Claim Missing Document
Check
Articles

Partisipasi Pasangan Pernikahan Dini terhadap Program Keluarga Berencana Tati, Susi Dwi Maret; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini di Kabupaten Rembang mencapai 1183 kasus. Tingginya angka perkawinan anak menimbulkan berbagai masalah kesehatan diantaranya ibu yang berusia dibawah 18 tahun yaitu memiliki 35% hingga 55% risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana partisipasi pasangan pernikahan dini dalam program keluarga berencana. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pasangan pernikahan dini terkait KB masih kurang dimana hal ini ditunjukkan 2 dari pasangan pernikahan dini hanya mampu menyebutkan kepanjangan dari istilah KB bukan isi dari program KB, pasangan pernikahan dini pernah ikut dalam program KB. Simpulan dari penelitian ini adalah kurangnya edukasi terkait KB menyebabkan rendahnya partisipasi terhadap program KB, sikap pengambilan keputusan untuk ikut serta dalam program KB dikarenakan pada pengalaman masa lampau. Kata Kunci: KB, Pernikahan Dini Early marriage in Rembang reached 1183 cases. The high rate of child marriage raises any health problems among women under the age of 18 who have a 35% to 55% higher risk of delivering babies with low birth weight . This study aims to describe how early marriage partner participation in KB programs. The study used a qualitative method with purposive sampling technique. Techniques owith depth interviews using interview guide. The results showed that early marriage partner knowledge of the KB is still less where it is shown second from early marriage know name only of the term KB not the contents of KB program, a couple of early marriage ever participated in the program. The conclusion is the low of education related to KB leads to low participation to family planning, the decision to participate in the program because past experience. Keywords: KB, couple early marriage
Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Rosdiana, Ayu Imade; Raharjo, Bambang Budi; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak tahun 2014 BPJS Kesehatan telah menerapkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang merupakan sistem pelayanan kesehatan untuk mengelola penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus tipe 2. Puskesmas Halmahera sudah melaksanakan prolanis selama 2 tahun serta memiliki 1828 pengunjung untuk penyakit hipertensi dan 1091 pengunjung untuk penyakit Diabetes Melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi program pengelolaan penyakit kronis di Puskesmas Halmahera Kota Semarang Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan wawancara mendalam kepada empat narasumber utama dan tiga narasumber triangulasi yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi prolanis di Puskesmas Halmahera belum mencapai indikator 75%. Komunikasi belum berjalan dengan baik, sumber daya yang masih kurang berupa tempat dan dana, disposisi terhadap prolanis cenderung positif, dan belum terdapat SOP yang dibukukan. Kata kunci: Implementasi, Prolanis, Pusat Layanan Kesehatan Utama Since 2014 BPJS health insurence has implemented the Chronic Disease Management Program (Prolanis) which is a health care system to manage hypertension and diabetes mellitus type 2. Halmahera health care centre has been carrying out Prolanis for 2 years and it had 1828 patients for hypertension and 1091 patients for diabetes mellitus type 2. This research aimed to find out how the implementation of chronic disease management program at Halmahera public health centre Semarang city 2017. This type of research was qualitative descriptive. Data were collected by deep interviews to 4 main speakers and 3 triangulated speakers with purposive sampling technique. Data analysis used was reduction data, presentation data, and cloncusion then presented in the form of description. The result showed that the implementation of prolanis in Halmahera health care centre had not reached indicator 75%. communication had not run well, resource are still lack which are place and fund, Disposition to prolanis tend to positive, and there was not SOP recorded. The suggestion of this research is to communicate effectively, add the resources, to make SOP written so that the implementation of Prolanis can reach the indicators. Keywords: Implementation, Prolanis, Primary Health Care Centers
Kampung Keluarga Berencana dalam Peningkatan Efektivitas Program Keluarga Berencana Zuhriyah, Aminatuz; Indarjo, Sofwan; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang memiliki laju pertumbuhan penduduk tercepat di Jawa Tengah yaitu sebesar 0,33. Saat ini terjadi bonus demografi di Semarang, untuk itu pemerintah membentuk program kampung KB di Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi program kampung KB. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Rancangan penelitiannya adalah diskriptif kualitatif. Hasil penelitiannya adalah input program belum sesuai indikator karena tidak adanya dana kegiatan dan kurangnya SDM. Proses kegiatan kampung KB belum sesuai dengan rencana kegiatan yang sebaiknya dilakukan karena kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan kegiatan PKK. Belum semua indikator output terpenuhi, dari 20 indikator hanya 10 indikator yang terpenuhi hal tersebut terjadi karena kurangnya SDM dan dana untuk kegiatan serta kesadaran masyarakat dalam mengikuti kegiatan masih rendah. Simpulannya adalah belum semua indikator input, proses, dan output terpenuhi. Saran penelitian ini adalah sebaiknya penelitan selanjutnya tidak hanya dari segi pemberdayaan masyarakatnya saja namun juga dari segi yang lainnya. Kata kunci: Kampung, KB, Proses Semarang has the fastest rate of population growth in central java that 0,33. Todays there is a demographic bonus in Semarang, so government holds kampung KB in Semarang. The purpose of this research was to know the evaluation of kampung KB. The research method used qualitative method. The research planning was descriptive qualitative. The results of the research were inappropriate yet sine there was no funds and lack of human resources. Kampung KB has not been in accordance with the plan of activities that should be done because it conducted jointly with PKK. Not all the output indicators were met from 20 indicators it just met 10 indicators, it was because lack of human resources and funds for activities and low society’s awareness. The conclusion is not all indicators of inputs, processes, and output sare met. Suggestion is it is better for next research not only in society’s emmpowerment but also in other term. Keywords: Kampung, KB, Process
Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Amieratunnisa, Aniesah; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Akses remaja ke Pelayanan kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Puskesmas Bangsri I hanya sebesar 9,73%. Wilayah kerja Puskesmas Bangsri I memiliki angka kasus kehamilan remaja yang meningkat dalam 3 tahun terakhir dan pada tahun 2016 menjadi yang tertinggi di Kabupaten Jepara yaitu sebanyak 87 kasus. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis implementasi program PKPR. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi dengan remaja hanya terjadi melalui sekolah. Komunikasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara terjadi setiap tahun pada kegiatan monitoring. Pelaksana program belum mendapatkan pelatihan dari tim PKPR pusat dan pelaksana merangkap banyak program sehingga tidak dapat fokus ke PKPR. PKPR belum memiliki ruangan khusus dan alat peraga. Sumber daya finansial masih terbatas. Disposisi pelaksana sangat mendukung program PKPR, tetapi beberapa sekolah justru masih pasif dalam pelaksanaan program tersebut. SOP pelaksanaan PKPR masih disamakan dengan SOP pelayanan umum. Struktur organisasi PKPR sudah sesuai dengan pedoman. Pelaksanaan PKPR di Puskesmas Bangsri I masih belum memenuhi kriteria yang ditetapkan. Abstract Access of teenagers to Adolescent Friendly Health Services (PKPR) in Bangsri I health center was only 9.73%. Teenage pregnancy of the working area of ​​health center increased in the last 3 years and in 2016 it becomed the highest in Jepara with 87 cases. This study was aimed to analyze the implementation of PKPR. This study used descriptive research with qualitative approach. Determination of informants used purposive sampling technique. The results showed that communication with teenagers only occured through school. Communication with Health Office Jepara Regency occured every year on monitoring activity. PKPR implementers had not followed training from the central PKPR team and they handle multiple programs so they could not focus on PKPR. PKPR had no room and props. Financial resources were still limited. Disposition of the implementers strongly supported, but some schools were passive. SOP of PKPR was still equated with general service. Organizational structure of PKPR was compatible with the guidelines. Implementation of PKPR at Puskesmas Bangsri I did not comply the criteria specified yet. Keyword : Implementation, Program, PKPR
Implementasi Kebijakan Permenkes Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis Faradis, Naili Akrima; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.21291

Abstract

ABSTRAK TB merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan salah satu penyebab kematian, sehingga perlu dilaksanakan program penanggulangan TB secara berkesinambungan. Tujuan penelitian adalah menganalisis implementasi kebijakan tentang penanggulangan TB di Kota Tegal. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling. Informan utama yaitu pengelola program TB di fasyankes dan petugas analis di fasyankes. Uji validitas dengan triangulasi sumber kepada pengelola program TB Dinkes Kota Tegal, kepala fasyankes dan paseien tuberkulosis.Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan implementasi kebijakan ini belum berjalan secara maksimal. Dari empat variabel yang berpengaruh dalam pelaksanaan implementasi kebijakan yaitu kemampuan implementor kebijakan; sumber daya; hubungan organisai; dan kondisi lingkungan, masih terdapat dua variabel yang belum berjalan secara maksimal sehingga menghambat pelaksanaan implementasi ini. Dua hal tersebut adalah sumber daya kebijkan yang belum sepenuhnya terpenuhi, dan kurangnya dukungan masyarakat dalam penanggulangan TB. Saran yang diberikan yaitu melanjutkan pelaksanaan program penanggulangan tuberkulosis di puskesmas Kota Tegal yang telah terlaksana agar program tersebut dapat terus berjalan secara maksimal. ABSTRACT TB is a contagious disease that is still a public health problem and one of the causes of death, so that the need for continuous TB prevention program. The purpose of this research is to analyze the implementation of policy on TB prevention in Tegal City. This research type is qualitative research with technique of taking informant by purposive sampling. The main informants are TB program managers in fasyankes and analyst officers in fasyankes. Validity test with triangulation of source to TB program manager of Tegal City Health Office, head of fasyankes and paseien tuberculosis. The result of the research shows that the implementation of this policy implementation has not run maximally yet. Of the four influential variables in the implementation of policy implementation: the ability of policy implementers; resource; organizational relationships; and environmental conditions, there are still two variables that have not run optimally thereby hampering implementation of this implementation. Two of these are unfulfilled policy resources, and lack of community support for TB control. Suggestion given is continuing the implementation of tuberculosis prevention program at puskesmas of Tegal City which has been done so that the program can keep running maximally. Keyword: Implementation, Policy, Countermeasures, Tuberculosis
E-Booklet Personal Hygine terhadap Perilaku Pencegahan Skabies Pada Santri Pondok Pesantren Khusnuddin, Khusnuddin; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 3 (2020): HIGEIA: July 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i3.32387

Abstract

Abstrak Kurangnya pengetahuan santri tentang personal hygiene dapat menimbulkan berbagai macam penyakit khususnya penyakit skabies. Kejadian skabies di ponpes mengalami peningkatan 20,8% pada tahun 2108 dan pada tahun 2019 menjadi 22,1%. Jika tidak segera ditangani penyakit skabies akan meyebar lebih luas. Faktor yang berperan dalam penyebaran penyakit ini adalah sanitasi yang buruk, kepadatan penduduk, sosial budaya, ekonomi, dan perilaku hygiene yang buruk. Peneliti mengembangkan media penyuluhan kesehatan yaitu media e-booklet personal hygine. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh e-booklet personal hygine terhadap perilaku santri Pondok Pesantren Durrotu Aswaja Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh santri yang memenuhi kriteria inklusi dan enklusi dengan jumlah 82 responden. Instrumen yang digunakan adalah angket dan kuesioner. Data dianalisis menggunakan teknik One-Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukkan nilai p atau sig = 0,000 (<0,05). Hal ini menunjukan penyuluhan kesehatan menggunakan ­e-booklet personal hygine dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan peraktik responden. Saran dari penelitian ini adalah agar dilakukannya upaya peningkatan kebersihan dan kesehatan kulit agar terhindar dari penularan penyakit kulit skabies. Kata Kunci : Skabies, R&D, E-Booklet
Optimalisasi Panduan Praktikum Laboratorium Biomedis dan Laboratorium Epidemiologi Berbasis Sistem Informasi Silabkemas Affandi, Mmustafa Daru; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 4 (2021): HIGEIA: Oktober 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i4.47887

Abstract

Abstrak Pandemi COVID-19 menyebabkan berubahnya proses belajar mengajar praktikum di laboratorium. Mekanisme pembelajaran dari tatap muka menjadi sistem daring mengharuskan laboratorium mempersiapkan metode penyampaian bahan ajar dalam bentuk modul elektronik yang akan mempermudah mahasiswa dan pengguna laboratorium untuk diunduh. Pengembangan bahan ajar praktikum dalam penelitian adalah dengan mengintegritaskan bahan ajar yang belum terarsipkan menjadi dalam bentuk file digital yang diupload melalui web laboratorium. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Teknik pengambilan data untuk mengetahui pemanfaatan dan efektifitas sibkemas dengan metode kuesioner dan wawancara terhadap 20 responden yang merupakan mahasiswa Jurusan IKM UNNES yang dilaksanakan pada bulan Juli-September 2021. Hasil dari penelitian yaitu panduan praktikum laboratorium berbasis web silabkemas mempermudah pengguna dalam proses pelayanan laboratorium. Sebanyak 85 % responden menyatakan tampilan web silabkemas sudah baik dan dapat dioprasionalkan dengan mudah, dan 95 % responden telah memanfaatkan layanan modul pembelajaran secara online berupa SOP dan panduan penggunaan peralatan laboratorium. Silabkemas telah dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa Jurusan IKM FIK UNNES, namun diperlukan pengembangan platform lain serta petunjuk praktikum dalam bentuk video Abstract Pandemic COVID-19 requires us to changes the teaching and learning process of practicum in the laboratory. The learning mechanism from face-to-face to online system requires laboratory to prepare a delivery method of teaching material become electronic modules that can make students and laboratory users to download it. The development of practicum teaching material in this research is integrate the un-archived teaching learning become digital file that uploaded through laboratory website. This research is descriptive analytics. The data retrieval technique is to find out the utilization and effectiveness of Sibkemas with using questionnaire and interview methods towards 20 respondents who are students of the Departement of IKM UNNES which held in July-September 2021. The results of the reseach are the silabkemas web-based laboratory practicum guide makes it easier for users in the laboratory service process. 85% of respondents stated that the silabkemas web appearance was good and could be easily operationalized, and 95% of respondents had used online learning module services in the form of SOPs and guidelines for using laboratory equipment. Silabkemas has been use by students of the Department of IKM FIK UNNES, but the development of other platforms and practicum instructions videos is needed. Keywords: Laboratory, guide material, information system
EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 SECARA DARING UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN COVID-19 PADA MAHASISWA Indarjo, Sofwan; Budiono, Irwan; Azinar, Muhammad; Fauzi, Lukman; Gardyna, Zahra Amalia; Nugrahani, Anna; Istighfaroh, Maulina
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i3.50543

Abstract

ABSTRAK Persentase mahasiswa Jurusan IKM FIK UNNES yang memahami dan menjalankan protokol kesehatan sebesar 69%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pengetahuan COVID-19 pada mahasiswa setelah diberikan edukasi pencegahan COVID-19. Studi ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest design. Responden penelitian ini adalah 286 mahasiswa yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Pemberian edukasi sebanyak 6 kali selama 6 minggu. Data pretest dan pottest dianalisis dengan uji t berpasangan. Skor pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi pertama hingga keenam menunjukkan adanya perbedaan (nilai p<0,01). Skor pengetahuan sebelum edukasi sebesar 44,12+12,52 meningkat menjadi 60,74+11,69 setelah edukasi. Simpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada skor pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi pencegahan COVID-19 secara daring pada mahasiswa. ABSTRACT The percentage of students who understand and implement health protocols was 69%. The purpose of this study was to determine changes in knowledge of COVID-19 in students after being given education on prevention of COVID-19. This study was a quasi-experimental design with one group pretest posttest design. The respondents of this study were 286 students who were selected by simple random sampling technique. Health education was given 6 times for 6 weeks. Pretest and pottest data were analyzed by paired t-test. Knowledge scores before and after the first to sixth education showed a difference (p value <0.01). Knowledge score before education was 44.12+12.52 increased to 60.74+11.69 after education. The conclusion of this study was that there was a significant difference in knowledge scores before and after online COVID-19 prevention education among students.
“RUMAH REMAJA” SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN PIK REMAJA DI DUSUN KEDUNGDOWO DESA PASEKARAN KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG Hidayah, Nurul; Indarjo, Sofwan
Journal of Health Education Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Rumah Remaja” merupakan suatu media pembentukan PIK remaja dengan memberdayakan remaja menjadi pengurus PIK remaja yang mempunyai kemampuan yang baik. PIK Remaja dibutuhkan karena masalah kesehatan reproduksi remaja semakin membahayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh “Rumah Remaja” terhadap analisis organisasi, pengetahuan, sikap, penentuan kesenjangan kemampuan, rekomendasi/perencanaan pengembangan, dan menguji tingkat kelayakan “Rumah Remaja”. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) di Dusun Kedungdowo. Populasinya adalah remaja berumur 18-25 tahun dan belum menikah (56), jumlah sampel 50, diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis menggunakan uji Wilcoxon dengan derajat kemaknaan (α=0,05). Hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna analisis organisasi (p value= 0,317), pengetahuan (p value= 1,000), sikap (p value= 0,239), penentuan kesenjangan kemampuan (p value= 0,157), rekomendasi/perencanan pengembangan (p value= 0,157). Hasil uji kelayakan “Rumah Remaja” merupakan pemberdayaan sangat layak (77,89%) dalam skala Likert. Saran yang diberikan adalah pemberdayaan “Rumah Remaja” supaya sering dilakukan sehingga PIK Remaja dapat berjalan lebih baik.
GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN PENDERITA ISPA PADA PEKERJA PABRIK DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN BATUJAMUS/ KERJOARUM KARANGANYAR Wijayanti, Tria; Indarjo, Sofwan
Journal of Health Education Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v3i1.13651

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi ISPA di Jawa Tengah tahun 2013 di atas rata-rata nasional (25,5%). Jumlah kasus ISPA di Kabupaten Karanganyar tahun 2014 sebanyak 726, naik dibandingkan tahun 2013 sebanyak 647 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik dan pengetahuan penderita ISPA pada pekerja pabrik di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Batu Jamus/Kerjoarum Karanganyar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Informan penelitian adalah pekerja pabrik penderita ISPA dengan jumlah 5 orang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan informan memiliki kriteria usia 36-45 tahun, sebagian besar informan laki-laki, dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA, dan sebagian besar informan memiliki pengetahuan tentang penyakit ISPA yang cukup baik. Simpulan: Pekerja di PTP Nusantara IX (Persero) yang menderita ISPA memiliki gambaran karakteristik umur dewasa akhir (36-45 tahun), tamatan sekolah menengah pertama dan atas, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki pengetahuan yang cukup baik.
Co-Authors Affandi, Mustafa Daru Ainy, Qurrotu Akbar, Tsalas Yulianto Alfiana Ainun Nisa Alifah, Rafidha Nur Amieratunnisa, Aniesah Amieratunnisa, Aniesah Andriani Elisa Pahlev Anggie Puspitasari Anik Setyo Wahyuningsih Anisa, Nur Aini Apoina Kartini Ardiansyah, Irman Syahrul Arif Rahmat Kurnia Arum Siwiendrayanti Aziza, Kalifa Azmi Nur Bambang Budi Raharjo Bambang Wahyono Ediyarsari, Puput Efa Nugroho Emaliana Saomi, Eva Emy Imroatus Sa&#039;diyah Eram Tunggul Pawenang Erma Shofia Afifah Evi Widowati Fadhil, Azhar Fauzan Falatansah, Lalan Faradis, Naili Akrima Faradis, Naili Akrima Farah Azizah Mukti Faris, Ahmad Dzakia Fiana, Fika Khikma Fifti Istiklaili, Fifti Fitriana Dewi Rahayu Gardyna, Zahra Amalia Hauna Anja Ramadhanty Hermawan, Dwi Yunanto Hermawati, Bertakalswa Ilmi, Nazla Nuril Irwan Irwan Isniyati, Heni Istighfaroh, Maulina Jingga, Dhea Putri Khusnuddin, Khusnuddin Kusuma, Fatkhur Rohman Kusuma, Fatkhur Rohman Laily, Linuria Asra Lee, Sook Foong Lestari, Sandra Dewi Lismiana, Hamidah Lukman Fauzi Mahalul Azam Mubarokah, Rizqi Muhammad Azinar Mukti, Farah Azizah Muthmainah Muthmainah Mutoharoh, Annisa Vira Nurul Nasution, Annio Indah Lestari Natayya Galuh Irawatie Nisa, Alfiana Ainun Nugraha, Efa Nugrahani, Anna Nurfajriah, Nurfajriah NURUL HIDAYAH Oktia Woro Kasmini Handayani Paramesti, Hayu Retno Prihatno, Bayu Eko Puspitasari, Nimas Tunjung Rahadi, Dewi Sartika Rahadi, Dewi Sartika Raharjo, Ahmat Sigit Rahayu, Fitriana Dwi Rahman, Annida Octavia Ramadhanty, Hauna Anja Riskiyanto, Azi Rita Andayani, Rita Rohmah, Dwi Rohmah, Dwi Rosdiana, Ayu Imade Rosdiana, Ayu Imade Rozali, Agus Rudatin Windraswara S, Priskila Ayu Pratama Safitri, Yusfina Rachma Dayu Salma, Wanale Mafabi Santi, Yulia Saputri, Budiarti Agung Saputri, Gita Ully Sisyahid, Abdul Kharis Susi Dwi Maret Tati, Susi Dwi Maret Ulfah Husna Labibah Ulfiana, Hikmah Resti Utami, Annisa Novanda Maharani Wasono, Edi Widya Hary Cahyati Widyaningrum, Heny Wijayanti, Tria Wijayanti, Tria Yamini, Ismatul Yuswantoro, Rico Novian Zuhriyah, Aminatuz Zuhriyah, Aminatuz