Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Sandwich Laminated Coco Mat Dan Chopped Strand Mat Terhadap Kekuatan Material Komposit Tarkono, Tarkono
Jurnal Semesta Teknika Vol 10, No 2 (2007): NOVEMBER 2007
Publisher : Jurnal Semesta Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The application of coco fibre is widely open. In rural area, as a main source of coco fibre, the fibre only used for cooking and family products. As the technology development, how coco fibre can applied as a part of composites materials. If it compound with other specific components, we can produce a new material with better mechanical properties. In this research, coco fibre with 0,2% wetness, compound with latex then pressed to get a coco mat with 2 mm thickness. Coco mat then formed with chopped strand mat to get a sandwich laminate composite. The original tensile strength of coco mat is 2,47 kgf/mm2 will increased to 12,93 kgf/mm2 if it formed as sandwich laminate coco fibre, its tensile strength improve about 80,90%.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP SIFAT MEKANIK ETERNIT YANG RAMAH LINGKUNGAN Tarkono, Tarkono; Ali, Hadi
Jurnal Teknologi Vol 8 No 1 (2015): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eternit merupakan salah satu produk yang terbuat dari asbes. Asbes merupakan bentuk serat yang mempunyai keunggulan yaitu tidak menghantarkan listrik, tetapi penggunaan asbes pada eternity ini memiliki efek samping bagi kesehatan penghuninya. Oleh sebab itu diperlukan bahan alternative sebagai pengganti asbes untuk memenuhi kebutuhan eternit. Salah satu serat yang aman digunakan adalah serat alam dari perkebunan kelapa sawit. Jumlah produksi kelapa sawit di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pembuatan eternit berbasis serat tandan kosong kelapa sawit merupakan usaha untuk mengeliminir bahaya dari serat asbes yang persediaanya terbatas. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan produk eternit dengan teknologi produksi yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini digunakan campuran serat tandan kosong kelapa sawit, semen, powder marmer dan batu kapur. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa eternity berbasis serat tandan kosong kelapa sawit (TKSS) memiliki kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan gipsum. Kekerasan eternity disebabkan oleh penambahan semen yang memiliki kekerasan tinggi. Berdasarkan uji impak, eternit berbasis serat TKSS 10% merupakan komposisi optimum. Selanjutnya, tegangan tarik pada komposisi seratTKSS 10% juga menghasilkan angka kekuatan tarik optimum yaitu 0,177 kg/mm2. Penggunaan serat TKSS pada produksi eternit memiliki potensi aplikasi untuk diproduksi secara masal.
PENGARUH SANDWICH LAMINATED COCO MAT DAN CHOPPED STRAND MAT TERHADAP KEKUATAN MATERIAL KOMPOSIT -, Tarkono
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 2 No 1 Agustus 2009
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/technoscientia.v2i1.419

Abstract

The application of coco fibre is widely open. In rural area, as a main source of coco fibre, the fibre IS only used for cooking and family products. As the technology development, how coco fibre can be applied as a part of composites materials. If it compound with other specific components, we can produce a new material with better mechanical properties. In this research, coco fibre with 0,2% wetness, compound with latex then pressed to get a coco mat with 2 mm thickness. Coco mat then formed with chopped strand mat to get a sandwich laminate composite. The original tensile strength of coco mat is 2,47 kgf/mm2 , and it will increased to 12,93 kgf/mm2 if it formed as sandwich laminate coco fibre. The tensile strength improves about 80, 90%.
Teknologi Virtualisasi Openvz dan Kernel-Based Virtual Machine sebagai Layanan IaaS pada Jaringan Enterprise Abdul Aziz; Adita Tarkono
MULTINETICS Vol. 2 No. 1 (2016): MULTINETICS Mei (2016)
Publisher : POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/multinetics.v2i1.1064

Abstract

Server fisik saat ini memiliki perangkat keras yang sangat baik dalam menjalankan pekerjaan secara multitasking. Hal ini karena perangkat keras pada server fisik memiliki jumlah prosesor dan inti pemrosesan yang banyak serta didukung dengan kapasitas memori yang besar. Penggunaan server fisik secara tradisional sangat tidak efektif dalam memanfaatkan kemampuan multitasking dari server fisik. Selain itu juga, penggunaan satu sistem operasi pada server fisik untuk berbagai keperluan dapat menimbulkan konflik pada perangkat lunak. Teknologi virtualisasi mampu menjadi jawaban untuk mengatasi masalah-masalah tersebut karena mampu mengutilisasi secara penuh kemampuan server fisik dengan menciptakan mesin-mesin virtual yang berjalan bersamaan pada server fisik. Dengan adanya mesin-mesin virtual pada server fisik yang seolah-olah merupakan server fisik yang berjalan dengan sistem operasi masing-masing, mampu mengatasi masalah konflik pada perangkat lunak. OpenVZ dan Kernel–based Virtual Machine (KVM) merupakan teknologi virtualisasi bersifat bebas dan open source yang banyak digunakan. OpenVZ dan KVM memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing. Pada pengujian yang dilakukan, OpenVZ memiliki performa yang lebih baik dari KVM. Namun KVM memiliki kelebihan dari OpenVZ karena mampu mendukung banyak jenis sistem operasi yang bisa digunakan oleh mesin virtual yang dibuat.
PEMANFAATAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DALAM PRODUKSI ETERNIT YANG RAMAH LINGKUNGAN Tarkono Tarkono; Hadi Ali
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.475 KB)

Abstract

Penelitian mengenai sifat fisis dan mekanik eternit berbasis serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) telah dilakukan.  Pembuatan eternit berbasis serat TKKS  merupakan usaha untuk mengeliminir bahaya dari serat asbes yang persediaanya terbatas. Metode penyusunan serat dengan variasi persentase serat 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dan 35% terhadap vulume CaCO3  dan sebuk marmer. Dalam penelitian ini digunakan campuran serat TKKS, semen, powder marmer dan batu kapur.  Hasil pengamatan menunjukkan bahwa eternit berbasis serat TKKS menghasilkan karakteristik beton serat pada kondisi optimum menghasilkan nilai daya hantar panas (λ) = 0,623 kkal/mhoC,  kerapatan (ρ) = 1519 k g/cm3, daya serap air  = 24,28 %, kekuatan lentur = 92,016 kg/cm2. Penggunaan serat TKSS pada produksi eternit memiliki potensi  untuk diproduksi secara masal. Nilai daya hantar panas, kerapatan  dan daya serap air  telah memenuhi standar eternit, sedangkan  kuat lentur belum memenuhi standar.Kata kunci : eternit,serat, TKKS
Penerapan Pembelajaran Inkuiri Mata Diklat Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga pada Materi Kopling Catur Ahmad Novriadi; Herpratiwi Herpratiwi; Tarkono Tarkono
Indonesia Journal of Educational Technology Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan
Publisher : Indonesia Journal of Educational Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objectives of this study are to describe: (1) inquiry learning design to improve students' science process skills; (2) implementation of learning; (3) the evaluation used; and (4) enhancement of scientific and scientific learning processes by using self-learning. The research was conducted in the Classroom Teknik Kendaraan Ringan SMK 2 Mei Bandar Lampung. Based on the results of the research, it was found that (1) the design of learning has been made with the needs of learning, learning objectives, materials, methods and evaluations; (2) the implementation of the lesson using the learning guidance is completed in two with the syntax of the self-learning; (3) the form of evaluation of learning used after the completion of individual learning; and (4) there was an increase in KPS of the students in the first cycle by 48.99%, the second cycle was 59.46%, and the third cycle was 71.71%. Occurred in the increasing the details of the cycles of 22.22% of the students who completed the 50% cycles in the second cycle, and 86.11% in the third cycle. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) desain pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa; (2) pelaksanaan pembelajaran; (3) bentuk evaluasi yang dipergunakan; dan (4) peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran inkuiri. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas II TKR SMK 2 Mei Bandar Lampung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa (1) desain pembelajaran sudah dibuat sesuaid engan kebutuhan belajar, tujuan pembelajaran, materi, metode dan evaluasi; (2) pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran inkuiri sudah sesuai dengan sintak pembelajaran inkuiri; (3) bentuk evaluasi pembelajaran yang digunakan sudah sesuai dengan pembelajaran inkuiri; dan (4) terjadi peningkatan KPS siswa dari siklus ke siklus dengan rincian pada siklus I sebesar 48,99%, siklus II sebesar 59,46%, dan siklus III sebesar 71,71%. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus ke sikus dengan rincian pada siklus I 22,22% siswa mencapai ketuntasan 50,00% pada siklus II, dan 86,11% pada siklus III.Kata kunci : inkuiri, materi perbaikan chasis, pemindah tenaga, keterampilan proses sains
Studi Penggunaan Jenis Elektroda Las Yang Berbeda Terhadap Sifat Mekanik Pengelasan SMAW Baja AISI 1045 Tarkono .
JURNAL MECHANICAL Vol 3, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam aplikasinya baja AISI 1045 digunakan dalam bidang mechanical engineering.  Penyambungan material tersebut  dilakukan dengan teknik  pengelasan sebab baja karbon sedang  mempunyai sifat mudah menjadi keras jika ditambah dengan adanya hidrogen difusi menyebabkan baja ini sangat peka terhadap retak las. Untuk mengurangi hidrogen difusi, harus digunakan elektroda hidrogen rendah.Tujuan dari penggunaan elektroda yang tidak sejenis adalah untuk mengetahui pengaruh jenis elektroda las terhadap kekuatan tarik dan kekerasan hasil pengelasan SMAW baja karbon AISI 1045. Dimana elektroda las dibedakan menurut jenis dan standarnya, yang dalam hal ini yaitu standar ASTM dan JIS. Elektroda yang digunakan adalah elektroda las LB52, RD 716-G dan RD-80. Penyambungan dilakukan dengan teknik pengelasan SMAW  yang merupakan salah satu metode pengelasan umum dalam penyambungan konstruksi teknik.Dari pengujian yang telah dilakukan, Kekuatan tarik yang dihasilkan oleh elektroda LB-52 dan RD 716-G standar ASTM dengan elektroda standar JIS cenderung lebih tinggi. Sebaliknya pada elektroda RD-80 kekuatan tarik yang dihasilkan pada standar ASTM cenderung lebih tinggi dibandingkan standar JIS. Kekuatan tarik maksimum yang diperoleh sebesar 666,667 MPa. Nilai kekerasan yang dihasilkan oleh elektroda LB-52 standar JIS dengan standar ASTM cenderung lebih tinggi. Sebaliknya pada elektroda RD 716-G dan RD-80 standar ASTM menghasilkan nilai kekerasan cenderung lebih tinggi dibandingkan standar JIS. Nilai kekerasan maksimum yang didapat adalah sebesar 277,3 HV. Nilai perpanjangan (elongation) yang dihasilkan oleh elektroda LB-52 standar ASTM dengan standar JIS cenderung lebih tinggi. Sebaliknya pada elektroda RD 716-G dan RD-80 standar JIS menghasilkan perpanjangan cenderung lebih tinggi dibandingkan standar ASTM. Nilai perpanjangan maksimum yang terjadi dari hasil pengelasan sebesar 44,67%.Kata kunci : Baja AISI 1045, las SMAW, elektroda las LB52, RD 716-G dan RD-80
Studi Kekuatan Sambungan Las Baja AISI 1045 dengan Berbagai Metode Posisi Pengelasan Tarkono .
JURNAL MECHANICAL Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran, kendaraan rel dan lain sebagainya. Selain untuk pembuatan, proses pengelasan juga digunakan untuk reparasi atau perbaikan. Posisi atau sikap pengelasan yaitu pengaturan posisi atau letak gerakan elektroda las. Posisi pengealasan yang digunakan biasanya tergantung dari letak kampuh-kampuh atau celah-celah benda kerja yang akan dilas.Studi yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan mutu pada setiap posisi pengelasan (down hand position, horizontal position, vertical position, over head position) pada sambungan las butt weld joint, agar dapat memperbaiki kekuatan dari hasil sambungan lasnya.Baja yang digunakan yaitu baja karbon sedang (AISI 1045) dan empat posisi pegelasan yaitu down hand position, horizontal position, vertical position, dan over head position. Pengelasan dilakukan dengan las SMAW dengan menggunakan kampuh single V, single U dan single J serta lapisan las sebanyak 3 lapis (single V, single U dan single J) dan 4 lapis (single V dan single U). Ukuran spesimen uji tarik sesuai standar ASTM E-8 tahun 2004. Dari data hasil pengujian diperoleh nilai rata-rata kekuatan tarik pada semua kampuh las dengan lapisan las sebanyak tiga lapis yang tertinggi yaitu pada pengelasan down hand position kemudian vertical position dan horizontal position dan rata-rata kekuatan tarik terendah yaitu pada pengelasan over head position. Kekuatan tarik dari pengelasan horizontal position dapat diperbaiki dengan memperbanyak lapisan las agar semua kampuh dapat terisi penuh. Sedangkan untuk memperbaiki nilai kekuatan tarik pada pengelasan over head position dapat mengguanakan kampuh las yang lebih luah serta memperbanyak lapisan las agar semua kampuh las terisi penuh.Kata kunci: posisi pengelasan, butt weld joint, baja AISI 1045
Utilization Of Fiber And Shell Particles Palm Oil As Substitute Materials In Producing Eternite Ceiling Dwi Kurniawan S; . Tarkono; Harnowo Supriadi
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Assessment of science and technology in the field of materials engineering and the development of  environmental issues require new breakthroughs in the provision of high quality materials and environmentally friendly. Nonmetallic materials Composite especially natural fibers that are more lightweight , malleable, corrosion resistance, low price and easy to obtain. research purposes to determine the  mechanical properties of composite fiber and palm shell particles by measuring tensile strength, hardness and bending. In this study, the materials used are such as cement, fiber and oil palm’s shell, and using tools such as mold, ruler, sieve, balance sheets, and others. Composite fibers arranged randomly on the variation of particle mass fraction of 40% coconut oil, 35% of particles and 5% palm fiber, 30% particles and 10% fiber and 25% palm oil and 15% of particles of oil palm fiber. Pull Testing  was conducted with  reference to DIN 50 125, flexure testing with standard DIN 1101.  Both tensile testing and flexural testing were conducted  to determine the mechanical properties of the composite . The highest value of flexure test  result is in the composite content of 25% particles and 15 % fiber particles is equal to 2:44 N/mm2 and  the lowest value of bending test  result is the composite content of  particles 40% of palm oil is equal to 1365 N/mm2. While for the tensile test results , the highest value is  in the composite content of 30% and 10% of particles of oil palm fiber at  0.479 N/mm2, and for  the lowest drag value  is on the particle content of 35% composite and 5 % palm fiber  at  0.15 N/mm2 . As for the highest value in hardness test is in the composite content of  30% and 10% of particles Fiber HRH palm of 36.5, and the lowest value is 26.5% HRH the composite contains of 35% particle and 5% palm fiber. Keywords: Composite, fiber and palm shell particles, mechanical strength, tensile test, hardness test  and bending test
ANALISA PERILAKU MEKANIK KOMPOSITSERAT KAPUK RANDU MENGGUNAKANMATRIK POLYESTER Syamsul Arif Sarifudin; . Tarkono; . Sugiyanto
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2013): Jurnal FEMA Vo.1 No.2 Tanggal 10 April 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The background research is the development of science and technology in the field of materials engineering and the demands off indinga new breakthrough in the provision of high quality materials and environmentally friendly. Composite materials of natural fibers that are more light weight, malleable, corrosion resistance, low price andeasy to obtain. This study uses materials such aspolyesterresin, and a catalyst Randu Kapok fiber. Randomly arranged fibers incomposites with various volume fractions of 15%, 25%, 35%. Making way press mold, bending tests were conducted with a reference standard ASTM D790-02, tensile testing standard ASTM D-638. Testing through the process of tensile and bending tests to determine the mechanical properties of the composite. Greatest tension obtained in the composite with 35% volume fractionis equal to 3,8046 MPa while the largest bending strength of the composite obtained from volume fraction 15% at 84MPa. Void formed causing the load can be held by thematrixis reduced due tolack of homogenan specimens.Keywords: Composite, Kapok Fiber, Polyester, Mechanic strength, Tensile Test and dan BendingTest.
Co-Authors . Sugiyanto . Zulhanif A.A. Ketut Agung Cahyawan W A.Yudi Eka Risano Abdul Aziz Abdullah Abdullah Achmad Yahya Teguh Panuju Achmad Yahya Teguh Panuju Agus Sugiri Ahmad Riszal Alferidho Arif Annisa Salsabilla Arifin Kusumo Wicaksono Arinal Hamni Aristoteles, Aristoteles As'ad Humam Atmoko, Ignatius Bayu Bayu, Chandra Carlos Purba Catur Ahmad Novriadi Dafa Sitanala Putra Baladiah Dedy Miswar Dian Utami Djuansjah, Joy Rizki Pangestu Doni Sewandono Doni Sigit Kuncoro Dwi Kurniawan S Ferdouza, Nouval Fethma M Nor Frengki Tenando Gema Annisa Hermastuti Gusri Akhyar Ibrahim Hadi - Ali Hadi Ali Hadi Ali Hafiz Favian Gustin Harnowo Supriadi Herpratiwi Herpratiw Ibrahim, Fauzi Ignatius Bayu Atmoko Indah Rahmayani Irsyad Haryono Aulia Irza Sukmana Irza Sukmana Irza Sukmana, Irza Izzatul Jannah Joy Rizki Pangestu Djuansjah Khairul Ummah M. Rangga Saputra Mahruri Arif Wicaksono Martinus Martinus Martinus, Martinus Mei Indra Kusuma Moh. Badaruddin Momon Erik Frianto Muhammad Aldi Ivansyah Muhammad Iqbal Muhammad Reza Pahlevie Nafrizal Nafrizal Nandang Nandang Nensi Mesrani Tarigan Nur Syafira Wasi Nurmalia Annisa Pratama, Rinaldo Adi Prianggoro, Dimas Puji Febriyansyah Rahmat Iskandar Fajri Ranti Vidia Mahyunis Risano, Ahmad Y E Riszal, Akhmad Rizal Adi Saputra Sembiring, Javen Shofiyyah Fauziah Sayuti Silvany Claudya Manurung SUGIYANTO Sugiyanto - Sugiyanto Sugiyanto Suryadiwansa Harun Syamsul Arif Sarifudin Tri Cahyo Wahyudi Tria Fadilla Trisulohadi Ben Fikmar Vina Anggraini Safitri Wihan Afriono Yanuar Burhanuddin Yanuar Burhanuddin Yarmaidi Yarmaidi Zaelani Zaelani Zulkarnain Zulkarnain