Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Hubungan Penggunaan Pomade dengan Kejadian Ketombe pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Dendri Yaneski; Wahyu Lestari; Cut Gina Inggriyani
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 21, No 3 (2021): Volume 21 Nomor 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v21i3.20667

Abstract

Ketombe atau pityriasis sicca adalah penyakit yang umum diderita oleh orang dewasa di seluruh dunia dengan gejala klinis sisik yang berwarna putih hingga kekuningan tanpa menimbulkan peradangan pada kulit kepala. Ketombe diderita hampir 50% oleh penduduk di dunia yang dimulai dari usia pubertas hingga dewasa tanpa memandang etnis dan suku. Jika berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih sering mengalami ketombe dibandingkan wanita, hal ini berhubungan dengan hormon seks pada laki-laki yaitu androgen. Bagi laki-laki sendiri rambut adalah mahkota, maka rambut menjadi perhatian serius agar selalu terlihat indah dan rapi. Dalam hal tersebut biasanya laki-laki memerlukan hairstyling. Salah    satu   contoh hairstyling yang sering muncul di pasaran adalah pomade. Pomade dapat menyebabkan rambut menjadi lebih lembab. Keadaan kulit kepala yang lebih lembab dibandingkan biasanya merupakan salah satu pencetus meningkatnya pertumbuhan jamur Malassezia dan memicu timbulnya ketombe. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada 153 mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan data primer dengan menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas oleh peneliti. Data penelitian di uji dengan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala dengan p-value adalah 0,000 (p0,005).
IMPROVISASI MELODI INSTRUMEN FLUTE DALAM MUSIK KERONCONG Abdul Rachman; Sahora Dina Pangesty; Slamet Haryono; Sunarto Sunarto; Wahyu Lestari
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v7i2.16685

Abstract

Flute merupakan salah instrumen melodi yang penting dalam musik keroncong selain biola. Flute pada musik keroncong sangat identik dengan improvisasi dalam setiap pembawaan lagu. Keberadaan improvisasi dalam musik keroncong menjadi ciri khas setiap pemain keroncong khususnya improvisasi flute. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas improvisasi melodi pada instrumen flute dalam musik keroncong. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, sajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Improvisasi flute dilakukan pada empat bagian yaitu improvisasi prospel, middle spell, filler, dan coda. Ditemukan pola dan teknik yang hampir  sama dari setiap pemain flute, namun demikian keindahan hasil improvisasi bergantung pada feeling, pengalaman bermain, Teknik, dan wawasan dari masing-masing pemain.
Pengembangan Instrumen Penilaian Materi Musik Ansambel Berbasis Android bagi Siswa SMP M Arvin Nugroho; Totok Sumaryanto Florentinus; Wahyu Lestari
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah instrumen penilaian pada materi musik ansambel, penulis membuat suatu aplikasipenilaian untuk melakukan kegiatan penilaian musik ansambel berdasarkan indikator yang tepatdan praktis. Penulis melakukan studi pustaka mengenai pengembangan instrument penilaian padamateri ansambel musik. Penulis menganalisis jurnal nasional dan jurnal internasional. Tujuannyauntuk mendeskripsikan dan menganalisis instrument penilaian yang tepat untuk mengujikepraktisan dan efektifitas. Hasil evaluasi pembelajaran musik yang diharapkan akan menjadiinspirasi dalam sistem kegiatan sebuah evaluasi dalam pembelajaran.
Pembelajaran Mencipta Tari Kreasi Dengan Metode Saposasi Di SMA Negeri 1 Bergas. Larasati Huri Saputri; Agus Cahyon; Wahyu Lestari
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran seni tari dengan metode saposasi penting diajarkan pada peserta didik di SMA Negeri1 Bergas untuk meningkatkan keterampilan mencipta tari kreasi Nusantara. Metode saposasi adalahmetode pemberian formasi /pola lantai pada setiap satu kelompok. Formasi/pola lantai yang dipilihpeserta didik akan diperagakan dan secara bertahap akan diberi ragam gerak tangan, kaki, badan,dan kepala. Setelah peserta didik menguasai gerakan, kemudian dilakukan pencarian musik yangsesuai dan dibuatkan konsep tarinya. Masalah dalam penelitian adalah bagaimana prosespembelajaran seni tari dengan metode saposasi meningkatkan keterampilan mencipta tari pesertadidik di SMA negeri 1 Bergas. Tujuan penelitian mendeskripsikan dan menganalisis pembelajaranmencipta tari kreasi dengan metode saposasi. Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif.Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data yangdigunakan ferivikasi data, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan persentasiketuntasan peserta didik sebesar 100% dengan nilai rerata 79. Peningkatan nilai rata-rata menciptatari kreasi pada aspek wiraga adalah 5,26 %, wirama 6,66%, wirasa sebesar 9,21 %, wirupa 6,66 %dan deksripsi tari sebesar 7,69%. Peningkatan nilai rata-rata menunjukkan adanya keberhasilanpenggunaan metode saposasi pada proses pembelajaran mencipta tari kreasi pada peserta didik.Penggunakan metode saposasi pada proses pembelajaran dapat memaksimalkan proses menciptatari kreasi Nusantara
Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Katholik Berbasis Aplikasi Android Paula Emerentiana; Wahyu Lestari; Yuli Kurniawati Sugiyo Pranoto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter adalah cara berpikir dan bertingkah laku yang tidak selaras dan sebagai karakteristik ciri khas berdasarkan masing-masing individu untuk hidup dan bekerja sama baik pada lingkungan keluarga, rakyat, bangsa dan negara. Untuk membangun karakter siswa dalam pembelajaran matematika perlu didukung dengan instrument penilaian yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasikan karakteristik instrument panilaian karakter dalam pembelajaran matematika siswa kelas V Sekolah Dasar Katholik Yos Sudarso. Penelitian ini dilakukan pada kelas V Sekolah Dasar Katholik Yos Sudarso Maumere. Data dikumpulkan menggunakan observasi dan wawancara bersama guru kelas dan guru mata pelajaran matematika kelas V. Berdasarkan hasil yang dapatkan, pembentukan karakter pada siswa masih minim. Tidak sesuai dengan indikator yang ditentukan, dapat disimpulkan bahwa karakter siswa dalam pembelajaran matematika masih belum berkualitas
PREPARASI DAN KARAKTERISASI LAPISAN TIPIS Sn(S0,5Te0,5) DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF THIN FILM Sn(S0,5 Te0,5) WITH VACUM EVAPORATION TECNIQUES Wahyu Lestari; ariswan ariswan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu substrat terhadap kualitas lapisan tipis Sn(S0,5Te,5), mengetahui struktur kristal, parameter kisi, morfologi permukaan dan komposisi kimia lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) hasil preparasi dengan teknik evaporasi vakum.Proses penumbuhan kristal lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) menggunakan teknik evaporasi vakum dilakukan dengan memanaskan bahan Sn, S, dan Te pada suhu tertentu dengan perbandingan molaritas 1:0,5:0,5. Dalam penelitian ini, penumbuhan kristal lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) dengan memvariasikan suhu substrat, yaitu 350oC, 450oC, 500oC, dan 600oC. Lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) hasil preparasi dengan teknik evaporasi vakum kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) untuk menentukan struktur kristal dan parameter kisi kristal, SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui morfologi permukaan kristal, dan EDS (Energy Dispersive Spectrometry) untuk mengetahui komposisi kimia pada kristal.Hasil karakterisasi XRD berupa difaktogram menunjukkan hasil bahwa kristal pada lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) yang terbentuk berstruktur kubik, dengan nilai parameter kisi pada sampel 1 a = 6,071 Å, sampel 2 a = 6,108 Å, sampel 3 a= 6,497 Å, dan untuk sampel 4 amofr. Hasil karakterisasi SEM memperlihatkan bahwa kristal pada lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) yang terbentuk memiliki keseragaman bentuk dan warna butiran kecil-kecil serta sudah terbentuk grain dan hasil karakterisasi EDS diperoleh perbandingan unsur Sn:S:Te yaitu 1 : 0,25 : 0,51. Kata kunci: struktur kristal, lapisan tipis, teknik evaporasi vakum, preparasi AbstractThis reserch aims to determine the effect of heating subtrate temperature on the quality of Sn(S0.5Te0.5), the crystal structure, lattice parameter,surface morphology and chemical composition of the Sn(S0.5Te0.5) thin film by vacuum evaporation technique.The crystal growwing process of Sn(S0,5Te0,5) thin film by vacuum evaporation technique was done by heating the material at a certain temperature and molarity 1: 0.5: 0.5 comparison. In this research, the process of growing crystals of the Sn(S0.5Te0.5) thin film with the variation of subtrate temperature are 350oC, 450oC, 500oC, and 600oC. The result of thin film preparation by vacuum evaporation technique is characterized by XRD (X-Ray Diffaction) to determine crystal structure, SEM (Scanning Electron Microscopy) to dertermine the crystal surface morphology, and  EDS (Energy Dispersive Spectrometry) to the determine chemical composition of crystals.The result of XRD characterization shows that diffractogram  from crystalline of the Sn(S0.5Te0.5) thin film have cubic crystal structure with the values of lattice parameter, on sample 1 a = 6.071 Å, sample 2 6.108 Å, sample 3 a = 6.497 Å, and for the sample 4 amofr. The result of SEM characterization shows that the crystalline of Sn(S0.5Te0.5) thin film that formed has the pieces of grains and homogeneous and the results of EDS characterization obtained Sn:S:Te molarity ratio is 1:0.25:0.51. Key words : crystal structure, thin film, vacuum evaporation technique, preparation
PREPARASI DAN KARAKTERISASI LAPISAN TIPIS Sn(S0,5Te0,5) DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF THIN FILM Sn(S0,5 Te0,5) WITH VACUM EVAPORATION TECNIQUES Wahyu Lestari; Ariswan Ariswan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu substrat terhadap kualitas lapisan tipis Sn(S0,5Te,5), mengetahui struktur kristal, parameter kisi, morfologi permukaan dan komposisi kimia lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) hasil preparasi dengan teknik evaporasi vakum.Proses penumbuhan kristal lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) menggunakan teknik evaporasi vakum dilakukan dengan memanaskan bahan Sn, S, dan Te pada suhu tertentu dengan perbandingan molaritas 1:0,5:0,5. Dalam penelitian ini, penumbuhan kristal lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) dengan memvariasikan suhu substrat, yaitu 350oC, 450oC, 500oC, dan 600oC. Lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) hasil preparasi dengan teknik evaporasi vakum kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) untuk menentukan struktur kristal dan parameter kisi kristal, SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui morfologi permukaan kristal, dan EDS (Energy Dispersive Spectrometry) untuk mengetahui komposisi kimia pada kristal.Hasil karakterisasi XRD berupa difaktogram menunjukkan hasil bahwa kristal pada lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) yang terbentuk berstruktur kubik, dengan nilai parameter kisi pada sampel 1 a = 6,071 Å, sampel 2 a = 6,108 Å, sampel 3 a= 6,497 Å, dan untuk sampel 4 amofr. Hasil karakterisasi SEM memperlihatkan bahwa kristal pada lapisan tipis Sn(S0,5Te,5) yang terbentuk memiliki keseragaman bentuk dan warna butiran kecil-kecil serta sudah terbentuk grain dan hasil karakterisasi EDS diperoleh perbandingan unsur Sn:S:Te yaitu 1 : 0,25 : 0,51.Kata kunci: struktur kristal, lapisan tipis, teknik evaporasi vakum, preparasiAbstractThis reserch aims to determine the effect of heating subtrate temperature on the quality of Sn(S0.5Te0.5), the crystal structure, lattice parameter,surface morphology and chemical composition of the Sn(S0.5Te0.5) thin film by vacuum evaporation technique.The crystal growwing process of Sn(S0,5Te0,5) thin film by vacuum evaporation technique was done by heating the material at a certain temperature and molarity 1: 0.5: 0.5 comparison. In this research, the process of growing crystals of the Sn(S0.5Te0.5) thin film with the variation of subtrate temperature are 350oC, 450oC, 500oC, and 600oC. The result of thin film preparation by vacuum evaporation technique is characterized by XRD (X-Ray Diffaction) to determine crystal structure, SEM (Scanning Electron Microscopy) to dertermine the crystal surface morphology, and EDS (Energy Dispersive Spectrometry) to the determine chemical composition of crystals.The result of XRD characterization shows that diffractogram from crystalline of the Sn(S0.5Te0.5) thin film have cubic crystal structure with the values of lattice parameter, on sample 1 a = 6.071 Å, sample 2 6.108 Å, sample 3 a = 6.497 Å, and for the sample 4 amofr. The result of SEM characterization shows that the crystalline of Sn(S0.5Te0.5) thin film that formed has the pieces of grains and homogeneous and the results of EDS characterization obtained Sn:S:Te molarity ratio is 1:0.25:0.51.Key words : crystal structure, thin film, vacuum evaporation technique, preparation
The Correlation between Blood Glucose and Lipid Profile with Skin tag Wahyu Lestari; Sulamsih Sri Budini; Cut Yunita; Hendra Zufry; Sitti Hajar
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 35 No. 2 (2023): AUGUST
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikk.V35.2.2023.136-141

Abstract

Background: Skin tags or acrochordons are benign fibroepithelioma skin tumors with soft consistency, usually pedunculated, primarily originating from the dermis. High levels of blood sugar and a high lipid profile are risk factors for inflammation and hormonal imbalance, which can contribute to the development of skin tags. Purpose: The objective of this study is to identify the association between blood sugar and lipid profile with skin tags. Methods: This study is a cross-sectional study conducted from April to August 2019 at the Dermatovenereology and Endocrine Policlinic, Dr. Zainoel Abidin General Hospital, Banda Aceh. The sampling method of this study was consecutive sampling with 60 samples that met the inclusion and exclusion criteria. A blood glucose, lipid profile, and skin tag examination was conducted on all subjects. Result: The majority of the subjects are women (61.5%), have an average age of 41-50 years old (43.3%), are obese (41.7%), and have one to five lessions of 1-5 (53.3%). There was a significant correlation between blood glucose, 2 hours post-prandial, total cholesterol, triglyceride, high-density lipoprotein (HDL), and low-density lipoprotein (LDL) levels with skin tags with Spearman's correlation values of 0.645, 0.645, 0.794, 0.704, 0.606, and 0.606 consecutively. Conclusion: A high level of blood sugar and lipid profile, whether it is total cholesterol, triglycerides, HDL, or LDL level, can contribute to the development of skin tags.
The Effect of Sun Exposure on the Severity Degree of Photoaging and Skin Hydration on Service Workers at dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Banda Aceh Wahyu Lestari; Dinda Ayu Puspita; Muhammad Mizfaruddin; Sitti Hajar
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 35 No. 3 (2023): DECEMBER
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikk.V35.3.2023.214-218

Abstract

Background: Photoaging is the aging of the skin characterized by the appearance of wrinkles, telangiectasis, solar elastosis, pigmentation and keratosis. Photoaging is usually caused by external factor, such as sun exposure. The radiation from the sun causes an increase of the reactive oxygen species (ROS). Cell damage, dry skin, photoaging, and skin cancer are all caused by the accumulation of ROS in the skin. Purpose: The goal of this study is to find out how sun exposure affects the severity of photoaging and skin hydration at dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Banda Aceh. Methods: This is an analytic observational study with an accidental sampling technique. Sun exposure was   measured by a questionnaire, the severity of photoaging was assessed based on the doctor's diagnosis, and skin hydration was assessed through an examination using a corneometer and tewameter.  Results: This study indicates that there is an effect of sun exposure and the severity of photoaging with p value of 0.016, while skin hydration shows a significant effect of sun exposure on hydration with a corneometer parameter with a p value of 0.031 Conclusion: There is a substantial correlation between sun exposure and the severity of photoaging. There is a substantial relationship between sun exposure and skin moisture, as measured by the corneometer parameter.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN DIFERENSIASI MATA PELAJARAN EKOSISTEM DENGAN SMART CARD DAN EDUGAMES UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOLABORASI PESERTA DIDIK Desi Utami; Sudarmin, Sudarmin; Sri Wardani; Wahyu Lestari
Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 2 No. 1 (2024): Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3483/trigonometri.v2i1.3004

Abstract

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat dipakai untuk memenuhi keperluan belajar yang dimiliki oleh masing-masing individu. Namun permasalahannya guru masih menerapkan metode pembelajaran yang seragam kepada semua siswa di dalam kelas tersebut. Bahkan sebagian besar guru memperlakukan peserta didik menggunakan metode pembelajaran secara seragam tanpa mempertimbangkan latar belakang sosial budaya, kemampuan, minat belajar, dan perbedaan individual lainnya dari para peserta didik. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan kolabolasi dengan mengembangkan smart card dan edugames yang konsisten dan dapat dipercaya dalam mengajar dalam pembelajaran IPS topik ekosistem. Solusinya dengan menggunakan teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran diferensiasi adalah smart card berbantuan edugames materi ekosistem yang di dalam kartu tersebut terdapat bahan ajar dan edugames seperti wordwall, quizziz dan kahoot. Interaksi aktif dengan teknologi memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kebutuhan individu mereka secara berkelompok sehingga dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi peserta didik. Permatasari, et al., (2020) mengatakan bahwa media smart card dapat mengubah suasana belajar lebih menyenangkan, meningkatkan antusias dari peserta didik dan dapat menarik perhatian dari peserta didik. Implementasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya integrasi teknologi seperti smart card berbantuan edugames dalam upaya meningkatkan pembelajaran diferensiasi dan kemampuan kolaborasi peserta didik di kelas. Pentingnya penelitian ini, karena guru belum menerapkan pembelajaran diferensiasi sehingga banyak peserta didik yang belum berkembang potensinya serta belum mangakomodir kebutuhan belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran belum maksimal