Claim Missing Document
Check
Articles

HEALTH BELIEF MODEL DAN KAITANNYA DENGAN KETIDAKPATUHAN TERAPI ANTIRETEROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS Sisyahid, Abdul Kharis; Indarjo, Sofwan
Unnes Journal of Public Health Vol 6 No 1 (2017): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.367 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v6i1.11341

Abstract

Antiretroviral (ARV) therapy for people living with HIV/AIDS (PLHIV) may reduce mortality and improve the quality of life among them. Non-adherence of HIV/AIDS patients in ARV therapy may lead to cease of therapy, increase risk of death, complicate evaluation of ARV services, and increase the risk of ARV resistance if they wish to start over. This study aimed to determine the factors that cause non-adherence to ARV therapy among PLHIV in Pemalang Regency. The research used qualitative method with case study approach. Data collection was conducted through in-depth interviews, observations, and documentation to 6 HIV/ AIDS patients who were listed as non-adherence patient in ARV therapy. Data analysis was done descriptively with triangulation method and data analysis. Results revealed that the factors that cause non-adherence to ARV therapy among PLHIV were lack of vulnerability perception to illness in the future, lack of illness perception among informants about the severity of illness, lack of benefit perception perceived by most informants, and barrier perception of side effects, lack of facilities to access ARV, and pudency that their HIV-positive status was known by others.
ANALISIS PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PENCEGAHAN FILARIASIS DI KELURAHAN KERTOHARJO KOTA PEKALONGAN TAHUN 2016-2017 Lestari, Sandra Dewi; Indarjo, Sofwan
Unnes Journal of Public Health Vol 6 No 4 (2017): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.059 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v6i4.16549

Abstract

ABSTRAK Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematoda yang tersebar di Indonesia, Kota Pekalongan merupakan daerah dengan kasus filariasis tertinggi di Jawa Tengah, pada tahun 2017 mencapai 409 kasus dengan 37 kasus termasuk kategori kronis. Kasus tersebut tersebar di 12 kelurahan endemis Kota Pekalongan, salah satunya adalah Kelurahan Kertoharjo Pada tahun 2016 dilaksanakan program AKTIF MANDIRI guna meningkatkan pengetahuan, sikap serta praktik pencegahan penularan filariasis di Kelurahan Kertoharjo. Tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan penularan filariasis tahun 2016-2017 di Kelurahan Kertoharjo. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan desain studi deskriptif. Populasi penelitian 628 responden dan sampel 35 responden. Pengambilan data primer menggunakan kuesioner dan data sekunder dengan metode dokumentasi. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada pretest-posttest tahun 2016 serta posttest tahun 2016-tahun 2017 pada variabel pengetahuan (0,009-0,011), sikap (), penggunaan obat nyamuk (0,001-0,001), penggunaan kelambu (0,001-0,001) serta praktik pengendalian luar rumah (0,841-0,001), sedangkan yang tidak ada perbedaan yang signifikan pada variabel keluar malam berisiko (0,841-0,866). Saran penelitian agar melakukan upaya promosi kesehatan yang tepat kepada masyarakat mengenai keluar malam berisiko penyakit filariasis. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Praktik AKTIF MANDIRI   ABTRACT Filariasis is a disease caused by infection parasitic nematode that is spread across Indonesia, Pekalongan City is the with a case filariasis highest in central java, in 2017 reached 409 cases with 37 cases in the category of chronic.Cases is spread in 12 urban village endemis in Pekalongan City, one of them were Kertoharjo Village on 2016 carried out program AKTIF MANDIRI in order to increase knowledge, attitude and practices prevent transmission of filariasis in Kertoharjo Village. Research objectives that is know picture knowledge, attitude and practices prevent transmission of filariasis years 2016-2017 in Kertoharjo Village. A method of the research uses the kind of research descriptive quantitative by using design study descriptive. Population research 628 respondents and sample 35 respondents.The primary data uses a questionnaire and secondary data with the methods documentation. Data analyzed use test chi square. The results of statistical tests indicate there were significant differences in pretest-posttest 2016 and posttest years 2016-tahun 2017 on the variables of knowledge (0.009-0.011), the attitude (), the use of repellent (0.001-0.001), the use of netting (0.001-0.001) and practices out of control (0.841-0.001), while there are no significant differences on the variables of came out that night risky (0.841-0.866). Advice research to conduct the promotion health proper to the community of came out that night risky disease filariasis Keywords: Knowledge , Attitude , Practice of AKTIF MANDIRI
PERBANDINGAN PROGRAM PELAYANAN KRR OLEH PUSKESMAS YANG DI WILAYAH KERJANYA TERDAPAT LOKALISASI DAN YANG TIDAK TERDAPAT LOKALISASI Falatansah, Lalan; Indarjo, Sofwan
Public Health Perspective Journal Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Public Health Perspective Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.784 KB)

Abstract

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, termasuk memberikan pelayanan kesehatan reproduksi untuk para remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan purposive sampling. Informan utama berjumlah 8 orang dan informan triangulasi berjumlah 6 orang. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan studi dokumentasi.Hasil penelitian ini adalah: Pertama, pelayanan kesehatan peduli remaja adalah program yang mendapat perhatian pemerintah melalui program PKPR. Kedua, pelaksanaan program pelayanan kesehatan reproduksi remaja berbeda-beda di setiap Puskesmas yang dipengaruhi oleh kendala yang dialami masing-masing Puskesmas. Ketiga, tidak ada perbedaan tanggung jawab antara Puskesmas yang di wilayah kerjanya terdapat lokalisasi dan Puskesmas yang di wilayah kerjanya tidak terdapat lokalisasi dalam hal pemberian layanan kesehatan reproduksi untuk para remaja.Health Center is a technical implementation unit (UPT) District Health Office / City held responsible for health development, including providing reproductive health services for adolescents. This study used a qualitative research method with purposive sampling technique. The main informants were 8 people and informants triangulation amounted to 6 people. Data collection techniques using in-depth interview techniques and documentation. Results of this research were: First, adolescent health care was a program that gets the attention of the government through PKPR program. Second, the implementation of the program of adolescent reproductive health services was different in every health center that was affected by the constraints experienced by each health center. Third, there was no distinction of responsibilities between health centers which in the area tehere was a localization and health centers in his region there was no localization in terms of providing reproductive health services for adolescents.
The Community Diagnosis of Filariasis Endemic Villages in Pekalongan City Siwiendrayanti, Arum; Pawenang, Eram Tunggul; Indarjo, Sofwan
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v12i1.4130

Abstract

The percentages of referrals for the first level health facilities visits are coming from Filariasis cases have increased to 11,699 until 2008. In Pekalongan City, there are 117 infected people in 2011. This study aims at investigating social determinants of filariasis endemic communities in several villages. Surveys using a cross-sectional study design, Population studies that tested positive for finger blood survey (FBS) in 2011-2013. Samples were collected by convenience sampling method sequentially through questionnaires and observation. There were 402 people participating in this study. The result shows that the presence of bushes, puddle, Sewerage are in unfavorable conditions and people do not use mosquito net during sleep and hang clothes. The best prevention practice in Padukuhan Kraton Village is by regularly use mosquito repellent and do not go out at night, Padukuhan Kraton endemic filariasis with mf-rate of 3.7%. Filariasis Elimination Program Year 2011-2015 is carried out properly and in accordance with the regulations of filariasis filariasis Mass Drug Administration (MDA) program. FBS is implemented before MDA (Mass Drug Administration) and handling of cases of chronic filariasis. Respondents have a good knowledge of prevention of transmission of filariasis. Hoewever, the practice of taking the MDA medication is still less. Suggestions for the community are to improve environmental sanitation, improvement of MDA medication and the prevention of transmission of filariasis.
“RUMAH REMAJA” SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN PIK REMAJA DI DUSUN KEDUNGDOWO DESA PASEKARAN KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG Hidayah, Nurul; Indarjo, Sofwan
Journal of Health Education Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Rumah Remaja” merupakan suatu media pembentukan PIK remaja dengan memberdayakan remaja menjadi pengurus PIK remaja yang mempunyai kemampuan yang baik. PIK Remaja dibutuhkan karena masalah kesehatan reproduksi remaja semakin membahayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh “Rumah Remaja” terhadap analisis organisasi, pengetahuan, sikap, penentuan kesenjangan kemampuan, rekomendasi/perencanaan pengembangan, dan menguji tingkat kelayakan “Rumah Remaja”. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) di Dusun Kedungdowo. Populasinya adalah remaja berumur 18-25 tahun dan belum menikah (56), jumlah sampel 50, diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis menggunakan uji Wilcoxon dengan derajat kemaknaan (α=0,05). Hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna analisis organisasi (p value= 0,317), pengetahuan (p value= 1,000), sikap (p value= 0,239), penentuan kesenjangan kemampuan (p value= 0,157), rekomendasi/perencanan pengembangan (p value= 0,157). Hasil uji kelayakan “Rumah Remaja” merupakan pemberdayaan sangat layak (77,89%) dalam skala Likert. Saran yang diberikan adalah pemberdayaan “Rumah Remaja” supaya sering dilakukan sehingga PIK Remaja dapat berjalan lebih baik.
GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN PENDERITA ISPA PADA PEKERJA PABRIK DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN BATUJAMUS/ KERJOARUM KARANGANYAR Wijayanti, Tria; Indarjo, Sofwan
Journal of Health Education Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v3i1.13651

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi ISPA di Jawa Tengah tahun 2013 di atas rata-rata nasional (25,5%). Jumlah kasus ISPA di Kabupaten Karanganyar tahun 2014 sebanyak 726, naik dibandingkan tahun 2013 sebanyak 647 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik dan pengetahuan penderita ISPA pada pekerja pabrik di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Batu Jamus/Kerjoarum Karanganyar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Informan penelitian adalah pekerja pabrik penderita ISPA dengan jumlah 5 orang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan informan memiliki kriteria usia 36-45 tahun, sebagian besar informan laki-laki, dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA, dan sebagian besar informan memiliki pengetahuan tentang penyakit ISPA yang cukup baik. Simpulan: Pekerja di PTP Nusantara IX (Persero) yang menderita ISPA memiliki gambaran karakteristik umur dewasa akhir (36-45 tahun), tamatan sekolah menengah pertama dan atas, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki pengetahuan yang cukup baik.
PERILAKU SEKS BEBAS PADA ANGGTA CLUB MOTOR X KOTA SEMARANG TAHUN 2017 Rahadi, Dewi Sartika; Indarjo, Sofwan
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.14170

Abstract

Latar Belakang: Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa ikatan perkawinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fenomena perilaku seks bebas berdasarkan pada faktor menurut Snehandu B.Kar: behaviour intention, social-support, accessebility of information, personal autonomy, dan action situation. Metode: Penelitian menggunakan kualitatif. Teknik pengambilan informan secara snowball sampling, dengan enam informan utama dan enam informan triangulasi. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam kemudian analisis data deskriptif. Hasil: Menunjukkan bahwa perilaku seks informan adalah perilaku seks bebas pernah melakukan kissing, necking, petting, hingga intercourse yang dilakukan dengan pasangan kekasih dan dengan pekerja seksual. Simpulan: Perilaku seksual informan dipengaruhi oleh behaviour intention, social-support, accessebility of information, personal autonomy, dan action situation. Saran kepada pasangan informan yaitu diharapkan untuk menjalin komunikasi lebih intensif terhadap pasangannya sehingga dapat mengendalikan untuk tidak berperilaku seks bebas dan diharapkan untuk menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual sebagai upaya pencegahan penyakit menular seksual (PMS).
EVALUASI PENERAPAN MANAJEMEN UKGS DALAM PERILAKU PERAWATAN GIGI DAN MULUT SISWA SEKOLAH DASAR Rohmah, Dwi; Indarjo, Sofwan
Journal of Health Education Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah merupakan upaya kesehatan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi mulut siswa sekolah dasar ditunjang dengan upaya kuratif berupa perawatan gigi mulut. Kegiatan UKGS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Penelitian menggunakan teknik mixed method analysis dengan studi evaluasi. Informan yaitu kepala sekolah, guru UKS dan siswa. Instrumen berupa pedoman wawancara mendalam, angket dan dokumentasi. Hasil menunjukan bahwa sumber dana telah sesuai namun tenaga pelaksana belum berperan, sarana dan prasarana hanya ruang UKS, pelaksanaan UKGS tahap 2 hanya pelayanan kesehatan, promosi kesehatan gigi dan penjadwalan belum ada. Kegiatan UKGS telah dilaksanakan, akan tetapi tidak ada guru terlatih. Perilaku siswa menyikat gigi tepat waktu cukup baik, siswa memelihara sikat gigi sangat baik, siswa dapat menyikat gigi dengan baik dan siswa memanfaatkan layanan kesehatan gigi cukup baik.Saran yang diberikan pelatihan untuk tenaga pelaksana, memperbaiki pelaksanaan UKGS di lapangan khususnya kegiatan pendidikan kesehatan.
FILM MANCUR (MANTEN KENCUR) SEBAGAI PENINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERNIKAHAN DINI Kusuma, Fatkhur Rohman; Indarjo, Sofwan
Journal of Health Education Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i1.18826

Abstract

Latar Belakang: Kasus pernikahan usia dini masih tergolong tinggi dikarenakan minimnya pengetahuan tentang bahaya pernikahan dini. Sebagai pencegahan, peningkatan pengetahuan lewat media pelajaran perlu dilakukan, maka pada penelitian ini mengunakan media film Mancur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan Media Film sebagai peningkat pengetahuan dan sikap tentang bahaya pernikahan dini di SMA Setia Budhi Semarang.Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Sampel peneltian 25 pada masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol. Pengambilan data berupa pretest dan posttest dengan selang waktu 7 hari.Hasil: Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan bermakna antara pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi berupa pemutaran Film Mancur (p value pengethuan = 0,000 dan p value sikap = 0,001). Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok eksperimen dan kontrol setelah dilakukan intervensi (p value pengetahuan = 0,000 dan p value sikap = 0,000)Simpulan: Media film mancur efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang pernikahan dini pada remaja di SMA Setia Budhi Semarang.
Drill Bermedia Flash Card dan Praktik CTPS pada Anak Tunagrahita Sedang Andayani, Rita; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode drill bermedia flash card dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik cuci tangan pakai sabun pada anak tunagrahita sedang. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pendekatan pre-test-post-test control group. Sampel berjumlah 10 responden tiap kelompoknya, dengan 2 kelompok maka total sampel sebanyak 20 responden. Instrumen yang digunakan berupa, flash card, kuesioner, dan check list. Hasil uji T Berpasangan dan Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan (p=0,005) dan praktik (p=0,011) pada kelompok eksperimen. Dari hasil uji Mann-Whitney terdapat peningkatan pengetahuan antara kelompok eksperimen dan control (p=0,025) dan peningkatan praktik (p=0,010). Hasil penelitian adalah metode drill bermedia flash card efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik cuci tangan pakai sabun pada anak tunagrahita sedang. Kata Kunci: Metode Drill bermedia flash card, cuci tangan, tunagrahita Purpose of the research is to discover the effectiveness of drilling method using flash card to improve knowledge and practice of handwashing for children with moderate mental retardation. The research is a quasi-experiment that uses pre-test-post-test control group approach. There are 10 respondents in each group. As a result, the total samples are 20 respondents. The instruments that have been used are flash card, questionnaire, and check list. The result of Paired t-test and Wilcoxon shows that there is a knowledge improvement (p=0,005) and practice (p=0,001) of experimental group. The result of Mann-Whitney test shows that there is a knowledge improvement of experimental and control group (p=0,025) and practice (p=0,010). The research result concludes that drilling method using flash card is effective to improve knowledge and practice of handwashing for children with moderate mental retardation. Keyword: flash card, handwashing, mental retardation.  
Co-Authors Affandi, Mustafa Daru Ainy, Qurrotu Akbar, Tsalas Yulianto Alfiana Ainun Nisa Alifah, Rafidha Nur Amieratunnisa, Aniesah Amieratunnisa, Aniesah Andriani Elisa Pahlev Anggie Puspitasari Anik Setyo Wahyuningsih Anisa, Nur Aini Apoina Kartini Ardiansyah, Irman Syahrul Arif Rahmat Kurnia Arum Siwiendrayanti Aziza, Kalifa Azmi Nur Bambang Budi Raharjo Bambang Wahyono Ediyarsari, Puput Efa Nugroho Emaliana Saomi, Eva Emy Imroatus Sa'diyah Eram Tunggul Pawenang Erma Shofia Afifah Evi Widowati Fadhil, Azhar Fauzan Falatansah, Lalan Faradis, Naili Akrima Faradis, Naili Akrima Farah Azizah Mukti Faris, Ahmad Dzakia Fiana, Fika Khikma Fifti Istiklaili, Fifti Fitriana Dewi Rahayu Gardyna, Zahra Amalia Hauna Anja Ramadhanty Hermawan, Dwi Yunanto Hermawati, Bertakalswa Ilmi, Nazla Nuril Irwan Irwan Isniyati, Heni Istighfaroh, Maulina Jingga, Dhea Putri Khusnuddin, Khusnuddin Kusuma, Fatkhur Rohman Kusuma, Fatkhur Rohman Laily, Linuria Asra Lee, Sook Foong Lestari, Sandra Dewi Lismiana, Hamidah Lukman Fauzi Mahalul Azam Mubarokah, Rizqi Muhammad Azinar Mukti, Farah Azizah Muthmainah Muthmainah Mutoharoh, Annisa Vira Nurul Nasution, Annio Indah Lestari Natayya Galuh Irawatie Nisa, Alfiana Ainun Nugraha, Efa Nugrahani, Anna Nurfajriah, Nurfajriah NURUL HIDAYAH Oktia Woro Kasmini Handayani Paramesti, Hayu Retno Prihatno, Bayu Eko Puspitasari, Nimas Tunjung Rahadi, Dewi Sartika Rahadi, Dewi Sartika Raharjo, Ahmat Sigit Rahayu, Fitriana Dwi Rahman, Annida Octavia Ramadhanty, Hauna Anja Riskiyanto, Azi Rita Andayani, Rita Rohmah, Dwi Rohmah, Dwi Rosdiana, Ayu Imade Rosdiana, Ayu Imade Rozali, Agus Rudatin Windraswara S, Priskila Ayu Pratama Safitri, Yusfina Rachma Dayu Salma, Wanale Mafabi Santi, Yulia Saputri, Budiarti Agung Saputri, Gita Ully Sisyahid, Abdul Kharis Susi Dwi Maret Tati, Susi Dwi Maret Ulfah Husna Labibah Ulfiana, Hikmah Resti Utami, Annisa Novanda Maharani Wasono, Edi Widya Hary Cahyati Widyaningrum, Heny Wijayanti, Tria Wijayanti, Tria Yamini, Ismatul Yuswantoro, Rico Novian Zuhriyah, Aminatuz Zuhriyah, Aminatuz