Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH KONSENTRASI MALTODEKSTRIN TERHADAP MUTU MINUMAN INSTAN DARI TEH KOMBUCHA Risa Meutia Fiana; Wenny Surya Murtius; Alfi ASben
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.605 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.20.2.1-8.2016

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi maltodekstrin yang tepat untuk membuat minuman instan teh kombuca dan menciptakan variasi jenis olahan teh kombucha.  Perlakuan pada penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi maltodekstrin yang digunakan pada minuman instan teh kombuca.Konsentrasi maltodekstrin yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak lengkap (RAL). Data dianalisa secara statistika dengan uji F dan jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Konsentrasi maltodekstrin terbaik yang digunakan untuk membuat minuman instan teh kombucha adalah 20%. Konsentrasi maltodekstrin terbaik dipilih berdasarkan kadar antioksidan dan polifenol dari minuman instan teh kombucha. Analisa kimia minuman instan teh kombucha dengan menggunakan maltodekstrin sebanyak 20 % adalah kadar air 6,39%, pH 3,12, kadar asam laktat 0,15%, vitamin C 0,16 %, antioksidan 10,39% dalam 100 ppm dan kadar polifenol 41,3% dalam 100 ppm.
PENGARUH KONSENTRASI GLISEROL TERHADAP KARATER FISIK DAN KEMAMPUAN ANTIMIKROBA EDIBLE FILM BERBASIS PATI JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN YOGURT Risa Meutia Fiana; Alfi Asben
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 26, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.26.1.102-107.2022

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan adalah pembuatan edible film dengan penambahan yoghurt yang bersifat antimikroba berbahan dasar pati jagung. Edible film mampu menghambat pertumbuhan bakteri yaitu Escherichia coli dan Candida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya konsentrasi gliserol sebagai plasticizer yang sesuai dengan karakteristik sifat fisik dan aktivitas antibakteri dalam pembuatan edible film berbahan dasar pati jagung dengan penambahan yoghurt sebagai antibakteri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Konsentrasi gliserol dapat mempengaruhi sifat fisik dari edible film yang ditambahkan dengan yoghurt. Konsentrasi penambahan gliserol yang sesuai dalam pembuatan edible film dengan penambahan yoghurt yaitu 12% yang berpengaruh nyata terhadap sifat fisik yaitu ketebalan dan kekuatan tarik, dan elongasi.
PENGARUH LAMA FERMENTASI SPONTAN TERHADAP KARAKTERISTIK TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT FRAKSI SERAT CAMPURAN Deivy Andhika Permata; Anwar Kasim; Alfi Asben; Yusniwati Yusniwati
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.1.96-103.2021

Abstract

Limbah agroindustri merupakan salah satu hal yang penting untuk dikelola, misalnya tandan kosong kelapa sawit (TKKS). TKKS dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan bioetanol dan pulp, dan untuk memperolehnya perlu praperlakuan (fermentasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh lama fermentasi spontan terhadap karakteristik komponen bukan lignoselulosa TKKS fraksi serat campuran. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 kali ulangan, data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji F dan jika berbedanya dilanjutkan dengan uji Duncan pada α 5%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lama fermentasi spontan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar nitrogen, kadar fosfor dan kadar kalium TKKS fraksi serat campuran. Semakin lama proses fermentasi maka kecenderungan terjadi penurunan kadar lemak, kadar nitrogen, kadar fosfor dan kadar kalium yang ada pada TKKS.
PENGARUH UKURAN PARTIKEL AMPAS SAGU DALAM PRODUKSI PIGMEN ANGKAK MENGGUNAKAN Monascus purpureus Alfi Asben; Deivy Andhika Permata
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.92 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.22.2.111-117.2018

Abstract

Angka pigment is one of food colorants that safe to used. It can be produced by subtrate that contain of sago hampas. The objective of the research was to get the appropriate of sago hampas particle size to produce the angkak pigment. The steps to produce of angkak pigment were (a) Preparation of raw materials (sago hampas and rice flour substrate with comparison 1:1 (12.5 : 12.5). This research used  three treatments of sago hampas particle size (40-60 mesh, 60-80 mesh, and >80 mesh) with 3 replications, (b) Preparation of Monascus purpureus culture, (c) Solid state fermentation to produce angkak pigment using M. purpureus. The results of the research showed that the substrate with hampas sago particle size 40-60 mesh produced  the best angkak pigment. The angkak pigment obtain the highest color intensity on λ 400 nm, λ 470 nm, λ 500 nm were 6004, 5110 and 3650 respectively, the highest used starch, antioxidant, toxicity, lovastatin and spore of  M.  purpureus were 11.07%, 45.95%, 1719.86 (LC50), 79 ppm, and 3.4 x 103 CPU/g respectively.
HUBUNGAN ANTARA PENGULANGAN PROSES EKSTRAKSI TANIN DENGAN RENDEMEN DAN KADAR TANIN EKSTRAK YANG DIPEROLEH Fakhruzy Fakhruzy; Anwar Kasim; Alfi Asben; Aswaldi Anwar
Menara Ilmu Vol 15, No 2 (2021): VOL. XV NO.2 JULI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i2.2778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tahapan penyaringan pada ekstraksi tanin dari gambir terhadap rendemen dan kadar tanin ekstrak. Bahan baku gambir yang digunakan adalah gambir pasta dan gambir kering. Metode ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut air dengan magnetik stirer sebagai pengaduk dan proses ekstraksi dilakukan 5 tahap. Rendemen paling tinggi terdapat pada penyaringan ke-1 pada gambir pasta sebesar 11,41%  dan gambir kering sebesar 21,54%. Kadar tanin paling tinggi untuk gambir pasta terdapat pada penyaringan ke-1 sebesar 47,97% dan untuk gambir kering terdapat pada penyaringan ke-2 sebesar 37,99%. Berdasarkan hasil statistik ANOVA menunjukkan hasil yang berbeda nyata  (Fhitung 13,16 > Ftabel 3,63), hal ini menunjukkan tahapan ekstraksi berpengaruh terhadap rendemen dan kadar tanin gambir kering dan gambir pasta yang dihasilkan. Hasil analisis regresi linier menunjukkan hubungan yang sangat erat antara tahapan ekstraksi terhadap rendemen tanin. Hal ini ditunjukkan oleh nilai r (koefisien relasi) untuk  gambir kering 0,8432 dan gambir pasta 0,854. Hasil analisis regresi linier untuk tahapan ekstraksi dan  kadar tanin menunjukkan hubungan yang sangat erat pada gambir kering dengan nilai r (koefisien relasi) yaitu 0,9185. Sedangkan gambir pasta yang menunjukkan hubungan sangat rendah dengan  nilai r (koefisien relasi) yaitu 0,6614.Kata Kunci: gambir pasta, gambir kering, magnetik stirer, tanin
Pembuatan produk spray-dent dengan menggunakan ekstrak daun sirih hijau dan perasan jeruk nipis tanpa deterjen sebagai pembersih gigi pada anak usia dini Hendra Saputra Darman; Alfi Asben; Kurnia Harlina Dewi
Jurnal Litbang Industri Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1373.888 KB) | DOI: 10.24960/jli.v12i1.7732.49-60

Abstract

Pasta gigi merupakan produk yang umum digunakan untuk membersihkan gigi. Spray-Dent merupakan produk alternatif pembersih gigi yang memiliki zat aktif dari ekstrak daun sirih hijau dan perasan jeruk nipis yang aman dan mudah dalam pengaplikasiannya untuk anak usia dini. Bahan-bahan penyusun lain dari produk Spray-Dent terdiri dari bahan-bahan yang aman seperti air, sorbitol, dan perisa jeruk. Pada penelitian ini, peneliti membuat Spray-Dent dengan berbagai variasi jumlah ekstrak daun sirih hijau dan perasan jeruk nipis dengan perbandingan: 0% : 0% (kontrol) 0,1 % : 10 % (formulasi 1), 0,2 % : 20 % (formulasi 2), 0,3 % : 30 (formulasi 3), 0,4 % : 40 % (formulasi 4). Sampel produk Spray-Dent tersebut diuji dengan pengujian analisis kandungan zat aktif (bahan baku dan fomulasi Spray-Dent tebaik), uji antimikroba, uji karakteristik fisik, dan uji iritasi. Formulasi terbaik ditentukan dengan menggunakan metode Simple Additive Weight (SAW) dengan parameter warna, aroma, rasa (skala 1-5), kemampuan antimikroba (diameter zona bening), dan sifat mengiritasi pada kulit (persen mukus dari Slug yang dihasilkan). Formulasi 4 terpilih menjadi formulasi terbaik dengan penilaian warna 3, aroma 3,3, rasa 2,8, kemampuan antimikroba 13,1 mm, dan sifat mengiritasi 14%.   
Isolasi, identifikasi dan penyiapan sediaan kering Bakteri Asam Laktat yang berpotensi sebagai probiotik dari dadih asal Sijunjung Sumatera Barat Yulia Helmi Diza; Alfi Asben; Tuty Anggraini
Jurnal Litbang Industri Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1733.686 KB) | DOI: 10.24960/jli.v10i2.6532.155-164

Abstract

Dadih merupakan produk fermentasi susu kerbau yang berasal dari Sumatera Barat, kaya akan bakteri asam laktat yang berpotensi sebagai probiotik. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan penelitian untuk mengisolasi, mengidentifikasi, menguji karakteristik probiotik dan menyiapkan sediaan kering bakteri asam laktat dari dadih Sijunjung Sumatera Barat. Isolasi bakteri dadih dilakukan sampai diperoleh koloni yang seragam dilanjutkan dengan identifikasi bakteri menggunakan Kit API 50 CHL Kemudian dilakukan pengujian sifat probiotiknya, dan dilanjutkan dengan proses penyediaan bakteri kering menggunakan bahan pengkapsul natrium alginat dan skim secara  freeze drying. Terhadap sediaan bakteri kering dihitung rata-rata kadar air dan viabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri dari dadih merupakan bakteri gram positif, berbentuk sel batang, ujung bentuk persegi dan posisi berantai. Hasil identifikasi menggunakan Kit API 50 CHL, teridentifikasi sebagai Lactobacillus paracasei ssp paracasei yang potensial sebagai probiotik dengan viabilitas yang baik, yaitu 89,52%.
Kenaikan nilai aktivitas antioksidan nanokatekin dibanding katekin sediaan konvensional dan peluang aplikasinya pada hard candy Yefsi Malrianti; Anwar Kasim; Alfi Asben; Gustri Yeni
Jurnal Litbang Industri Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.979 KB) | DOI: 10.24960/jli.v10i1.6111.7-14

Abstract

Katekin memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia diantaranya pada dunia pangan, kosmetik dan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenaikan nilai aktivitas antioksidan dari nanokatekin dibanding dengan katekin sediaan konvensional dan peluang aplikasinya pada hard candy (HC). Preparasi nanokatekin menggunakan high speed homogenizer (HSH) kecepatan 12.000 rpm selama 90 menit pada campuran katekin dalam air konsentrasi 1%. Ukuran partikel diamati dengan PSA dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode IC50. Ukuran diameter rata-rata partikel nanokatekin yang didapat adalah 229,21 nm. Nilai IC50 nanokatekin adalah 0,63±0,18 μg/mL sedangkan IC50 katekin sediaan konvensional adalah 2,62±1,75 μg/mL sehingga untuk mencapai nilai IC50 oleh nanokatekin hanya dibutuhkan 24,04% saja dibanding dengan katekin sediaan konvensional, jadi terlihat peningkatan sifat antioksidan yang sangat tinggi pada nanokatekin. Aplikasi katekin dan nanokatekin pada HC mempengaruhi aktivitas antioksidan HC. HC dengan penambahan katekin sediaan konvensional menghasilkan aktivitas antioksidan 9 kali lebih tinggi dibanding dengan HC tanpa katekin, sedangkan HC dengan penambahan nanokatekin menghasilkan aktivitas antioksidan 13 kali lebih tinggi dibanding dengan HC tanpa katekin.
Penentuan waktu ekstraksi pigmen angkak dari substrat ampas sagu menggunakan ultrasonic bath Dian Pramana Putra; Alfi Asben; N Novelina
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.829 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i2.4094.83-88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lamanya waktu ekstraksi pigmen angkak dari ampas sagu menggunakan ultrasonic bath. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu A (ekstraksi 10 menit), B (ekstraksi 20 menit), C (ekstraksi 30 menit), D (ekstraksi 40 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubuk pigmen hasil proses ekstraksi angkak ampas sagu selama 40 menit (perlakuan D) merupakan perlakuan terbaik, dimana intensitas pigmen tertinggi untuk λ 400 nm (kuning),  λ 470 nm (orange) dan λ 500 nm (merah ) yaitu 7,63 ; 6,91 dan 5,95. Karakteristik bubuk pigmen angkak (perlakuan D) memiliki nilai aktivias antioksidan 44,52% pada konsentrasi 1000 ppm, kandungan lovastatin 68,60 ppm, kadar air 4,83%, nilai pH 4,03 dan derajat kecerahan 26,76 oHue (merah keunguan).  AbstractThis study was aimed to determine the duration of angkak pigment extraction from sago waste  using ultrasonic bath. The study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 repetitions, A (extraction 10 minutes), B (extraction 20 minutes), C (extraction 30 minutes), D (extraction 40 minutes). The results showed that the powder pigment results of the extraction process angkak sago waste  for 40 minutes (treatment D) was the best treatment, where the highest intensity of the pigment for λ 400 nm (yellow), λ 470 nm (orange) and λ 500 nm (red) were 7.63; 6.91; and 5.95 respectively. Characteristic of angkak pigment powder (treatment D) had value of antioxidant activity 44.52% at concentration 1000 ppm, lovastatin content 68.60 ppm, water content 4.83%, pH value 4.03, and degree of brightness 26.76 oHue (red purple). 
Karakterisasi busa kaku (rigid foam) yang dihasilkan dari bubuk gambir (Uncaria gambir Roxb.) dengan bubuk albumin E Efrina; Anwar Kasim; Tuty Anggraini; N Novelina; Alfi Asben
Jurnal Litbang Industri Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.754 KB) | DOI: 10.24960/jli.v9i2.5382.127-133

Abstract

Salah satu kandungan yang terdapat pada Gambir adalah tanin, tanin memiliki gugus hidroksil dan dapat membentuk senyawa kompleks yang kuat dengan protein. Sifat fenolik dari tanin dapat digunakan sebagai bahan polimer seperti pada pembuatan busa. Busa dapat digunakan sebagai adsorpsi ion logam dan bahan isolasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara perbedaan konsentrasi bubuk gambir dengan dua macam bubuk albumin yang digunakan pada pembuatan busa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor A adalah jumlah penggunaan bubuk gambir pada pembuatan busa yaitu  16 g (A1), 18 g (A2), 20 g (A3), 22 g (A4), 24 g (A5) untuk setiap perlakuan. Faktor B adalah cara persiapan (preparasi) bubuk albumin yaitu dengan cara pengeringan lapis tipis (B1) dan dengan cara pengembangan busa (B2). Hasil penelitian menunjukkan nilai terbaik untuk kerapatan busa diperoleh pada perlakuan A4B1 yaitu 0.09 g/cm3, kekuatan tekan pada perlakuan A4B2 yaitu 4.68 kg/cm2, derajat pengembangan pada perlakuan A4B1 yaitu 53.61%, derajat keasaman pada perlakuan A4B1 yaitu pH 7.04, porositas pada perlakuan A3B2 yaitu 62.03% dan untuk pengamatan dengan menggunakan alat SEM, keseluruhan struktur mikroskopik busa yang dihasilkan adalah mulai dari berpori, agak rapat-sampai sangat rapat, memiliki diameter yang kecil-sangat besar sehingga busa dapat dikategorikan sebagai busa dengan sel tertutup atau busa kaku.ABSTRACTOne of the ingredients contained in Gambier is tannins, tannins have a hydroxyl group and can form strong complex compounds with proteins. The phenolic properties of tannins can be used as polymer materials as in foam making. Foam can be used as an adsorption of metal ions and insulating materials. This study aims to  determined the interaction between different concentration of gambier powder and two kinds of albumin powder to be used in making of foam. This study used Factorial Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors and 3 replications. Factor A was the amount of gambier powder which was used in the manufacture of foam, there were 16 g (A1), 18 g (A2), 20 g (A3), 22 g (A4), 24 g (A5) for each of treatment. Factor B was the preparation method of albumin, with pan drying (B1) and by foaming drying (B2). The results showed the best value for bulk density is A4B1 (0.09 g/cm3), compressive strength in treatment A4B2 (4.68 kg/cm3), swelling degree in treatment A4B1 (53,61%), acidity (pH) in treatment A4B1 (7.04), porocity in treatment A3B2 (62.03%) and for SEM observations the entire microscopic structure of the foam produced is starting from porous, rather dense to very tight, having a small diameter until large, so that foam can be categorized as foam with rigid foam (closed cells).