Claim Missing Document
Check
Articles

DISTRIBUSI KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK SERTA TEKSTUR SEDIMEN PADA MUARA SUNGAI WAKAK, KABUPATEN KENDAL Mentari, Luthfieana; Ruswahyuni, -; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.901 KB)

Abstract

Muara sungai Wakak banyak dimanfaatkan oleh para warga untuk aktivitas budidaya seperti membangun tambak dan sumber penghasilan untuk mencari ikan, udang dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kandungan bahan organik dan tekstur sedimen serta distribusi kelimpahan makrozoobentos pada Muara Sungai Wakak Kabupaten Kendal. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Kandungan bahan organik tertinggi pada stasiun 3 yaitu 16,2% dan terendah pada stasiun 1 yaitu 1,6%. Tekstur sedimen pada stasiun 1 prosentase  fraksi lumpur 0,9%, fraksi liat 14,07% dan fraksi  pasir 85,03%, stasiun 2 fraksi lumpur 1,13%, fraksi liat 53,16% dan fraksi pasir  45,71% dan pada stasiun 3 fraksi lumpur 1,62 %, fraksi liat 91,19% dan fraksi pasir 7,19%. Kelimpahan relatif tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu 89 ind/m3, kelimpahan relatif terendah terdapat pada stasiun 2 yaitu 43 ind/m3. Indeks keanekaragaman tertinggi  terdapat pada stasiun 1 yaitu 2,5. indeks keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun 2 yaitu 2,0. Indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu 0,96 dan indeks keseragaman terendah terdapat pada stasiun 2 yaitu 0,91. Wakak estuaries is frequently used for aquaculture activities, such as building ponds and as sources of income catch  for fish, shrimp, etc. The research was aimed to know the organic materials content, Textures of Sediment, Distribution of Abundance Makrozoobenthos, in the Wakak estuary, Kendal. The points of sampling was determined by using Purposive Sampling Method. The highest content of organic matterial in station 3 was 16,2%, and the lowest in station 1 was 1,6%. Percentage of  texture of sediment were at station 1; silt fraction was 0.9%, clay fraction 14.07%   and sand fraction 85.03%. Percentage of  texture of sediment at station 2; silt fraction was 1,13%, clay fraction 53,16% and sand fraction 45,71%. Percentage of  texture of sediment at Station 3; silt fraction was 1,62 %, clay fraction 91,19% and sand fraction 7,19%. The highest relative abundance was 89 ind/m3  in stasiun 1 and the lowest was 43  ind/m3  in  station 2. The highest diversity index of macrozoobenthic in station 1 was 2,5  and the lowest one in station 2 was  2,0. The highest uniformity index (E) in station 1 was 0,96 and the lowest one in station 2 was 0,91.
HUBUNGAN KELIMPAHAN KEPITING DENGAN BAHAN ORGANIK DAN TEKSTUR SEDIMEN PADA MANGROVE DI PANTAI MARON, TIRANG DAN MANGUNHARJO SEMARANG Siahaan, Donal; Muskananfola, Max Rudolf; Suryanto, Agung
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 1 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.506 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i1.22526

Abstract

Pantai Maron, Pantai Tirang dan Pantai Mangunharjo Semarang memiliki hutan mangrove yang tumbuh secara alami dan buatan untuk mencegah erosi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tekstur sedimen dan bahan organik, kelimpahan kepiting serta hubungan kelimpahan kepiting dengan bahan organik dan tekstur sedimen di kawasan hutan mangrove. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dilakukan 3 kali pengulangan selama 3 minggu pada bulan Desember 2016. Langkah pertama dilakukan pengukuran parameter lingkungan; kedua diambil sampel kepiting dan sedimen, ketiga dilakukan analisis laboratorium, analisis tekstur sedimen dan analisis bahan organik, keempat perhitungan kelimpahan kepiting dan analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur sedimen yang didapatkan pada ketiga stasiun yaitu clay (liat). Persentasi liat 59,80% - 74,99% dengan persentasi tertinggi pada Pantai Maron. Fraksi sand (pasir) 22,44% - 38,29% dengan persentasi tertinggi pada Pantai Tirang. Fraksi silt (lumpur) 1,83% - 2,57% dengan persentasi tertinggi pada Pantai Maron. Kandungan bahan organik 7,33% - 9,33% dengan persentasi tertinggi pada Pantai Maron. Kepiting yang didapatkan pada ketiga stasiun yaitu Metopograpsus latifrons dan Scylla serrata. Struktur komunitas kepiting didapatkan nilai kelimpahan stasiun I 5720 ind/m2, stasiun II 5432 ind/m2 dan stasiun III 5802 ind/m2. Indeks keanekaragaman kepiting dalam kategori rendah dan hubungan tekstur sedimen dengan bahan organik memiliki hasil yang sedang. Hubungan tekstur sedimen dengan kelimpahan kepiting memiliki hasil korelasi yang sedang dan hasil dari hubungan bahan organik dengan kelimpahan kepiting memiliki hasil korelasi yang sedang.  Maron Beach, Tirang Beach and Mangunharjo Beach Semarang have mangrove forests that grow both naturally and artificially to prevent erosion. The purpose of this research are to analyze the texture of sediment and organic material, crab abundance, and the relation of crab abundance with organic material and sediment texture in mangrove forest area. The sampling technique used in this research is purposive sampling method, with 3 repetitions conducted in three weeks in December 2016. The first step was the measurement of environmental parameters. The second step was samples collections of crabs and sediments. The third step conducted was laboratory analysis on sediment texture and organic material. The last step was to calculate crab abundance and perform Pearson correlation analysis. The results showed that the sediment texture obtained in three stations was clay. Clay percentage was 59.80% - 74.99% with the highest percentage on Maron Beach. Sand fraction percentage was 22.44% - 38.29% with the highest percentage on Tirang Beach. The silt fraction was 1.83% - 2.57% with the highest percentage on Maron Beach. The content of organic materials is 7.33% - 9.33% with the highest percentage on Maron Beach. Crabs in the three stations obtained are Metopograpsus latifrons and Scylla serrata. Crab abundance on station I is 5720 ind / m2, while on station II and station III is 5432 ind / m2 and 5802 ind / m2, respectively. The index of crab diversity is low and the relationship of sediment texture with organic matter is moderate. The relationship of sediment texture with crab abundance has a moderate correlation, while the relationship of organic material with crab abundance also has a moderate correlation result.
STRATEGI PENGEMBANGAN KEGIATAN KONSERVASI MANGROVE DI DESA BEDONO KABUPATEN DEMAK Abiyoga, Reinaldi; Suryanti, Suryanti; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.572 KB)

Abstract

 ABSTRAK Kawasan konservasi mangrove di Desa Bedono memiliki luas ± 300 hektar. Sebagian masyarakat memanfaatkan buah dan daun mangrove jenis Avicennia sp. untuk diolah menjadi makanan ringan. Keindahannya banyak menarik perhatian pengunjung untuk berwisata. Potensi tersebut belum dapat dikelola secara maksimal, sedangkan kegiatan konservasi mangrove yang dilakukan oleh Kelompok Mangrove Bahari sebatas melakukan penanaman mangrove, monitoring, dan penyuluhan.  Alternatif strategi yang tepat dibutuhkan oleh Kelompok Mangrove Bahari supaya dapat mengembangkan kegiatan konservasi mangrove di Desa Bedono. Penelitian ini bertujuan untuk : 1.) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan konservasi mangrove; dan 2.) memperoleh alternatif strategi yang tepat untuk mengembangkan kegiatan konservasi mangrove di Desa Bedono. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh didiskusikan melalui fokus grup diskusi (FGD) untuk diolah dan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kegiatan konservasi mangrove di Desa Bedono adalah faktor internal dan faktor eksternal. Prioritas alternatif strategi yang terpilih adalah menjaga dan meningkatkan kelestarian ekosistem mangrove, meningkatkan koordinasi dengan stakeholders, melakukan konsultasi dalam bidang ekowisata mangrove, melakukan studi banding ke objek ekowisata mangrove, dan melakukan kerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam bidang produksi dan pemasaran produk olahan mangrove. Kata Kunci : Mangrove, Konservasi, Pengembangan, Strategi ABSTRACT The Mangrove conservation area in Bedono village  covers an area of ± 300 hectares. The people also process the fruits and leaves of mangroves of Avicennia sp. for snacks. Although the beauty of mangrove forest attract visitors,  has not been optimally managed. While, the Mangrove Bahari group’s conservation activities are limited to planting mangroves, monitoring, and counceling. Therefore, alternative strategies are needed for the Mangrove Bahari Group to develop mangrove conservation activities. The purpose of this study is : 1.) to determine the factors that affect mangrove conservation activities; and 2.) to obtain appropriate alternative strategies for developing mangrove conservation activities in Bedono village. The research used a descriptive case study method in which a set of interviews, observation and literature studies were adopted. SWOT analysis and a focus group discussion (FGD) with all members of Mangrove Bahari Group was applied in the formulation of development strategies. The analysis showed that the factors that influence the development of mangrove conservation activities in Bedono village are internal and external factors. The priority recommendation include the maintenance and improvement for the sustainability of mangrove ecosystems, improvement of  coordination with stakeholders, consultation of management mangrove ecotourism, comparation studies of mangrove ecotourism, and  cooperation of production and marketing mangrove processed products.. Keywords: Mangrove, Conservation, Development, Strategy.
HUBUNGAN TEKSTUR SEDIMEN, BAHAN ORGANIK DENGAN KELIMPAHAN BIOTA MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN DELTA WULAN, KABUPATEN DEMAK Wahyuningrum, Etty Silviana; Muskananfola, Max Rudolf; Suryanto, Agung
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.631 KB)

Abstract

Keanekaragamaan makrozoobentos pada suatu lingkungan perairan tertentu merupakan cerminan variasi terhadap kisaran-kisaran parameter lingkungan. Tekstur sedimen dan bahan organik merupakan faktor yang berpengaruh pada kelimpahan makrozoobentos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan tekstur sedimen, bahan organik, dan kelimpahan biota makrozoobentos dan hubungannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2015, di Perairan Delta Wulan, Kabupaten Demak. Metode yang digunakan adalah metode survei dan Purposive Sampling. Variabel yang diteliti meliputi: tekstur sedimen, bahan organik, kelimpahan makrozoobentos dan parameter fisika kimia perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran fisika dan kimia air berada dalam kondisi normal. Kandungan bahan organik berkisar 0,10 – 0,35% dan prosentase pasir di empat stasiun berkisar 1,90 – 9,42%, lempung berkisar 67,82 – 96,74%, liat berkisar 1,36 – 22,86%. Kelimpahan individu berkisar 386,03 – 1564 ind / m3. Indeks keanekaragaman berkisar 0,64 – 1,28. Indeks keseragaman berkisar 0 – 1. Nilai nilai keterkaitan (r) antara tekstur sedimen dengan bahan organik adalah 0,494, tekstur sedimen dengan kelimpahan makrozoobentos 0,679 dan tekstur dengan kelimpahan makrozoobentos 0,474. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan dalam kategori sedang. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linier positif antara tekstur sedimen, dengan bahan organik, bahan organik dengan kelimpahan, dan tekstur sedimen dengan kelimpahan makrozoobentos di Perairan Delta Wulan, Kabupaten Demak. Diversity of macrozoobenthos in a particular marine environment is a reflection of the variation ranges of environmental parameters. Texture sediment and organic material is a factor that affects the abundance of macrozoobenthos. The aim of this study was to determine the content of the sediment texture, organic matter, and the abundance of macrozoobenthos and to know the relation between those parameters. The experiment was conducted in June 2015, in the waters of the Delta Wulan, Demak. The method used was survey method and purposive sampling. Variables examined included: the texture of sediment, organic matter, macrozoobenthos abundance and physical parameters of water chemistry. The results showed that the physical and chemical measurements of water were in normal condition. Organic matter content ranged from 0.10 to 0.35% and the percentage of sand  in four stations ranged from 1.90 to 9.42%, silt ranges from 67.82 to 96.74%, clay ranges from 1.36 to 22.86%. Abundance of individuals ranged from 386.03 to 1564 ind / m3. Diversity index ranged from 0.64 to 1.28. Uniformity index ranges from 0 - 1. The value of the relationship (r) between the textures of the sediments with organic material was 0.494, sediment with the abundance of macrozoobenthos was 0.679 and texture with abundance of macrozoobenthos 0.474. This means that there was a relationship in the medium category. Based on this, it can be concluded that there is a positive corelation between the texture of the sediment with organic materials, organic materials with abundance of macrozobenthos, and sediment texture with an abundance of macrozoobenthos in the waters of the Delta Wulan, Demak.
ANALISIS KERENTANAN PANTAI MARON DAN PANTAI TIRANG KECAMATAN TUGU, KOTA SEMARANG (Analysis of Coastal Vulnerability on the Maron Beach and Tirang Beach at Tugu Subdistrict, Semarang City) Prabowo, Danar; Muskananfola, Max Rudolf; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 4 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.183 KB)

Abstract

Pantai Maron dan Pantai Tirang merupakan daerah wisata di wilayah pesisir Semarang. Nilai kerentanan pantai tersebut perlu diketahui agar pemanfaatannya tidak terganggu. Pantai Maron dan Pantai Tirang Kecamatan Tugu, Kota Semarang, dianalisis menggunakan metode CVI (Coastal Vulnerability Index), dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2017. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi kerentanan Pantai Maron dan Pantai Tirang, dan mengetahui nilai indeks kerentanan ekosistem Pantai Maron dan Pantai Tirang, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Metode CVI (Coastal Vulnerabilty Index), dilakukan dengan cara menilai kerentanan pantai pada variabel kemiringan pantai, jarak tumbuhan dari pantai, pasang surut rata-rata, tinggi gelombang rata-rata, dan erosi/akresi pantai berdasarkan tabel indeks kerentanan pantai pada lima sel pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai CVI Pantai Maron antara 6,45 – 9,13 termasuk dalam kategori kerentanan pantai yang rendah (>20,5), sedangkan nilai CVI Pantai Tirang yaitu 10,21 dan 22,82 termasuk dalam kategori kerentanan rendah dan menengah (20,5 – 25,5). Kesimpulan yang dapat disampaikan adalah nilai kerentanan Pantai Maron dan Pantai Tirang, Kecamatan Tugu, Kota Semarang berdasarkan variabel fisik termasuk dalam kategori rendah dan menengah. Maron and Tirang beaches are tourism area in the coastal area of Semarang. The value of vulnerability of the coast should be known so its utilization will not be disturbed. The Maron Beach and Tirang Beach used Coastal Vulnerability Index method. The research was carried out from Mei to June, 2017. The aims of this study are to identify vurnerability conditions of Maron Beach and Tirang Beach, and to know vulnerability index value of Maron Beach and Tirang Beach, Tugu Subdistrict, Semarang City. CVI method used by scoring coastal vulnerability on variables of coastline slope, plants distance from the coast, average tidal range, average wave height, and coastline changes (accresion/erosion) based on table of coastal vulnerability index at five coastal cells. The research show that the CVI value of the Maron Beach 6,45 into 9,13 that include in the low coastal vulnerability category (<20,5), while CVI value of the Tirang Beach 10,21 and 22,82 that include in the low and middle coastal vulnerability category (20,5-25,5). Conclusion of this research is coastal vulnerability index of Maron Beach and Tirang Beach, Tugu Subdistrict, Semarang City based on physical variables belong to low and middle vulnerability.   GMT Detect languageAfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBasqueBelarusianBengaliBosnianBulgarianCatalanCebuanoChichewaChinese (Simplified)Chinese (Traditional)CorsicanCroatianCzechDanishDutchEnglishEsperantoEstonianFilipinoFinnishFrenchFrisianGalicianGeorgianGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHausaHawaiianHebrewHindiHmongHungarianIcelandicIgboIndonesianIrishItalianJapaneseJavaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdishKyrgyzLaoLatinLatvianLithuanianLuxembourgishMacedonianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMongolianMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanScots GaelicSerbianSesothoShonaSindhiSinhalaSlovakSlovenianSomaliSpanishSundaneseSwahiliSwedishTajikTamilTeluguThaiTurkishUkrainianUrduUzbekVietnameseWelshXhosaYiddishYorubaZulu AfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBasqueBelarusianBengaliBosnianBulgarianCatalanCebuanoChichewaChinese (Simplified)Chinese (Traditional)CorsicanCroatianCzechDanishDutchEnglishEsperantoEstonianFilipinoFinnishFrenchFrisianGalicianGeorgianGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHausaHawaiianHebrewHindiHmongHungarianIcelandicIgboIndonesianIrishItalianJapaneseJavaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdishKyrgyzLaoLatinLatvianLithuanianLuxembourgishMacedonianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMongolianMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanScots GaelicSerbianSesothoShonaSindhiSinhalaSlovakSlovenianSomaliSpanishSundaneseSwahiliSwedishTajikTamilTeluguThaiTurkishUkrainianUrduUzbekVietnameseWelshXhosaYiddishYorubaZulu         Text-to-speech function is limited to 200 characters  Options : History : Feedback : DonateClose
SEBARAN STRUKTUR SEDIMEN, BAHAN ORGANIK, NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN DASAR MUARA MORODEMAK Amelia, Yusty; Muskananfola, Max Rudolf; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.894 KB)

Abstract

Padatnya aktivitas manusia di muara sungai Tuntang Morodemak dapat memberikan sumbangan terbesar dari proses sedimentasi di muara dan pesisir pantai. Kondisi ekologis ini dikhawatirkan akan semakin menurun, akibatnya keseimbangan dinamika muara, seperti kehidupan biota dasar perairan misalnya gastropoda, bivalvia, dan makrozoobenthos memegang peranan penting dalam proses mendaur ulang bahan organik dan proses mineralisasi serta menduduki beberapa posisi penting dalam rantai makanan akan terganggu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebaran struktur partikel sedimen, bahan organik, nitrat, dan fosfat sedimen serta mengetahui hubungan antara partikel sedimen dengan bahan organik, nitrat, dan fosfat sedimen di perairan muara sungai Tuntang Morodemak. Metode yang digunakan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan metode Regresi Korelasi. Hasil yang diperoleh adalah sebaran struktur partikel sedimen di muara sungai Tuntang Morodemak terdiri dari pasir (0.5-0.0625 mm), lumpur (0.0625-0.0039 mm), dan liat (<0.0039 mm). Kandungan pasir terbanyak diperoleh di stasiun 1 dengan prosentase 4%, lumpur terbanyak diperoleh di stasiun 8 dengan prosentase 80%, dan liat terbanyak diperoleh di stasiun 6 dengan prosentase 61.56%. Sebaran bahan organik dan fosfat sedimen terbanyak di stasiun 1 dengan nilai 13.20% dan 7.13 mg/gr, sebaran nitrat sedimen terbanyak di stasiun 8 dengan nilai 22.13 ppm. Hubungan partikel sedimen dengan bahan organik yang mempunyai hubungan paling kuat adalah fraksi pasir dengan nilai koefisien korelasi 0.88. Hubungan partikel sedimen dengan nitrat tidak ada yang memiliki keeratan yang kuat antara pasir, liat, dan lumpur. Hubungan partikel sedimen dengan fosfat yang memiliki hubungan paling kuat adalah fraksi pasir dengan nilai koefisien korelasi 0.71. Density of human activities at the estuary of Tuntang Morodemak river is providing the biggest contribution of the sedimentation process in the estuarine and the coastal region. Sedimentation process will affect the ecological condition in the area of the estuary. When the ecological condition is decreasing, it will disrupt the balance of the estuary, for example the condition of aquatic biota, such as gastropods, bivalves, and macrozoobenthos which has the most important role in food chain, recycling process, and mineralization process. The purpose of the research is to find the distribution and the correlation between sediment particles, organic materials, nitrate, and sedimentary phosphate in the estuary of Tuntang Morodemak. The method used in this research was purposive sampling method. The regression and correlation method is used to analyze the data. The results showed that the distribution of sediment particles in Tuntang Morodemak consists of sand (0.5-0.0625 mm), silt (0.0625-0.0039 mm), and clay (<0.0039 mm). Station 1 has the biggest amount of sand, it was 4%. Station 8 has 80% of silt which is the biggest amount of all while station 6 has the highest presentation of clay (61.65%). The distribution of organic material and sedimentary phosphate in station 1 was the highest (13.20% and 7.13 mg/gr), while station 8 has the biggest amount of sediment nitrate (22.13 ppm). The strongest correlation between sediment particle and material organic was sand fraction which has 0.88 of correlation coefficient. Sediment particle and nitrate did not have a strong correlation with sand, silt, and clay while the strongest correlation between sediment particle and phosphate was sand fraction which has 0.71 of correlation coefficient.
ANALISIS KONDISI PERAIRAN DITINJAU DARI KANDUNGAN KLOROFIL-a, NITRAT, FOSFAT DAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN BEDONO DEMAK Analysis of Water Conditions Based on Chlorophyll-a, Nitrate , Phosphate and Total Suspended Solid (TSS) in the Coastal waters of Bedono Demak Marhana, Tasya; Muskananfola, Max Rudolf; Febrianto, Sigit
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.065 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24263

Abstract

ABSTRAK Perairan pesisir Bedono Demak mendapat masukan dari buangan berbagai aktivitas manusia (pemukiman, pertambakan dan jalur transportasi perahu nelayan) yang mengalir ke sungai Bedono dan juga adanya hutan mangrove mengakibatkan terjadinya perubahan kualitas air pada perairan tersebut karena perairan berpotensi menjadi kaya bahan organik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui status kesuburan perairan Bedono Demak serta mengetahui hubungan konsentrasi klorofil-a, nitrat, fosfat dan total suspended solid. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive pada 3 stasiun, sedangkan sampling yang digunakan mengacu pada teknik random sebanyak 3 titik. Analisis status kesuburan perairan dengan metode TSI dan analisa data untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan regresi linear berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0,007-0,012 mg/l, nitrat 0,031-0,934 mg/l, fosfat 0,291-1,732 mg/l dan TSS 320-440 mg/l. Status kesuburan perairan Bedono termasuk kategori eutrofik sedang. Hubungan klorofil-a dengan nitrat, fosfat dan TSS di perairan Bedono menunjukkan tidak berhubungan signifikan. ABSTRACT The Coastal waters of Bedono Demak gets input from discharges of human activities (residential, aquaculture and fishing boat transportation lines) which flows into the river and also the existence of mangrove forest so resulted in a change of water quality in the waters because the waters enriched with organic matters.  This research aims to know the category of trophic status in Bedono Demak also to understand the correlation of chlorophyll-a, nitrate and phospate and Total Suspended Solid. This research was conducted on December 2018. The method used in this research was quantitative descriptive method. Location determination is done purposively at three stations, while the sampling used refers to a random technique of three points Trophic State Index (TSI) was used to analyze the trophic status in the coast of Bedono and data analysis to find out the correlation among variabels used multiple linear regression method. The result of this research shows that the concentration of chlorophyll-a ranged from 0,007-0,012 mg/l, nitrate 0,031-0,934 mg/l, phosphate 0,291-1,732 mg/l and TSS 320-440 mg/l. The trophic status in the coast of Bedono is categorized as moderate eutrophic. The correlation between chlorophyll-a with nitrate, phosphate and TSS had not significantly related in the Coastal waters of Bedono Demak.
ANALISIS SEBARAN KLOROFIL-α DAN KUALITAS AIR DI EKOSISTEM SEKITAR PT KAYU LAPIS INDONESIA (PANTAI, MUARA, TAMBAK) KALIWUNGU KENDAL Arfiatin, Siti Widya; Muskananfola, Max Rudolf; Suryanto, Agung
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.115 KB)

Abstract

PT. Kayu Lapis Indonesia yang terletak di kawasan pesisir muara Sungai Wakak telah banyak merubah fungsi ekosistem. Kegiatan yang dilakukan oleh PT KLI akan berdampak bagi kawasan pesisir, baik bagi lingkungan maupun masyarakat perikanan sekitarnya. Salah satu indikator kesuburan perairan adalah ketersediaan klorofil-α di perairan. Untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan, perlu dilakukan analisis sebaran    klorofil-α dan kualitas airnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan yakni sebaran klorofil-α dan kualitas air serta hubungan klorofil-α dengan kualitas air di perairan sekitar PT. Kayu Lapis Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret, April dan Mei  2013. Pengambilan sampel dilakukan dua kali dalam sebulan yakni pada saat pasang  dan surut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengambilan sampel air dilakukan di tiga ekosistem yaitu tambak, muara dan pantai. Variabel yang diukur secara in situ meliputi kecerahan, suhu, salinitas, arus. Pengukuran klorofil-α, nitrat dan fosfat dilakukan di laboratorium. Analisis data menggunakan ANOVA (analysis of varians) dengan Microsoft Excell. Selanjutnya, menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui hubungan antara klorofil-α dengan kualitas air dan analisis korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-α dan  kualitas air secara keseluruhan menunjukkan perairan sekitar PT. KLI  berada pada tingkat kesuburan yang rendah atau oligotrofik. Analisis ragam (ANOVA) dua arah  diperoleh Fhitung lebih kecil dari Ftabel yang berarti terima Ho menunjukkan sebaran klorofil-a dan kualitas air tidak terjadi perbedaan secara nyata secara spasial sedangkan secara temporal diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel yang berarti tolak Ho yang menunjukkan terjadi perbedaan secara nyata antar waktu. Analisis korelasi regresi menunjukkan adanya hubungan yang kuat antar klorofil-α dengan variabel nitrat, fosfat dan kecerahan yang terjadi pada ekosistem pantai dengan nilai koefisien korelasi (r) terbesar 0,95 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,92 yang berarti sebesar 92 % variabel X (nitrat, fosfat, kecerahan) mempengaruhi variabel Y (klorofil-α).
PENGARUH KEDALAMAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PRIMER DAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA KARANG DOMINAN DI PULAU CEMARA KECIL, KARIMUNJAWA Lakastri, Lavia; Purnomo, Pujiono Wahyu; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.221 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22667

Abstract

Pulau Cemara Kecil merupakan salah satu pulau yang dijadikan tujuan wisata di Kepulauan Karimunjawa. Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas tinggi. Nitrat merupakan  nutrien sebagai salah satu faktor penentu terpeliharanya produktivitas perairan. Penelitian ini mempelajari perbedaan jumlah sel zooxanthellae yang berpengaruh terhadap nilai produktivitas primernya dan kandungan nitrat yang diserap terhadap perbedaan kedalaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan produktivitas primer bersih (NPP) ekosistem terumbu karang, kandungan nitrat dan densitas zooxanthellae pada kedalaman 1 meter dan 5 meter. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Cemara Kecil pada bulan Maret 2018 dengan metode deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh jenis karang yang dominan adalah Acropora sp. (26,58%) dan Porites sp (40,38%) dengan tutupan karang hidup pada kedalaman 1 meter (70,5%) kategori baik, kedalaman 5 meter (76,83%) kategori sangat baik. Terdapat perbedaan yang signifikan (sig.) pada densitas zooxanthellae (sig = 0,02) dan NPP (sig = 0,01) di kedalaman 1 meter dan 5 meter pada kedua jenis karang. Perbedaan yang kurang signifikan pada konsentrasi nitrat (sig = 0,395) pada kedua kedalaman. Nilai densitas Zooxanthellae dan NPP lebih tinggi pada kedalaman 1 meter dibandingkan kedalaman 5 meter. Kedalaman mempengaruhi jumlah sel zooxanthellae pada karang sehingga akan berpengaruh terhadap produktivitas primer yang dihasilkan. Penyerapan kandungan nitrat oleh zooxanthellae berbeda dipengaruhi oleh faktor fisika kimia lingkungan. Pulau Cemara Kecil is one of the island used as a tourist destination in Karimunjawa. Coral reef are coastal ecosystems that have high productivity. Nitrate is a nutrient as a determining factor for the preservation of marine productivity, nutrients becomes an important factor. This research will study the differences in zooxanthellae cells that effected on their primary productivity value and nitrate absorbed by the depth difference. The purpose of this research is to know the differences of coral reef Net Primary Productivity (NPP), nitrate concentration and density of zooxanthellae at depth of 1 meter and 5 meter. This study was conducted in Cemara Kecil Island on March 2018, with descriptive method. The research results obtained are the dominant species of coral Acropora sp. (26,58%) and Porites sp. (40,38%) with living coral cover at a depth of 1 meter (70,5%) categories are good, the depth of 5 meter (76,83%) categories are very good. There is a significant difference (sig) on the density of zooxanthellae (sig = 0,03) and NPP (sig = 0,01) at a depth of 1 meter and 5 meters on both types of coral. Less significant differences in the concentration of nitrates (sig = 0,395) on both the depth. Zooxanthellae densities values higher than NPP at a depth of 1 meter compared to a depth of 5 meters. Depth affect the density of zooxanthellae  on corals so influential is also against the resulting primary productivity. Absorption of different content of nitrate by zooxanthellae are influenced b factors of chemical – physics environment. 
STATUS PENCEMARAN SUNGAI PLUMBON DITINJAU DARI ASPEK TOTAL PADATAN TERSUSPENSI DAN STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS Khaeksi, Indraswari Putri; Haeruddin, -; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.583 KB)

Abstract

Sungai Plumbon merupakan salah satu sungai di kota Semarang, yang terletak di Mangunharjo, Mangkang, Semarang. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui konsentrasi Total Padatan Tersuspensi, struktur komunitas makrozoobentos, hubungan antara TSS dan makrozoobentos dan mengetahui status pencemaran sungai Plumbon Semarang. Metode sampling yang digunakan yaitu metode sistematic sampling. Zat Padatan Tersuspensi (Total Suspended Solid) adalah semua zat padat atau partikel-partikel seperti pasir, lumpur dan tanah liat yang tersuspensi didalam air dan dapat berupa komponen hidup. Konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) yang diperoleh pada 3 kali sampling adalah pada sampling I diperoleh rata - rata sebesar 257,78 mg/l ±136,84, pada sampling II diperoleh rata - rata sebesar 200 mg/l ± 118,51 dan pada sampling III diperoleh rata - rata sebesar 400 mg/l ±146,67. Ditinjau dari kurva ABC maka sungai Plumbon masuk ke dalam kategori sungai yang tercemar sedang hingga berat. Uji korelasi yang dilakukan antara TSS dengan Kelimpahan Individu menghasilkan korelasi negatif kuat, begitu pula pada uji korelasi TSS dengan keanekaragaman makrozoobentos yang menghasilkan korelasi negatif kuat. Plumbon river is located in Mangunharjo, Mangkang, Semarang. This research was conducted to study the concentration of Total Suspended Solid, macrozoobenthos community structure, the relationship between TSS and macrozoobenthos and the status of Plumbon river pollution. Sampling method used is systematic sampling method. Total Suspended Solid is all solids or other particles like sand, mud, and clay that are suspended in the water and can be biotic components. Average of Total Suspended Solid (TSS) concentration obtained from every station with 3 times sampling are: station I is 257,78 mg/l ±136,84, station II is 200 mg/l ± 118,51, and station III is 400 mg/l ±146,67. Based on ABC curve, Plumbon river is categorized as moderately to heavily polluted river. Correlation test conducted between TSS and individual abundance shows a strong and negative correlation, similarly with the correlation test between TSS and macrozoobenthos diversity that shows a strong and negative correlation.           
Co-Authors - Djuwito - Ruswahyuni - Subiyanto - Supriharyono A'in, Churun A’in, Churun Abiyoga, Reinaldi Adira Rizka Andaris, Adira Rizka Afwa, Rainuy Saninzita Agung Pamuji agung Suryanto Agus Hartoko Amalo, Nancy Marcelina Reinatha Amanina, Farha Tsabita Andri Okfan, Andri Anggoro, Sutrsino Anhar Solichin Aninditia Sabdaningsih Arif Rahman Arif Rahman Arofah, Rizka Ummi Ayu Istiqomah, Ayu Bambang Sulardiono Boedi Hendrarto Cahyo, Tri Nur Carleone de Prima, Carleone Chrysalina Indrastuti Churun A’in Delahoya, Christian Devi Kristi Purba Dewi Meynita, Dewi Dharmaningtyas, Nimas Diah Ayuningrum, Diah Dominig, Amryta Dwi Yulianto Dyah Prajna Swayati, Dyah Prajna Erzad, Avisha Fauziah Etty Silviana Wahyuningrum, Etty Silviana Eugene Ramarta da Linne Fadhilah Maharani Fajrin, Fadhilah Maharani Fajar Purnama, Muhammad Febbrianna, Vida Febrianto, Sigit Frida Aprilia Loinenak, Frida Aprilia Frida Purwanti Gultom, Christine Rosaline Haeruddin Haeruddin Haikal, Faqilliansi Hapsari, Rania Widia Hikmah, Nur Hikmah Hutami, Ganjar Hesti Indraswari Putri Khaeksi, Indraswari Putri Ittok Rochmad Choirudin Janisa Ferril Indriyastuti Kharisma Aji Winarto Kresnasari, Dewi Lakastri, Lavia Legina Lourenta Siregar Lestari, Abid Luthfieana Mentari, Luthfieana Marhana, Tasya Merlia Purnama Putri Millatia, Zulfa Mohamad Haekal Muchtar Yulianto Muhammad Fajar Purnama Muhammad Zainuri Mulia Delvi, Betlin Indriani Mulyaningsih, Dwi Mustofa Niti Supardjo Niniek Widyorini Nisak, Yuyun Khoirun Norma Afiati Nugroho, Adhi Nur Kharimah Oktaviana, Clarisa Ika Oktavianto Eko Jati Pinasthi, Laili Salma Prabowo, Danar Pratiwi, Galuh Alia Pujiono Wahyu Purnomo Purba, Chris Antoni P Purnama, Muhammad Rella Nur Taqwa Retnoayu Budiasih, Retnoayu Rizal Akbar Hutagalung, Rizal Akbar Rizki Pramuditya Kurniatama, Rizki Pramuditya Romadhony, Muchammad Yusuf Rudhi Pribadi Sahala Hutabarat Sefanya Roswaty Siahaan, Donal Sihombing, Yuni Harvesty Simanjuntak, Siska Lestari Sinulingga, Hiskia Arapenta Siti Rudiyanti Siti Widya Arfiatin Slamet Budi Prayitno Sofiyani, Risna Gina Sri Sedjati Supriharyono Supriharyono Suryanti Taufani, Wiwiet Teguh Viki Darusman Wahyu Permana Aji Wiarta, Rinto Widiyasari, Laurentina Kiki Wiwi Siti Rohmah, Wiwi Siti Yuliana, Eka Yulfa Yusty Amelia Zulistiana Mufaidah, Zulistiana