Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Pola Pemberian Asi Dan Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Kejadian Status Gizi Kurang Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Ubung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Baiq Wiwik Subandary; Sugeng Maryanto; Puji Afiatna
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 7 No 13 (2015): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Gizi kurang dipengaruhi langsung oleh faktor konsumsi makanan dan penyakit infeksi serta hubungannya dengan pola asuh, ketersediaan makanan, pola pemberian ASI dan MP-ASI. Kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan, perkembangan, tingginya angka kematian bayi dan balita, serta rendahnya umur harapan hidup. Tujuan: Mengetahui hubungan Pola Pemberian ASI dan MP-ASI dengan Kejadian Status Gizi Kurang pada Anak Usia 6-24 Bulan di Desa Ubung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Metode: Rancangan penelitian menggunakan studi analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional dan Proportional Random Sampling dengan sampel 65. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran berat badan menggunakan dacin. Analisis menggunakan uji korelasi Chi Square (α = 0,05). Hasil: Terdapat hubungan pemberian ASI Ekslusif yaitu 56,9% (p=0,008). Frekuensi pemberian ASI yaitu 58,5% (p=0,008). Lama pemberian ASI yaitu 63,1% (p=0,0001) dengan kejadian status gizi kurang. Usia pertama pemberian MP-ASI yaitu 60,0% (p=0,023). Frekuensi pemberian MP-ASI yaitu 50,8% (p=0,011). Porsi pemberian MP-ASI yaitu 53,8% (p=0,011) dalam kategori paling banyak tidak sesuai berhubungan dengan kejadian status gizi kurang dan bentuk pemberian MP-ASI yaitu 78,5% (p=0,109) dalam kategori paling banyak tidak sesuai tidak berhubungan dengan kejadian status gizi kurang. Simpulan: Ada hubungan pola pemberian ASI (pemberian ASI Ekslusif,frekuensi dan lama ) dan MP-ASI (usia pertama pemberian MP-ASI,frekuensi,porsi) dengan kejadian status gizi kurang. Tidak ada hubungan antara bentuk pemberian MP-ASI dengan kejadian status gizi kurang.
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Kopi Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Usia 35–50 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Teruwai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Dewi Ratnasari; Sugeng Maryanto; Meilita Dwi Paundrianagari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 7 No 13 (2015): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Konsumsi kopi sebanyak tiga cangkir / hari dan aktivitas fisik berat dapat memicu terjadinya penyakit hipertensi. Tujuan: Mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi kopi dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi. Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel 93 orang diambil dengan metode teknik total sampling. Tekanan darah diukur menggunakan spygmomanomometer. Kebiasaan konsumsi kopi diukur dengan menggunakan kuesioner. Aktivitas fisik diukur menggunakan Form Record 24 Jam berdasarkan nilai PAL. Analisis data menggunakan uji korelasi Chi Square dengan nilai α ≤ 0,05. Hasil: kebiasaan konsumsi kopi kategori sangat sering 10,8% (n=10), kategori sering 46,2% (n=43), kategori jarang 43,0% (n=40). Aktivitas fisik dengan kategori berat 49,5% (n=46), kategori sedang 31.2% (n=29), kategori ringan 15,1% (n=14), kategori sangat ringan 4,3% (n=4). Laki – laki menderita hipertensi sebanyak 55,9% (n=52), dan yang tidak hipertensi 44.1% (n=41). Analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara kebiasaan konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi (p= 0,004), dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p=0,467) Simpulan: ada hubungan kebiasaan konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi dan tidak ada hubungan antara ativitas fisik dengan kejadian hipertensi.
The Analysis of Fiber Content of Nuggets and Crackers With the Basic Ingredients of Kepok Banana Hump (Musa paradisiaca Var. Balbisina Colla) Rifatul Ridlo; Sugeng Maryanto; Riva Mustika Anugrah
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v13i1.103

Abstract

Nugget and crackers are fast foods that are widely consumed and favored by the public, usually used as dishes or snacks. Banana tubers is a local food commodities which contains of high fiber can be processed as an ingredients nuggets and crackers. The purpose ofthis reseach was to determine the fiber content of nuggets and crackers with the basic ingredients of kepok banana hump (Musa paradisiaca Var. Balbisina Colla). This study was experimental design. The nugget formulation consisted of 3 comparisons, the ratio of banana hump : wheat flour (25%: 75%) (F1), (50%: 50%) (F2), and (75%: 25%) (F3). The cracker formulation consists of 3 comparisons, the ratios of banana hump: tapioca flour (25%: 75%) (F1), (50%: 50%) (F2), and (75%: 25%) (F3). Test the fiber containt by the gravimatry method which is then described. The results in this study was analyzed of the fiber value of nuggets and crackers kepok banana hump every (100g). The highest fiber content of nuggets was F3: 0.514g, F2: 0.322g and F1: 0.186g. The highest fiber content of Kepok banana hump crackers is F3: 0.861g, F2: 0.747g and F1: 0.727g. The fiber value of the kepok banana hump crackers is higher than the kepok banana hump nugget.
The Correlation Between Calcium and Iron Intake with Dysmenorrhea in Female Adolescents in SMA Negeri 1 Ambarawa Maria Magdalena Meilina Rahmawati; Sugeng Maryanto; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v13i1.104

Abstract

Dysmenorrhea is pain in the stomach that comes from uterine cramps and occurs during menstruation. Menstrual pain or dysmenorrhea can have an impact on learning activities in adolescents. The incidence of dysmenorrhea in Central Java reaches 56%. Calcium and iron intake are factors that can affect the incidence of dysmenorrhea. The research objective was to determine the correlation between calcium and iron intake and the incidence of dysmenorrhea in female adolescents at SMA Negeri 1 Ambarawa. This study is a descriptive correlation study with a cross sectional approach. The population was 501 students of SMA Negeri 1 Ambarawa. There were 87 subjects taken by proportional random sampling. Collecting data using UPAT (Universal Pain Assessment Tool) and FFQ (Food Frequency Questionnaire). The data were analyzed using kendals’tau control test (α = 0.05). Research results female adolescent calcium intake is 92.0% less, 6.9% good, and 1.1% more. The iron intake of female adolescent was 96.6% less, 2.3% good, and 1.1% more. The incidence of dysmenorrhea in female adolescent was 44.8% mild pain, 28.7% moderate pain, 8.0% severe pain, 5.7% very severe pain, and 12.6% no pain. There is a correlation between calcium intake and the incidence of dysmenorrhea (p = 0.008). There is a correlation between iron intake and the incidence of dysmenorrhea (p = 0.005).
The Effect Of Fermentation On Nutrition Content (Protein, Fat, Carbohydrate And Fiber) In Processed Red Beans (Phaseolus Vulgaris L.) Erwin Indayanti; Sugeng Maryanto; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v13i1.105

Abstract

Red bean tempeh is a processed product from nuts which is formed by the help of Rhizopus sp, mold through a fermentation process. One of the uses of red bean production through the boiling and fermentation process is an effort to increase the variety of red bean processing to increase the nutritional value of kidney beans. Purpose To determine the nutritional content and analysis of nutritional content in boiled red beans and red bean tempeh. This study was a pre experimental design. With a completely randomized design approach. The research carried out is by making preparations in the form of boiled red beans and red bean tempeh and then tested for nutritional content. The analysis test for protein content used the kjedahl method, the fat content used the Soxhlet method, the carbohydrate content used the anthrone method, and the fiber content used the reflux method. Statistical analysis of different tests was performed using the independent t test, with data distribution normally distributed. The average yield of nutrient content in boiled red beans was 18.77% protein, 4.03% fat, 27.40% carbohydrates, and 18.25% fiber. The nutritional content of red bean tempeh is 12.26% protein, 3.96% fat, 34.75% highest carbohydrate, and 22.10% fiber. The most significant test results were the carbohydrate content (p = 0.001) and the protein content (p = 0.021). Fat (p = 0.965) and fiber (p = 0.399) content showed no significant difference. There are differences in the nutritional content of boiled red beans and red bean tempeh, namely in the carbohydrate content and protein content, which shows a significant difference (p <0.05).
Factors Related To The Event Of Less Nutrition In Children Age 37-59 Months In The Center Of Public Health In Kaubele District Biboki Moenleu North Central Timor Regency Elisabeth Usfal; Sugeng Maryanto; Indri Mulyasari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v13i1.106

Abstract

Malnutrition problems in children under five can be influenced by energy intake, protein intake and the incidence of diarrhea. The purpose of the study was a factors associated with the incident of malnutrition in children aged 37-59 months at The Center Of Public Health Kaubele Moenleu Biboki District North Central Timor Regency.This study was a correlation descriptive study with a cross sectional approach. The sample consisted of 78 toddlers at the Kaubele The Center Of Public Health, Biboki Moenleu District, North Central Timor Regency, taken by proportional random sampling technique. Data collection instrument using secondary data from weighing results, kueisoner, form SFFQ. Data analysis using chi-square (α = 0.05). The result of this study indicated that there were intake energy good 8 toddlers ( 10.3 % ) , energy less 70 toddlers ( 89.7 % ); protein intake more 2 toddlers ( 2.6 % ) , protein good 32 toddlers ( 41.0 % ) , less 44 toddlers ( 56.4 % ); toddlers who do not diarrhea 36 toddlers ( 46.2 % ) , diarrhea 42 toddlers ( 53.8 % ); toddlers normal weight of 30 toddlers ( 38.5 % ) , toddlers weight less 48 toddlers ( 61.5 % ); There is correlation between intake energy , protein intake and the chain diarrhea with the genesis malnutrition in toddlers ( p = 0.025, p = 0.002 and p = 0.000 ). There is correlation between intake energy , protein intake and the chain diarrhea with the genesis malnutrition in toddlers 37-59 months in The Center Of Public Health Kaubele Biboki Moenleu District North Central Timor Regency.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI SUSU SAPI SEGAR DAN ASUPAN KALSIUM DENGAN STUNTING PADA ANAK USIA 7-9 TAHUN DI SDN 3 URUTSEWU KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI Anisa Puspitasari; Sugeng Maryanto; Indri Mulyasari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 17 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan salah satu akibat yang muncul dari keadaan kekurangan zat gizi yangberlangsung lama. Salah satu dari zat gizi tersebut adalah kalsium yang banyak dihasilkandengan konsumsi susu sapi segar. Konsumsi susu sapi segar dan asupan kalsium yang defisitakan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara konsumsi susu sapi segar danasupan kalsium dengan Stunting Pada Anak Usia 7-9 Tahun Di SDN 3 Urutsewu KecamatanAmpel, Kabupaten Boyolali.Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh seluruh siswa yang berumur 7-9 tahun di SDN 3 UrutsewuKecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Didapatkan sampel 77 anak dengan metode totalsampling. Cara pengambilan data menggunakan microtoice dan FFQ semi kuantitatif.Analisis bivariat menggunakan uji pearson product moment (α= 0,05).Hasil penelitian ini adalah : konsumsi susu sapi segar paling banyak dalam kategori tinggiyaitu sebanyak (53,24%), kategori rendah (46,74%). Asupan kalsium paling banyak dalamkategori kurang yaitu sebanyak (46,74%), kategori cukup (35,06%), kategori lebih (18,20%).Stunting sebanyak 48 siswa (62,33%) dan tidak stunting 29 siswa (37,66%). Ada hubunganantara konsumsi susu sapi segar dengan stunting (p= 0,0001, r= 0,428). Ada hubungan antaraasupan kalsium dengan stunting (p =0,0001, r= 0,595).Disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsumsi susu sapi segar dan asupan kasiumdengan stunting pada anak usia 7-9 tahun di SDN 3 Urutsewu, Kec. Ampel, Kab. Boyolali.
HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI AIFARINA DENGAN STUNTING PADA BALITA 24-59 BULAN DI DESA URAHOU KECAMATAN HATULIA KABUPATEN ERMERA TIMOR LESTE Maria Bella Pereira; Sugeng Maryanto; Indri Mulyasari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 19 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Aifarina/singkong merupakan makanan pokok, dengan kandungan tinggi energi dan rendah protein. Mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi aifarina dengan stunting pada balita 24-59 bulan di Desa Urahou Kecamatan Hatulia Kabupaten Ermera Timor Leste. Studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita 24-59 bulan di Desa Urahou, Kecamatan Hatulia, Kabupaten Ermera, Timor Leste. Didapatkan sampel 94 balita dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan microtoice dan FFQ semi kuantitatif. Analisis bivariat menggunakan spearman rank (α = 0,05). Rata-rata jumlah konsumsi aifarina pada balita adalah 88,24 gram dimana konsumsi paling rendah 50 gram dan konsumsi paling tinggi 150 gram. Rata-rata frekuensi konsumsi aifarina 4,62 kali per minggu. Frekuensi sering 43,6%, selalu 36,2%, dan jarang 20,2%. Stunting sebesar 23,54 % dengan rincian kategori pendek 54,3% dan sangat pendek 24,4 %. Ada hubungan antara jumlah konsumsi aifarina dengan stunting (p = 0,002) dan ada hubungan antara frekuensi konsumsi aifarina dengan stunting (p = 0,022) Ada hubungan antara kebiasaan dan frekuensi konsumsi aifarina dengan stunting pada balita di Desa Urahou Kecamatan Hatulia Kabupaten Ermera Timor Leste.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BATITA DI DESA KEMIRI KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA Martha Nilawati; Sugeng Maryanto; Indri Mulyasari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 19 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi kurang atau buruk pada masa bayi dan anak –anak terutama pada umur kurang dari 3 tahun dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan anak. Faktor-faktor yang terkait dengan kejadian Gizi Kurang adalah tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, lama pemberian ASI, penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada batita di Desa Kemiri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Metode dalam penelitian ini adalahStudi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 206 batita dengan sampel sebanyak 75 batita yang diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Instrumen penelitian kuesioner dan Dacin. Analisis bivariat menggunakan Chi square dan Uji kendall tau (α=0,05). Tingkat kecukupan energi normal 39 batita (52%), tingkat kecukupan protein normal 50 batita (66,7%), lama pemberian ASI paling banyak memberikan ASI usia 13 sampai 24 bulan berjumlah 28 batita (37,3%), penyakit infeksi pada batita paling banyak sejumlah 34 batita (45,3%) dan batita yang tidak menderita penyakit infeksi sejumlah 41 batita (54,7%), serta kejadian gizi kurang pada batita sejumlah 32 batita (42,7) dan gizi baik sejumlah 43 batita (57,3%). Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara tingkat kecukupan energi (p= 0,0001) , tingkat kecukupan protein (p=0,001), lama pemberian ASI (p=0,002) dengan kejadian gizi kurang .Tidak ada hubungan antara penyakit infeksi dengan kejadian gizi kurang (p= 0,637). Ada hubungan antara tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein dan lama pemberian ASI dengan kejadian gizi kurang. Tidak ada hubungan antara penyakit infeksi dengan kejadian gizi kurang pada batita di Desa Kemiri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN LEMAK DARI MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA USIA 13-15 TAHUN DI KECAMATAN UNGARAN BARAT Shintya Fika Harvi; Sugeng Maryanto; Galeh Septiar Pontang
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 21 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi makanan jajanan turut berkontribusi dalam kecukupan energi dan lemak sertakandungan gizinya yang berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Remaja merupakan salahsatu golongan rentan terhadap pengaruh makanan jajanan. Tujuanpenelitian ini yaitumengetahui hubungan antara asupan energi dan lemak dari makanan jajanan dengan statusgizi pada siswa usia 13-15 tahun di Kecamatan Ungaran Barat.Studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh siswa usia 13-15 tahun di kecamatan Ungaran Barat, sampel didapat 335 siswadengan metode proportional random sampling. Instrumen penelitian menggunakanmicrotoice, timbangan injak digital, dan FFQ Semi Kuantitatif. Analisis bivariatmenggunakan uji Spearman Rank (α=0.05).Berdasarkan IMT/Ustatus gizi siswa kategori normal yaitu (70,7%),gemuk (12,8%), obesitas(10,1%), sangat kurus (6%), dan kurus (5,7%) dengan rata-rata asupan energi dari makananjajanan 40,50% dan asupan lemak dari makanan jajanan 44,80%. Ada hubungan antaraasupan energi dari makanan jajanan dengan status gizi pada siswa usia 13-15 tahun diKecamatan Ungaran Barat (p=0,003). Ada hubungan antara asupan lemak dari makananjajanan dengan status gizi pada siswa usia 13-15 tahun di Kecamatan Ungaran Barat(p=0,017).Ada hubungan antara asupan energi dan lemak dari makanan jajanan dengan status gizi padasiswa usia 13-15 tahun di Kecamatan Ungaran Barat
Co-Authors Afiatna, Puji Afim Rofkhul Roim Agi Yulia Ria Dini Agi Yulia Riadini Agnes Setiana, Dwi Ajeng Ayu Nur Fitriyani Alpia Pebriana Amalia, Friska Andini, Virnalia Anggun Novita Sari Anisa Puspitasari Astuti, Iga Dila Widuri Baiq Mega Narasuari Baiq Wiwik Subandary Cicik Lestari Dewi Puspita Dewi Puspita Dewi Puspita Dewi Ratnasari Dewi, Hany Kharisma Dian Oktianti Dyah Kartika Wening Elisabeth Usfal Erwin Indayanti Esti Rahayu Farhatus Saidah Faridah Aini Galeh Septiar Pontang Hany Kharisma Dewi Hany Kharisma Dewi Hapsari Windayanti Hasandi, Litta Arsieta Hasna Nur Afina Hifayah Iin Purnamasari Iin Purnamasari Indri Mulyasari Indri Mulyasari Kadarwati, Frisca Erwin Krido Utami, H. Haryanti Kumaladewi, Desy Kusmiyati Tjahjono Liestyaningsih, Chori’ah Lusiana, Ita Mardianti, Wiwit Maria Bella Pereira Maria Magdalena Meilina Rahmawati Martha Irene Kartasurya Martha Nilawati Meilita Dwi Paundrianagari Miftana Fitri Aditami Muhamad Aziz Anwar Novia Eka Rahmawati Nur Cholifah Nur Cholifah Nur Hasanah Nur Wulan Nurdianti Nurhijah Ermadani Nurina, Marliana Eka Pratiwi, Aninda Putri Pratiwi, Galuh Endah Pratiwi, Ni Luh Gede Trisna Puji Afiatna Puji Afiatna Purbowati Purbowati Purbowati Purnasari, Mitha Putri, Baiq Riski Amalina Putri, Risma Aliviani Quiteria Libania Marques Rifatul Ridlo Riva Mustika Anugrah Sari, Nikita Arum Shintia Dewi May Vebrianingsih Shintya Fika Harvi Silvia Rokana Alvida Silviana S, Andhike Sisca Ulivia Siska Dea Novitasari Siti Fatimah Siti Nurfaizah Srimaharani Suciani, Indah Sugiri Sugiri Suwarno Widodo Suwarno Widodo Tina Mawardika Umi Novianingtyas Umi Setyoningrum Untari Uswatun Khasanah Vanes Ufi Safarah Virginia, Any Windy Harly Yustinus Marsono