AbstrakUsahatani berdasar pada pengetahuan lokal dan kebiasaan para leluhur saat ini masih dilakukan oleh beberapa petani yang ada di Desa Mekarjaya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, usahatani lokal tersebut mulai berangsur-angsur ditinggalkan dan beralih ke usahatani modern. Perubahan usahatani tersebut memicu adanya perubahan aspek sosial dan aspek teknis yang menunjang kegiatan usahatani padi sawah di Desa mekarjaya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi aspek sosial dan aspek teknis pada usahatani lokal, transisi, dan modern, dan mengetahui interaksi struktur sosio-teknis pada usahatani lokal, transisi, dan modern yang ada di Desa Mekarjaya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang memberikan gambaran mengenai interaksi diantara unsur-unsur yang terlibat dalam usahatani padi sawah dengan menggunakan pendekatan Actor-Network Theory (ANT). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada struktur sosio-teknis usahatani lokal, petani memiliki interaksi yang kuat dengan sesajen dan ritual. Hal ini menandakan petani lokal memiliki interaksi dengan pekarangan desa atau lingkungan alam di sekitarnya. Namun, interaksi ini mengalami pelemahan pada usahatani transisi karena petani transisi mulai meninggalkan ritual tersebut, sehingga interaksi petani dengan lingkungan alam melemah. Pada interaksi struktur sosio-teknis usahatani modern, terjadi pemutusan interaksi antara petani modern dengan lingkungan alam.Kata kunci: usahatani lokal, usahatani modern, sosio-teknis, padi sawahAbstractSome farmers in Mekarjaya Village still practice farming based on local knowledge and customs of their ancestors. This change in farming has also led to changes in the social and technical aspects that support wet-rice farming activities in Mekarjaya Village. The aim of this study is to identify the social and technical aspects of local, transitional, and modern farming, and to determine the interaction of socio-technical structures on local, transitional, and modern farming in Mekarjaya Village. The research design used is descriptive qualitative, which provides an overview of the interactions between the elements involved in wet-rice farming using the Actor-Network Theory (ANT) approach. The study found that in the socio-technical structure of local farming, farmers have strong interactions with offerings and rituals. This suggests that local farmers have a connection with the village yard or the surrounding natural environment. However, this interaction weakened in transitional farming as farmers began to abandon these rituals, resulting in a weakened connection with the natural environment. The modern farming socio-technical structure exhibits a disconnection between farmers and the natural environment.Keywords: local farming, modern farming, socio technique, paddy