Penelitian bertujuan untuk mengetahui asal-usul dan makna penamaan kelurahan di Kota Bekasi berdasarkan beberapa aspek, yaitu aspek perwujudan, kemasyarakatan, dan kebudayaan. Penulis berharap para pembaca dapat memahami proses pembentukan nama dan sejarah penamaan kelurahan di Kota Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, di mana penulis harus mencari narasumber dan melakukan wawancara. Setelah itu, penulis mengategorikan nama-nama kelurahan tersebut ke dalam beberapa aspek: aspek perwujudan yang terdiri dari latar perairan, latar rupa bumi, dan latar lingkungan alam; aspek kemasyarakatan yang terdiri dari kedudukan seseorang, profesi, dan pekerjaan; serta aspek kebudayaan yang terdiri dari folklor, mitos, dan sistem kepercayaan. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dalam menyusun langkah kerja. Setelah melakukan wawancara dan mengategorikan penamaan kelurahan ke dalam beberapa aspek, penulis menarik kesimpulan bahwa toponimi dan makna nama-nama kelurahan di Kota Bekasi didominasi oleh aspek perwujudan dengan rincian sebagai berikut: indikator latar lingkungan alam sebesar 40,6%, indikator latar perairan sebesar 17%, dan indikator latar rupa bumi sebesar 1,7%. Pada aspek kemasyarakatan, kedudukan seseorang memiliki persentase 15,2%, profesi 3,3%, dan pekerjaan 1,7%. Pada aspek kebudayaan, sistem kepercayaan memiliki persentase terbesar yaitu 10,3%, folklor 8,5%, dan mitos 1,7%. Secara keseluruhan, aspek perwujudan paling dominan dalam penamaan kelurahan di Kota Bekasi dengan persentase sebesar 60%, diikuti oleh aspek kemasyarakatan dan aspek kebudayaan masing-masing dengan persentase sebesar 20%.