Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

MENELISIK PERAN GURU DALAM PEMBUMIAN NASIONALISME AWAL ABAD XX Romadi, Romadi
Journal of Indonesian History Vol 7 No 1 (2018): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru mempunyai peran  sebagai penggerak  dan pendorong perubahan masyarakat, karena guru mempunyai intelektualitas dan kesadaran yang tinggi, serta mempunyai posisi yang “agung” sepanjang jaman. Pada awal abad XX, guru mempunyai peran membangkitkan kesadaran masyarakat akan nasib bangsanya, dengan metode dan pendekatan yang diterapkan dalam proses pembelajaran, maupun tulisan-tulisannya. Guru berperan “menyemaikan nasioalisme” bangsa,  baik melalui proses pembelajaran maupun tulisan-tulisannya. Willem Iskandar seorang guru dari Tapanuli, dalam surat kabar De Locomotief yang terbit di Semarang  disebutkan sebagai  pionir pendidikan Bumi Putera menjalin komunikasi dengan teman-teman sejawat sesama guru dari etnis lain untuk memikirkan kemajuan bangsanya. Sementara itu, Ki Hajar Dewantoro ingin memadukan antara pendidikan Timur yang lebih menekankan aspek spiritual dengan pendidikan Barat yang menekankan aspek akademik. Pastor Van Rijkevorsel, guru berkebangsaan Belanda, pada 1926 mementaskan cerita kepahlawaan Pangeran Trunojoyo (De opstand van Tarunodjojo) di Muntilan, yang diperankan oleh murid-muridnya yang orang Indonesia. Dengan demikian,  amat besar peran guru dalam membumikan semangat nasionalisme ke segenap lapisan masyarakat Indonesia.
Pewarisan Nilai-Nilai Kesejarahan Di Masyarakat Melalui Media Seni Pewayangan di Kabupaten Tegal Wulandari, Ratna Sri; Purnomo, Arif; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 6 No 1 (2018): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini : (1) untuk mengetahui tema-tema kesejarahan yang digali para dalang di kabupaten Tegal. (2) untuk mengetahui cara para dalang dalam mewariskan nilai-nilai kesejarahan pada masyarakat kabupaten Tegal melalui media seni pewayangan.  (3) untuk mengetahui kendala dan dukungan yang dialami oleh para dalang dalam mewariskan nilai-nilai kesejarahan melalui media seni pewayangan pada masyarakat kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil dapat disimpulkan bahwa (1) tema kesejarahan yang digali para dalang bersifat lokal seperti asal-usul Slawi dan bersifat dari luar seperti mahabarata. (2) Pesan disampaikan melalui unsur estetik pertunjukan dan (3) kendala yang dihadapi adalah masalah biaya untuk mengadakan pementasan wayang yang tidak semua masyarakat mampu menyelenggarakan pementasan wayang serta dukungan seperti kecintaan seseorang pada nilai sejarah dan keridhoan akan nilai-nilai sejarah yang ada dan usia para dalang semakin menua maka semakin banyak pula pengalaman-pengalaman dan ilmu atau pengetahuan yang didapat. Kata Kunci: pewarisan; nilai kesejarahan; wayang
Komparasi Pelaksanaan Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Magelang) Suryawan, Muhamad Jufri; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 6 No 1 (2018): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan materi pelajaran sejarah Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 di sekolah menengah atas Kabupaten Magelang, mengetahui perbandingan metode atau model pembelajaran sejarah Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 di sekolah menengah atas Kabupaten Magelang, mengetahui perbandingan media pembelajaran sejarah Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 di sekolah menengah atas Kabupaten Magelang, dan mengetahui perbandingan evaluasi pembelajaran sejarah Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 di sekolah menengah atas Kabupaten Magelang. Objek penelitian meliputi tiga sekolah menengah atas di Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data berupa: metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian memunculkan fakta bahwa materi pembelajaran sejarah, metode pembelajaran sejarah, media pembelajaran sejarah, dan evaluasi pembelajaran sejarah Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 menunjukkan perbedaan dan perbandingan yang signifikan dalam implementasinya pada tiga sekolah lokasi penelitian yaitu SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, SMA Negeri 1 Grabag, dan SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan. Kata Kunci: kurikulum 1994, kurikulum 2006, pembelajaran sejarah
PERACANGAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (TM) DAN TEGANGAN RENDAH (TR) DENGAN MENGUNAKAN KABEL BAWAH TANAH (STUDI KASUS “UNIVERSITAS HALU OLEO”) Romadi, Romadi; Tambi, Tambi; johar, Abdul
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol 2, No 4 (2017): Jurnal Elektroda Vol 2 No 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfe.v2i4.7743

Abstract

Abtrak ---- Dengan semakin berkembangannya kampus Baru Universits Halu Oleo sebagai kampus Negeri yang terbesar di Sulawesi Tenggarah, maka kebutuhan terhadap energi listrik juga semakin bertambah, gedung perkuliahan dan laboratorium, semakin memerlukan energi listrik dalam jumlah besar.Penggunaan jaringan distribusi listrik bawah tanah adalah salah satu alternatif untuk mendistribusikan energi listrik dengan aman, andal, mudah, estetis dan kontinyu bagi perkotaan umumnya dan pada kampus Baru Univesitas Halu Oleo khususnya.Pada perancangan jaringan distribusi tegangan menengah (TM) dan tegangan rendah (TR) digunakan loyout untuk menghitung luas penampang kabel tanah yang akan digunakan dan untuk menentukan teknik pemasangan kabel tanah pada perencanaan iniKabel pada saluran distribusi bawah tanah tegangan menengah yang dipakai adalah kabel NA2XY  dan tegangan rendah NYFGbY dengan pelindung mekanis bagian luar (pita baja), dengan berpelindung medan magnet dan elektris. Kabel dapat berbentuk multicore belted cable atau single core full isolated cable. Kata kunci :  Jaringan Ditribusi Kabel Bawah Tanah,  Kabel NA2XY dan NYFGbY.
PENELUSURAN ARSIP DAN SUMBER LISAN DALAM RANGKA MENYUSUN SEJARAH DESA BAGI PERANGKAT DESA DAN ANGGOTA BPD DESA BOCOR KECAMATAN BULUSPESANTREN KAB. KEBUMEN Romadi, Romadi
Jurnal Abdimas Vol 14, No 1 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di pesisir selatan. Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Cilacap, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Sementara batas selatan Samudera Hindia. Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren terletak 10 km selatan Kota Kebumen. Desa Bocor mempunyai situs-situs sejarah yang selama ini tidak pernah diungkap oleh para sejarawan. Desa ini terletak di kawasan pantai selatan Kebumen dengan wilayah di jalur alternatif Cilacap Yogyakarta. Letak strategis ini ternyata bukan hanya berarti dalam perjalanan masyarakat sekarang, tetapi juga bermakna penting dalam kehidupan masyarakat di masa lalu. Oleh karena itu tokoh asyarakat berencana menyusun sejarah desa. Dalam rangka kegiatan itulah, maka Tim Pengabdian Masyaraat UNNES membekali perangkat desa dan anggota BPD kemampuan untuk menelusuri arsip dan sumber lisan guna menyusun sejarah desa. Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada 18 Agustus 2009 hadir 15 orang, yang akhirnya menjadi panitia penyusun sejarah desa.   Kata Kunci : arsip, sejarah, desa
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT MATERI KH. AHMAD RIFA’I DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI SMA NEGERI 1 BANDAR Jantari, Karina Hasbi; Bain, Bain; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 7 No 1 (2019): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijhe.v7i1.30499

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui analisis kebutuhan bahan ajar sejarah di SMA Negeri 1 Bandar, pengembangan bahan ajar handout materi KH. Ahmad Rifa?i, dan kelayakan bahan ajar handout materi KH. Ahmad Rifa?i. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development dengan model pengembangan yang dikembangkan Thiagarajan, Semmel, dan Semmel. Penelitian ini melalui empat tahapan, yaitu pendefinisian, perencanaan, pengembangan, dan penyebaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Bandar selama ini menggunakan bahan ajar berupa LKS dan modul yang tersedia di sekolah. Bahan ajar yang ada belum terdapat materi mengenai KH. Ahmad Rifa?i. Sehingga dibutuhkan bahan ajar mengenai materi tersebut; (2) Pengembangan telah dilaksanakan dengan empat tahapan, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran; (3) Berdasarkan tingkat kelayakan hasil validasi ahli materi dan ahli media, handout yang dikembangkan menunjukan hasil 82,4% untuk validasi materi dan 83,1% untuk validasi media. Selain itu didapat pula hasil tanggapan guru sebesar 87,2% dan dari hasil tanggapan siswa sebesar 96,7%. Sehingga didapatkan hasil bahan ajar layak untuk digunakan dalam pembelajaran sejarah di sekolah.
GELIAT NELAYAN PANTAI AYAH KEBUMEN MENGHADAPI KRISIS EKONOMI 1998-1999 Romadi, Romadi
Forum Ilmu Sosial Vol 40, No 1 (2013): June 2013
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v40i1.5500

Abstract

In 1997-1999, Indonesia experienced economic crisis beginning with the monetary crisis, which led to the paralysis of the economy of most communities. Fishermen of Pantai Ayah is a group of people who can not be separated from the economic crisis that hit Indonesia. Based on this research, it is known that fishermen suffered due to rising prices of basic needs, while their income from the sea did not increase significantly. The income they got are not comparable with the fishing capital they spent, making it difficult to meet the daily needs of the family. Fishermen make every effort to keep the family’s needs remain unmet, including by seeking a second job, borrow money and sell goods. In addition, the social capital of trust and honesty is an important factor in facilitating the process of nyelang (borrow money in a short time returning) and debt. Government assistance received by the community to reduce the impact of the economic crisis, is Market Operations.
BUDAYA TEKNOLOGI PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL DI SULAWESI SELATAN Brata, Nugroho Trisnu; Romadi, Romadi
Forum Ilmu Sosial Vol 38, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v38i1.1737

Abstract

This study is an attempt to understand and explain cultural phenomena in the tradition of boat building that became a part of life of most people in South Sulawesi. Siri’ value system ‘ can motivate people to dare to do high risk jobs such as sailing on the ocean, or motivate people to excel in mastering the science of the sea, and motivate people to master technology in boat building. The problems posed here are: (1) How the process of making traditional boats were cultivated by the people in South Sulawesi?; (2) Who were the actors in the process of acculturation of technology in making the boat?The purpose of this research is to try to understand and explain how the traditional boat-making process by the people of South Sulawesi. The study also sought to understand and explain any actor in the process of making the boat. The method used here is a qualitative research method, while the data collection techniques is done by observation and in-depth interviews. Research sites are in District Takalar and Bulukumba in South Sulawesi Province. The results of this study indicate that, in the process of boat building,people still pay attention to the tradition, where the boat launch begins with prayers. This ritual is usually at the time of installation of the wooden keel boat that serves as the foundation of the ship. At the time of the launch of the ship into the water, it is usually preceded by a specifc ritual and barzanji. In addition, an infuential actor in the acculturation of traditional boat technology is the Ponggawa and the buyer who will buy the ship. Konjo tribe which is a sub-tribe of the famous Bugis is society as a maker of traditional boats in South Sulawesi. 
PERACANGAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH (TM) DAN TEGANGAN RENDAH (TR) DENGAN MENGUNAKAN KABEL BAWAH TANAH (STUDI KASUS “UNIVERSITAS HALU OLEO”) Romadi, Romadi; Tambi, Tambi; johar, Abdul
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol 2, No 4 (2017): Jurnal Elektroda Vol 2 No 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfe.v2i4.7743

Abstract

Abtrak ---- Dengan semakin berkembangannya kampus Baru Universits Halu Oleo sebagai kampus Negeri yang terbesar di Sulawesi Tenggarah, maka kebutuhan terhadap energi listrik juga semakin bertambah, gedung perkuliahan dan laboratorium, semakin memerlukan energi listrik dalam jumlah besar.Penggunaan jaringan distribusi listrik bawah tanah adalah salah satu alternatif untuk mendistribusikan energi listrik dengan aman, andal, mudah, estetis dan kontinyu bagi perkotaan umumnya dan pada kampus Baru Univesitas Halu Oleo khususnya.Pada perancangan jaringan distribusi tegangan menengah (TM) dan tegangan rendah (TR) digunakan loyout untuk menghitung luas penampang kabel tanah yang akan digunakan dan untuk menentukan teknik pemasangan kabel tanah pada perencanaan iniKabel pada saluran distribusi bawah tanah tegangan menengah yang dipakai adalah kabel NA2XY  dan tegangan rendah NYFGbY dengan pelindung mekanis bagian luar (pita baja), dengan berpelindung medan magnet dan elektris. Kabel dapat berbentuk multicore belted cable atau single core full isolated cable. Kata kunci :  Jaringan Ditribusi Kabel Bawah Tanah,  Kabel NA2XY dan NYFGbY.
Sejarah Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Dan Perananya Bagi Masyarakat Pada Tahun 1986-2018 Yulifah, Nor; Romadi, Romadi
Journal of Indonesian History Vol 9 No 1 (2020): Journal of Indonesian History
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v9i1.40490

Abstract

The events of anti-Chinese riots in Semarang were riots that began in the city of Solo. The riots that hit the city of Semarang took place in 1980. Therefore, the researcher wants to analyze three problems rising from that background which are: (1) the trigger factor for the anti-Chinese riots in Semarang in 1980, (2) the chronology of anti-Chinese riots in Semarang in 1980, (3) the impact of anti-Chinese riots in Semarang in 1980. In this study the researcher uses a history research method consisting of primary and secondary source. The primary source is the archive source regarding the history of events obtained from the archive data at Depo Arsip Suara Merdeka, (BPS) Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, and KOMPAS. The researcher also conducted interviews with living witnesses relate to the riots. While secondary sources used are from books or journal related to research. Based on the research result, the researcher stated that the events of anti-Chinese riots that occurred in Semarang in 1980 were the worst inter-ethnic events in the history of the city of Semarang. Anti-Chinese riots caused considerable and serious chaos for the people of Semarang, especially the Chinese people who were affected by the casualties ranging from victims of minor injuries, serious injuries, and the destruction of buildings and transportation vehicles belonging to ethnic Chinese descendants.