Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TBC DI PUSKESMAS KOTA BARAT DAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO Rasdianah, Nur; hiola, faramita; Katili, Ayub H.
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1, Edisi 3, 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v1i3.152

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi tuberkulosis adalah kepatuhan minum obat. Kepatuhan minum obat adalah perilaku pasien untuk minum obat sesuai jenis, dosis, cara minum, waktu minum dan jumlah hari minum obat sesuai dengan anjuran apoteker atau dokter di puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan minum obat tuberkulosis (OAT) pada pasien di Puskesmas Kota Barat dan Kota Tengah. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan rancangan desain deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 32 penderita tuberkulosis dengan tehnik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Data dianalisis dengan analisa Univariat uji distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan kepatuhan minum obat pasien tuberculosis dipuskesmas kota barat dan kota tengah berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 23 Penderita Tuberkulosis (71,9%) dan kepatuhan sedang yaitu sebanyak 9 Penderita Tuberkulosis (28,1%).
Perngaruh Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Hepatoprotektorterhadap Kadar SGPT dan SGOT Abdulkadir, Widy Susanti; Akuba, Juliyanti; Hiola, Faramita; Papeo, Dizky Ramadani Putri; Gunawan, Selvi Ayu Setiaarini
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1, Edisi 1, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i1.5

Abstract

Hati merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi besar bagi pusat metabolisme tubuh manusia. Fungsi dari organ hati tersebut sebagai tempat menyimpan nutrisi dan juga vitamin serta melakukan detoksifikasi terhadap racun atau zat berbahaya. Tujuan penelitian ini yaitu utnuk mengetahui efektivitas dan dosis efektivitas ekstrak herbal Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai hepatoprotektor pada tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksikan Parasetamol dengan dosis toksik. Penelitin ini merupakan jenis penelitian Eksperimental untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai efek hepatoprotektor. Bunga Rosella di ekstraksi hingga menjadi ekstrak kental Bunga Rosella. Pelnguljian ini melnggulnakan selbanyak 15 elkor Tikus (Rattus norvegicus) yang dibagi melnjadi 5 kellompok perlakuan yaitul kellompok I diberikan Aquadest (kontrol negatif), kolompok II diberikan tablet Curkumin ( kontrol positif), kelompok III diberikan ekstrak Rosella (dosis 250 mg/kgBB), kelompok IV diberikan ekstrak Rosella (dosis 500 mg/kgBB), kelompok V diberikan ekstrak Rosella (dosis 750 mg/kgBB) dengam menggunakan metode pemberian secara oral. Sebelum diberikan perlakuan terlebih dahulu diukur kadar SGPT dan SGOT darah tikus. Hasil yang diperoleh yaitu dosis II (500 mg/kg BB) dosis III (750 mg/kg BB) dapat memperlihatkan efek hepatoprotektor pada tikus jantan (Rattus norvegicus).
Penapisan Fitokimia Dan Uji Efek Antidiabetes Ekstrak Metanol Daun Brotowali (Tinospora crispa L.) Pada Mencit (Mus musculus) Hasan, Hamsidar; Djuwarno, Endah Nurrohwinta; Hiola, Faramita; Ramadhani, Fika Nuzul; Halada, Ichlasul Oktofandi
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1, Edisi 1, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i1.8

Abstract

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula dalam darah. Brotowali mengandung banyak senyawa kimia yang berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dimana tanaman ini dapat menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol daun brotowali (Tinospra crispa L.) dan efek antidiabetes ekstrak metanol daun brotowali pada mencit (Mus musculus). Metode penelitian ini menggunakan metode maserasi total, skrining fitokimia, analisis Kromatografi Lapis Tipis menggunakan eluen n-Heksan : etil asetat dengan perbandingan (8:2) dan uji efek antidiabetes. Dalam uji efek antidiabetes dilakukan menggunakan hewan uji mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok 1 merupakan kelompok kontrol positif (Glimepirid 2 mg), kelompok 2 merupakan kelompok kontrol negatif (Na-CMC 1%), kelompok 3 merupakan kelompok uji 1 (Dosis 100 mg/kg BB), kelompok 4 merupakan kelompok uji 2 (Dosis 200 mg/kg BB), dan kelompok 5 merupakan kelompok uji 3 (Dosis 300 mg/kg BB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun brotowali (Tinospora crispa L.) mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, alkaloid, dan tanin. Selain itu juga, ekstrak metanol daun brotowali terbukti bahwa dosis 300 mg/kg BB menunjukkan aktivitas efek antidiabetes yang paling baik dimana pada waktu setelah di induksi aloksan terjadi kenaikan kadar glukosa darah dengan rata-rata 236,3 mg/dL dan terjadi penurunan hingga 89,3 mg/dL. Selanjutnya diikuti oleh kelompok kontrol positif (Glimepirid 2 mg) dan kelompok uji ekstrak dengan dosis 200 mg/kg BB dan 100 mg/kg BB.
Isolasi Dan Karakterisasi Mikroba Simbion Spons Axinella sp. Penghasil Enzim Ekstraseluler Di Kawasan Teluk Tomini Sebagai Antibakteri Pakaya, Mahdalena Sy.; Julyanty Akuba; Abdulkadir, Widy Susanti; Hiola, Faramita; Pakaya, Meri Isriani
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1, Edisi 1, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i1.21

Abstract

Mikroba simbion adalah mikroba yang hidup menetap pada suatu inang, dan biasanya menghasilkan senyawa bioaktif yang sama seperti inangnya serta sebagai sumber enzim ekstraseluler seperti enzim protease yang dapat menghasilkan senyawa peptida yang dapat mengganggu membran bakteri sehingga memiliki efektivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi mikroba, serta menguji aktivitas antibakteri simbion spons penghasil enzim ekstraseluler dari kawasan Teluk Tomini. Metode yang digunakan adalah metode tanam langsung. Karakterisasi mikroba simbion meliputi makroskopik, mikroskopik dan uji aktivitas enzimatik, adapun pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Hasil isolasi mikroba simbion yang didapatkan sebanyak 2 isolat bakteri (BS 1 dan BS 2) dan 1 isolat jamur (JS). Hasil karakterisasi menunjukan karakteristik makroskopik dan mikroskopis yang berbeda dari ketiga isolat. Hasil uji aktivitas enzim ekstraseluler ketiga isolat memiliki nilai Indeks Aktivitas Enzim (IAE) dengan kategori zona hidrolitik kecil sampai besar. Hasil uji aktivitas antibakteri isolat BS 1 dan BS 2 masing-masing memiliki aktivitas penghambatan sebesar 4,09 mm (lemah) dan 13,258 mm (kuat) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu, isolat BS 1 dan BS 2 masing-masing memiliki aktivitas penghambatan sebesar 4,695 mm (lemah) dan sebesar 3,145 mm (lemah) terhadap bakteri Escherichia coli. Sedangkan isolat JS menunjukan aktivitas penghambatan sebesar 23,27 mm (sangat kuat) terhadap Staphylococcus aureus dan sebesar 18,33 mm (kuat) terhadap Escherichia coli.
Skrining dan Penetapan Kadar Flavonoid Ekstrak Etil Asetat Daun Pare (Momordica charantia L.) Secara Spektrofotometri UV-Vis Hasan, Hamsidar; Hiola, Faramita; Akuba, Juliyanty; Makkulawu, Andi; Anggai, Rifka Anggraini; Liputo, Kartika Vany
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i1.91

Abstract

Pare (Momordica charantia L.) merupakan salah satu tanaman yang fungsional. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat karena banyak mengandung senyawa aktif di dalamnya. Salah satu senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman Pare, yaitu flavonoid. Flavonoid diketahui memiliki aktivitas farmakologis seperti antiinflamasi, antidiabetes, antibiotik, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam ekstrak etil asetat daun Pare mengandung senyawa flavonoid dan berapa kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak etil asetat daun Pare. Metode yang digunakan, yaitu ekstraksi menggunakan metode maserasi bertingkat, uji skrining fitokimia dengan uji tabung, uji kromatografi lapis tipis, dan penetapan kadar flavonoid menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Pare positif mengandung senyawa flavonoid berdasarkan uji KLT menggunakan pereaksi AlCl3 dengan nilai Rf 0,4 dan penetapan kadar flavonoid pada panjang gelombang maksimum 410 nm ekstrak etil asetat daun Pare memiliki kadar rata-rata flavonoid sebesar 135,27 mg QE/g ekstrak.
Uji Aktivitas Antidiare Kombinasi Ekstrak Metanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Dan Daun Sirih (Piper betle) Pada Mencit Jantan( Mus muscullus ) Kahar, Putri Kartika Adhilia; Abdulkadir, Widy Susanti; Hiola, Faramita
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkpharm.v7i1.2736

Abstract

Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) dan Daun Sirih (Piper betle L.) merupakan salah satu tanaman herbal atau obat tradisional yang digunakan untuk mengobati diare atau mencret, disentri dan kolesterol. Komponen aktif yang banyak terdapat pada kedua tanaman ini yang memiliki efek antidiare adalah tanin dan flavonoid dimana flavonoid dapat menghambat pengeluaran asetilkolin dan kontraksi usus, tanin memiliki efek mengurangi peristaltik usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas daun jambu biji dan daun sirih terhadap antidiare pada mencit. Daun Jambu Bij dan daun Sirih diekstraksi dengan metode maserasi. Aktifitas antidiare menggunakan metode proteksi yaitu tikus diberi 1 ml oleum ricini secara oral, kemudian didiamkan selama 1 jam. Selanjutnya masing-masing kelompok diberi perlakuan, yaitu kelompok I diberi suspensi Na-CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II diberikan suspensi Loperamid HCl sebagai kontrol positif, Kelompok III mencit diberi kombinasi ekstrak metanol daun Jambu Biji : dan daun Sirih 1:1, kelompok IV mencit diberi kombinasi ekstrak metanol daun Jambu Biji : dan daun Sirih 1:2 dan kelompok V mencit diberi kombinasi ekstrak metanol daun Jambu Biji : dan daun Sirih 2:1. Berdasarkan hasil uji statistic One Way Anova diperoleh bahwa ekstrak yang memiliki aktifitas antidiare palin baik yaitu pada kombinasi ekstrak metanol daun Jambu Biji : dan daun Sirih 2:1.
Pencegahan Stunting Melalui Upaya 1000 Hari Pertama Kehidupan Dan Peningkatan Kemandirian Keluarga Di Desa Pilolaheya Hiola, Faramita; Paramata, Nanang Roswita; Mahdang, Putri Ayuningtias
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v13i1.18453

Abstract

One of the health problems for toddlers that is relatively high in various regions in Indonesia is stunting. Nutrition Study reached 2021 prevalence of stunting in Indonesia was 24.4%. Stunting is a growth and development disorder in the form of chronic malnutrition during a period of growth and development from the beginning of life. Pilolaheya Village is one of the loci for stunting in Bone Bolango Regency. This service aims to provide socialization on the incidence of stunting in Pilolaheya Village. After determining the child's nutritional status, education is carried out in the form of socialization on stunting prevention for pregnant women and mothers with toddlers using lecture and discussion methods and demonstrations of making healthy MPASI using local food ingredients, procurement of billboards as a health promotion tool regarding ODF (Open Defecation Free). The results show that there are still 13 toddlers at risk of stunting. In addition to nutritional factors, environmental health was closely related to the incidence of stunting. In Pilolaheya Village, most people still defecate in the river, as can be seen from the fact that there are still 50 houses that do not have a toilet. Another condition was the habit of the head of the family smoking in any place was dangerous for pregnant women and toddlers. This activity can help provide information and education to the public regarding the importance of the first 1000 days of life for children and increase awareness of the Pilolaheya community about the importance of maintaining a healthy environment to prevent the spread of disease.
Penyuluhan Pencegahan Risiko Stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan pada Masyarakat di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango Paramata, Nanang Roswita; Mahdang, Putri Ayuningtias; Hiola, Faramita
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v13i1.18445

Abstract

Stunting or stunted body growth is a form of malnutrition. Stunting describes chronic undernutrition during the growth and development period from the beginning of life. The nutrition program that the current government has carried out has contributed to overcoming existing nutritional problems. Efforts that need to be made in the future are accelerating nutrition improvement with a priority of the First Thousand Days of Life or 1000 HPK. The purpose of this service activity is to prevent stunting and increase knowledge about stunting and PHBS in the community in Huntu Barat Village, Bulango Selatan District. The service is carried out through stunting counseling activities and prevention efforts. This activity is expected to provide information and education to the public regarding the importance of the first 1000 days of life for children as an effort to prevent stunting.Stunting atau terhambatnya pertumbuhan tubuh merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi. Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Program gizi yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini telah memberikan kontribusi terhadap penanggulangan masalah gizi yang ada. Upaya yang perlu dilakukan ke depan adalah percepatan perbaikan gizi dengan prioritas Seribu Hari Pertama Kehidupan atau 1000 HPK. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah upaya pencegah stunting dan meningkatkan pengetahuan tentang stunting dan PHBS pada masyarakat di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan. Pengabdian dilakukan melalui kegiatan penyuluhan stunting dan upaya pencegahannya serta PHBS yang diberikan oleh Tim Dosen Pembimbing Lapangan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi pada masyarakat mengenai pentingnya 1000 hari pertama kehidupan bagi anak sebagai upaya untuk mencegah stunting.
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) SEBAGAI ANALGESIK PADA MENCIT (Mus musculus) Ismail, Ulfatul Magfirah M.; Abdulkadir, Widy Susanti; Hiola, Faramita; Suleman, Ahmad
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v10i1.150

Abstract

Nyeri merupakan kondisi yang menandakan tubuh sedang mengalami kerusakan jaringan dan peradangan. Nyeri dapat diatasi dengan obat analgesik. Salah satu tanaman yang diduga mempunyai efek analgesik adalah Bunga Telang (Clioria ternatea L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas dan dosis efektif dalam meredakan rasa nyeri pada mencit yang diinduksi asam asetat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan mencit putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I diberikan NaCMC sebagai kontrol negatif, kelompok II diberikan ibuprofen sebagai kontrol positif, serta kelompok III, IV, dan V diberikan ekstrak bunga telang dengan dosis 100 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB. Hewan uji diinduksi dengan asam asetat 1% secara intraperitoneal, kemudian ditunggu 10 menit dan diberikan ekstrak secara oral. Pengamatan dilakukan dengan menghitung respon nyeri yang ditandai dengan geliat selama 60 menit dengan interval waktu 10 menit. Data penelitian diolah secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa dosis ekstrak bunga telang efektif sebagai analgesik pada mencit putih jantan dengan dosis optimal 300 mg/kgBB tetapi tidak melebihi kontrol positif.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitorea Ternatea Linn.) SEBAGAI ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA PADA HEWAN UJI MENCIT (Mus Musculus) Iman, Devansyah; Abdulkadir, Widy Susanti; Hiola, Faramita; Suleman, Ahmad
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v10i1.153

Abstract

Bunga telang (Clitorea ternatea L.) merupakan salah satu tanaman yang terbukti bisa digunakan sebagai obat alami yang mengandung beberapa senyawa kimia. Kolesterol adalah lemak yang diproduksi secara alami oleh hati dan bisa juga berasal dari makanan hewani. Jika kadar kolesterol melebihi batas normal maka akan timbul suatu kondisi penyakit yang disebut hiperkolesterolemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pemerian ekstrak bunga telang untuk menurunkan kadar kolesterol pada mencit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pre test and post test dengan subjek penelitian mencit jantan (Mus musculus). Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif (Simvastatin 20 mg/KgBB), kelompok ekstrak Bunga Telang dosis 100 mg/Kg BB, 200 mg/Kg BB dan 400 mg/Kg BB. Hasil penelitian ekstrak methanol bunga telang menunjukan bahwa kontrol positif simvastatin 20 mg/kgBB memiliki presentase terbesar untuk menurunkan kadar kolesterol pada mencit dengan hasil 97%, sedangkan untuk kelompok ekstrak yang memiliki presentase terbesar menurunkan kadar kolesterol yaitu ekstrak dengan dosis 400mg/kgBB dengan hasil 47%, dan kelompok esktrak dengan dosis 100mg/kgBB memiliki presentase penurunan paling kecil dengan hasil 37,7%. Kesimpulan dari penelitian didapatkan hasil bahwa ekstrak methanol bunga telang mampu menurunkan kadar kolesterol pada hewan uji mencit (Mus musculus).