Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

OPTIMALISASI BIAYA REPLATING DALAM PROSES REPARASI STARBOARD SIDE PADA KMP. DHARMA KARTIKA VIII Rico Faizzatur; Aang Wahidin; Denny Oktavina Radianto
JURNAL MARITIM Vol 4 No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Prodi Manejemen Kepelabuhan dan Pelayaran, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/ojsm.v4i1.639

Abstract

Pada pengoperasiannya, kapal dengan material baja tidak dapat terhindar dari korosi meskipun telah diberikan perlindungan berupa cat anti korosi dan zinc anoda. Kondisi air laut yang korosif dan bersifat merusak, membuat kapal yang selalu berhubungan dengan laut menjadi mudah rusak. Korosi pelat lambung kapal terjadi dengan kecepatan atau laju yang berbeda-beda, sehingga hanya sebagian pelat saja yang dilakukan penggantian pada proses replating. Akibat adanya problematika tersebut, menjadikan teknik reparasi sangat diperlukan. Mengingat betapa mahalnya spare part yang tersedia jika harus mengganti yang baru. Perencanaan reparasi kapal memiliki aspek-aspek yang harus diperhatikan, yaitu kebutuhan material, biaya proses replating, dan perencanaan jam orang. Dalam perencanaannya dapat dilihat dari segi tenaga kerja dan waktu pekerjaan. Dari tenaga kerja dan waktu tersebut dapat diperkirakan kebutuhan jam orang dalam reparasi kapal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengurangi adanya kendala baik dari mesin ataupun schedule. Sehingga pada tugas akhir ini, penulis melakukan analisis kebutuhan material, biaya replating, dan perencanaan jam orang dalam proses reparasi lambung kapal untuk meminimalisir kerugian dan keterlambatan pekerjaan dalam proses reparasi di PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia dengan mengangkat studi kasus KMP. Dharma Kartika VIII. Hasil analisis dari tugas akhir ini dapat menunjukkan kebutuhan material, biaya replating, dan jam orang yang dibutuhkan dalam proses reparasi starboard side pada KMP. Dharma Kartika VIII. Dalam tugas akhir ini tujuannya supaya proyek tersebut tidak mengalami kerugian keterlambatan reparasi kapal. Penelitian ini menggunakan metode perhitungan dengan rumus jam orang dan kebutuhan material. Didapatkan hasil 4752 kg kebutuhan pelat, 1120 JO, Rp 108.427.000,- total biaya kegiatan. Keywords : Kapal Motor Penumpang, Replating, Material, Jam Orang
Analysis of Performance Losses Related to Shaft Angle on Fishing Boats Using the Free Running Model Test Method Aang Wahidin; Rachmad Tri Soelistijono; Fitri Hardiyanti; Lilik Subiyanto; Gaguk Suhardjito; Subagio So’im
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v8i2.16417

Abstract

Several traditional fishing boats in Sendang Biru, Malang Regency are of the sekoci type using an inboard engine drive system with the position of the propeller shaft installed at an angle to the ship's base line. Based on the theory can reduce the performance of the ship propulsion system up to (2-3)%. In this research, we analyzed how much performance was lost/decreased on the lifeboat type fishing boats installed above. The method we use is the Free Running Model Test by making a model of a traditional fishing boat type of lifeboat with a model size of Loa = 100 cm, Lwl = 80.72 cm, B = 19.7 cm, H = 10.68 cm and T = 5, 08 cm made of aluminum sheet. The Free Running Model Test uses 1 motor and propeller which has a thrust of 60 watts, remote control equipment uses the main component of the NRF24L01 transceiver which works at a frequency of 2.4 Ghz with a range of 240 meters to 1 kilometer with conditions without obstacles and camera equipment drone to record the track. The results of this study show that there is a decrease/loss of performance at a 3-degree angle of 0.24%, at a 5-d. gree angle of 0.49%, at a 10-degree angle of 2.52%, at a 15-degree angle of 4.41% and at an angle of 20 degrees of 6.48%.
PERANCANGAN ELECTRIC FISH AGGREGATING DEVICE LIFERAFT (e-FADL) YANG DAPAT DIKENDALIKAN JARAK JAUH Lilik subiyanto; l putu arta wibawa; Aang wahidin; sumar diono; joko endrasmono; yoradhika anugrah; Geraldi zati; Bagas saputra; M.handy wahyu
Jurnal Teknologi Maritim Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/jtm.v5i1.1533

Abstract

Faktor ekonomis dan faktor keselamatan adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian penting bagi nelayan tradisional pada saat berlayar. Pada penelitian ini dibuatlah FAD yang sekaligus dapat difungsikan sebagai peralatan keselamatan (liferaft) dan dapat dikendalikan jarak jauh yang diberi nama e-FADL (Electric Fish Aggregating Device and Liferaft). Penelitian ini merupakan perbaikan dari penelitian sebelumnya dari sisi disain, berat dan buoyancy-nya dan adanya penambahan sistem kendali jarak jauh agar nelayan dapat menempatkan FAD tersebut ke tempat-tempat tertentu. FAD didisain dengan menggunakan material PVC yang ditopang oleh konstruksi pipa 8 inc yang sekaligus difungsikan sebagai liferaft. Sumber energi listrik untuk penerangan dan penggerak diperoleh dari panel surya. Peralatan kontrol jarak jauh menggunakan komponen utama transceiver NRF24L01 yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Hasil penelitian diperoleh e-FADL dapat digunakan sebagai FAD dengan penerangan lampu 12V/20watt mampu menyala selama 9-10 jam sesuai dengan lamanya nelayan mencari ikan. Mampu dijalankan dan dikendalikan jarak jauh menggunakan remote dengan jarak maksimal 270m dengan kecepatan 6,5Km/jam. Mempunyai daya apung (buoyancy) sebesar 84,45 kg, sehingga dapat difungsikan sebagai liferaft mampu menahan beban maksimum 5 ABK. Berdasarkan hasil pengujian model menunjukan bahwa liferaft mampu berfungsi sesuai standar Solas 74/96, LSA Code and IMO 81 (70).
PELATIHAN PEMBUATAN PERAHU BERBAHAN FRP (FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC) UNTUK PENGRAJIN PERAHU NELAYAN DI DESA GISIK CEMANDI, SIDOARJO, JAWA TIMUR I Putu Arta Arta Wibawa; Aang Wahidin; Fathulloh Fathulloh; Putu Sindhu Asmara; Budianto Budianto; Sumardiyono Sumardiyono
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v1i2.829

Abstract

Pelatihan pembuatan perahu berbahan FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) untuk pengrajin perahu nelayan di Desa Gisik Cemandi melibatkan dua Mitra pengrajin perahu nelayan setempat. Sampai saat ini kompetensi Mitra hanya terbatas pada pembangunan perahu nelayan berbahan kayu dengan design yang relative sama. Dengan mempertimbangkan semakin sulitnya memperoleh kayu dan semakin besarnya peluang pengembangan perahu berbahan FRP di Desa Gisik Cemandi dan sekitarnya maka diperlukan usaha-usaha untuk membangun kompetensi pengrajin perahu setempat dalam hal pembangunan perahu berbahan FRP. Peningkatan kompetensi pengrajin perahu melalui program Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan pembangunan perahu berbahan FRP. Pelatihan diawali dengan pengenalan dan pemahaman gambar standar design perahu, pengenalan bahan FRP dan safety procedure, pembuatan cetakan, pembuatan perahu FRP sampai dengan finishing
EDUKASI DAN SOSIALISASI MENGENAI PELAPISAN KAPAL KAYU DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL FRP Aang Wahidin; Fitri Hardiyanti; Mochamad Yusuf Santoso; Ruddianto Ruddianto; Tri Tiyasmihadi; Gaguk Suhardjito; Mochammad Choirul Rizal
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v1i2.897

Abstract

Pada tahun 2010 Kementrian kelautan dan perikanan Republik Indonesia memiliki program pemberian bantuan kepada nelayan berupa kapal ikan. Kapal tersebut berbahan dasar fiberglass atau bisa disebut dengan material Fiberglass reinforced Plastic (FRP) dan kayu. Desa Tanjung Widoro merupakan pesisir yang terletak didaerah kepulauan Mengare yang berada di kabupaten Gresik. Mayoritas pekerjaan utama masyarakat daerah tersebut yaitu sebagai nelayan. Kapal yang digunakan daerah tersebut yaitu kapal kayu yang pada umumnya kapal tersebut harus melakukan docking kapal 2 kali dalam satu bulan. Proses docking ini membutuhkan waktu 2-3 hari yang tentunya menghambat kegiatan nelayan untuk mencari ikan. Sampai saat ini nelayan di daerah Mengare tidak mau menggunakan kapal pemberian dari pemerintah karena masyarakat nelayan masih meyakini bahwa kapal kayu lebih kuat daripada kapal FRP. Sehingga untuk memperkenalkan material FRP kepada masyarakat perlu dilakukan pelatihan tentang penggunaan material FRP untuk bahan perkuatan kapal kayu. Diharapkan pelatihan ini nantinya mampu merubah pemikiran masyarakat dan membuat nelayan mau beralih ke kapal FRP. Fiberglass juga diharapkan mampu memperkuat kapal kayu yang saat ini digunakan oleh nelayan dan akan mampu mengurangi waktu docking kapal. Inovasi ini merupakan pelapisan kayu dengan mengunakan material fiber atau biasa disebut dengan “komposit sandwich”.
PELATIHAN PEMBUATAN KAPAL BERBAHAN FIBER BAGI KELOMPOK NELAYAN KECAMATAN SEDATI SIDOARJO Abdul Gafur; Ruddianto Ruddianto; Aang Wahidin; Arie Indartono; Arief Subekti; Faiz Hamzah; Tri Tiyasmihadi; Moh. Luqman Ashari; George Kusuma
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v6i2.2168

Abstract

Kelompok nelayan Sedati saat ini mengandalkan kapal ikan 1 GT untuk menangkap ikan di lautan. Mayoritas kapal yang dimiliki oleh nelayan sudah berbahan fiber. Saat ini nelayan masih membeli kapal Fiber dari galangan kapal dengan harga yang relatif mahal. Dengan Pendapatan harian nelayan yang tergolong kecil, tentu hal ini akan menyulitkan nelayan untuk memiliki kapal sendiri. Oleh karenanya Nelayan perlu dibekali keahlian dalam pembuatan kapal berbahan Fiber, agar bisa membuat kapal sendiri secara gotong royong. Kegiatan pelatihan kapal berbahan Fiber diperuntukkan bagi kelompok nelayan di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Pelatihan terdiri dari teori penggunaan kapal Fiber yang baik dan benar, teori perawatan dan perbaikan kapal fiber, teori pencampuran bahan fiber di kapal serta praktek pembuatan kapal di Kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Perkembangan Bio-Ethanol Sebagai Sumber Energi Alternatif di Indonesia Fikry, Izzul; Wuryaningrum, Nanda Dwi; Aang Wahidin, Aang Wahidin; Abdillah, Hayy Nur; Leonard, Rikky
Jurnal Rekayasa Energi dan Mekanika Vol 4, No 2 (2024): JREM
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/JREM.v4i2.128

Abstract

Bio-ethanol merupakan salah satu biofuel yang digunakan saat ini. Terdapat empat generasi bahan baku untuk memproduksi bio-ethanol. Bio-ethanol generasi 1 (G1) berasal dari gula/pati tanaman, generasi 2 (G2) berasal dari limbah pertanian/perkebunan, generasi 3 (G3) berasal dari alga, dan generasi 4 berasal dari modifikasi genetika tanaman. Bio-ethanol generasi 2 merupakan bio-ethanol yang memiliki prospek terbaik di Indonesia, karena banyaknya limbah industri pertanian dan perkebunan. Namun, realitanya penggunaan bio-ethanol di Indonesia belum berjalan baik. Penggunaan bio-ethanol sebagai bahan bakar masih terkendala masalah biaya. Hal tersebut ditandai dengan gagalnya upaya pemerintah dalam penggunaan bahan bakar bio-ethanol 5% (E5) di 2020. Sehingga saat ini Indonesia baru menerapkan penggunaan bahan bakar bio-ethanol 2% (E2). Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menekan harga bio-ethanol adalah dengan membuat system produksi terintegrasi.
Desain Sistem Penjernihan Air Berbasis Tenaga Surya untuk Pengolahan Air Bersih Imaniah Sriwijayasih; Aang Wahidin; Priyambodo Nur Ardi Nugroho; Dika Rahayu Widiana; Sumardiono; Boedi Herijono; Rikky Leonard; Septaviola Dini Utami; Masaril Fatahilah; Cindy Putri Maharani
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jeemm.v9i1.2149

Abstract

A slow sand filter is a natural water filtration system that uses fine quartz-rich sand as a filter medium. The filtration process runs by gravity at a slow and even speed over the entire surface of the sand, involving physical, biochemical and biological processes simultaneously. To achieve the desired water quality, the filtration system was designed using 8" PVC pipes. The main aim of this design is to mature the filter sand media and form an effective filter skin layer, so that biochemical and biological processes can take place optimally. In this design, silica sand and gravel media are used for physical and chemical processes, while ultraviolet lamps are used to eliminate E.Coli bacteria in biological processes. The design results show that the resulting product meets the standards of PERMENKES No. 16 of 2005. Irradiation using a UV lamp for one hour shows a reduction in E. Coli bacteria by 29/100 ml. This shows that the longer the exposure, the less bacteria contained in river water. This system can operate for 5 hours with the help of a 100 Wp solar panel, 12 volt 18 Ah battery, and 50 watt DC pump, even just with sunlight. The efficiency of solar panels is greatly influenced by the intensity of sunlight, so the higher the intensity of the sun, the higher the efficiency produced.
Parametric Studi Desain Kapal Patroli Fiber Reinforced Plastic untuk Perawatan Lampu Approach Bandara di Kepulauan Natuna Naufal Salehtra Ghalib; Mardi Santoso; Aang Wahidin
Proceedings Conference on Marine Engineering and its Application Vol 6 No 1 (2023): Conference on Marine Engineering and its Aplication
Publisher : Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cmea.v6i1.2665

Abstract

The condition of Indonesia as an island nation that has many islands with potential for tourismand investment in the field of natural resources is abundant. The construction of airports in the islandsis an effort to support this potential, but due to limited land, some airport equipment that is importantand not eliminable is placed in the water area. Patrol boats are very important, to assist in airportoperations, especially for maintenance of equipment placed in the waters. So a patrol boat with FRP(Fiberglass Reinforced Plastic) material was designed. From the research conducted, the ship is designedto have a speed of 20 knots with the main size of the ship, namely 13 meters long, 3.6 meters wide, 1.5meters high, 0.6 meters of water level obtained from the ratio comparison of existing comparison ships.From modeling using the size of the ship that has been obtained, the linesplan as found Picture 2, andthe general plan as found in Picture 8 are also obtained after the calculation stages. The patrol boat isdesigned using 2 Yanmar 6LY400 engines, with a ZF 115 ATS gearbox and a B5-105 type propeller, fromthe propulsion system the ship can reach a speed of 21.31 knots at 100% engine power. The patrol boatin this study is analyzed for stability with eight conditions where all conditions meet the rules and criteriaof HSC 2000 ANNEX 8.
Analisis Desain Layout Airbags Pada Peluncuran Kapal Tanker 17500 LTDW Di PT.Daya Radar Utama Unit Lamongan Risma Qurana Tinandri; Aang Wahidin; Ali Imron
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Daya Radar Utama adalah sebuah galangan kapal yang berdiri sejak tahun 1972 ini aktifmembangun berbagai jenis kapal coaster dari ukuran 2000 GT,Container 100 Teus sampai dengankapal Tanker 17500 LTDW. Peluncuran merupakan salah satu rangkaian proses yang cukuppenting di dalam sebuah produksi kapal baru (New Build). Saat ini penentuan jumlah dan desainlayout ditentukan oleh perusahaan airbags. Metode yang digunakan dalam penyelesaian ini adalahdengan cara menghitung jumlah dan jarak yang sesuai dengan standard,kemudian mendesainpenempatan airbags sampai mendapatakan jarak yang optimal. Langkah selanjutnya yaitu dianalisa dengan Finite Element Method untuk mendapatkan jumlah minimal yang diperbolehkan.Perhitungan dengan Standard menunjukkan bahwa jarak yang diperbolehkan adalah 7,2 metersampai dengan 8,1 meter.Sementara Hasil analisa dengan desain yang baru yaitu mulai dari jarak7,7meter sampai 7,4meter yaitu menggunakan 38 airbags,8 meter dengan jumlah 35 airbags,9 meterdengan 33 airbags dan yang paling optimal digunakan adalah dengan jarak 10 meter denganjumlah 31 airbags.