. (p) = 0.000 (p < 0.01). It can be concluded that H0 is accepted; which means there is a significant effect of altruism on the extra-role behavior. The determinant coefficient value is 0.552. The value shows that altruism affects the extra-role behavior as much as 55.2% and the rest 44.8% is affected by other variables which are not investigated in this research.
IbM Peningkatan Psychological Wellbeing pada Guru SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto Ugung Dwi Ario Wibowo; S Suwarti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.124 KB)

Abstract

Society service aims: to help teachers able to interpret the work and life according to the desired psychological conditions, thus requiring increased self-skill to build psychological wellbeing. Society service is used by a number of 28 teachers SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto. Training sessions of Psychological Wellbeing on the Teacher are: (1) Know the concept of "self" in yourself; (2) basic concepts and psychological wellbeing; (3) psychological wellbeing development in the workplace; and (4) psychological wellbeing implementation with its work. Training Implementation, using lecture, discussion, worksheet, and relaxation methods. In conclusion, IbM Improvement of psychological wellbeing on teachers SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto is appropriately applied as one effort to form the concept of thinking in work that is wellbeing and led to effective working behavior. The inhouse method becomes an appropriate method for understanding and raising psychological wellbeing as an outcome. Follow up. Post-training mentoring in the workplace and simulation in psychological wellbeing.
PENGARUH RELIGIUSITAS DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PADA KARYAWAN WAROENG “SS” DI PURWOKERTO THE EFFECT OF RELIGIOSITY AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON EMPLOYEE'S PERFORMANCE IN WAROENG “SS” IN PURWOKERTO Suharyani Ayuningtyas; Ugung Dwi Ario Wibowo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.823 KB)

Abstract

This study aimed to determine the effect of religiosity and organizationalculture on employee's performance in Waroeng SS in Purwokerto. It wasquantitative research. There were 50 employees as the research subjects.The subjects were taken by using try out used. The data were collected byusing a Likert scale which consisted of a religiosity scale, an organizationalculture scale, and a performance scale. The results of the reliability testwere measured using alpha Cronbach with the results of the reliability of0.873 for religiosity, 0.870 for organizational culture, and 0.932 forperformance. The data were analyzed using multiple linear regressionanalysis. Based on the analysis of the data, the value of F count = 63.979with a probability sig (p) = 0.000 (sig value (p) 0.05). It can be concludedthat the hypothesis is accepted. It means that there is a simultaneous effectof religiosity and organizational culture on the employee's performance inWaroeng SS in Purwokerto.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan budayaorganisasi secara parsial dan simultan terhadap kinerja pada karyawanWaroeng “SS” di Purwokerto. Penelitian ini merupakan penelitiankuantitatif dengan subjek penelitian sebanyak 50 karyawan Waroeng “SS”Purwokerto dengan menggunakan try out terpakai. Metode pengumpulandata yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan skala Likert yangterdiri dari skala religiusitas, skala budaya organisasi dan skala kinerja.Hasil uji reliabilitas diukur menggunakan alpha cronbach dengan hasilreliabilitas religiusitas 0,873, budaya organisasi 0,870, dan kinerja 0,932.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknikanalisis regresi linier berganda. Berdasarkan analisis data yang diperolehyaitu nilai Fhitung = 63,979 dengan probabilitas sig (p) = 0,000 (nilai sig (p)< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu terdapatpengaruh religiusitas dan budaya organisasi secara parsial dan simultanterhadap kinerja pada karyawan Waroeng “SS” di Purwokerto.
PSYCHOLOGICAL FIRST AIDS (PFA) BY ONLINE UNTUK MENGURANGI KECEMASAN COVID-19 Ugung Dwi Ario Wibowo; Dyah Astorini Wulandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.148 KB)

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan: meningkatan kemampuan relawan psikososial untuk berperan dalam penanganan covid-19 melalui keterampilan psychological first aid (PFA). Pengabdian pada masyarakat ini menggunakan dengan subjek sejumlah 12 relawan psiksosial Pimpinan Ranting Aisyiyah/PRA Daarul Muhajirin Sumampir, Purwokerto. Tahapan IbM ini yaitu: (1) analisis kebutuhan pelatihan dengan wawancara formal; (2) Pelaksanaan Pelatihan, dengan metode ceramah, diskusi, worksheet, dan relaksasi; dan (3) Evaluasi Kegiatan. Personalia pelaksana IbM ini yaitu 2 orang dosen dibantu 2 mahasiswa. Pelaksanaan IbM ini yaitu selama 4 bulan, dimulai persiapan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pembuatan laporan akhir. Materi pelatihan yang diberikan: (1) mengenal konsep relawan psikososial; (2) konsep dasar dan pemahaman Psychological First Aid (PFA); dan (3) Implementasi PFA by online sebagai pengurangan kecemasan masyarakat terhadap Covid19. Kesimpulannya, pelatihan Psychological First Aid (PFA) by Online sebagai pengurangan kecemasan masyarakat terhadap Covid-19 sangat diterapkan untuk relawan sebagai salah satu upaya membentuk konsep kerelawanan dan berprogram PFA. Metode kombinasi daring dan luring tepat digunakan selama masa pandemik. Follow up. Pendampingan pasca pelatihan di lapangan/kebencanaan dan simulasi dalam implementasi Psychological First Aid (PFA) by Online.
IbM PENINGKATAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA MDMC KABUPATEN BANYUMAS Ugung Dwi Ario Wibowo; Pambudi Rahardjo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.467 KB)

Abstract

Peningkatan kemampuan komunikasi dalam organisasi akan membantu dalam perilaku kerja organisasional, terutama sebagai pengurus/manajerial organisasi sekaligus dalam suatu program di lapangan kebencanaan pada saat menjadi relawan bencana. Berdasarkan interview dan observasi terhadap ketua MDMCKabupaten Banyumas dan para pengurus, menunjukkan bahwa komunikasi organisasi merupakan salah satu aspek psikologis dan organisasional yang perlu ditingkatkan dalam bekerja, selain kemampuan berorganisasi dan kompetensi sebagai relawan. Pelatihan Komunikasi Organisasi pada 62 pengurus MDMC Kabupaten Banyumas. Metode pelaksanaan IbM ini yaitu: (1) Analisis Kebutuhan Pelatihan dengan wawancara formal; (2) Pelaksanaan Pelatihan, dengan metode ceramah, diskusi, worksheet, dan relaksasi; dan (3) Evaluasi Kegiatan, denganpelaksanaan selama 4 bulan, dimulai persiapan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pembuatan laporan akhir. Materi yang diberikan: (1) mengenal konsep ”self” pada organisasi; (2) konsep dasar dan pemahaman komunikasi dalam organisasi; (3) Pengembangan komunikasi organisasi di MDMC; dan (4) Implementasi komunikasiorganisasi sesuai dengan bidang/pekerjaannya dalam rangka untuk menguatkan produktivitas organisasi. IbM Peningkatan Komunikasi Organisasi pada MDMC Kabupaten Banyumas tepat diterapkan sebagai salah satu upaya membentuk konsep berkomunikasi dalam suatu organisasi secara efektif dan memunculkanperilaku bekerja secara tim yang efektif. Kombinasi metode inhouse (di dalam ruangan) dan outdoor (di luar ruangan) menjadi metode yang tepat untuk memberi pemahaman dan kesadaran pentingnya komunikasi organisasi sebagai luaran. Follow up. Konsultasi intensif dalam hal komunikasi organisasi maupun problem organisasional lainnya.