Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Era Digital Di MTS. Mattirowalie Kabupaten Bulukumba Hajar, Sitti; Marwan, Andi; Surti; Amna, Nuraisa; Kaharuddin, Kaharuddin
Elementary Journal : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 7 No. 2 (2024): Elementary Journal: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Publikasi dan UKI Toraja Press Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/v79m6v21

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di era digital. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Adapun data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh lalu diolah dengan menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa MTs Mattirowalie  di era digital meliputi tujuh peran, yaitu: (1) Peran guru sebagai sumber belajar; (2) Peran guru sebagai fasilitator; (3) Peran guru sebagai pembimbing; (4)Peran guru sebagai demonstrasi; (5) Peran guru sebagai pengelola; (6) Peran guru sebagai motivator; (7) Peran guru sebagai elevator. Adapun kesimpulan dari penelitian ini bahwa peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sudah diterapkan dengan baik selama pembelajaran. Adapun peran guru yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di era digital yaitu peran guru sebagai sumber belajar, peran guru sebagai fasilitator, peran guru sebagai pembimbing, peran guru sebagai demonstrator, peran guru sebagai pengelola, peran guru sebagai motivator dan peran guru sebagai elevator.
Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Sabir, Ridha Ichwanty; Hajar, Sitti; Kaharuddin, Kaharuddin
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-April 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i1.1436

Abstract

Pendidikan karakter di Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam mengintegrasikan nilai-nilai moral dan Pancasila dalam kurikulum sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai strategi untuk membentuk karakter peserta didik. Metode penelitian menggunakan pendekatan library research untuk menyusun ulang informasi dari literatur terpercaya terkait konsep pendidikan karakter dan implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah. Peneliti fokus mencari dan menggabungkan kembali informasi dari literatur yang berhubungan dengan konsep pendidikan karakter, nilai-nilai Pancasila, serta pendekatan dan metode yang diterapkan dalam proyek serupa di berbagai sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program-program seperti gotong royong, diskusi kelompok, mentoring, pembelajaran berbasis proyek, dan kegiatan ekstrakurikuler berorientasi Pancasila efektif dalam meningkatkan kebersamaan, tanggung jawab sosial, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini juga mengidentifikasi komitmen sekolah, peran guru sebagai role model, serta dukungan aktif dari orang tua dan masyarakat sebagai faktor pendukung utama keberhasilan implementasi. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya, penelitian ini merekomendasikan kolaborasi erat antar berbagai pihak serta dukungan kebijakan yang komprehensif untuk meningkatkan efektivitas pendidikan karakter berbasis Pancasila di sekolah-sekolah Indonesia.
Correlation between Stress Level and Hair Loss in Students Nadira Sabrina Mufti; Wahyu Lestari; Hajar, Sitti; RM Agung Pranata Kusuma Atmaja
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 37 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikk.V37.1.2025.9-14

Abstract

Background: Hair loss is one of the most commonly reported problems in dermatology One of the causes of hair loss is high stress levels. The effects of stress can impact hair condition, which in turn can affect appearance. Purpose: This study was to determine the relationship between stress levels and the incidence of hair loss among students at Syiah Kuala University. Methods: This research employed an observational analytic study using approach, utilizing cross-sectional data. The number of subject used in this study was 100 students who were taken by the simple random sampling method. The data analysis used was bivariate analysis to see the relationship between stress levels and the incidence of hair loss. Result: Out of 100 subjects of students with normal, mild, moderate, severe, and very severe stress levels, 59% of them experienced pathological hair loss. By using a significance value of 95%, the relationship between stress levels and the incidence of hair loss in Syiah Kuala University students showed a significance value, or p-value, of 0.024. Conclusion: This study shows that there is a relationship between stress levels and the incidence of hair loss among students at the University of Syiah Kuala.
Efektivitas Alat Permainan Edukatif Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Terhadap Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Tk Handayani Palampang Yulianti, Wahyunita; Artati, Yuli; Hajar, Sitti; Ichwanty Sabir, Ridha
Journal of Education Sciences: Fondation & Application Vol 4 No 1 (2025): Maret
Publisher : Pendidikan Nonformal Universitas Muhammadiyah Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56959/jesfa.v4i1.113

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Efektivitas Alat Permainan Edukatif dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Terhadap Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini di TK Handayani Palampang. Penelitian ini berfokus pada efektivitas alat permainan edukatif terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Alat Permainan Edukatif dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Terhadap Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini di TK Handayani Palampang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data mengguanakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas alat permainan edukatif dengan memanfaatkan lingkungan sekitar adalah mendorong motivasi belajar siswa, membuat siswa lebih terlibat aktif dan lebih senang saat proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran Merdeka Belajar dalam Perkembangan Teknologi dalam Perspektif Pembelajaran Daring Program Belajar Merdeka Nurwahida; Amin, Saiful; Kaharuddin; Hajar, Sitti
Elementary Journal : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 8 No. 1 (2025): Elementary Journal: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Publikasi dan UKI Toraja Press Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/2mt35964

Abstract

Technological developments have played a significant role in the world of education. The benefits of technology for the world of education include obtaining information, increasing students’ learning abilities, facilitating access to learning, making material more interesting and being able to increase interest in learning. Indonesian is one of the lessons that must keep up with technological developments. Independent Campus is the policy of the Minister of Education and Culture, where the goal and mission is to encourage students to master various knowledge that is useful for entering the world of work. Through this policy, the Merdeka Campus provides opportunities for students to choose the courses they want to take as well as freedom of thought and innovation for lecturers and students. This article will also explain that technological developments and the Merdeka Campus learning program play a very important role in improving the quality of education, one of which is in learning Indonesian. This can be seen from the implementation of the benefits of technology in improving Indonesian language learning and the Merdeka Campus policy which provides freedom to innovate and study independently which is able to increase creativity in learning Indonesian.
Peran Komunikasi Efektif dan Efisien dalam Interaksi Belajar Mengajar Kaharuddin; Hajar, Sitti; Nasir; Marwan, Andi; Andini; Nuraeman; Kaharuddin, Kaharuddin
Elementary Journal : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 8 No. 1 (2025): Elementary Journal: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Publikasi dan UKI Toraja Press Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/rvga2554

Abstract

As social creatures and living in groups in everyday life, humans certainly do not escape interaction or communication. Communication is the process of conveying a message from the communicator to the communicant or audience, whether in the form of symbols or emblems, in the hope of bringing or understanding the message to students (students) in the classroom or in society and trying to change attitudes and behavior. In the world of education, the learning process will be effective if communication and interaction between teachers and students occurs efficiently and effectively. In classroom learning, the communication process will take place either between teacher and student, in this case, students or vice versa between students and teachers or educators, where the learning material is the message in the learning communication process which is often seen as the heart or core of learning activities. In this learning communication, educational interactions occur which take place in the form of message exchange which is none other than learning material. In the context of learning communication, teachers are placed in a position as communicators because the duties and roles of teachers as learning leaders position them as communicators, while students are placed as communicants or students. Teachers must be able to master good interaction patterns and communication techniques in the learning process.
Pelatihan Public Speaking Bagi Siswa di SMP Negeri 2 Bulukumba Kaharuddin, Kaharuddin; Al Alim, Zul Fadhli; Hajar, Sitti
TONGKONAN: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4 No 1 (2025): Tongkonan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : FKIP UKI TORAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/zcy37627

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum dan keterampilan komunikasi siswa SMPN 2 Bulukumba. Melalui sesi-sesi yang dirancang secara interaktif, siswa mendapatkan pemahaman teoretis mengenai konsep dasar public speaking serta komunikasi interpersonal yang efektif. Selain itu, pelatihan memberikan pengalaman praktis yang mencakup simulasi berbicara di depan audiens, penyusunan materi presentasi yang terstruktur, dan teknik pengelolaan rasa gugup. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan evaluasi langsung dari performa siswa selama pelatihan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek kepercayaan diri, kemampuan menyampaikan ide, dan keterampilan mendengarkan aktif. Program ini direkomendasikan untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah agar manfaatnya dapat terus dirasakan secara berkelanjutan.
Peran Teknologi dalam Bimbingan Konseling untuk Mendukung Pendidikan Inklusi Citra, Ratna; Hajar, Sitti; Khatima, Ashlifatul; Gustiani; Yusuf, Ahmad
Jurnal Inovasi Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Inovasi Pembelajaran
Publisher : YAYASAN YASZOY CAYAHA NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71049/jdtpb442

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran teknologi dalam mendukung bimbingan konseling bagi siswa berkebutuhan khusus dalam konteks pendidikan inklusif. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode literatur review, penelitian ini menganalisis berbagai study yang telah dilakukan sebelumnya terkait topik ini. Data diperoleh melalui penelusuran pada Google Scholar dengan menggunakan kata kunci seperti Bimbingan Konseling, inklusi, Pendidikan, Siswa Berkebutuhan Khusus, dan Teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi pendukung memegang potensi signifikan dalam memfasilitasi pembelajaran inklusif, namun efektivitasnya sangat bergantung pada pelatihan guru, infrastruktur yang memadai, dan dukungan kebijakan. Penelitian ini menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut dan pengembangan intervensi berbasis teknologi untuk mendukung Pendidikan inklusif.  
Evaluation Of Educational Service Quality At An Integrated Islamic Junior High School In Gowa Regency Taslim, A. Mutmainnah; Hajar, Sitti; Adam, Wahyuni
Indonesian Journal of Educational Science (IJES) Vol 8 No 1 (2025): Indonesian Journal of Education Science (IJES)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/ijes.v8i1.5625

Abstract

This study aims to examine the quality of educational services and to identify the priority factors for improving educational services at an Integrated Islamic Junior High School (SMP IT) in Gowa Regency. The research employed a quantitative method with a descriptive approach. The population consisted of all students at the selected SMP IT in Gowa Regency, with the entire population of 53 students taken as the sample. The data obtained were analyzed using Importance Performance Analysis (IPA) with the assistance of SPSS version 26. The findings indicate that the educational services experienced by the students are generally aligned with their expectations, as reflected in the average conformity level of 93.08%. Furthermore, three factors were identified as priorities for service improvement based on students perspective: teachers’ punctuality in attending scheduled classes (assurance dimension), the sincerity of mentors in caring for students during illness (empathy dimension), and the availability of textbooks or learning modules for students (tangible dimension). Based on these results, it is recommended that the school administration pay greater attention to the services provided to students as service users by improving the identified priority areas and maintaining the quality of services that are already satisfactory.