Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN BIOCHAR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Sandiwantoro, Riko Tri; Murdiono, Wisnu Eko; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/547

Abstract

Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki permintaan yang tinggi. Rendahnya produktivitas jagung manis dapat diakibatkan karena kondisi tanah yang kurang baik. Perbaikan kondisi tanah dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan tanah dan aplikasi biochar. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan aplikasi biochar bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, terdapat  9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Penelitian dilakukan di UPT Pengembangan Benih Palawija pada bulan Juni-Agustus 2015. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan sistem olah tanah dan aplikasi biochar tidak terjadi interaksi. Perlakuan biochar 12 t ha-1 dan sistem olah tanah maksimal dapat meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun dan laju pertumbuhan relatif. Pada perlakuan biochar 12 t ha-1 dan sistem olah tanah maksimal dapat meningkatkan diameter tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot segar tongkol berkelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot, hasil panen dan kadar gula. Perlakuan biochar 12 t ha-1 tidakmemberikan pengaruh nyata pada panjang tongkol tanpa kelobot dan kadar gula.
PENGARUH PEMBERIAN Crotalaria juncea L. TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI MERAH (Oryza nivara) PADA TIGA SISTEM PERTANIAN YANG BERBEDA Siswati, Jiana Budi; Khumairoh, Uma; Islami, Titiek; Maghfoer, Mochammad Dawam
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/566

Abstract

Beras merah dapat menjadi sumber antioksidan yang baik bagi kesehatan. Pemeliharaan itik dan ikan pada tanaman budidaya di sawah dianjurkan karena terdapat jasad renik hewani dan nabati yang meningkatkan kesuburan tanah serta sisa-sisa makanan tambahan yang diberikan berfungsi sebagai pupuk tanaman. Tujuan penelitian untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil dari tiga sistem pertanian padi merah (konvensional, organik dan komplek ramah lingkungan) yang berbeda serta faktor apa saja yang mempengaruhi dengan adanya pemberian  Crotalaria juncea L. Penelitian dilaksanakan bulan April sampai Agustus 2015 di Dusun Bonagung, Desa Sukolilo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan 3 ulangan, 2 petak utama (Crotalaria dan Non Crotalaria), 3 anak petak (Sistem Pertanian Konvensional, Organik dan Komplek Ramah Lingkungan). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat adanya interaksi antara perlakuan crotalaria dengan sistem pertanian terhadap per-tumbuhan dan hasil tanaman padi merah. Perlakuan pemberian crotalaria tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi merah pada tiga sistem pertanian yang berbeda. Perlakuan sistem pertanian komplek ramah lingkungan berpengaruh nyata dan memiliki hasil yang lebih tinggi pada total bobot gabah kering panen tanaman padi merah sebesar 8,76 ton/ha, apabila dibandingkan dengan perlakuan sistem pertanian konvensional sebesar 6,99 ton/ha dan sistem pertanian organik sebesar 7,05 ton/ha. Faktor yang mempengaruhi perlakuan sistem pertanian komplek ramah lingkungan yaitu adanya hubungan sumberdaya (azolla, itik dan ikan nila) yang dapat mengantikan input anorganik khususnya pada sistem pertanian konvensional.
PENGARUH PENAMBAHAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PEMBENAH TANAH TERHADAP PETUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI ( Glicyne max L. Merrill) Meganada, Ika Kartika; Sumarni, Titin; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/579

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Dalam kurun waktu 2010-2014, produksi kedelai nasional cenderung tidak stabil. Untuk meningkatkan produksi kedelai di Indonesia, perlu adanya perbaikan lahan, yaitu salah satunya dengan pembenah tanah. Lumpur lapindo dengan tekstur liat dapat membantu menambah kelembaban tanah pada tanah yang cenderung bertestur pasir. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh lumpur lapindo sebagai pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai serta mendapatkan dosis lumpur lapindo yang baik untuk pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-September 2015 di desa Sumberjo, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama adalah varietas terdiri dari varietas Grobogan dan Anjasmoro, sedangkan faktor kedua adalah dosis lumpur terdiri dari lumpur 0 t ha-1, lumpur 10 t ha-1, lumpur 15 t ha-1,dan 20 t ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Varietas Grobogan lebih respon terhadap lumpur lapindo dibandingkan dengan varietas Anjasmoro, hal ini didapatkan lumpur lapindo 15 t ha-1 pada varietas Grobogan mengalami peningkatan jumlah buku subur sebesar 9,61%. Sedangkan lumpur lapindo 15 t ha-1 pada varietas Anjasmoro hanya mengalami peningkatan jumlah buku subur sebesar 8,51%. Hasil tanaman kedelai dipengaruhi oleh dosis lumpur lapindo 15 t ha-1 yang mampu meningkatkan tinggi tanaman sebesar 9,10%, jumlah daun sebesar 2,68%, jumlah cabang sebesar 3,90%, luas daun sebesar 9,88%, jumlah polong sebesar 9,07%, jumlah biji sebesar 16,57%, dan berat kering sebesar 7,82% serta hasil biji sebesar 15,88%.
PENGARUH PUPUK HAYATI PELARUT P PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Meril) Muthoharoh, Nurul; Sunaryo, Sunaryo; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/580

Abstract

Kedelai ( Glycine Max L. Meril) adalah salah satu komoditi pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi masyarakat sehingga kebutuhannya terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dosis pupuk hayati pelarut P terhadap berbagai varietas tanaman kedelai. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di lahan jemur UPT Pengembangan Benih Palawija Jl. Raya Randuagung No. 120 A, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari. Pada penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor 1 yaitu jenis varietas kedelai yang menggunakan varietas Argomulyo, Wilis, dan Gepak Kuning.  Faktor 2 yaitu pemberian dosis pupuk hayati pelarut P 15 g, 10 g, 5 g dan tanpa pupuk hayati pelarut P. Dari hasil yang didapatkan perlakuan macam-macam varietas tanaman kedelai dan pemberian dosis pupuk hayati pelarut P memberikan pengaruh yang nyata diantaranya pada parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, dan jumlah bintil akar. Varietas Gepak Kuning lebih toleran terhadap pupuk hayati pelarut  P dengan dosis 15 g. Hal ini ditunjukan dari hasil  parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, dan jumlah bintil akar.
PENGARUH KONSENTRASI NAA (Naphthaleneacetic Acid) DAN BAP (6-Benzyl Amino Purine) PADA PEMBENTUKAN PLANLET ANTHURIUM GELOMBANG CINTA (Anthurium plowmanii) SECARA IN VITRO Lestari, Aryani Trie; Islami, Titiek; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.05 KB) | DOI: 10.21776/604

Abstract

Anthurium gelombang cinta (Anthurium plowmanii) merupakan salah satu tanaman yang pernah menjadi primadona dan bernilai tinggi pada masanya dalam dunia tanaman hias. Ekspor tanaman Anthurium di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 1.112.724 ton pada tahun 2004 dan meningkat menjadi 2.615.999 ton pada tahun 2005, sedangkan perbanyakan anthurium gelombang cinta masih secara konvensional dengan menggunakan biji dan pemisahan anakan. Perbanyakan secara in vitro menggunakan eksplan tunas hasil induksi dari biji Anthurium gelombang cinta diharapkan dapat mempersingkat waktu perbanyakan tanaman. Zat Pengatur Tumbuh yang diberikan diharapkan dapat menumbuhkan eksplan tunas Anthurium gelombang cinta menjadi planlet. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari dan mendapatkan  konsentrasi NAA dan BAP secara tunggal atau kombinasi pada pembentukan plantlet Anthurium gelombang cinta secara in vitro. Penelitian dilaksanakaan di UPT Kultur Jaringan Gedung Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Agustus-Desember 2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 16 perlakuan NAA dan BAP. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Setiap perlakuan/ulangan terdiri dari dua botol kultur sehingga totalnya ialah 96 botol. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis of variance (Anova). Apabila hasil pengujian diperoleh hasil yang perbedaan nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa perlakuan dengan pemberian 0,5 ppm NAA (naphtalene acetic acid) menunjukkan hasil terbaik untuk pembentukan planlet Anthurium gelombang cinta yang ditunjukkan dengan adanya 2,00 daun; 2,00 tunas; 2,17 cm panjang akar; 20,17 jumlah akar dan 5,03 cm panjang planlet pada akhir pengamatan.
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN AIR DAN WAKTU APLIKASI GA3 PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) Safitri, Nurma Delia; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.43 KB) | DOI: 10.21776/668

Abstract

Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) mempunyai kemampuan menghasilkan bunga awal yang cukup tinggi, namun pada akhirnya akan mengalami keguguran sebanyak 40-80%. Untuk dapat mengurangi tingkat keguguran bunga, maka penggunaan Zat Pengatur Tumbuh yaitu GA3 merupakan salah satu upaya yang dapat mencegah hal tersebut.  Penggunaan GA3 dipengaruhi oleh beberapa  faktor salah satunya faktor lingkungan. Sehingga air juga merupakan komponen fisik yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mendapatkan tingkat pemberian air dan waktu aplikasi GA3 yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Bahan yang digunakan ialah kedelai varietas Anjasmoro, plastic sungkup, mika plastic, air, pupuk kandang, pupuk anorganik dan Zat Pengatur Tumbuh (GA3). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2016 di Lantai Jemur UPT Pengembangan Benih Palawija, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA, jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara tingkat pemberian air dan waktu aplikasi GA3 pada semua variabel, namun secara terpisah berpengaruh nyata. Tingkat pemberian air 75% kapasitas lapang efesien dalam meningkatkan semua parameter pengamatan kecuali pada umur mulai berbunga dan persentase bunga jadi polong, sedangkan waktu aplikasi GA3 pada fase vegetatif mampu meningkatkan tinggi tanaman dan waktu aplikasi GA3 pada saat fase generatif mampu meningkatkan jumlah bunga, jumlah polong isi dan mengurangi jumlah polong hampa, namun tidak berpengaruh nyata pada berat biji per tanaman.
PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN GIBERELIN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) Muhyidin, Hidayatul; Islami, Titiek; Maghfour, Mochammad Dawam
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.557 KB) | DOI: 10.21776/759

Abstract

Tomat merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi, kebutuhan tomat dari tahun ke tahun selalu meningkat. Peningkatan pembentukan fruit set dapat dibantu dengan pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Giberelin. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan konsentrasi dan waktu pemberian giberelin (GA3) yang tepat dan optimum bagi pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Kecamatan Karangploso, Malang, pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2015. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama  konsentrasi GA3 dengan 3 taraf yaitu 25 ppm (G1), 45 ppm (G2) dan 65 ppm (G3) dan faktor kedua waktu pemberian GA3 dengan 3 taraf yaitu saat muncul bunga (W1), saat Muncul Buah (W2) serta saat muncul bunga dan muncul buah (W3). Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 perlakuan dan 1 kontrol yang diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pemberian konsentrasi giberelin dan waktu aplikasi giberelin pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Waktu aplikasi giberelin hanya mampu meningkatkan jumlah buah. Sedangkan pada pemberian konsentrasi giberelin 25 ppm, 45 ppm, dan 65 ppm secara nyata dapat meningkatkan jumlah buah (24%), jumlah tandan buah (18%), jumlah buah panen per tanaman (20%), berat total buah per tanaman (42%), bobot segar per buah (16%), diameter buah (14%) dan panjang buah (13%). Perlakuan konsentrasi giberelin tidak dapat meningkatkan pada parameter pertumbuhan tanaman tomat.
PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS DAN DOSIS BIOCHAR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Setiawan, Ariesta Yudha; Murdiono, Wisnu Eko; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.916 KB) | DOI: 10.21776/762

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah salah satu tanaman yang paling banyak dikonsumsi. Namun, banyaknya konsumsi kacang tanah ternyata tidak diikuti oleh peningkatan produksi kacang tanah. Penurunan ini disebabkan oleh pengelolaan tanah yang kurang optimal sehingga padat dan kesuburannya berkurang. Salah satu solusi adalah penambahan bahan organik yang  mampu memperbaiki sifat tanah. Biochar adalah bahan organik yang didapatkan dari pembakaran bahan baku di suhu yang tinggi dan kadar oksigen rendah (pirolisis) dan mampu menambah unsur hara tanah serta memperbaiki sifat fisik tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimal biochar pada pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2016 di STPP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian), Malang dengan ketinggian tempat 440-667 mdpl.  Penelitian ini menggunakan penelitian sederhana dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan total 10 kombinasi perlakuan. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil menunjukkan bahwa pemberian tiga jenis dan dosis biochar tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Pada parameter hasil, perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah bunga 31 HST dan 32 HST, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter hasil lainnya antara lain jumlah ginofor, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong/ tanaman, jumlah biji/polong, dan hasil panen per hektar.
PENGARUH PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN KONVENSIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Sipayung, Daniel; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.011 KB) | DOI: 10.21776/780

Abstract

Jagung manis (Zea mayssaccharata Sturt) ialah tanaman pangan terpenting selain gandum dan padi. Salah satu teknologi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produktivitas jagung adalah melalui rekayasa lingkungan tanaman jagung melalui sistem tanam legowo. Sistem tanam jajar legowo juga merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pingir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh penerapan sistem tanam jajar legowo dan konvensional terhadap pertumbuhan dan hasil empat varietas jagung manis. Bahan yang digunakan adalah benih jagung manis varietas Talenta, Jambore, Bonanza, Master Sweet. Pupuk yang di gunakan adalah Urea, SP36, KCl dan pestisida Buprosida. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada bulan Maret sampai Mei 2016. Hasil penelitan menunjukkan bahwa Jagung manis yang ditanam dengan perlakuan sistem tanam jajar legowo 2:1 memiliki pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, luas daun dan hasil bobot segar tongkol berkelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol, kadar gula dan hasil panen per hektar yang tidak berbeda dengan jagung manis yang ditanam dengan perlakuan sistem tanam konvensional. Perlakuan Sistem Tanam jajar legowo 2:1 dan konvensioanal memberikan pengaruh yang sama terhadap semua varietas Jagung manis.
PENGARUH KONSENTRASI PEMBERIAN PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril) Luvitasari, Desy Indah; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/783

Abstract

Kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun cenderung meningkat, sedangkan persediaan produksi belum mampu mengimbangi permintaan. Upaya meningkatkan produktivitas tanaman kedelai dapat dilakukan dengan dengan cara penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Bakteri yang terkandung dalam PGPR terdiri dari Azotobacter sp., Azospirillium sp., Aspergillus sp., Pseudomonas sp., Bacillus sp., yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil panen dan kesuburan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mempelajari respon varietas kedelai terhadap pemberian PGPR dengan konsentrasi pemberian PGPR yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Bahan yang digunakan ialah kedelai varietas Grobogan, Dena 1, PGPR, pupuk urea, SP36, KCL, dan pestisida Buprosida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2016 di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan percobaan Faktorial yang disusun secara Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F taraf 5%. Jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara perlakuan varietas dengan pemberian PGPR pada variabel pengamatan luas daun buku subur pada tanaman kedelai. Perlakuan varietas memberikan hasil ha-1 yang berbeda. Varietas Grobogan memberikan hasil  ha-1 lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Dena 1. Pemberian PGPR mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, buku subur, jumlah bunga, jumlah polong dan hasil panen tanaman kedelai dibandingkan tanpa pemberian PGPR.
Co-Authors Afeiro, Mohamad Ricky Afrinda, Miftakhus Solikha Afrinda, Miftakhus Solikha Aldilla Dezjona Putri Amir Hamzah Andi Kurniawan Anggara, Abi Anggara, Abi Anggarsari, Dias Anggarsari, Dias Anggraeni, Listy Anna Satyana Karyawati Anwar, Mukhlisa Zuhuddina Anwar, Mukhlisa Zuhuddina Arinal Hasni, Gerry Pradhana Arinal Hasni, Gerry Pradhana Armita, Deffi Armita, Deffi Arsetia, Reanida Tri Arsetia, Reanida Tri Ashari, Sinta Ayu Dewi Azis Rifianto Bambang Guritno Barunawati, Nunun Dian Novita Sari, Dian Novita El Fitroh, Muhamad Azhim El Fitroh, Muhamad Azhim Fadhila, Syahada Amalia Fadhila, Syahada Amalia Faisal Agus Firmansyah Fatmayanti, Nadya Fatmayanti, Nadya Febrianto, Riyadi Akbar Febrianto, Riyadi Akbar Fitriana, Diah Asih Fitriana, Diah Asih Guntoro, Andi Yuono Guntoro, Andi Yuono Hardiman, Tomy Hendardi, Bramantyo Hendardi, Bramantyo Husni Thamrin Sebayang Irfany, Auliy Irfany, Auliy Kanwal, N. D. S. Karyawati, Anna Satyana  Kharisma Hapsarini Nasution Koesriharti Koesriharti Kurniawati, Dwi Mertin Lestari, Aryani Trie Lestari, Aryani Trie Lutfi, Rizqy Jamaludin Luvitasari, Desy Indah Luvitasari, Desy Indah M. Dawam Maghfoer, M. Dawam M. Roviq, M. Roviq Maghfour, Mochammad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Marzuki Marzuki Marzuki, Marzuki Mazidah, Nitha Ardhiyah Nur Meganada, Ika Kartika Meganada, Ika Kartika Megawati, Rina Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfoer Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Muhyidin, Hidayatul Muhyidin, Hidayatul Mukti, Muhammad Saifullah Mukti, Muhammad Saifullah Muntashilah, Ummi Hadiyati Murdiono, Wisnu Eko Murdiono, Wisnu Eko Muthoharoh, Nurul Muthoharoh, Nurul Nainggolan, Alexander Nainggolan, Alexander Nasution, Kharisma Hapsarini Nawawi, Mochammad Nihayati, Ellis Nindita, Ajeng Devi Nindita, Ajeng Devi Ningtyas, Rizky Putri Diarsari Ningtyas, Rizky Putri Diarsari Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nunun Barunawati, Nunun Nur Edy Suminarti Nurhidayati, Titik Nurjanah, Risda Yunita Nurjanah, Risda Yunita Paramaditya, Intan Paramaditya, Intan Pratama, Hardhika Purwati, Rima Dwi Purwati, Rima Dwi Putra, Herry Pratama Putra, Herry Pratama Putri, Aldilla Dezjona Putri, Ponco Nurmi Putri, Ponco Nurmi Rachmawati, Destalia Lanny Rachmawati, Destalia Lanny Rahayu, Aldila Putri Rahma Pramita Sari Rahmat Nugraha Rismawan, Safetian Fauzi Rismawan, Safetian Fauzi Riyani, Norma Winda Riyani, Norma Winda Romadona, Dessi Nurhidayati Roviq, Muhammad Runik Dyah Purwaningrahayu Sa’adah, Nailis Sa’adah, Nailis Safitri, Nurma Delia Safitri, Nurma Delia Saitama, Akbar Sandiwantoro, Riko Tri Sandiwantoro, Riko Tri Sari, Rahma Pramita Sebayang, Husni Thamrin Septiana, Asep Septiana, Asep Setiawan, Ariesta Yudha Setiawan, Ariesta Yudha Setyono Yudo Tyasmoro Shafa Salsabilaa Zahirah Sipayung, Daniel Sipayung, Daniel Siswati, Jiana Budi Siswati, Jiana Budi Subagio, Yudhistira Afnan Malay Subagio, Yudhistira Afnan Malay Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sugari, Didit Sugari, Didit Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Surya Pradana, Gede Bayu Surya Pradana, Gede Bayu Sutoyo Sutoyo Syakur Syakur Syukur Makmur Sitompul, Syukur Makmur Tatik Wardiyati Titin Sumarni Tomy Hardiman Tristanti, Nur Azizah Ubaidillah, Adib Ubaidillah, Adib Uma Khumairoh Uma Khumairoh Ummi Hadiyati Muntashilah, Ummi Hadiyati W.H. Utomo W.H. Utomo Wahyuni, Pipit Wahyuni, Pipit Wambrauw, Sopia Fransina Wardani, Fajarany Ratih Wardani, Fajarany Ratih Widiana, Aris Nikmatul Widiana, Aris Nikmatul Yogi Sugito Zakiah, Suci Gita Zakiah, Suci Gita