Claim Missing Document
Check
Articles

Integrasi Teknologi Pembelajaran dalam Aktivitas Belajar dan Mengajar Panggabean, Dedy; Hidayat, Dylmoon
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 11 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.252 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i11.1061

Abstract

Pendidikan sebenarnya harus adaptif terhadap perkembangan zaman yang begitu cepat berubah. Jika para guru tidak memahami hal tersebut, dan mereka merasa menjadi satu-satunya sumber belajar maka siswa akan jauh tertinggal. Teknologi memungkinkan banyak hal dapat dipelajari dengan cepat dan mudah. Oleh karena itu, guru seharusnya mengintegrasikan teknologi pembelajaran ke dalam proses belajar mengajarnya. Guru dan siswa yang tidak menguasai teknologi, suatu saat tidak akan bisa bertahan di kemudian hari. Perkembangan yang begitu cepat, dan kekayaan ilmu pengetahuan seharusnya dieksplorasi oleh siswa dan guru. Namun, harus disadari bahwa teknologi bukanlah hal yang paling utama, tetapi relasi guru dan siswa. Jika relasi yang baik dalam pembelajaran diintegrasikan dengan teknologi yang tepat, maka pembelajaran akan berlangsung dengan sangat maksimal.
PERAN SEKOLAH KRISTEN TERHADAP PENGARUH NEGATIF METAVERSE BAGI IDENTITAS DAN INTERAKSI SISWA Hayma Elphis Bangngu; Dylmoon Hidayat
Jurnal STT Gamaliel Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Gamaliel Vol. 5 No. 1 Maret 2023
Publisher : STT Gamaliel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38052/gamaliel.v5i1.165

Abstract

Teknologi Metaverse yang berkembang pesat dalam dunia pendidikan membawa dampak positif maupun negatif. Sekolah Kristen harus menolong para siswa menyikapi secara alktabiah. Tujuan penelitian yaitu menjelaskan sikap sekolah Kristen terhadap kemajuan teknologi, dampak negatif Metaverse dan peran sekolah Kristen dalam menghadapi dampak negatif  Metaverse berbasis konsep penciptaan dan perjanjian dalam Akitab. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan kajian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metaverse dapat membantu siswa dan guru untuk menikmati pembelajaran yang menarik dan lebih modern dengan teknologi yang mumpuni, namun Metaverse pun dapat membawa siswa untuk mencintai identitas palsu yang dimiliki dalam dunia maya sehingga perlahan-lahan mulai membatasi diri dalam interaksi sosial secara nyata. Untuk itu, sekolah Kristen perlu mengajarkan konsep penciptaan dan perjanjian demi menolong siswa agar dapat menemukan identitasnya dihadapan Tuhan dan bertumbuh dalam iman kepada Kristus, serta berpegang pada firman Tuhan sebagai senjata iman dalam menghadapi dampak negatif dari setiap kemajuan teknologi yang akan datang.Metaverse technology which is growing rapidly in the world of education has both positive and negative impacts. Christian schools must help students respond biblically. The research objective is to explain the attitude of Christian schools towards technological progress, the negative impacts of the Metaverse and the role of Christian schools in dealing with the negative impacts of the Metaverse based on the concepts of creation and covenants in the Bible. The research method used is a literature study with a descriptive study. The results of the study show that Metaverse can help students and teachers to enjoy interesting and more modern learning with capable technology, but Metaverse can also lead students to love fake identities they have in cyberspace so that they slowly begin to limit themselves in real social interactions. . For this reason, Christian schools need to teach the concepts of creation and covenant in order to help students find their identity before God and grow in faith in Christ, and hold on to God's word as a weapon of faith in facing the negative impacts of any future technological advances.
Persepsi Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Selama Pembelajaran Jarak Jauh Dessy Anggreiny Saragih; Dewi Tjhin; Dylmoon Hidayat
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.352 KB) | DOI: 10.35473/ijec.v4i2.1411

Abstract

The purpose of this study was to find out about the perceptions of parents in the implementation of early childhood character education programs at school I CHAMPS ACADEMY during distance learning during this covid-19 pandemic. The research uses a quantitative approach with survey research methods, parents who have early childhood who are taking distance learning as respondents in this study and totaling 19 people. The research instrument was developed from 4 indicators of early childhood character education, namely spiritual character, moral character, social character and environmental care character. The indicator is developed into 30 question items. Questionnaires were distributed to respondents via Google Forms. The results of the four research indicators are that all of them are at a very high percentage value and it means that it can be concluded that the perception of parents in the implementation of early childhood character education during distance learning is in very good condition. From the 15 values of characters, the following are implemented in early childhood at I CHAMPS ACADEMY school consists of honesty, discipline, tolerance and peace, confidence, independence, helping, cooperation, respect and politeness, responsibility, hard work, humbleness, and care for environment.  All of these characters have been applied well in learning at school.ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang persepsi orang tua dalam implementasi program pendidikan karakter anak usia dini di sekolah I CHAMPS ACADEMY selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19 ini. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey pada orang tua yang memiliki anak usia dini yang sedang mengikuti pembelajaran jarak jauh sebagi responden dalam penelitian ini dan berjumlah 19 orang. Instrumen penelitian dikembangkan dari 4 indikator pendidikan karakter anak usia dini yaitu karakter spiritual, karakter moral, karakter sosial dan karakter kepedulian lingkungan. Indikator dikembangkan ke dalam 30 item pertanyaan. Angket pertanyaan dibagikan kepada responden malalui Google Form. Hasil penelitian dari keempat indikator penelitian ini adalah semuanya berada pada nilai persentase yang sangat tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi orang tua dalam implementasi pendidikan karakter anak usia dini ini selama pembelajaran jarak jauh dalam kondisi yang sangat baik. Dari 15 nilai karakter yang ada, karakter yang telah diterapkan pada anak usia dini di sekolah I CHAMPS ACADEMY meliputi kejujuran, disiplin, toleransi dan cinta damai, percaya diri, mandiri, tolong menolong, kerjasama dan gotong royong, hormat dan sopan santun, tanggung jawab, kerja keras, rendah hati, dan peduli lingkungan. Semua karakter ini telah diteapkan dengan baik dalam pembeljaran di sekolah.
The Effecs of Servant Leadership, Organizational Climate, and Work Motivation on Teacher’s Performance in A Level Education Centre Linda Liana; Dylmoon Hidayat
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teachers are the front-liners that determine the quality of education given. Therefore, teacher’s performance must be studied to make sure that the quality of education has reached the standard set before. There are many factors that affect teacher’s performance such as, the leadership style, organizational climate and work motivation. This research is conducted to find out if there is a positive effect of servant leadership, organizational climate and work motivation on teacher’s performance in A Level Education Centre. This is a quantitative research with 36 respondents. Descriptive statistic, path analysis and multiple linear regression were used in analyzing the collected data. The outcome showed that (1) servant leadership has a positive effect on teacher’s performance; (2) organizational climate has a positive effect on teacher’s performance; (3) work motivation has a positive effect on teacher’s performance. Teacher’s performance variable can be explained by servant leadership variable, organizational climate variable and work motivation variable by 62%. The rest of 38% is being explained by other variables that are not included in this research.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Merdeka Belajar di Sekolah Kristen Atozanolo Lahagu; Dylmoon Hidayat
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/j.jk.2023.v10.i1.p35-44

Abstract

Principal leadership has an essential role in advancing learning activities in schools. This study aims to determine the role of the principal's leadership in realizing the Freedom of Learning in Christian Schools. This study conducted a literature study to collect materials from books, journals, articles, and other sources related to school principals' leadership in realizing Independent Learning in Christian schools. The results of the study indicate that the principal's leadership role is (1) Responsible for teaching, encouraging, and directing the school community, (2) Planning, mobilizing, coordinating, and synchronizing all school resources, (3) Providing support in the implementation of the independent program of activities. Learning by preparing, financing, and documenting, (4) Creating a conducive school organizational culture, (5) Providing motivation, and (6) Carrying out various supervision and control.
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah dalam Lingkungan Yayasan XYZ di Papua Interior Atozanolo Lahagu*; Dylmoon Hidayat
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 6, No 3 (2023): Social, Political, and Economic History
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v6i3.33889

Abstract

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah sangat dibutuhkan guru yang dapat menunjukkan kualitas kinerja yang tinggi. Kepemimpinan kepala sekolah menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi kinerja guru. Selain itu, motivasi dan disiplin kerja yang baik juga menjadi bagian penting dari diri seorang guru dalam memaksimalkan kinerjanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja guru sekolah dalam lingkungan Yayasan XYZ di Papua Interior. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu analisis jalur dengan subjek 52 orang guru yang bekerja di Sekolah Yayasan XYZ Pedalaman Papua. Data yang dianalisis menggunakan aplikasi SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru, motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru, dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru.
PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL-HAMBA KEPALA SEKOLAH DALAM MENGATASI STRESS KERJA GURU Listyani, Laras; Hidayat, Dylmoon
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 5, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v5i1.53029

Abstract

Abstrak:       Kondisi pandemi yang baru saja berlalu berkontribusi bagi makin tingginya tingkat stres kerja, yang juga dirasakan oleh guru-guru di sekolah. Pemimpin, dalam hal ini kepala sekolah, memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan kesejahteraan para pengikutnya, terutama karena stres kerja sangat mempengaruhi kinerja. Cara memimpin yang tepat, bagaimana kepala sekolah memperlakukan guru, seharusnya dapat sangat membantu menangani masalah ini. Karena itu, penelitian ini mempelajari dua gaya kepemimpinan yang sedang populer, yaitu kepemimpinan hamba dan transformasional, serta perannya dalam menangani stres kerja, khususnya dalam konteks sekolah. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dari berbagai artikel jurnal dan buku yang terkait. Kajian pustaka berfokus pada kepemimpinan hamba dan transformasional secara terpisah, lalu juga melihat bagaimana jika kedua gaya kepemimpinan itu digabungkan. Hasilnya, terlihat bahwa tiap gaya kepemimpinan itu memiliki peran positif pada kesehatan mental para pengikut, dan sinergi keduanya memiliki potensi yang lebih baik lagi, karena karakteristik yang saling melengkapi. Karena itu, sinergi gaya kepemimpinan hamba dan transformasional akan sangat baik juga diterapkan dalam konteks sekolah.Kata kunci:    Kepemimpinan transformasional, kepemimpinan hamba, stres kerja Abstract:     The Covid-19 pandemic that had just ended contributed to the increasing level of stress in school teachers. Leaders, or principals in this context, have a responsibility to care for their followers’ well-being. This is especially important because stress also affects performance. The right leadership style, which determines how the principals treat their teachers, should be able to alleviate this issue. Hence, this research will focus on two of the most popular leadership styles, transformational and servant leadership, and their role on managing work stress in the context of schools. The methodology used here is literature review from related books and journal articles. The review will focus on each of the leadership style, then also the synergy between transformational and servant leadership. In the result, we see that each of the leadership styles shows a positive role on the followers’ mental health, and the synergy of the two has a better potential, because of the complementary characteristics. In conclusion, the synergy of transformational and servant leadership would be very good if applied in a school context.Keywords:     Transformational leadership, servant leadership, work stress
THE IMPLEMENTATION OF STUDENT PORTFOLIOS TO IMPROVE GRADE 9 STUDENTS’ POSITIVE ATTITUDES TOWARD ASSESSMENTS AT AN INTERNATIONAL SCHOOL IN BOGOR Kumalasari, Maria Yashinta Putri; Agustin, Atalya; Hidayat, Dylmoon
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 4, No 1 (2020): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v4i1.1614

Abstract

As an integral part of learning, assessments play important roles in determining the effectiveness of students’ learning. However, in a grade 9 extended mathematics class at an International located in Bogor, it was found that the students showed negative behaviors during the test and learning processes as a manifestation of their attitudes toward assessments. Therefore, the Classroom Action Research modelled by Robert Pelton was conducted to improve students’ positive attitudes toward both formative assessment and summative assessment. As a result, by implementing the student portfolios in sixteen meetings, the students’ positive attitudes toward assessments were developing. This improvement was influenced by the involvement of cognitive, affective, and behavioral responses while the students were developing the student portfolios in this CAR scope and sequence.
Biblical Integration in a Mathematics Classroom: Qualitative Research in a Senior High School Kristiana, Tabita Gabriela; Winardi, Yonathan; Hidayat, Dylmoon
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 1, No 1 (2017): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v1i1.709

Abstract

This article discusses to what extent mathematics teachers do Biblical integration in their class, explores the challenges that mathematics teachers face when they do or want to do Biblical integration, and explores the school’s expectation of Biblical integration for mathematics teachers with more clarity and intentionality. Research was conducted from September until October 2016. The research subjects were the curriculum coordinator, head of the Department of Mathematics, seven mathematics teachers, and 362 senior high students. The data collection techniques that were used were a semi-structured interview, and a questionnaire. The results of the research showed that the school’s expectation is that teachers should be able show how mathematics is capable of expressing truths about God’s work, God’s beauty, and God’s regularity because God created mathematics. All of the mathematics teachers modeled Biblical qualities. The challenges and obstacles that mathematics teachers were confronted with was that they had little time to find Biblical integration material, they did not have enough understanding, they had difficulty doing Biblical integration from the material, and the teachers were afraid that their explanations about Biblical integration would sound forced to students, especially non-Christian students.ABSTRAK BAHASA INDONESIA:  Artikel ini membahas sejauh mana guru matematika melakukan integrasi Alkitabiah di kelasnya, tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh guru matematika saat mereka melakukan atau ingin melakukan integrasi Alkitabiah, dan untuk mencari tahu ekspetasi sekolah tentang integrasi Alkitabiah untuk guru matematika dengan lebih jelas dan mempunyai maksud. Penelitian ini dilakukan dari September sampai Oktober 2016. Subjek penelitian adalah kordinator kurikulum, kepala departemen matematika, tujuh guru matematika, dan 362 siswa sekolah menengah atas. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara terencana-tidak terstruktur dan kuisioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekspetasi sekolah adalah bagaimana matematika mampu menjadi tempat untuk mengantarkan siswa mengenal kebenaran seperti pekerjaan Tuhan, keindahan Tuhan, keteraturan Tuhan karena Tuhan menciptakan matematika. Kemudian, semua guru matematika menjadi contoh kualitas Alkitabiah. Hambatan dan tantangan yang dihadapi guru matematika adalah kekurangan waktu untuk menemukan integrasi Alkitabiah dari materi, mereka juga tidak mempunyai pemahaman yang cukup, mereka merasa kesulitan dalam melakukan integrasi Alkitabiah, dan guru merasa takut jika penjelasannya tentang integrasi Alkitabiah terdengar memaksa bagi siswa, terkhusus siswa yang beragama lain.
THE ACTS OF ACADEMIC DISHONESTY IN A CHRISTIAN SCHOOL Anditya, Novia Hoki; Panggabean, Meicky S; Hidayat, Dylmoon
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 2, No 1 (2018): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v2i1.952

Abstract

The problem of academic dishonesty is a common problem in academia, but it is a serious problem that needs to be solved. Academic dishonesty, as the opposite of academic integrity, is the condition where students carryout their academic work (i.e., assignments and tests) dishonestly. From a Christian perspective, when students truly know Christ and have integrity in their lives, problems like academic dishonesty should not exist because students are supposed to live out their Christian values. In the brokenness of this world, these problems still happen even in Christian academic institutions. The purpose of this paper is to examine the factors causing academic dishonesty and other problems resulting from academic dishonesty, determine how to deal with acts of academic dishonesty, and suggest some ways to prevent academic dishonesty. To deal with academic dishonesty, the authors suggest some ways that are adapted from the PDCA (Plan-Do-Check-Action) theory, also known as The Deming Cycle. Ultimately, helping students act with academic integrity, instead of with academic dishonesty, requires the involvement of everyone in the school, including students and parents.  BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Masalah ketidakjujuran akademik adalah masalah umum yang terjadi dalam bidang akademik, tapi masalah ini adalah masalah serius yang harus diselesaikan. Ketidakjujuran akademik adalah lawan dari integritas akademik yaitu kondisi ketika siswa mengerjakan berbagai aktivitas mereka di bidang akademik (seperti tugas dan ujian) secara tidak jujur. Dari perspektif Kristen, ketika siswa mengenal Kristus dan memiliki integritas dalam hidup mereka, masalah ketidakjujuran akademik seharusnya tidak pernah ada lagi dalam sekolah Kristen, karena siswa seharusnya hidup berdasarkan nilai tersebut. Kenyataannya dalam kejatuhan dunia ini, masalah ketidakjujuran akademik masih terjadi bahkan di institusi pendidikan Kristen. Kajian literatur ini memiliki tujuan untuk menguji berbagai faktor pernyebab masalah ketidakjujuran akademik, masalah lain akibat perbuatan ketidakjujuran akademik, bagaimana menangani masalah ketidakjujuran akademik, dan beberapa saran untuk mencegah masalah ketidakjujuran akademik. Untuk menangani masalah ketidakjujuran akademik, penulis menyarankan beberapa langkah yang diambil dari teori PDCA (Plan-Do-Check-Action) yang juga dikenal sebagai siklus Deming. Dari semuanya itu, mencegah kemungkinan yang membuat siswa melakukan tindakan ketidakjujuran akademik perlu dilakukan oleh guru, sekolah, dan semua orang yang terlibat dalam dunia akademik termasuk orang tua.
Co-Authors Agus Purwanto Agustin, Atalia Agustina Reni Setianingsih Amirrudin Zalukhu Anditya, Novia Hoki Astuti, Dea Dri Atalya Agustin, Atalya Atozanolo Lahagu Atozanolo Lahagu* Bernard Wijaya Napitupulu Carollina Anggi Puspitasari Chrissya Apitula Danang Setyadi Desri Kristina Silalahi Desri Silalahi Dessy Anggreiny Saragih Dewa Komang Tri mahayana Dewi Anggreani Dewi Tjhin Dorothy Rimba Eko Hadi Purnomo Eko Prastyo Eko Prastyo Eko Subagia Erikasari, Elisabeth Erni Hanna Nadeak Erwin Santoso Ester Margareth Wagiu Felix Yojinato Hastuti Pakpahan Hastuti Pakpahan, Hastuti Hayma Elphis Bangngu Helti Lygia Mampouw Imanuel Adhitya Wulanata, Imanuel Adhitya Imran, Septianus Jacob Stevy Seleky Janwar J Juriaman Jessica Nova Sagita Kim, Tina Kotamena, Fredson Kowinto, Susanti Kristiana, Tabita Gabriela Kuddi, Sonianto Kumalasari, Maria Yashinta Putri Liebertus, Jefry Linda Liana Listyani, Laras Mahayana, Dewa Komang Tri Maitimo, Vinsensius V. S. Masduki Asbari Maya Sofa Meildy Louisa Kese Melda Jaya Melda Jaya Melda Jaya Saragih, Melda Jaya Melda Jaya, Melda Murdanu Murdanu Natalia Natalia Natalie Chito Mayuni Natan, Azerina Priskila Neri Astriana Koehuan Nico Tanles Tjhin Oce Datu Appulembang, Oce Datu Oki Hermawati Oktapratama, Ryan Otto Berman Sihite PANGGABEAN, DEDY Panggabean, Meicky S Poltak Sinaga Poltak Sinaga, Poltak Robby Prissly Rosdiana Sijabat Rosyeline Nesac Djuarsa Ryan Oktapratama Selvi Esther Suwu, Selvi Esther Serliana Christian Setianingsih, Agustina Reni Sidharta, Ervan Sihite, Otto Berna Sinaga Poltak Slamet Harjaya Soesanto, Robert Harry Sudibjo, Niko Tamba, Kimura Patar Tanti Listiani Tanti Listiani, Tanti Theodora, Febe Ratu Nada Tica Chyquitita Tina Kim Vinsensius V. S. Maitimo Wening Indriani, Wening Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng Winardi, Yonathan Wiyun Philipus Wylen Djap Yael Narwastu Jati