Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS TERAPI KOGNITIF PERILAKUAN TERHADAP PASIEN YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN MEDIS ANTI ANSIETAS Zera Mendoza; Sofia Retnowati
Jurnal Psikologi Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemakaian pengobatan medis anti ansietas dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan risiko ketergantungan pada pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi kognitif perilakuan pada program penurunan dosis anti ansietas secara bertahap serta untuk menurunkan gejala ansietas. Subjek penelitian adalah dua orang pasien yang mendapatkan pengobatan anti ansietas. Tritmen yang diberikan adalah terapi kognitif perilakuan sebanyak 8 sesi dengan rentang waktu masing-masing sesi antara 4 sampai 5 hari. Desain penelitian adalah eksperimen N kecil dengan disain AB. Dosis (frekuensi dan jumlah) pemakaian pengobatan medis diukur menggunakan lembar monitoring pemakaian obat setiap hari dan gejala ansietas diukur menggunakan Beck Anxiety Inventory (BAI). Hasil penelitian terapi kognitif perilakuan dapat mengurangi dosis (frekuensi dan jumlah) pemakaian pengobatan medis anti ansietas, menurunkan gejala ansietas.
Pengaruh dukungan sosial terhadap pertumbuhan pasca trauma pada korban difabel akibat bencana gempa Yudi Tri Harsono; Femmi Nurmalitasari; Sofia Retnowati
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu195

Abstract

The earthquake occurring in Yogyakarta in 2006 left long term consequences, especially to those who experienced disability as a result of the disaster. Post traumatic growth is an individual’s positive interpretation of negative experiences or feelings as result of his struggles in overcoming life challenges. This research aims to explore the role of social support in post traumatic growth on diffable survivors of Yogyakarta earthquake. The subjects were survivors of Yogyakarta earthquake in 2006 (N = 51) who suffered upper and lower limbs disability in arms, feet, and spinal cord. Data were collected using Post Traumatic Growth Scale and Sosial Support Scale. The multiple regression analysis suggested that social support significantly contributed to posttraumatic growth among survivors with disabilities of the Yogyakarta earthquake.
G-CBT for Reducing Depression Symptoms in Individuals from Dysfunctional Family Pramadani, Arti; Retnowati, Sofia
Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajpp.87363

Abstract

Individuals from dysfunctional family have various risks of mental health deterioration including depression. To solve this family problem actually it is the best to conduct family therapy to the family. But unfortunately not all dysfunctional family are willing to cooperate in family therapy. Therefore individual therapy is considered important to protect individual of dysfunctional family from depression. The aim of this research is to examine the effectivity of Gratitude Cognitive Behavior Therapy in reducing depressive simptoms in individuals from dysfunctional family. Method used in this research is single case quasy experiment with A-B-A design. Findings from this research tells us that G-CBT is efective in reducing depression in individuals from dysfunctional family. Participants get some positive effect of this intervention including wider perspective, ability to see other points of view, appreciate every positive little thing, acknowlede one’s strenght, and increase sense of gratitude to God.
Penguatan Perilaku Alternatif dengan Token Ekonomi untuk Menurunkan Perilaku Makan yang Menyimpang: Sebuah Studi Kasus pada Anak Jalanan Dinakaramani, Smita; Retnowati, Sofia
Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajpp.95294

Abstract

Anak-anak gelandangan tidak jarang mengalami berbagai macam permasalahan, salah satunya adalah permasalahan dengan perilaku makan. Perilaku memakan makanan dari tempat sampah merupakan permasalahan perilaku makan jarang dijumpai pada anak-anak kebanyakan, namun rentan terjadi pada anak-anak jalanan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu intervensi untuk mengurangi permasalahan tersebut. Studi kasus ini bertujuan untuk menguji efektivitas differential reinforcement of alternative behavior (DRA) atau penguatan diferensial terhadap perilaku alternatif dengan token ekonomi untuk menurunkan permasalahan perilaku makan. Asesmen dilakukan melalui wawancara, observasi, dan tes psikologi, sedangkan intervensi dilakukan selama sembilan sesi. Hasil dari intervensi menunjukkan penurunan perilaku mengambil makan dari tempat sampah. Selain mengganti perilaku lama menjadi perilaku yang lebih adaptif, peran perhatian dari orang dewasa di sekitarnya menjadi salah satu kontributor utama dalam efektivitas intervensi.
Cultural Integration in Adolescent Reproductive Health Promotion Initiatives: Insights from Tengger, Indonesia Nurlaela Widyarini; Diana Setiyawati; Sofia Retnowati
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 26, No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v26.n2.p177-184.2024

Abstract

Context significantly influences the effectiveness of adolescent reproductive health (ARH) promotion. Successful efforts to improve ARH quality often overlook broader environmental factors, with local contexts frequently being the root causes. Understanding these contextual factors is crucial for effective improvements. This study aimed to explore ARH promotion based on the local knowledge of the Tengger people using a case study approach. Interviews were conducted with key stakeholders (n=2), parents (n=2), and adolescents (n=2). Results indicated that cultural and religious values are deeply integrated into ARH promotion. Four central foundations underpin these efforts: cultural identity, social control, harmony, and full participation. Cultural identity focuses on preserving and transmitting local traditions and values. Social control involves both structured community rules and unwritten norms that guide behavior. Harmony emphasizes maintaining balance and peace, crucial for collective well-being. Full participation ensures adolescents are engaged in community activities, fostering a sense of belonging and responsibility. These findings highlight the necessity of incorporating local cultural into ARH initiatives to enhance effectiveness. Aligning ARH promotion with the values and practices of the Tengger people can lead to better acceptance and sustainability of programs.
Cultural Integration in Adolescent Reproductive Health Promotion Initiatives: Insights from Tengger, Indonesia Nurlaela Widyarini; Diana Setiyawati; Sofia Retnowati
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 26 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v26.n2.p177-184.2024

Abstract

Context significantly influences the effectiveness of adolescent reproductive health (ARH) promotion. Successful efforts to improve ARH quality often overlook broader environmental factors, with local contexts frequently being the root causes. Understanding these contextual factors is crucial for effective improvements. This study aimed to explore ARH promotion based on the local knowledge of the Tengger people using a case study approach. Interviews were conducted with key stakeholders (n=2), parents (n=2), and adolescents (n=2). Results indicated that cultural and religious values are deeply integrated into ARH promotion. Four central foundations underpin these efforts: cultural identity, social control, harmony, and full participation. Cultural identity focuses on preserving and transmitting local traditions and values. Social control involves both structured community rules and unwritten norms that guide behavior. Harmony emphasizes maintaining balance and peace, crucial for collective well-being. Full participation ensures adolescents are engaged in community activities, fostering a sense of belonging and responsibility. These findings highlight the necessity of incorporating local cultural into ARH initiatives to enhance effectiveness. Aligning ARH promotion with the values and practices of the Tengger people can lead to better acceptance and sustainability of programs.
Eksistensi Subkultur Blue Wall of Silence dalam Permasalahan Integritas Polisi Indonesia Rahmah, Laily; Syafitri, Diany Ufieta; Retnowati, Sofia; Riyono, Bagus; Setiyawati, Diana
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 27 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/10.20885/psikologika.vol27.iss1.art9

Abstract

Subkultur Blue Wall of Silence (BWoS) merupakan larangan tidak tertulis untuk tidak melaporkan dan menutupi pelanggaran yang dilakukan rekan polisi. Hal ini diasumsikan sebagai salah satu faktor penyebab sikap defensif Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang tidak memberikan akses kepada penelitian akademis, inspeksi publik dan investigasi media untuk mendapatkan informasi aktual terkait perilaku tidak berintegritas (misbehave) yang dilakukan polisi. Studi eksplorasi kualitatif ini bertujuan menyelidiki eksistensi BWoS dalam praktek pemolisian Indonesia agar dapat dipahami faktor-faktor penyebab dan proses berkembangnya subkultur tersebut guna mengupayakan strategi untuk meminimalisir. Sebanyak 117 Staf Polisi yang berasal dari 13 satuan kerja yang berkantor di salah satu Kepolisian Daerah (Polda) di Pulau Jawa dilibatkan sebagai subjek penelitian. Data dari subjek diperoleh melalui kuesioner terbuka (open-ended questionnaire) dan diolah dengan menggunakan teknik analisis tematik dan analisis isi. Temuan studi menunjukkan bahwa BWoS juga ditemukan di Polri. Sikap diam sementara atas perilaku tidak berintegritas rekan polisi menjadi respon spesifik yang tidak ditemukan dalam penelitian terdahulu. Adapun faktor penyebab, proses dan dampaknya dalam proses pemolisian di Indonesia dipaparkan dalam diskusi dan ditampilkan dalam bentuk peta tematik dinamika eksistensi subkultur BWoS. Temuan ini dapat dijadikan referensi bagi pihak manajemen Polri untuk membuat kebijakan ataupun strategi pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat meningkatkan integritas polisi.