Claim Missing Document
Check
Articles

UPAYA PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) UNTUK MEMINIMALISASI JUMLAH KELUHAN PELANGGAN DENGAN INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS : STASIUN BESAR SEMARANG TAWANG Adhitya Setyo Pamungkas; Bambang Purwanggono
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. KAI (Persero) merupakan BUMN yang mengelola transportasi kereta api di Indonesia. Stasiun Tawang yang dikelola PT. KAI (Persero) Daop 4 Semarang dituntut meningkatkan kinerja pelayanan agar dapat memenuhi harapan pelanggan sehingga keluhan pelanggan terhadap pelayanan stasiun dapat diminimalisasi. Namun kenyataannya, target zero complain yang ditetapkan oleh manajemen stasiun tidak dapat terpenuhi sehingga mengakibatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan menurun. Kinerja pelayanan yang kurang memuaskan bisa menjadi faktor penyebab turunnya jumlah penumpang dan pendapatan stasiun. Stasiun mencatat, antara Desember 2012-Mei 2013 terdapat 142 keluhan yang disampaikan pelanggan serta terjadi fluktuasi jumlah penumpang dan pendapatan stasiun. Pengukuran kinerja diperlukan untuk menggambarkan kinerja pelayanan saat ini serta agar dapat diberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kinerja pelayanan sehingga dapat meminimalisasi keluhan pelanggan. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) digunakan untuk pembobotan kriteria dan metode OMAX (Objective Matrix) digunakan untuk pengukuran kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran, 18 indikator berkategori baik, 21 indikator berkategori sedang, dan 6 indikator berkategori buruk. Kinerja pelayanan Stasiun Tawang bernilai sedang dengan nilai 5,465. Rekomendasi perbaikannya antara lain sosialisasi dan update informasi, serta petugas harus siap sedia terutama pada jam sibuk, perbaikan dan pengadaan fasilitas pelayanan, pembaruan kerjasama dengan pihak eksternal tentang asuransi parkir, perubahan redaksi indikator, penetapan standar waktu pelayanan maksimum yang baru, maintenance berkala dan penyediaan tenaga ahli IT. AbstractPT. KAI (Persero) is a State-Owned Enterprise that manages railway transportation in Indonesia. Tawang railway station managed by PT. KAI (Persero) Daop 4 Semarang is commanded to improve service performance in order to meet customer expectation so that customers’ complains can be minimized. But in reality, zero complain target determined by railway station management can not be fulfilled, resulting in decreased customer satisfaction and trust. Unsatisfactory service performance could become factor causing the number of passengers and railway station revenue decreased. Railway station recorded between December 2012-May 2013 142 complains delivered by customers and fluctuations of the number of passengers and railway station revenue. Performance measurement required to describe current service performance and so improvement recommendations can be given in order to improve the service performance so as to minimize customer’s complains. The AHP (Analytical Hierarchy Process) method used for weighting the criteria, and OMAX (Objective Matrix) method used for measuring performance. According to the measurement results, 18 indicators are categorized as good, 21 indicators are categorized as medium, and 6 indicators are categorized as poor. Tawang railway station service performance belongs to medium category of 5,465. Improvement recommendations including socialization and information update, also the officers should be available especially during peak hours, repairing and providing service facilities, evaluation and reward toward officers, renewing the cooperation with external parties about parking insurance, indicator redactional change, and determining new maximum service time standard, continuous maintenance and providing IT experts.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI AREA MESIN PT. NADIRA PRIMA MENGGUNAKAN RISK ASSESMENT PROCESS ISO 31000:2009 DAN METODE JOB HAZARD ANALYSIS IBNU SALEH HABIBI; Bambang Purwanggono
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.602 KB)

Abstract

PT. Nadira Prima merupakan salah satu  perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang furniture di kota Semarang. Produk  yang  dihasilkannya didominasi oleh perabotan yang berbahan dasar kayu seperti meja, kursi,  bangku,  almari,  pigura, dan sideboard. Berdasarkan  hasil  observasi  dan  wawancara dengan bagian HRD mengenai  kecelakaan  kerja yang ada di PT. Nadira Prima, sebagian  besar  kecelakaan  kerja terjadi  di bagian mesin produksi dan kecelakaan tersebut dikategorikan sebagai kecelakaan kerja dengan tingkat keparahan (severity) tinggi karena dalam beberapa kasus mengakibatkan  pekerja kehilangan salah satu anggota tubuh mereka. Dari hasil observasi tersebut juga diketahui bahwa beberapa karyawan mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup debu sisa gergaji kayu serta mata yang sering mengalami iritasi. Berdasarkan kasus-kasus tersebut, diketahui bahwa perlu adanya upaya analisis risiko keselamatan dan kesehatan  kerja yang terintegrasi ke dalam  manajemen risiko yang dimulai dengan identifikasi risiko pada proses kerja operator sampai  dengan  menentukan  tingkat  risiko  kecelakaan  kerja  dan  menghubungkannya dengan fakta kecelakaan dan penyakit akibat  kerja yang pernah terjadi di PT. Nadira Prima.  Sehingga  secara mudah risiko dapat diminimalkan dengan menentukan pengendalian yang tepat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan risk assesment  process ISO 31000:2009 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat risiko (risk rating) yang ada pada area mesin. Sedangkan, untuk proses identifikasi risiko, penulis menggunakan metode Job Hazard Analysis (JHA). Metode tersebut bertujuan mengetahui risiko yang ditimbulkan agar kemudian potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dikendalikan dengan menguraikan langkah-langkah pekerjaan.   ABSTRACTPT. Nadira Prima is one of manufacturing firms that is active in  furniture sectors in Semarang. The products  dominated by furniture that made of wood such as table, chair, benches, cupboard, frame, and sideboard. Based on the results of the observation and interviews with HRD section of the work accident in PT. Nadira Prima, most accidents occured on the production machine and the accidents were categorized as a work accident with high level severity because in some cases result in some workers lost one member of their body. From the results of observation  also found some employees had distruption respiratory due to inhaling dust remaining a saw wood and irritating eyes problems. Based on these cases, note that the need for risk analysis efforts on safety and health work that integrated into the risk management starts with the identification of risks at work process operator to determine the level of risk of accidents and connect it to the facts of the accident and diseases caused by work that ever happened in PT. Nadira Prima. So that the risk can be minimized easily by specifying the appropriate control. In this study, the authors used a  risk assesment process based on ISO 31000: 2009 with the purpose to find out the level of risk (risk rating) in the machines area. Whereas, for the risk identification process, the author uses the method of Job Hazard Analysis (JHA). The method is aimed at knowing the risks posed so that potential accidents and illness caused by work activity can be controlled by outlining steps of jobs.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH MAL SEBAGAI TEMPAT BERBELANJA Catur Dina Purnama Sari; Bambang Purwanggono; Diana Puspitasari
Industrial Engineering Online Journal Vol 5, No 2 (2016): Wisuda April Tahun 2016
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.55 KB)

Abstract

Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang menjadi lebih konsumtif sehingga lebih memilih mal sebagai tempat berbelanja dan meninggalkan pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih mal sebagai tempat untuk berbelanja. Penelitian dilakukan kepada 120 konsumen pada 3 mal besar di kota Semarang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Regresi Linear Berganda menggunakan software SPSS 16.0. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 17 variabel (status symbol, recent fashion, entertainment, food court, value added comfort, windows shopping, multiple retailers, quality, hangout, spending more, experiential service, cleanliness, salesperson, mall structure, safety, price, dan sales promotion) yang digunakan dalam penelitian ini secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan konsumen dan hasil uji t menyatakan bahwa faktor kualitas berpengaruh secara individu terhadap variabel (Y) yaitu keputusan konsumen.  AbstractPeople lifestyles in Indonesia are becoming more consumptive, people  preferred  mall as their shopping destination rather than traditional market. This study aims to determine factors that influence consumer decisions in choosing the mall as a place to shop. The data were obtained from 120 mall consumers of three major malls in the city of Semarang. Data processing was performed using Multiple Linear Regression Analysis. Based on the results that the 17 variables (status symbol, recent fashion, entertainment, food court, value added comfort, windows shopping, multiple retailers, quality, hanging out, spending more, experiential service, cleanliness, salesperson, mall structure, safety, price, and sales promotion) were use in this study has a significant effect on the dependent variable (Y) that is consumer decisions and the results of t test states that the quality factor has a individually significant influence on the dependent variable (Y) that is consumer decisions. 
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PENCEGAHAN DAN BIAYA KEGAGALAN INTERNAL YANG DIAKIBATKAN OLEH PRODUK REWORK (PADA PT TRIANGLE MOTORINDO DIVISI PAINTING) Adam Hertanto; Bambang Purwanggono
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No.2 Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.714 KB)

Abstract

Persaingan pasar yang kian berkembang dengan pesat, membuat semua perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki sistemnya secara internal maupun eksternal. Studi kasus dalam laporan ini adalah munculnya produk defect rata-rata sebesar 15.65% total produksi selama bulan Januari – Maret di tahun 2014 pada PT Triangle Motorindo. Produk-produk tersebut membuat PT Triangle Motorindo harus mengeluarkan biaya dan waktu tambahan untuk dapat melakukan proses rework. Pembahasan dilakukan untuk dapat mencapai target maksimal produk defect sebesar 3%. Langkah pertama adalah dengan penyortiran jenis defect yang sering terjadi. Selanjutnya pembahasan setiap defect untuk mengetahui akar masalah dilakukan dengan metode realitycharting dan kemudian dari dicari solusi untuk setiap akar masalah. Diketahui bahwa solusi efektif adalah dengan meningkatkan kualitas bahan baku cat dasar. Meskipun harga lebih mahal, namun dengan menggunakan bahan yang lebih baik proses produksi akan lebih mudah dan jumlah defect dapat diminimalisir sehingga perusahaan bisa mendapat penghematan biaya sebesar Rp. 10.760.450,97 terhitung mulai dari bulan Januari hingga Maret tahun 2014. Selain dari penghematan biaya, perusahaan juga tidak kehilangan waktu untuk melakukan perbaikan, mengurangi komplain dan meningkatkan citra perusahaan.  ABSTRACT Market competition is growing rapidly, making all companies are required to constantly improve the system internally and externally. The case studies in this report is the emergence of a product defect on average by 15,65% of total production during the months of January to March in the year 2014 at Triangle Motorindo Company. These products make PT Triangle Motorindo have to spend additional time and cost to do the rework process. The research is done in order to achieve maximum quantity of defect is 3%. The first step is sorting types of defects that often occur. Further discussion is determine the root of the problem is done with the method of realitycharting for each defect and then sought a solution for every root of the problem. It is known that an effective solution is to improve the quality of the raw material base paint. Although the price is more expensive, but using better materials could make production process easier and the number of defects can be minimized so that the company could gets the cost save as much as Rp. 10.760.450,97 count from January 2014 till March 2014. Not only saving, companies also reduce time for rework, less of complain, good image and could get more share of market.
PERAMALAN PERENCANAAN PRODUKSI SEMEN DENGAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT. SEMEN INDONESIA Agil Saputro; Bambang Purwanggono
Industrial Engineering Online Journal Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Oktober Tahun 2016
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.34 KB)

Abstract

Semakin meningkatnya target produksi semen oleh PT Semen Indonesia maka perencanaan produksi harus dilakukan dengan baik. Selama ini seksi perencanaan bahan dan produksi belum menggunakan tools atau metode yang pasti dalam menetapkan perencanaan produksi, sehingga memungkinkan terjadi perbedaan yang sign*ifikan antara rencana produksi dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan release aktual. Terjadinya perbedaan yang signifikan ini dapat menyebabkan dampak yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan seperti contohnya terjadi overstock maupun stock out.  Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode peramalan yang tepat sebagai dasar atau acuan dalam perencanaan produksi dan mendapatkan hasil peramalan yang dapat digunakan dalam perencanaan produksi. Dalam melakukan peramalan, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil peramalan yang baik. Setelah peramalan, dilakukan analisis kesalahan untuk mendapatkan kesalahan yang paling kecil, Berdasarkan dari data historis, peramalan dilakukan dengan menggunakan metode exponential smoothing. Dari hasil pengolahan yang dilakukan, didapatkan hasil 15048 (ribuan ton) untuk produksi semen tahun 2016 di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.      Abstract[Forecasting for Cement Production Planning with Exponential Smoothing Method in PT Semen Indonesia] By increasing the production target of cement in PT Semen Indonesia, production planning should be done properly. So this far, in materials planning and production section of PT Semen Indonesia has not used any tools or methods in determining the production planning. It may cause a significant difference between production planning and actual release. The occurrence of this difference may cause effects that may result in losses for the company, such as the case of averstock or stockout.This study aims to get an appropriate method as the basis or reference in production planning and to forecast a result that could be used in production planning. In doing a forecast, there are several steps that should be done to get better forecast results.Based on the historical data, exponential smoothing method is used for the forecasting. By the result, 15048 (thousand tons) of cement should be produced in 2016 for PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.* Penulis Penanggung Jawab
USULAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK MENINGKATKAN PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT BINA GUNA KIMIA Rizki Ananda; Bambang Purwanggono
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era industri yang semakin kompetitif saat ini, sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga agar kebutuhan konsumen selalu terpenuhi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem produksinya. Untuk itu diperlukan adanya sistem maintenance yang baik. PT Bina Guna Kimia belum menerapkan sistem perawatan berkala sehingga bila terjadi kerusakan baru perbaikan perlatan dilakukan.  Karena belum adanya sistem perawatan yang baik, sering terjadi berbagai masalah pada proses produksi liquid, seperti target yang sering tidak tercapai, banyaknya barang yang reject seperti kaleng penyok dan penutup kaleng rusak yang disebabkan oleh mesin capper yang sering mengalami gangguan. Maka dari itu diperlukan pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE), Total Effective Equipment Productivity (TEEP), dan Net Equipment Effectiveness (NEE) yang bertujuan untuk mengetahui keadaan mesin setelah adanya penerapan sistem perawatan. Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi nilai OEE digunakan diagram Ishikawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai OEE, TEEP, dan NEE mesin capper masih dibawah standar JPIM 85%, terlihat pada bulan Mei nilai OEE, TEEP, dan NEE berturut-turut adalah 41.13%, 37.71%, dan 40.55%. Faktor yang menyebabkan rendahnya nilai OEE, TEEP, dan NEE adalah rendahnya nilai Performance Efficiency. Usulan perbaikan untuk mengantisipasi rendahnya nilai Performance adalah dengan menerapkan 5S, Autonomous Maintenance, dan Aktivitas Kelompok Kecil pada operator, serta menerapkan sistem perawatan preventive.  AbstracIn an era of competitive industry today, it is very important for companies to keep the customer needs. It is influenced by the production system . It required a good maintenance system. PT Bina Guna Kimia has not implemented a system of regular maintenance, so maintenance performed if there is an equipment damage. Due to the poor of maintenance system, the various problems in the production process of liquid occur more often, such targets are not achieved, the number of rejected items such as dented cans and can’s cover damaged caused by capper machine is often impaired . Thus require the measurement of Overall Equipment Effectiveness (OEE), Total Effective Equipment Productivity (TEEP), and Net Equipment Effectiveness (NEE) which aims to perceive the state of the machine after the application of maintenance system. To find out what affects the value of OEE is used diagrams Ishikawa. The results showed that the value of OEE, TEEP, and NEE capper machine is still below the standar JPIM (85%), seen in May OEE values, TEEP , and NEE are respectively 41.13 %, 37.71 % , and 40.55 %. Factors that led to the low value of OEE, TEEP, and NEE is the low value of Performance Efficiency. Proposed improvements to anticipate the low value of Performance is to implement 5S, Autonomous Maintenance, and Small Group Activities to the operator, as well as implementing preventive maintenance system.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MOTIVASI KARYAWAN DALAM MENERAPKAN BUDAYA KERJA 5S (STUDI KASUS PADA KARYAWANPT. PLN (PERSERO) P3JB APP SEMARANG) Sinta Irawati; Bambang Purwanggono; Rani Ruminta
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.31 KB)

Abstract

5S adalah salah satu budaya kerja perusahaan yang dimiliki PT. PLN (Persero) P3JB APP Semarang, namun pada kenyataannya, penerapannya di tempat kerja belum berjalan maksimal. Hal ini terbukti dengan adanya hasil audit yang dilakukan pihak manajemen, bahwa penerapan 5S di perusahaan masih tergolong rendah. Kurangnya kesadaran karyawan dalam menerapkan 5S adalah karena minimnya motivasi karyawan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel komunikasi, pelatihan, reward and recognition, dan peran top management dengan motivasi karyawan dalam menerapkan 5S. Ukuran sampel dari responden adalah sebanyak 63 orang dan kesemuanya adalah karyawan tetap PT. PLN (Persero) P3JB APP Semaran. Semua responden diberikan kuesioner yang terkait dengan faktor yang mempengaruhi karyawan dalam menerapkan 5S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi, komunikasi, pelatihan, reward and recognition, dan peran top management berpengaruh positif terhadap motivasi karyawan dalam menerapkan 5S, dan diketahui variabel peran top management (b4=0.313) adalah variabel yang memiliki pengaruh terbesar dibandingkan variabel lainnya.   ABSTRACT 5S is a work culture of PT. PLN (Persero) P3JB APP Semarang, but in fact, the application in the workplace is not running optimally. It is proven by the results of the audit conducted by management that the implementation of 5S in the company is under the good standard. Lack of awareness of employees in implementing 5S is due to the lack of motivation of employees. The purpose of this study is to examine the relationship between the variables of communication, training, rewards and recognition, and the role of top management to employee motivation in implementing 5S. The sample size of the respondents is 63 people and all of them are employees of PT. PLN (Persero) P3JB APP. All respondents were given a questionnaire related to the factors that influence employees in implementing 5S. Researched study shows that motivation, communication, training, reward and recognition, and top management role were found to have a positive significant relationship, and top management role (b4=0.313) was found as the most relationship variable than others. 
PENYUSUNAN DOKUMENTASI MUTU DENGAN REVIEW DAN UPDATE MANUAL MUTU, PROSEDUR MUTU SERTA INSTRUKSI KERJA DI DEPARTEMEN MAINTENANCE BERDASARKAN ISO 9001:2008 Susila Winata; Bambang Purwanggono
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.443 KB)

Abstract

PT ABC merupakan salah satu aset Pertamina yang memproses gas alam menjadi LNG (Liquid Natural Gas) untuk kebutuhan ekspor gas dunia. PT ABC telah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun dalam proses produksi dan perawatan pabrik LNG. Dalam mencapai dan mempertahankan kinerja perusahaan ini telah mencapai dan menerapkan beberapa sertifikat kualitas, salah satunya ISO 9001:2008. Salah satu klausul dalam ISO 9001:2008 disebutkan bahwa perusahaan wajib mendokumentasikan dan memelihara sistem manajemen mutu, hal tersebut diwujudkan dalam dokumen manual mutu, prosedur mutu dan instruksi kerja.Dokumen mutu yang dimiliki PT ABC pada saat ini adalah edisi tahun 2008. Ada beberapa aktivitas yang sudah tidak lagi dikerjakan tetapi masih tertulis di dalam dokumen mutu edisi lama dan adanya aktivitas baru yang belum tertulis di dokumen mutu edisi lama,oleh karena itu diperlukan sebuah pembaruan dokumen mutu sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Dokumen mutu yang sudah diperbarui antara lain manual mutu, SOP (Standard Operating Procedure) pemeriksaan Boiler dan Instruksi Kerja pengecekan relief valve. Hasil analisis menunjukkan dengan adanya dokumen baru yang sudah diperbarui sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini akan menolong karyawan dalam menjalankan aktivitas di dalam perusahaan sesuai dengan dokumen standar yang tersedia saat ini.      ABSTRACT  PT ABC is one of Pertamina‘s assets which process natural gas into LNG (Liquid Natural Gas) for the world's gas exports. PT ABC has experienced for more than 30 years in the production process and maintenance of LNG plants. PT ABC has maintain the company's performance and implement several quality certificates, one of which is an ISO 9001:2008. One of the clauses in ISO 9001: 2008 states that companies are required to document and maintain a quality management system, it is embodied in the document quality manual, Standart Operating Procedures and work instructions. Quality documents owned by PT ABC at this time is the 2008 edition. There are several activities that are no longer exist but still written in the old edition of quality documents and the new activities that has not been written in the quality documents, so it needs an update quality documents in accordance with the company's current condition. The new aquality documents include quality manual, SOP (Standard Operating Procedure) for boiler inspection and Work Instructions for checking relief valve. The analysis show that the new document will help employees in carrying out the activity in accordance with the company standard documents available at this time. 
ANALISIS KUALITAS PT. INTECH ANUGRAH INDONESIA BERDASARKAN KRITERIA BALDRIGE Rahayu Ningtyas Windaryanti; Bambang Purwanggono
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Intech Anugrah Indonesia merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang bisnis elektronik recycle. Namun sampai saat ini, masih terdapat gap antara target perusahaan dengan keadaan di perusahaan yaitu masalah mengenai target penjualan yang belum tercapai dan masih banyaknya barang jadi yang cacat. Gap inilah yang kemudian diperlukan penilaian mandiri menggunakan kriteria Baldrige. Tahapan dalam penelitian ini terdapat 5 langkah yaitu tahap literatur dan pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap penilaian, tahap analisis, dan rekomendasi. Rekomendasi inilah yang dijadikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya. Hasil skoring yang didapatkan oleh PT. Intech Anugrah Indonesia sebesar 189,75. Ini menandakan bahwa posisi PT. Intech Anugrah Indonesia masih di level Early Development yaitu masih dalam tahap awal pengembangan dan implementasi approach. Oleh karena itu masih diperlukan usulan perbaikan untuk mendapatkan nilai dan kinerja yang meningkat.
PENGEMBANGAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP DAN RATING SCALE (Studi Kasus di PT Nyonya Meneer) Welly Mahardhika; Bambang Purwanggono
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.277 KB)

Abstract

Salah satu sumber daya yang terpenting dalam melaksanakan kegiatan perusahaan adalah Sumber Daya Manusia. PT Nyonya Meneer ingin berkomitmen baik meningkatkan kualitas bahan baku dan sumber daya manusia agar menjadi lebih baik lagi ke depannya. Tujuan yang ingin dicapai dalam  penelitian ini adalah mengetahui bobot kriteria penilaian kinerja dengan menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process dan mendapatkan nilai kerja kepala bagian perusahaan menggunakan metode Rating Scale. Hasil bobot kriteria penilaian kinerja kepala bagian adalah  adalah  skill (0,416),  managerial ( 0,087), kedisiplinan ( 0,269), dan bersikap dewasa (0,228). Hasil bobot subkriteria penilaian kinerja kepala bagian adalah tegas (0,059). berpengalaman (0,080), tanggung jawab (0,057), perencanaan (0,058), proaktif (0,051), kritis (0,045), teliti (0,066), koordinasi (0,012), memipin kelompok (0,014), kerjasama (0,033), mengembangkan orang lain (0,014), memberi perintah (0,014), disiplin (0,175), tepat waktu (0,094), pengendalian diri (0,151), dan percaya diri (0,338). Penilaian kinerja terhadap 18 orang kepala bagian tersebut, dimana kepala bagian produksi mendapat nilai B yaitu kinerja tinggi sedangkan 17 orang kepala bagian mendapat nilai C yaitu kinerja sesuai standar. Semua kepala bagian tersebut dapat didorong untuk meningkatkan kinerjanya sehingga hasil yang diperoleh bisa mencapai nilai A (kinerja sangat tinggi) dengan pemberian motivasi dan  pelatihan. AbstractOne of the most important of resources into doing company activity is human resources. PT Nyonya Meneer wants to make a good commitment to increase raw material quality and employees to be better for future. The purpose of this research is to find out criteria weighs using Fuzzy Analytical Hierarchy Process and get sections chief score using Rating Scale method. The weights of performance appraisal criteria were skill (0,416), managerial (0,087), discipline (0,269), and maturity (0,228).The weights of performance appraisal sub – criteria were distinct (0,059), past experiences (0,080), responsibility (0,057), planning (0,058), proactive (0,051), critical (0,045), thorough (0,066), coordination (0,012), leadership (0,014), teamwork (0,033), developing others (0,014), directiveness (0,014), dicipline (0,175), punctually time (0,094), self – control   (0,151), and self confidence (0,338).Performance appraisal of 18 sections chief where production chief gets B and it is high performance but 17 sections chief get C, it is standard performance. Sections chief can be pushed to increase that performance until the results that held, could get A (very high performance) with giving motivation and training    
Co-Authors Adam Hertanto Adhitya Setyo Pamungkas Afdi, Zihramna Agil Saputro Agus Syaiful Anwar Almira Rahma Yanuar Amayta Rahma Nuriza, Amayta Rahma Amru Khaifa Wafa Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anastasia S, Irene Sarah Andre Sugiyono Andre Tanuwijaya, Andre Andrew Lukas Silaen Anindhita Nadia Lukitaningrum Arfan Bachtiar Arfan Bakhtiar Ari Suhandono Aries Susanty Arina Shafa Fauziyyah Arjuna Josua Bungaran Sihombing Ary Arvianto Ayuningtyas Woro Hapsari Azzahra, Faradhina Bagus Hario Setiadji Budiman Nurhidayat Catur Dina Purnama Sari Chotimah, Rizqi Rahmawati Christian Hendriawan Danica Virlianda Marsha Darminto Pujotomo Debby Anastasya Dessy Tri Astuti Diana Puspita Sari Diana Puspitasari Dimas, Robertus Dina Aulia Dina Tauhida Dyah Ika Rinawati Edwin Sandagie Eko Lisysantaka Evy Inryani Febrina Agusti Fernando, Jonathan Michael Ferry Hermawan Ginanjar Abdunnafi Hera, Silvia Helvi Heriyanto, Junaidi Heru Prastawa Hery Setyanto Hery Suliantoro hilda prabandini IBNU SALEH HABIBI Ilham Sudrajat Ramadhon Intan Arthantia Intan Pertiw, Auni Wahyu jumiarsih jumiarsih Kamal, Rafi Dzakwan Kumara Pinasthika Dharaka Kusdianingrum, Norma Triana Li Idi’il Fitri Loekas Soesanto Luh Putu Ratna Sundari Lutfan Edison Abdullah Lutfi Maulana Syamsidi Lutfia Zahra M Agung Wibowo M. Agung Wibowo M. Mujiya Ulkhaq Meriska Damayanti Murni Elfrida Sipayung Murti Wisnu Ragil SASTYAWAN Nababan, Jesica Disriena Naniek Utami Handayani Nia Budi Puspitasari Ningsih Marpaung Nita Trisnawati Novie Susanto Nurjana Sigiro Paskarina Samosir Pramudityo Imam Nugroho Pratiwi, Anik Nurul Pratiwi, Dienda Arum Purnawan Adi W Purnawan Adi Wicaksono Purwaningsih, Mutiara Adhilia Rachmania, Bedietra Adriz Rachmansyah Rizal Hidayat Radhit Pamungkas Oetomo Rahadi Ferri Putranto Rahayu Ningtyas Windaryanti Rani Ruminta Rani Ruminta Rani Rumita Ranintia Adhi Citra Pramesti Ratna Purwaningsih Ratna Purwaningsih Raudina Huduni Reza Ardiyawan Rheza Arista Rizalt Valentinus Rizalt Valentinus, Rizalt Rizki Ananda Ropenti Sirait S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Septiana, Bayu Simanullang, Jakop Trima Sinta Irawati Sinta Irawati Siti Umiyatun Sri Hartini Stefani prima Dias Kristina Stefi Anindyawati Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susila Winata Tarigan, Timotius Gratia Riwa Tirsa Roza Triyanni Tri Susanto Utomo, Ade Cahyo Priyo Welly Mahardhika Wira Agus Prastyo Wiwik Budiawan Wiwik Budiawan Yohana Aeria Damyana Yohanna Ayu Wulan