Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Identifikasi Sesar di Perairan Misool, Papua Barat dengan Menggunakan Metode Magnetik Sari, Nur Novita; Ivansyah, Okto; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3415.444 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i3.21348

Abstract

Penelitian mengenai identifikasi sesar di Perairan Misool dengan menggunakan metode magnetik telah dilakukan. Data yang digunakan berupa data distribusi medan magnet total. Proses penelitian ini dimulai dengan mengkoreksi data menggunakan koreksi IGRF (International Geomagnetic Reference Field) dan koreksi Tie-line Levelling untuk mendapatkan distribusi medan magnet lokal. Dari distribusi medan magnet lokal dipilih tiga buah zona anomali. Pada ketiga zona ini, dibuat sebuah sayatan 1D untuk mengidentifikasi kemungkinan keberadaan sesar dibawah permukaannya (lintasan A-A’, B-B’ dan C-C’). Berdasarkan hasil pemodelan inversi pada ketiga lintasan, diketahui bahwa di bawah lintasan A-A’ ditemukan keberadaan sesar dengan posisi yang membentang dari Barat Laut ke arah Tenggara dan berada pada kedalaman 25 hingga 75 meter dari dasar permukaan laut.
IDENTIFIKASI SEBARAN ANOMALI MAGNETIK DI PERAIRAN KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET Aripin, Aripin; Ivansyah, Okto; Sampurno, Joko
Physics Communication Vol 1, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.981 KB) | DOI: 10.15294/physcomm.v1i1.8999

Abstract

The distribution of magnetic anomalies in Sambas Sea has been investigated using the Magnetic method. The raw data, which acquired, have been corrected using IGRF data and tie-line leveling to obtain the local magnetic field distribution. Then, from the corrected data obtained four anomalous zones. Next, a slice that lying on the anomalous zones (line AB, CD, EF, and GH) was made to obtain the subsurface structures which obtain using inversion method. The results show that the presence of magnetic anomalies at the lines AB, EF and GH (with susceptibility values between 1.2 to 19.2) due to the magnetite rock at the subsurface. Moreover, The presence of magnetic anomalies at the line CD (with susceptibility values of 0.3 to 3.5) is caused by ilmenite rock. The correlation coefficients between the observation data and calculated data for all lines are between 0.98 to 0.99.
Aplikasi Metode Magnetotellurik Untuk Pendugaan Reservoir Panas Bumi (Studi Kasus: Daerah Mata Air Panas Cubadak, Sumatera Barat) Syahwanti, Hezliana; Arman, yudha; Ivansyah, Okto; Kholid, Muhammad
POSITRON Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1611.471 KB) | DOI: 10.26418/positron.v4i2.8770

Abstract

Data hasil perekaman dengan metode magnetotellurik di daerah mata air panas Cubadak, Sumatera Barat telah diolah dengan perangkat lunak pengolahan data MT. Hasil pengolahan data berupa gambar sebaran resistivitas pada lintasan yang dipilih terhadap kedalaman. Letak batuan penudung, reservoir dan patahan dapat ditentukan pada gambar lintasan tersebut. Hasil pengolahan data berupa pemodelan yang ditampilkan dalam gambar nilai resistivitas terhadap kedalaman dan jarak antar titik ukur pada lintasan yang telah ditentukan. Lintasan yang digunakan ada dua yaitu lintasan Uutara-Selatan dengan 6 titik ukur dan lintasan Barat Daya-Timur Laut dengan 7 titik ukur. Pada lintasan utara-selatan dapat diduga adanya potensi panas bumi diantara titik ukur MTCB-16 dan MTCB-22 pada kedalaman 1000 meter yang ditunjukkan dengan penurunan resistivitas dari 35-61 Ωm menjadi 15-27 Ωm. Pada lintasan barat daya-timur laut terdapat penurunan resistivitas dari 20-200 Ωm menjadi 5-12 Ωm di kedalaman 1000 meter yang diduga sebagai batuan penudung pada sistem panas bumi di daerah mata air panas Cubadak.
Analisis Parameter Gap Dalam Tahapan Dekonvolusi Prediktif Guna Mereduksi Short Period Multiple dan Meningkatkan S/N Ratio pada Pengolahan Data Seismik Refleksi 2D Marine Chintia, Bella; Ivansyah, Okto; Sampurno, Joko
POSITRON Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1347.023 KB) | DOI: 10.26418/positron.v7i1.20783

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai gap terbaik dari salah satu parameter gap yang digunakan untuk mereduksi short-period multiple dengan metode dekonvolusi prediktif. Variasi Nilai gap yang digunakan adalah 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, dan 64 ms. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gap 12 merupakan gap terbaik. Nilai gap 12 menghasilkan sp gather, penampang stack dan NTG (Near Trace Gather) yang lebih tajam dibandingkan dengan gap lainnya. Selain itu, dari spectrum analysis didapatkan sp gather dan penampang stack yang menunjukkan bahwa frekuensi terletak pada rentang nilai 10 - 80 Hz, dan nilai spectrum amplitude seismik yang terkecil berkisar -21 s.d 0 dB.
Sebaran Kebisingan Kawasan Kampus Pada Hari Kerja dan Hari Libur Carolina, Yera; Nurhasanah, Nurhasanah; Ivansyah, Okto
PRISMA FISIKA Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v9i3.51211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kebisingan yang terjadi di kawasan kampus. Data diambil dari hari Sabtu sampai hari Senin (23 November 2019 – 25 November 2019) pada waktu pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB di 10 titik lokasi pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran pertama pada hari Sabtu, intensitas kebisingan di semua titik mencapai 35 dB(A) sampai 83 dB(A). Intensitas kebisingan di hari Minggu 43 dB(A) sampai 87 dB(A). Intensitas kebisingan di hari kerja diwakili hari Senin berkisar 44 dB(A) sampai 72 dB(A). Dari sesi waktu pengukuran, untuk hari libur (Sabtu dan Minggu) intensitas tertinggi terjadi pada pukul 15.00 WIB tetapi pada hari kerja (Senin) puncak intensitas kebisingan terjadi pada pukul 10.00 WIB. Rata-rata intensitas kebisingan di kawasan penelitian lebih dari 60 dBA yang sudah melewati batas baku tingkat kebisingan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 48 Tahun 1996 yaitu sebesar 55 dBA.Kata Kunci  Sound Level Meter, Kebisingan, hari kerja dan hari Libur.
Penggunaan Metode Geolistrik untuk Mengidentifikasi Pengaruh Pemupukan Terhadap Nilai Resistivitas Tanah Doni, Doni; Ivansyah, Okto; Muhardi, Muhardi
PRISMA FISIKA Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v9i3.51245

Abstract

Penelitian telah dilakukan di area lahan gambut Parit Demang, Kecamatan Pontianak Selatan, Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan nilai resistivitas tanah sebelum dan sesudah pemupukan dan mengetahui pengaruh pemupukan pada nilai resistivitas tanah. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik konfigurasi wenner-schlumberger. Pengambilan data mengaplikasikan 2 lintasan dengan panjang masing-masing 7 m. Dari hasil penelitian didapatkan nilai resistivitas tanah sebelum dan sesudah pemupukan adanya peningkatan yang terjadi pada Lintasan 1 dan Lintasan 2. Nilai resistivitas tanah Lintasan 1 sebelum pemupukan yaitu berkisar (0,374 – 270) Ωm, sesudah pemupukan berkisar menjadi  (0,484 – 349) Ωm. Nilai resistivitas tanah Lintasan 2 sebelum pemupukan yaitu berkisar (0,374 – 269) Ωm, sesudah pemupukan yaitu berkisar menjadi (0,968 – 697) Ωm. Pengaruh pemupukan pada tanah berdasarkan nilai resistivitas terjadi peningkatan diduga karena pupuk kandang memiliki kemampuan menyerap air pada tanah, sehingga material tanah menjadi resistif.Kata Kunci : Pupuk Kandang, Geolistrik Resistivitas, Resistif
Economic Empowerment of Community Groups of Sei Beliung Urban Village Through Organic Vegetable Plant Cultivation with Hydroponics System Okto Ivansyah; Iwan Rusiyardi; Ichsan Ichsan; Jaini Fakhruddin
JPKM (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) UNTAN Vol 1, No 2 (2018): Volume 1 Number 2 May 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpkm.v1i2.34

Abstract

Sei Beliung is one of the urban villages in Pontianak city, with 80% of high school graduates and main livelihood is 60% of workers. Men work as laborers, while their mothers help their husbands to support their family's economy. Based on field data most of the homes in Sungai Beliung have large yard. To optimize the efforts of mothers to help their husbands in supporting the economy, the Community Service (PPM) activity aims to empower the community's economy by fostering mothers using the yard through organic vegetable cultivation of hydroponics system. This activity has the main objective is to provide farming skills with hydroponic system for the community of RT 02 and RT 04 of Sui Beliung Subdistrict so that it can produce organic vegetables to be utilized as their life support.
Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan di Ruas Jalan Temajuk-Aruk Menggunakan Metode Golistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger Reka Oktavina; Okto Ivansyah; Radhitya Perdhana
PRISMA FISIKA Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i1.54258

Abstract

Identifikasi lapisan bawah permukaan telah dilakukan di ruas jalan Temajuk-Aruk, Desa Sui Bening,Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 lintasan dengan masing-masing panjang lintasan yang berbeda dari panjang lintasan 50 m, 70 m, 100 m dam 240 m. Nilai resistivitas keseluruhan permukaan di daerah penelitianmemiliki rentang nilai 25,0Ωm hingga 568Ωm, dimana diinterpretasikan sebagai berikut: lempung dan lanau memiliki nilai resistivitas dari 25,0 Ωm hingga 95,4 Ωm, rentang nilai resistivitas dari 149 Ωm hingga 233 Ωm adalah pasir dan kerikil, dan Batu pasir memiliki rentang nilai resistivitas 364 Ωm hingga 568 Ωm.Kata Kunci: Geolistrik, lapisan bawah permukaan, resistivitas, konfigurasi wenner-schlumberger.
Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan Disekitar Terjadinya Semburan Gas Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger Di Desa Sungai Nipah Kabupaten Mempawah Sarifah Sarifah; Okto Ivansyah; Radhitya Perdhana
PRISMA FISIKA Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i1.53598

Abstract

Penelitian mengenai identifikasi keberadaan gas di bawah permukaan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi schlumberger telah dilakukan di Desa Sungai Nipah Kecamatan Jongkat Kabupaten Mempawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan indikasi gas biogenik dan litologi bawah permukaan didaerah penelitian. Identifikasi ini dilakukan dengan menggunakan 4 titik lokasi yang berbeda-beda dan pengolahan data menggunakan software IPi2win. Berdasarkan hasil interpretasi data penelitian bahwa tidak terdapat titik kantong gas pada daerah penelitian. Namun terdapat unsur yang menyebabkan terbentuknya gas biogenik di bawah permukaan. Material yang memicu terbentuknya gas biogenik adalah lempung dan pasir yang berasosiasi dengan fluida dimana lempung dan pasir tersebut sebagai tempat bermigrasinya gas biogenik.
Imaging Lahan Gambut Menggunakan Electrical Resistivity Imaging: Estimasi Cadangan Karbon Gambut pada Agroekosistem Kelapa Sawit Okto Ivansyah; Jaini Fakhrudin; Muhammad Ali
Vokasi Vol 15 No 1 (2020): Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.431 KB) | DOI: 10.31573/vokasi.v15i1.148

Abstract

Luas lahan gambut di Indonesia sekitar 14,9 juta hektar dan potensi gambut Kalimantan Barat sebesar 1,6 Juta Hektar. Keberadaan gambut pada suatu bentang lahan menjadi penting peranannya pada konservasi karbon (C), mengingat sebagain besar hutan rawa gambut telah kehilangan vegetasi dan terdegradasi. Oleh karena itu lahan gambut merupakan cadangan karbon yang masih tersisa pada suatu bentang lahan. Estimasi cadangan karbon di Indonesia mencapai 37 Giga ton, dengan cadangan karbon terbesar berada di Sumatera dan Kalimantan yakni masing masing 22,3 dan 11,3 Giga ton (Gt). Penggunaan metode geofisika Electrical Resistivity Imaging (ERI) dengan pengamatan langsung menggunakan sampel inti dan analisis C untuk memperkirakan ketebalan gambut dan cadangan C dalam sistem lahan gambut tropis di Kalimantan Barat. Peranan gambut menjadi sangat penting dan bernilai dalam hal cadangan karbon karena berdampak terhadap hilangnya vegetasi akibat penggundulan dan kebakaran hutan. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan gambut pada agrosistem kelapa sawit di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan estimasi cadangan karbon gambut pada lahan gambut yang telah digunakan untuk agroekosistem kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan besar cadangan karbon sebesar 11.209,762 ton.