Mahasiswa kedokteran yang terpapar stressor psikososial dengan waktu berkepanjangan dan terus menerus dapat mengakibatkan burnout. Burnout yang tinggi berhubungan langsung dengan tingginya tingkat gejala kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan burnout akademik dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan 2020. Jumlah sampel sebanyak 65 responden dievaluasi burnout akademik dan tingkat kecemasan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen untuk menilai burnout akademik menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) sedangkan tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Zung Self Rating Anxiety Scale (ZSAS). Responden yang memenuhi kriteria inklusi dianalisis dengan korelasi Rank Spearman. Penelitian ini memperoleh burnout akademik ringan berjumlah 23 responden (35,4%), burnout akademik sedang 42 responden (64,6%), dan tidak ada yang mengalami burnout akademik berat. Sedangkan cemas ringan berjumlah 2 responden (3,1%), cemas sedang 45 responden (69,2%), dan cemas berat 18 responden (22,7%). Untuk uji korelasi rank spearman didapatkan nilai p value adalah 0,002 (p<0,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,375 yang berarti terdapat hubungan antara burnout akademik dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan 2020.siswa Kedokteran.