Kurikulum Merdeka mendambakan pengalaman belajar berkualitas tinggi yang mencukupi kebutuhan belajar setiap peserta didik di kelas salah satunya dengan model pembelajaran berdiferensiasi. Kebutuhan tersebut tidak akan terpenuhi secara optimal jika guru tidak memahami kebutuhan belajar peserta didiknya. Maka perlu dilakukan asemen di dalam kelas untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Masih banyak guru yang tidak melaksanakan asesmen formatif yang menjadi urgensi dalam memantau perkembangan peserta didik selama proses belajar di sekolah. Kendala yang dihadapi guru berkaitan dengan kurangnya pemanfaatan dan pengetahuan penggunaan teknologi untuk merancang asesmen formatif, keterbatasan waktu, kurangnya pemahaman guru dalam merancang asesmen formatif dalam pembelajaran berdiferensiasi, dan belum beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang juga mengubah ketentuan penilaian. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu survey dan wawancara, pemberian pelatihan, bimbingan dan pendampingan serta evaluasi. Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan, diperlukan upaya untuk meningkatkan mutu proses belajar-mengajar dalam bentuk program pelatihan guru melibatkan kegiatan pengabdian pada masyarakat mengenai perancangan asesmen formatif dalam pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar. Tujuan akhir pelatihan yang dilakukan adalah mencapai sasaran berikut, yakni menciptakan guru yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam merancang asesmen formatif untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi, dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran, serta terwujudnya pendampingan yang bersifat konsultatif