Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Feminist Interpretations Of Misogynistic Qur'an And Hadith: Strategies For Promoting Feminism In Indonesia And Malaysia Muqtada, Muhammad Rikza; Istianah; bin Mustapha , Ahmad Sharifuddin
Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 23 No. 1 (2024)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2024.223.55-72

Abstract

This paper discusses the discourse of interpretation of the Qur'an and misogynistic hadith by feminist activists in Indonesia and Malaysia as a strategy in promoting feminism in their respective countries. For this reason, the discussion focuses on interpretation methods, production of feminist interpretations, and dissemination of feminist interpretation. The study is qualitative research in which data is taken through interviews, observations, and documentation. The results of the study show that 1) The interpretation of the Qur'anic texts and hadith is done by seeing them as open and constantly developing texts. It means that texts could respond  and  interact with modern knowledge such as gender, law, and human rights. 2) The feminist approach to the Qur'an and hadith involves misogynistic challenges including marginalization, stereotypes, subordination, and violence against women. It also looks at the multiple roles of women and their subordination 3) Feminist interpretation is socialized by feminist activists from Islamic boarding schools and university backgrounds. They took part in discussions and wrote about feminism in magazines and social media. They also participate in women's organizations that advocate women protection and campaign for women's rights including the hazards of polygamy. This study shows that power relations within organizations have a significant impact on the interpretation of religious texts. This interpretation was then used to motivate women activists to promote feminism. [Tulisan ini mendiskusikan wacana penafsiran al-Qur’an dan hadis misoginis oleh para aktivis feminisme di Indonesia dan Malaysia sebagai strategi dalam mempromosikan feminisme di negara masing-masing. Untuk itu, pembahasan akan terfokus pada metode penafsiran, produksi tafsir feminis, dan diseminasi penafsiran feminisme. Kajian bersifat lapangan dengan mengambil data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Pendekatan yang digunakan adalah feminisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penafsiran teks-teks al-Qur'an dan hadis dilakukan dengan melihatnya  sebagai sesuatu yang terbuka dan terus berkembang. Artinya teks harus terus berinteraksi dengan pengetahuan modern seperti gender, hukum, dan hak asasi manusia. Hal ini membuat teks lebih mudah dipahami. 2) Pendekatan feminis terhadap Al-Qur'an dan hadits melibatkan tantangan misoginis termasuk marjinalisasi, stereotip, dan kekerasan terhadap perempuan. Pendekatan ini juga melihat peran ganda perempuan dan subordinasi mereka. 3) Tafsir feminis disosialisasikan  oleh para aktivis feminis yang berlatar belakang pesantren dan universitas. Mereka ikut serta dalam diskusi dan menulis tentang feminisme di majalah dan media sosial. Mereka juga ikut serta dalam organisasi perempuan yang mengkampanyekan hak-hak perempuan termasuk bahaya poligami dan mengadvokasi lembaga Pemerintah untuk melindungi perempuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa relasi kuasa dalam organisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penafsiran teks-teks agama. Interpretasi ini kemudian digunakan untuk memotivasi para aktivis perempuan untuk mempromosikan feminisme.]
In House Training Upaya Peningkatan Kemampuan Perawat Dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Care Pasien Muzaenah, Tina; Yulistiani, Mustiah; Nurjanah, Siti; Istianah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.72

Abstract

Latar belakang: Perawat adalah tenaga kesehatan profesional yang memiliki kesempatan paling banyak berinteraksi dengan pasien dan kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan keperawatan komprehensif dengan membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik termasuk kebutuhan spiritual. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama serta untuk mendapatkan maaf (pengampunan), mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan. Perawatan spiritual diyakini dapat menurunkan tingkat depresi pasien-pasien dengan penyakit kronik dan dijadikan sebagai kekuatan dan koping individu yang dapat memberikan dukungan moril, semangat hidup dalam menghadapi kenyataan tentang penyakitnya. In House Training diselenggarakan untuk memberikan pelatihan asuhan perawatan ibadah praktis kepada perawat-perawat RSI Purwokerto sehingga memiliki kompetensi khusus untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien selama dirawat di rumah sakit.  Perawatan ibadah praktis yang diajarkan meliputi tata cara berwudlu bagi orang yang sakit, tayamum, dan sholat orang sakit. Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat-perawat RSI Purwokerto dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual. Metode: Tim Pengmas memberikan edukasi dengan metode penyuluhan kesehatan dan demonstrasi yang diakhiri dengan evaluasi ibadah praktis orang sakit (wudlu dengan spray, tayamum, sholat orang sakit). Hasil: Adanya peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat-perawat RSI Purwokerto setelah mengikuti kegiatan yaitu rata-rata skor pengetahuan meningkat dari 57 menjadi 77 dan kemampuan ketrampilan dalam melakukan parktek ibadah orang sakit baik ketrampilan tayamum, wudlu dengan spray maupun sholat dengan posisi duduk yaitu meningkat dari skor 60 menjadi 86, 67 menjadi 82 dan 55 menjadi 87. Kesimpulan: In House Training dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat tentang asuhan keperawatan spiritual. Kata Kunci: ibadah praktis, kebutuhan spiritual, kemampuan perawat, perawatan spiritual _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Nurses are professional health workers who have the most opportunities to interact with patients and the greatest opportunities to provide health services in the form of comprehensive nursing care by helping patients meet basic holistic needs including spiritual needs. Spiritual needs are the need to maintain or restore faith and fulfill religious obligations and get forgiveness, love, and have a trusting relationship with God. Spiritual care is believed to be able to reduce the depression level of patients with chronic illnesses and serve as a strength and individual coping that can provide moral support and enthusiasm for life in facing the reality of their illness. In-House Training is held to provide practical worship care training to nurses at RSI Purwokerto so that they have special competence to meet the spiritual needs of patients while in the hospital. Practical worship treatments that are taught include procedures for ablution for sick people, tayammum, and prayers for sick people. Objective: to increase the knowledge and skills of nurses at RSI Purwokerto in providing spiritual nursing care. Method: The Community Service Team provides education using health education methods and demonstrations that end with an evaluation of the practical worship of sick people (ablution with spray, tayammum, prayers for sick people). Result: There was an increase in the knowledge and skills of the nurses at RSI Purwokerto after participating in the activity, namely the average knowledge score increased from 57 to 77, and the skills in carrying out the practice of praying for sick people, both tayammum skills, ablution with spray and prayer in a sitting position, namely increased from a score of 60 becomes 86, 67 becomes 82 and 55 becomes 87. Conclusion: In House Training can increase the knowledge and skills of nurses regarding spiritual nursing care. Keywords: practical worship, spiritual needs, ners skill, spiritual care
BUERGER ALLEN EXERCISE ON THE RISK OF INJURY IN THE FEET OF DIABETES MELLITUS TYPE 2 Hapipah; Heriawan; Istianah; Dewi Nur Sukma Purqoti; Zaenal Arifin
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 3 (2023): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i3.6437

Abstract

Diabetes Mellitus is a chronic metabolic disease that requires medical care and self-management to prevent complications of diabetic ulcers. The Buerger Allen Exercise is a specific exercise that aims to increase circulation to the legs by using changes in gravity and using muscle contraction through active movements of the legs to increase circulation of peripheral blood vessels. The Inlow's 60-second Diabetic Foot Screen Tool is an indicator for assessing the risk of foot injuries. This study aims to determine the effect of Buerger Allen Exercise on the risk of foot injuries in patients with diabetes mellitus type 2 at Masbagik Health Center. The research design used a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. The sampling technique was purposive sampling with a sample of 18 respondents who met the inclusion criteria. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The mean value of the risk of foot ulcers in diabetes mellitus respondents before the intervention was 9.00 with a standard deviation of 1.328 and after the intervention the mean value was 8.54 with a standard deviation of 1.286. The results of the Wilcoxon test show a p value: 0.000 which means that there is an effect of Buerger Allen Exercise on the risk of foot injuries in patients with diabetes mellitus type 2 and is hoped that the Buerger Allen Exercise intervention can be applied as an effort to prevent complications of diabetic foot ulcers in patients with DM type 2. Keywords: Diabetes Mellitus; Buerger Allen Exercise; Foot Wound Risk
Pengaruh Lingkungan Sekolah, Pendidikan karakter dan Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Istianah
Jurnal Metafora Vol 3 No 01 (2023): Jurnal Metafora
Publisher : FAKULTAS PSIKOLOGI UNISS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.45671/e6kzk074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Lingkungan Sekolah, Pendidikan Karakter dan Kinerja  Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Harapan Mulya Kendal. Metode Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner kepada siswa dan siswi di SMK Harapan Mulya Kendal. Populasi dalam  penelitian ini berjumlah 525 siswa. Metode pengumpulan  sampel menggunakan Teori Slovin dengan  minimal responden 84 dan menurut fraenkel dan wallen (1990)  minimal 100 responden menggunakan teknik non probability sampling  yaitu teknik random sampling.Total sampel penelitian adalah 124 responden. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah analisis regresi berganda yang diolah menggunakan SPSS versi 26. Hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan sekolah, pendidikan karakter dan kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa.  
Manajemen Gerakan Dakwah Intelektual ICMI dalam Membangun Peradaban Islam Modern di Indonesia Istianah; Suparto
Journal of Religion and Social Community | E-ISSN : 3064-0326 Vol. 2 No. 2 (2025): Oktober - Desember
Publisher : GLOBAL SCIENTS PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen gerakan dakwah intelektual yang dilakukan oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sebagai organisasi strategis dalam membangun peradaban Islam modern di Indonesia. ICMI didirikan pada tahun 1990 oleh B.J. Habibie sebagai wadah berhimpunnya para intelektual Muslim guna mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis studi pustaka terhadap kiprah ICMI dalam ranah sosial, politik, dan dakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ICMI memainkan peran penting dalam manajemen dakwah berbasis intelektual dengan mengedepankan nilai rasionalitas, etika, dan modernitas Islam. Namun demikian, ICMI menghadapi tantangan besar dalam era digital seperti lemahnya regenerasi kader, fragmentasi ideologis, serta rendahnya adaptasi terhadap teknologi informasi. Artikel ini menekankan perlunya revitalisasi manajemen dakwah ICMI melalui strategi digitalisasi dakwah, kolaborasi lintas generasi, dan penguatan literasi keislaman ilmiah.