Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN KOPERASI AGRIBISNIS BERORIENTASI BISNIS Mukti, Gema Wibawa; Charina, Anne
Agriekonomika Vol 3, No 2: Oktober 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian adalah memberikan pemahaman kepada stakeholder koperasi agribisnis mengenai pentingnya penerapan kewirausahaan dalam manajemen dan pengembangan usaha koperasi. Lokasi Penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di Koperasi Mitra Tani Parahyangan. Analisis yang digunakan adalah kualitatif, untuk mengetahui gambaran detail dan mendalam tentang penerapan kewirausahaan dalam koperasi Mitra Tani Parahyangan.Jiwa Kewirausahaan menjadi suatu hal yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis pertanian (Agribisnis), Sifat dan watak seorang agripreneurship adalah memiliki kemauan keras, berani mengambil risiko, jeli dalam melihat peluang usaha yang memiliki prospek yang cerah, senantiasa memperkuat jaringan usaha, memiliki semangat untuk selalu meningkatkan kualitas produk bagi kepuasan konsumen, memiliki cara pandang positif terhadap suatu keadaan dan memiliki sifat kepemimpinan.Koperasi Mitra Tani Parahyangan memiliki Unit Usaha Otonom Hortikultura, Tanaman Pangan, Simpan Pinjam dan Sarana Produksi. Dalam aspek pelayanannya, koperasi Mitra Tani Parahyangan memberikan pelayanan dalam hal on farm, penyediaan sarana produksi (hulu), Pasca panen dan pemasaran (hilir) dan juga penunjang. Kata kunci : Kewirausahaan, Koperasi, usaha bersama, agribisni, Bisnis. ABSTRACTThe purpose of the study was to provide insight to stakeholders about the application of cooperative-preneurship in the cooperative management. Research location determined purposively. This study was conducted using a qualitative approach  with a  case study techniques, to find out the details and in-depth overview of the application of entrepreneurship within the cooperative Mitra Tani Parahyangan .Entrepreneurship becomes a thing to be possessed by agricultural business , The nature and character of a agripreneurship is risk-taking , keen in seeing a business opportunity that has a promising future , constantly strengthen business networks , have a passion for always improve product quality for customer satisfaction , have a positive outlook on the situation and has leadership qualities.Mitra Tani Parahyangan have Horticulture Business Unit, Plant Food , Savings, Loans and means of production . In the services aspect , Mitra Tani Parahyangan providing service in terms of on-farm , providing the means of production ( upstream ) , Post- harvest and marketing ( downstream ) and also supporting .Keyword : entrepreneurship, agribusiness, cooperative, cooperative-preneurship
PERILAKU SUKSES PETANI MUDA WIRAUSAHA LULUSAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Mukti, Gema Wibawa; Budi Kusumo, Rani Andriani; Qanti, Sara Ratna
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.117 KB)

Abstract

Kewirausahaan menjadi suatu hal yang penting bagi pembangunan. Negara maju memiliki jumlah wirausaha yang besar sehingga dapat menjadi tulang punggung dalam proses pembangunan suatu negara. Inovasi yang dilakukan terhadap model bisnis para pelaku usaha adalah suatu usaha yang harus terus dilakukan agar mereka dapat bertahan dan sukses dalam usahanya tersebut. Budaya wirausaha tentunya memberikan pengaruh terhadap kesuksesan seorang pebisnis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku wirausaha dari petani muda yang sudah dianggap sukses. Petani muda lulusan Fakultas Pertanian menganggap bahwa petani yang berhasil adalah petani yang mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya dalam bidang pertanian ke dalam dunia nyata. Petani sukses adalah mereka yang senantiasa bergerak mencari pasar dan selalu belajar hal baru setiap harinya. Mereka merasa rugi apabila dalam satu hari tidak menemukan hal yang baru untuk mereka pelajari.Petani sukses adalah petani yang memiliki perilaku sukses seperti Kemauan untuk mencari solusi dan kerja keras untuk mendapatkannya merupakan modal kuat bagi petani muda untuk bertahan dan berkembang dalam bisnis mereka. Kesuksesan dalam bidang pertanian harus diperoleh dengan bekerja dengan sungguh – sungguh (istiqomah), senantiasa memahami kebutuhan dan keinginan pasar, selalu memperkuat pengetahuan tentang manajemen usaha, memiliki semangat kewirausahaan yang konsisten, selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis.
FAKTOR PENENTU DINAMIKA PERILAKU AGRIBISNIS PETANI MANGGA DI KECAMATAN GREGED KABUPATEN CIREBON Rasmikayati, Elly; Mukti, Gema Wibawa; Saefudin, Bobby Rachmat
Agricore Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cirebon sudah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil mangga. Tetapi sampai sekarang, agribisnis mangganya belum mampu mempertahankan kualitas dan menjamin ketersediaan mangga sepanjang tahun. Permasalahan tersebut merupakan akibat dari dinamisnya perilaku agribisis yang dilakukan oleh para petaninya, sehingga pengembangan agribisnis mangga di era globalisasi harus didasarkan pada peningkatan perilaku agribisnis petani mangga ke arah yang lebih baik. Tujuan makalah ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang menentukan peningkatan perilaku agribisnis petani mangga. Metode penelitian menggunakan teknik survey di Kecamatan Greged Kabupeten Cirebon menggunakan teknik simple ramdom sampling kepada 130 petani mangga. Teknik analisis data dilakukan menggunakan path analysis. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara berurutan dari yang terbesar ke terkecil, faktor yang paling kuat pengaruhnya secara signifikan dalam menentukan peningkatan perilaku agribisnis petani mangga adalah faktor sumberdaya dengan pengaruh langsung sebesar 5,7% dan pengaruh tak langsung sebesar 3,5%, faktor berikutnya adalah faktor kelembagaan dengan pengaruh langsung sebesar 6,4% dan pengaruh tak langsung sebesar 1,8%, kemudian faktor budaya dengan pengaruh langsung sebesar 5,3% dan pengaruh tak langsung sebesar 1,7% dan terakhir faktor teknologi dengan pengaruh langsung sebesar 2,3% dan pengaruh tak langsung sebesar 2,5%.  Kata kunci:     Faktor penentu, dinamika perilaku agribisnis, agribisnis mangga, path analysis
PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH KULIT MANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK DAN MANISAN KULIT MANGGA Mukti, Gema Wibawa; Rasmikayati, Elly; Kusumo, Rani Andriani Budi; Fatimah, Sri
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.422 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1879

Abstract

This PKM activity is related to the Higher Education Research (PUPT) titled "Upaya Peningkatan Kapasitas Petani Mangga di Pasar Modern Ditinjau dari Dinamika Agribisnis dan Penguasaan Lahannya". In Jatinangor area as an educational center, many business locations sell drinks made from mangoes. So far, the part of mangoes used as raw material for juice is the meat, while the skin and seeds of mangoes are thrown away. By processing mango skin, the product will have added value due to increased use value of this agricultural commodity. The method of implementation of this activity is training and technical assistance in processing mango skin waste into chips and sweets, training and marketing assistance for processed mango skin products, and providing simple production tools. All stages of this activity are carried out in a participatory manner involving the target group. This PKM activity has improved the knowledge and skills of participants in processing mango skin waste into products of economic value, so that it can be an alternative income for the Cisitu village community in general and the Mekar Sawargi Women's Farmers Group in particular. Through the PKM activity an initiation was obtained from the Cisitu Village to develop a variety of processed products from mango skin waste as a superior product and is ready to be a part of Village Fund in the next planningABSTRAK: Kegiatan PKM ini terkait dengan kegiatan penelitian Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) yang berjudul “Upaya Peningkatan Kapasitas Petani Mangga di Pasar Modern Ditinjau dari Dinamika Agribisnis dan Penguasaan Lahannya”. Di kawasan Jatinangor sebagai sentra pendidikan, banyak lokasi usaha yang menjual minuman dari buah mangga. Selama ini bagian buah mangga yang banyak digunakan untuk bahan baku jus adalah bagian daging buah mangga, sementara bagian kulit dan biji buah mangga dibuang begitu saja. Proses pengolahan kulit mangga akan menghasilkan nilai tambah produk akibat meningkatnya nilai guna bentuk komoditas pertanian. Metode pelaksanaan dari kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan teknis pengolahan limbah kulit mangga menjadi keripik dan manisan, pelatihan dan pendampingan pemasaran produk olahan kulit mangga, pemberian bantuan alat produksi sederhana. Seluruh tahapan kegiatan dilakukan secara partisipatif melibatkan kelompok sasaran. Kegiatan PKM ini telah memberikan perubahan pada aspek pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah limbah kulit mangga menjadi produk yang bernilai ekonomi, sehingga dapat menjadi alternatif penghasilan bagi masyarakat desa Cisitu umumnya dan Kelompok Wanita Tani Mekar Sawargi pada khususnya. Melalui kegiatan PKM diperoleh inisiasi dari pihak Desa Cisitu untuk mengembangkan beragam produk olahan dari limbah kulit mangga sebagai produk unggulan dan siap dialokasikan dalam penggunaan Dana Desa dalam perencanaan berikutnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI MANGGA DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI OFF SEASON DI KABUPATEN CIREBON Budi Kusumo, Rani Andriani; Rasmikayati, Elly; Mukti, Gema Wibawa; Fatimah, Sri; Saefudin, Bobby Rachmat
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 4, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.149 KB) | DOI: 10.25157/ma.v4i1.789

Abstract

Kabupaten Cirebon merupakan salah satu sentra penghasil mangga di Provinsi Jawa Barat. Namun berbagai kendala menyebabkan ketidakstabilan produksi mangga di Kabupaten Cirebon, dimana salah satunya disebabkan adopsi teknologi off season yang masih terbilang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) karakteristik sosial ekonomi petani mangga di Kabupaten Cirebon; 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani mangga dalam menggunakan teknologi off season di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah 130 orang petani mangga yang diambil secara acak. Data dianalisis secara deskriptif serta analisis regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden menanam mangga di lahan milik sendiri, dengan jumlah kepemilikan pohon < 100 pohon, Sebagian besar responden menggunakan modal sendiri dalam berusahatani mangga, dan menjual hasil panen kepada perusahaan pemasok buah. Frekuensi kegiatan penyuluhan, kemitraan dalam hal pemasaran, persepsi petani mengenai permintaan dan ketersediaan sarana produksi merupakan faktor – faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam menggunakan teknologi off season.  Dukungan berbagai pihak sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas mangga di Kabupaten Cirebon.Kata kunci: keputusan, mangga, off season, petani, pengaruh
ANALISIS GENDER DALAM KEHIDUPAN KELUARGA NELAYAN DI KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS Kusumo, Rani Andriani Budi; Charina, Anne; Mukti, Gema Wibawa
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Social Economic of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v2i1.5118

Abstract

The study, entitled "Gender Analysis in Families Life Fishermen in Pangandaran Ciamis district" was conducted over eight months. The purpose of this study was to: 1) Assess the socio-economic characteristics of fishermen families in the District of Pangandaran Ciamis district.; 2) analyze the pattern of decision-making and the division of labor between husband and wife in a family of fishermen in the domestic sector and the public. This study uses survey method. The respondents consisted of 30 families of fishermen. Data were analyzed descriptively to create a systematic picture, factual and accurate statement of the facts, properties and relationships studied phenomenon objectively. The results showed that the level of education the majority of families of fishermen included in the low category. Perceptions of gender on family fishing generally illustrates that the main task the wife is the household, but it may help her husband in making a living family, while earning a living primary responsibility remains the task of the husband. Decision-making concerning the domestic activities and the public in a family of fishermen do not follow a particular pattern is specifically focused on the husband or wife, but it has a pattern that spreads between husband and wife. The task sharing concerning the domestic activities mostly done by the wife. While the division of labor associated with public activities spread between husband and wife. Keywords: gender, task sharing management, decision-making pattern
KAJIAN PEMBERDAYAAN BERBASISKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENDUKUNG PROSES SUKSESI PADA AGRIBISNIS HORTIKULTURA CHARINA, ANNE; HAPSARI, HEPI; MUKTI, GEMA WIBAWA; ANDRIANI, RANI
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Social Economic of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v4i2.12767

Abstract

Indonesia's agricultural sector is still faced with a variety of problems, especially with regard to the low interest of youth to work in the agricultural sector. Total population aged 15 years and over who worked in the field of business in agriculture, plantation, forestry, and hunting in February 2013 amounted to 3,642,008 people, or 19.61% of the entire working population. This value certainly is not comparable if we see that our country is an agricultural country where agriculture is a major sector in Indonesia. In fact, to achieve better agricultural conditions required the participation of the younger generation as the successor to the farmer. The process of succession in agribusiness is very important to note.The purpose of this study to analyze the process of succession in agribusiness chili in Taraju, see the changes that occurred after reviewing succession and empowerment-based entrepreneurship which is believed to support the success of the process of succession in the agri-horticulture. This study will be conducted in the District. Taraju, Kab.Tasikmalaya using qualitative design and engineering case studies. Soft Systems Approach Methodhology (SSM) will be used to design an appropriate model. The results showed that the succession managed to farmers with large-scale enterprises because generally they have planned succession process, but on a small scale farmers they do not prepare the succession process. Agribusiness chili after a succession of changes to the packaging and marketing. Empowerment needs to be given to the first generation to be able to design a succession process as early as possible, while at empowering the next generation should be given to improving the business life, as well as generate interest in youth to businesses in the agricultural sector.
KELEMBAGAAN GAPOKTAN MANGGIS DALAM MENGHADAPI PASAR MEA CHARINA, ANNE; KUSUMO, RANI ANDRIANI BUDI; MUKTI, GEMA WIBAWA
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Social Economic of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v6i1.21586

Abstract

MEA market is a great opportunity for our farmers. One commodity that is likely to be competitive in the MEA market is mangosteen. In fact, various problems faced by Gapoktan to plunge into the free market MEA. This study tried to assess the problems faced by Gapoktan Arta Mukti in the face of the MEA market and looking for problem-solving strategies faced. The method used is descriptive survey, with respondents 30 members Gapoktan Arta Mukti. Soft Systems Methodology used to analyze the problem and produce a conceptual model Gapoktan institutional improvement. The results showed there were many constraints faced by farmers' groups in the face of the MEA level of motivation among farmers to compete in the MEA is still lacking, the availability of ICT is not yet supporting, international networking has not been formed. But on the other hand the farmer has a carrying capacity of which has been certified organic and GHP as an important factor in commodity Manggis a prerequisite for entry into the free market. To prepare gapoktan jump directly to the required socialization MEA MEA, Quality Supervision, ICT Applications and Preparation of international networks.
Deskripsi Kegiatan Disertai Identifikasi Potensi dan Kendala Kelompok Tani dalam Usahatani Mangga (Studi Kasus di Kelompok Tani Datar Indah dan Samoja) Rasmikayati, Elly; Djuwendah, Endah; Mukti, Gema Wibawa; Saefudin, Bobby Rachmat; Wati, Fitriana
Agri Wiralodra Vol 13 No 1 (2021): Agri Wiralodra
Publisher : Agri Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agriwiralodra.v13i1.15

Abstract

Kelompok tani merupakan sebuah lembaga yang memiliki fungsi untuk memfasilitasi petani dalam melakukan kegiatan agribisnis dari hulu hingga hilir. Namun pada kenyataannya, harapan mengenai fungsi kelompok tani belum sepenuhnya terwujud. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan kegiatan kelompok tani dalam menjalankan fungsinya pada usahatani mangga di Kecamatan Sedong; dan 2) Mengidentifikasi apa saja potensi dan kendala yang dihadapi oleh kelompok tani dalam kegiatan usahatani mangga. Penelitian ini dilakukan di dua kelompok tani yang berbeda di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon yaitu Kelompok Tani Datar Indah dan Kelompok Tani Samoja dengan total responden sebanyak 45 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan, pada kelompok tani Datar Indah dalam satu tahun terdapat 15 kegiatan yang dilakukan bersama, terdiri dari pertemuan anggota, penyuluhan, dan penyaluran bantuan. Namun sebanyak 70% anggota hanya mengikuti kegiatan sebanyak 6-10 kali dalam satu tahun. Sedangkan kelompok tani Samoja mengadakan kegiatan yang sama dengan poktan Datar Indah dengan jumlah rata-rata 10 kali dalam satu tahun di mana hampir 60% anggotanya mengikuti sebanyak 4-6 kali dalam satu tahun. Sementara itu, potensi yang dimiliki oleh kedua kelompok tani adalah peningkatan daya tawar petani, mempercepat pemecahan masalah, dan pengenalan teknologi baru. Sedangkan kendala yang dialami oleh kelompok tani berupa kurangnya motivasi petani, kurangnya kesadaran akan peran kelompok tani, kesibukan petani, dan kurangnya tenaga penyuluh.
Pelatihan Budidaya Tanaman Pagoda di Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Kecukupan Gizi Keluarga di Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang Kusumo, Rani Andriani Budi; Mukti, Gema Wibawa; Charina, Anne
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15667

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didorong oleh permasalahan yang terjadi, dimana pemenuhan gizi keluarga memerlukan peran aktif rumah tangga pada tingkat mikro. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh rumah tangga adalah mengoptimalkan lahan pekarangan, sebagai sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai potensi lahan pekarangan, serta pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membudidayakan tanaman sayuran, khususnya pagoda, di lahan pekarangan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui berbagai macam metode, yaitu penyuluhan, praktik budidaya pagoda, serta pembuatan demplot. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam membudidayakan pagoda. Kegiatan ini juga mendorong peserta untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan secara lebih produktif.