Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN SMART AND GOOD CITIZENSHIP Camellia; Edwin Nurdiansyah; Puspa Dianti; I Putu Windu Mertha Sujana
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 3 (2022): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan sarana yang efektif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan tujuan negara Indonesia yang ketiga yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk memperoleh hasil Pendidikan yang baik sudah seharusnya didukung oleh proses pembelajaran yang baik pula dengan menggunakan berbagai model dan metode yang sesuai sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Problem based learning merupakan salah satu model yang mampu meningkatkan perhatian, kemampuan serta aktivitas dari siswa sehingga dapat untuk mengkonstruksi pengetahuan sebagai bagian dari memahami suatu konsep dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deksriptif. Sumber data yang digunakan berupa jurnal penelitian terdahulu yang menjawab pertanyaan penelitian yang diteliti dan didukung oleh data sekunder yang diperoleh dari kepustakaan lainnya. Metode pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan studi literatur. Teknik analisis data menggunakan triangulasi sumber yaitu berupa mencari data dari berbagi sumber jurnal dan Pustaka yang berbeda untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukan tujuan Pembelajaran kewarganegaraan yaitu smart and good citizenship akan dapat dicapai melalui Problem based learning karena model ini mampu mengasah aspek berpikir kritis sekaligus melatih untuk secara nyata memecahkan persoalan yang dihadapi.
GENDER EQUALITY OF BALINESE WOMEN AS A MANIFESTATION OF EQUALITY CITIZENS I Putu Windu Mertha Sujana; Camellia Camellia
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 10, No 1 (2023): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v10i1.21098

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengkaji kedudukan wanita Bali dalam perkawinan Hindu di Bali ditinjau dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1984 dan perwujudan kesetaraan bagi warga negara Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian tentang perlindungan hak-hak perempuan dalam perkawinan Hindu di Bali. Alasan dilakukannya penelitian ini adalah karena ketidaksetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat patriarki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara umum kaum feminis dan masyarakat menerima adanya perkawinan nyentana dalam masyarakat patriarki; (2) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1984 menjadi pedoman dalam mewujudkan kesetaraan gender antara kedudukan perempuan dan laki-laki, hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan perkawinan nyentana dimana hampir tidak ada perbedaan pembagian tugas dan peran antara laki-laki dan perempuan dalam dikotomi publik. dan domestik; Penelitian ini diharapkan mampu menjadi kajian literatur dalam mewujudkan kesetaraan warga negara.  ABSTRACTThis research examines the position of Balinese women in Hindu marriages in Bali in terms of the Law of the Republic of Indonesia No. 7 of 1984 and the embodiment of equality for Indonesian citizens. The purpose of this research is to conduct a study on the protection of women's rights in Hindu marriages in Bali. The reason for conducting this research is because of gender inequality between men and women in a patriarchal society. This study uses a qualitative approach and descriptive method. Data collection is done by interview, observation, and documentation study. The results of the research show that: (1) In general, feminists and society accept the existence of nyentana marriages in a patriarchal society; (2) Law of the Republic of Indonesia No. 7 of 1984 serves as a guideline in realizing gender equality between the positions of women and men, this is evidenced by the implementation of nyentana marriages where there is almost no difference in the division of tasks and roles between men and women in the public dichotomy. and domestic. This research is expected to be able to become a literature review in realizing citizen equality.
LARANGAN PERKAWINAN SESAMA MARGA PARNA DALAM HUKUM ADAT BATAK TOBA (Studi Kasus di Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi) Ika Pramita Rusadi Dawolo; I Made Yudana; I Putu Windu Mertha Sujana
Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5 No 1 (2023): April, Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Publisher : Program Studi PPKn Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Undiksha Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This thesis is entitled Prohibition of Same-Marga Parna Marriage in Toba Batak Customary Law (Case Study in Alam Barajo District, Jambi City). This goal is motivated by differences in perspective between Batak customary law and national marriage law related to the rules of the marriage system, the prohibition on same-marga parna marriage which has become a tradition that continues to be preserved by the Batak indigenous people of Jambi City until now it is a phenomenon worthy of research. The purposes of this study (1) To find out and understand the implementation of the prohibition on same-marga parna marriages in Batak Toba customary law in Alam Barajo District, Jambi City (2) To know and understand the sanctions given to indigenous peoples who violate the prohibition on same-marga parna marriages in Alam Barajo District, Jambi City (3) To find out whether the marriage system according to Toba Batak customary law in Alam Barajo District, Jambi City is in accordance with the marriage system according to national law. This research is a descriptive qualitative research with data collection methods in the form of interviews, observation, and documentation studies. The location of this research was conducted in Alam Barajo District, Jambi City. Based on this research, the researchers found that there was a significant difference in perspective between the national marriage law (Law no. 1 of 1974) and Batak customary law. However, it was also found that there was compatibility between the national marriage law and Batak customary law regarding marriage rules.
Menelisik Tradisi Manak Salah di Desa Padangbulia Ditinjau Dari Perspektif UUD RI 1945 dan HAM Dewa Ayu Devi Purnami; I Wayan Kertih; I Putu Windu Mertha Sujana
Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora Vol. 5 No. 1 (2025): June
Publisher : Penerbit Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53697/iso.v5i1.2248

Abstract

Tradisi Manak Salah merupakan suatu tradisi bagi bayi kembar buncing untuk melakukan penyucian di campuhan tradisi ini sudah sejak dulu dilakukan oleh masyarakat Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada. Tradisi Manak Salah dianggap bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1951 tentang penghapusan tradisi Manak Salah di Bali. Selain itu, tradisi Manak Salah dianggap bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tradisi Manak Salah yang masih berlaku di Desa Padangbulia dan relevansi tradisi Manak Salah dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Hak Asasi Manusia.  Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dengan teknik pengumpulan data: studi kepustakaan, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi ini masih menerapkan mengedepankan hak asasi manusia dalam pelaksanaan tradisi ini, orangtua dan bayi diberikan fasilitas yang memadai baik dari rumah, Kesehatan, dan yang lainnya.
Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Melalui Pemanfaatan Media Cerita Wayang Kulit : Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Melalui Pemanfaatan Media Cerita Wayang Kulit Sujana, I Putu Windu Mertha; Pradana, Aldy Panji; Utami, Anak Agung Istri Dewi Adhi; Pertiwi, Ni Ketut Santya Isana; Putra, I Putu Hendy Jayadi
Jurnal IKA Vol. 23 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v23i1.93259

Abstract

Wayang kulit is one of the local wisdom of the community that contains good values ​​to develop the character of the younger generation. This study aims to increase the love of the homeland by utilizing the story of the Petruk Dadi Ratu wayang kulit as a learning medium and increasing students' learning motivation with more efficient delivery. The approach used in this study is descriptive qualitative, taking the research location at SMP Santo Paulus Singaraja, the research subjects were determined through snowball sampling techniques, data collection using observation techniques, interviews, documentation, and questionnaires, and the data analysis technique using interactive model data analysis consisting of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results obtained from this study are (1) implementing an attitude of love for the homeland through flag ceremonies, singing mandatory songs, commemorating national days, displaying the national symbol, and mid-semester breaks, (2) the values ​​contained in the Petruk Dadi Ratu shadow puppet story include two indicators, namely, preserving the arts and culture of the homeland, and instilling nationalism of unity and togetherness, (3) The results of the attitudes shown by students after watching the Petruk Dadi Ratu shadow puppet story are that there is an increase in love for the homeland, although not very significant, this is based on habits that students have done previously.
Peran Guru dalam Penanaman Karakter Tanggung Jawab Melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila Eva Zulfa Ariyani; I Wayan Lasmawan; I Putu Windu Mertha Sujana
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2025): Februari-Mei 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i1.818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami penanaman karakter tanggung jawab melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila, serta mengetahui strategi guru dalam menanamkan karakter tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat prosesnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kualitatif, dengan fokus pada pengamatan permasalahan di masyarakat. Penanaman karakter tanggung jawab pada siswa dianggap penting untuk pengembangan sikap dan perilaku sehari-hari. Wawancara dengan guru menunjukkan bahwa penanaman karakter melibatkan kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua, serta memerlukan pendekatan yang komprehensif dan tidak instan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung.
EKSISTENSI OSIS SMK NEGERI 2 TABANAN DALAM MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Dewi, Ni Komang Putri Cintya; Sujana, I Putu Windu Mertha; Suastika, I Nengah
Ganesha Civic Education Journal Vol 5 No 1 (2023): April, Ganesha Civic Education Journal
Publisher : Program Studi PPKn Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/gancej.v5i1.5133

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya eksistensi OSIS dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ditengah merosostnya karakter yang dialami siswa sebagai salah satu bentuk dari 6 masalah bangsa dalam membangun karakter. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui kegiatan OSIS; (2) Internalisasi Profil Pelajar Pancasila pada kegiatan OSIS; (3) mengetahui tantangan dan hambatan OSIS dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila; (4) mengetahui strategi yang dilakukan OSIS dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yang mengambil lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Tabanan, dengan penentuan subyek penelitian secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) OSIS SMK Negeri 2 Tabanan periode 2021/2022 telah aktif dalam menjalankan berbagai kegiatan, seperti kegiatan revitalisasi, rintisan hingga unggulan yang ditangani oleh 10 sekretaris bidang; (2) OSIS telah menginternalisasikan Profil Pelajar Pancasila pada setiap kegiatannya, beberapa diantaranya: kegiatan Pameran Kewirausahaan dan Kreativitas Siswa menginternalisasikan dimensi kreatif, bernalar kritis, gotong royong; kegiatan LDK menginternalisasikan dimensi mandiri; kegiatan Pemilihan Ketua OSIS yang menginternalisasikan dimensi berkebhinekaan global; (3) Hambatan dalam mewujdukan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan OSIS yakni pendanaan yang sulit pasca pandemi, sementara tantangan pengurus OSIS belum mampu berkegiatan secara mandiri melainkan masih membutuhkan bimbingan dari pembina OSIS; (4) Strategi yang dilakukan OSIS dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yakni mengumpulkan aspirasi siswa melalui MPK terkait saran kegiatan, guna menarik minat siswa dalam berpartsipasi dan seluruh kegiatan mengedepankan Olah Pikir, Olah Rasa, Olah Raga
VALIDITAS MODUL BERBASIS FLIPBOOK DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA KELAS X Sari, Ni Made Widya; Sujana, I Putu Windu Mertha; Sanjaya, Dewa Bagus
Ganesha Civic Education Journal Vol 5 No 1 (2023): April, Ganesha Civic Education Journal
Publisher : Program Studi PPKn Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/gancej.v5i1.5135

Abstract

Menurut Marc Prensky (dalam Majir, 2020) generasi yang terlahir di era serba modern disebut dengan digital native. Oleh karena itu, sudah semestinya proses pendidikan di Indonesia dilakukan secara optimal dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib dan penting dalam mewariskan system nilai dan filsafat bangsa Indonesia haruslah diajarkan dengan optimal melalui pemanfaatan teknologi digital. Salah satu media yang bisa dimanfaatkan guru Pendidikan Pancasila dalam pembelajaran di abad 21 yaitu melalui modul berbasis flipbook. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas atau kelayakan modul berbasis flipbook. Penelitian ini adalah jenis penelitian Research and Development. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang ahli yang merupakan dosen prodi PPKn dan PTI di Undiksha, guru Pendidikan Pancasila dan 36 siswa kelas X RPL di SMK Negeri 2 Tabanan. Hasil penelitian ini adalah sebesar 84% modul digital dinilai layak untuk digunakan.
Validity test of digital learning content in social science education for junior high schools in Singaraja city Utami, Anak Agung Istri Dewi Adhi; Suastika, I Nengah; Mudana, I Wayan; Sriartha, I Putu; Sujana, I Putu Windu Mertha; Budiarta, I Wayan; Sidaryanti, Ni Nyoman Asri; G. Vann, Michael
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol. 22 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v22i2.88117

Abstract

This research aims to analyse the needs for developing digital learning media in Social Sciences learning in junior high schools in Singaraja City. This study used qualitative research methods. The process of developing learning media must be carried out by testing construct validity and empirical validity. Material experts, media experts and language experts will carry out validity testing. The results of the analysis of social science education material experts assessed the validity score of the material to be 93, or the criteria "Very Valid". Likewise, the graphic design value is 90 or the "Very Valid" criteria. Meanwhile, the level of grammatical validity is 88 or the criteria "Very Valid". Based on the results obtained through expert testing in the media, material and language aspects, it can be concluded that the developed digital learning media is declared very valid, so it is suitable for use in the social science education learning process. The practicality test of digital learning media was assessed by two social science education groups and 24 students participating in social science education learning. The average score given by social science education teachers was 87.69, or Very Good criteria. Meanwhile, the practicality test assessment is based on assessing students taking social science education subjects with a score of = 79.48 or good criteria. These results show that the digital such as media developed can be used sustainably. This is because teachers and students assess that this digital learning media aligns with the needs of teachers and students.
Konsekuensi Yuridis Berlakunya Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 Ardhya, Si Ngurah; Mertha Sujana, I Putu Windu
Jurnal Komunikasi Hukum Vol 7 No 1 (2021): Februari, Jurnal Komunikasi Hukum
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jkh.v7i1.31493

Abstract

Philosophically PMK (Constitutional Court Decision) Nr. 69/PUU-XIII/2015 based on way of life, awareness, and legal ideals such as the mystical atmosphere and Indonesian Nation according Pancasila and The Constitutional of The Republic of Indonesia Article 28E Paragraph (2). Sociologically, based on legal needs society regarding the leniency when the marriage agreement was made that is the phenomenon of a husband and wife for some reason feels they needed to make a marriage agreement after the wedding day was held. Juridically, the issuance of PMK Nr. 69/PUU-XIII/2015 is not solely on the basis of unconstitutionality, but also on a conflict of norms between Article 29 Paragraph (1) of Act Nr.  Year 1974 with general provisions of the ageement in Book III Code of Civil Law. Referring to PMK No.69/PUU-XIII/2015 which was strengthened by Act Nr. 2 Year 2014, Notary has the right to ratified the marriage agreement into an authentic deed so that there is no justifiable reason for the Department of Population and Civil Registration and Office of Religious Affairs rejects the authentic nature of the deed which is validated bay notary.