p-Index From 2020 - 2025
6.318
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Advances in Applied Sciences Bulletin of Electrical Engineering and Informatics Journal Industrial Servicess JUITA : Jurnal Informatika POSITIF CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Jurnal The Messenger Sinkron : Jurnal dan Penelitian Teknik Informatika Jurnal Informatika Bianglala Informatika : Jurnal Komputer dan Informatika Akademi Bina Sarana Informatika Yogyakarta Indonesian Journal on Software Engineering (IJSE) Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo Bina Insani ICT Journal JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Information System for Educators and Professionals : Journal of Information System JITK (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Komputer) Techno Nusa Mandiri : Journal of Computing and Information Technology Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Jurnal Riset Informatika Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research Al Marhalah Kordinat : Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam JAMI: Jurnal Ahli Muda Indonesia Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam Journal of Students‘ Research in Computer Science (JSRCS) Indonesian Journal of Networking and Security - IJNS Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Paradigma INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS : Journal of Information System Journal of Training and Community Service Adpertisi TONGKONAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen Ta'lim Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Claim Missing Document
Check
Articles

Model Pengembangan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio di Jawa Tengah Wiratmo, Liliek Budiastuti; Irfan, Noor; Samudi, Samudi
Jurnal The Messenger Vol. 8 No. 2 (2016): July-December
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/themessenger.v8i2.340

Abstract

Local  Public  Broadcasting  radio  is  broadcasting  reform  that  seeks  to  restore  the  sovereignty of the people as the owners of the frequencies through Act No. 32 of 2002 on Broadcasting.   Government Regulation  No. 11/2005 create the space   to  Local Government Radio Broadcasting can adjust to the regulations on LPPL Radio. However, up to ten years since the birth of the Broadcasting Act, the presence of LPPL Radio presence in Central Java has not been fully able to show a real role. This study used a qualitative approach through bencmarking studies between LPPL radio with the Broadcasting Licence and the Broadcasting Operation Principle Permit, which is Radio Swara Kendal FM; Radio Kota Batik, Pekalongan; Radio Singosari, Brebes; In FM Radio, Kebumen; Irama FM Radio, Purworejo and LPP RRI Semarang. The result of this research is the Local Public Broadcasting Radio development model accordance with applicable regulations.
Pengembangan Smart Urban Farming Matching Dengan Pendidikan Sekolah Menegah Serta Memperkuat Ekonomi Daerah Menuju Swasembada Pangan Keluarga Samudi, Samudi
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 2 (2023): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin tinggi, sektor pertanian perlu menghadapi tantangan seperti keterbatasan lahan yang tersedia, perubahan iklim, dan ketergantungan pada impor pangan. Keterbatasan lahan pertanian mengakibatkan keterbatasan dalam memperluas produksi pangan. Sementara itu, perubahan iklim, seperti pola curah hujan yang tidak stabil dan suhu meningkat, dapat mempengaruhi produksivitas pertanian. Selain itu, ketergantungan pada impor pangan menempatkan negara dalam posisi rentan terhadap fluktuasi harga dan ketidakpastian pasokan. Pengembangan smart urban farming dapat membantu mencapai swasembada pangan keluarga di Indonesia dengan beberapa cara. Pertama, teknologi smart farming dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida. Hal ini dapat meningkatkan produksi pangan dan mengurangi biaya produksi. Kedua, urban farming dapat dilakukan di daerah perkotaan yang dekat dengan konsumen, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi dan distribusi. Ketiga, urban farming dapat dilakukan di lahan-lahan kosong yang ada di daerah perkotaan, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan lahan pertanian dan mengurangi ketergantungan pada lahan pertanian di pedesaan. Keempat, urban farming dapat meningkatkan kemandirian pangan keluarga dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Dengan demikian, pengembangan smart urban farming dapat membantu mencapai swasembada pangan keluarga di Indonesia. Sektor pertanian perkotaan memiliki potensi untuk memberikan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Urban farming dapat menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperbaiki ekologi kota. Urban farming dapat dilakukan di lahan-lahan kosong yang ada di daerah perkotaan dan dapat meningkatkan ketersediaan lahan pertanian. Urban farming juga dapat dilakukan di daerah perkotaan yang dekat dengan konsumen, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi dan distribusi. Urban farming dapat meningkatkan kemandirian pangan keluarga dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Selain itu, urban farming dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi biaya produksi. Urban farming dapat dilakukan dengan teknik seperti hydroponics, verticulture, fisheries, dan rooftop garden. Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) juga dapat memberikan pelatihan dan pemagangan bagi petani untuk petani, sehingga mendorong petani berorientasi bisnis dan mandiri.Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan smart urban farming meliputi penggunaan teknologi seperti artificial intelligence, remote sensing, dan IoT (Internet of Things). Selain itu, sistem kontrol dan monitoring tanaman yang efektif dan efisien juga diperlukan, seperti sistem pemantauan pencahayaan, ketinggian, dan penyiraman tanaman berbasis Arduino Uno dengan komunikasi modul Wi-Fi ESP8266-01. Dalam mengembangkan smart urban farming, perlu juga adanya pelatihan dan pemagangan bagi petani untuk mengadopsi teknologi dan memperoleh pengetahuan yang diperlukan.
Pengembangan Smart Urban Farming Matching Dengan Pendidikan Sekolah Menegah Serta Memperkuat Ekonomi Daerah Menuju Swasembada Pangan Keluarga Samudi, Samudi
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 2 (2023): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin tinggi, sektor pertanian perlu menghadapi tantangan seperti keterbatasan lahan yang tersedia, perubahan iklim, dan ketergantungan pada impor pangan. Keterbatasan lahan pertanian mengakibatkan keterbatasan dalam memperluas produksi pangan. Sementara itu, perubahan iklim, seperti pola curah hujan yang tidak stabil dan suhu meningkat, dapat mempengaruhi produksivitas pertanian. Selain itu, ketergantungan pada impor pangan menempatkan negara dalam posisi rentan terhadap fluktuasi harga dan ketidakpastian pasokan. Pengembangan smart urban farming dapat membantu mencapai swasembada pangan keluarga di Indonesia dengan beberapa cara. Pertama, teknologi smart farming dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida. Hal ini dapat meningkatkan produksi pangan dan mengurangi biaya produksi. Kedua, urban farming dapat dilakukan di daerah perkotaan yang dekat dengan konsumen, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi dan distribusi. Ketiga, urban farming dapat dilakukan di lahan-lahan kosong yang ada di daerah perkotaan, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan lahan pertanian dan mengurangi ketergantungan pada lahan pertanian di pedesaan. Keempat, urban farming dapat meningkatkan kemandirian pangan keluarga dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Dengan demikian, pengembangan smart urban farming dapat membantu mencapai swasembada pangan keluarga di Indonesia. Sektor pertanian perkotaan memiliki potensi untuk memberikan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Urban farming dapat menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperbaiki ekologi kota. Urban farming dapat dilakukan di lahan-lahan kosong yang ada di daerah perkotaan dan dapat meningkatkan ketersediaan lahan pertanian. Urban farming juga dapat dilakukan di daerah perkotaan yang dekat dengan konsumen, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi dan distribusi. Urban farming dapat meningkatkan kemandirian pangan keluarga dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Selain itu, urban farming dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi biaya produksi. Urban farming dapat dilakukan dengan teknik seperti hydroponics, verticulture, fisheries, dan rooftop garden. Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) juga dapat memberikan pelatihan dan pemagangan bagi petani untuk petani, sehingga mendorong petani berorientasi bisnis dan mandiri.Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan smart urban farming meliputi penggunaan teknologi seperti artificial intelligence, remote sensing, dan IoT (Internet of Things). Selain itu, sistem kontrol dan monitoring tanaman yang efektif dan efisien juga diperlukan, seperti sistem pemantauan pencahayaan, ketinggian, dan penyiraman tanaman berbasis Arduino Uno dengan komunikasi modul Wi-Fi ESP8266-01. Dalam mengembangkan smart urban farming, perlu juga adanya pelatihan dan pemagangan bagi petani untuk mengadopsi teknologi dan memperoleh pengetahuan yang diperlukan.
Building a Predictive Model for Chronic Kidney Disease: Integrating KNN and PSO Widodo, Slamet; Brawijaya, Herlambang; Samudi, Samudi
Paradigma - Jurnal Komputer dan Informatika Vol. 26 No. 1 (2024): March 2024 Period
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/p.v26i1.3282

Abstract

This study examines the improvement of prediction accuracy for Chronic Kidney Disease (CKD) through the integration of the K-Nearest Neighbors (KNN) method with Particle Swarm Optimization (PSO). Amidst the rising prevalence of CKD, closely related to diabetes and hypertension, early detection of CKD becomes a significant challenge, especially in Indonesia where access to healthcare facilities and public awareness remain limited. This study utilizes the Chronic Kidney Disease dataset from the UCI Machine Learning repository, encompassing 400 patient records with 24 clinical, laboratory, and demographic variables. With the KNN method, this approach classifies data based on feature proximity, while PSO is used for feature selection and parameter optimization, enhancing the model's accuracy and efficiency in identifying CKD at early stages. The findings indicate a significant improvement in prediction accuracy, from 80.00% using KNN to 97.75% after integration with PSO. These results affirm that the combined approach of KNN and PSO holds great potential in improving early detection and management of CKD, paving the way for further research into practical applications in the healthcare field.
MCDM-AHP and PROMETHEE methods integrated for base service strategy vendor evaluation and selection Akmaludin, Akmaludin; Samudi, Samudi; Palasara, Nicodias; Harmono, Feri Prasetyo; Widianto, Kudiantoro; Muharrom, Muhammad
International Journal of Advances in Applied Sciences Vol 12, No 4: December 2023
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijaas.v12.i4.pp384-395

Abstract

Business competition is very important in controlling product-savvy customers. Strong basic service techniques will be the main factor that binds vendors as the final destination in the supply chain through the strength of business network processes. This research aims to create a strategic basis for evaluating and selecting vendors through the integration process services of the multi-criteria decision-making method analytic hierarchy process (MCDM-AHP) and preference ranking organization method for enrichment evaluation (PROMETHEE) methods. Empirical studies show how this approach can provide optimal decision support for the vendor evaluation and selection process. Eight different types of criteria are required in its apps and must be realized as a barometer of the strategic basis for selecting vendors so that business processes are of high quality. These criteria include quality of goods, payment methods, payment terms, minimum transactions, discounts, delivery times, inventory, and service. The optimal weight for each criterion will be determined based on its importance to the synthesis process and its feasibility tested using mathematical algebra matrices and expert choice apps. Decision-making was based on the results of ranking evaluation of selected vendors through the development of 342 preference matrices, ten vendors were deemed worthy of acceptance and nine other vendors were rejected.
Modernisasi Pondok Pesantren Salafi : Kepemimpinan dan Pembelajaran Transformasi dalam Pendidikan Agama Islam Nurdin, Ali; Samudi, Samudi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.5152

Abstract

The aim of this research is to examine, analyze and describe the modernization of Salafi Islamic boarding schools with regard to leadership and Islamic religious education learning. This research method uses a qualitative method with a phenomenological paradigm type, the unit of analysis is the Salafi Islamic Boarding School al-Hidayah Pandeglang Banten. The data collection is: observation, in-depth interviews and documentation. Theory validation uses triangulation of data sources. The findings in this research are that the modernization of Salafi Islamic boarding schools is influenced by awareness factors from the organizers and guidance from the government, but is still hampered by cultural resistance from each Salafi Islamic boarding school, however the modernization process continues and has occurred in educational leadership and learning Islam. The forms of modernization at Salafi Islamic boarding schools are related to leadership, namely the placement of leaders through a Decree from the Chairman of the Foundation that oversees the Islamic boarding school, their appointment is based on criteria and qualifications of Islamic religious scientific ability, Islamic boarding school education and the ability to guide, care for and teach the students. Meanwhile, learning models include: classical, structured and tiered learning strategies, using sorogan, bandungan, bahtsul masa'il, tasyrifan, muhadarah, pasar, muhafazhah, practice of worship and reading the Koran, conventional and modern IT-based learning media. as well as carrying out written, oral and internship learning tests for students in a programmed and ongoing manner. 
Pengaruh Pengembangan Karir Budaya Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Yunia, Noorma; Rohmatulloh, Puri; Samudi, Samudi
Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jurman.v9i2.1737

Abstract

Abstract This research aims to test, study and analyze the influence of career development, work culture and compensation on the performance of regional secretariat employees. The sample in this study was 64 respondents, while the sampling technique used probability sampling. Data collection in this research used a questionnaire and data analysis used multiple and partial regression tests. The results of this research show that career development has a significant effect on the performance of regional secretariat employees, work culture has a significant effect on the performance of regional secretariat employees, compensation has a significant effect on the performance of regional secretariat employees, and career development, work culture and compensation have a significant effect on performance. regional secretariat employees. This means that as career development, work culture and compensation improve, the performance of regional secretariat employees will also increase.Keywords: Career Development, Work Culture, Compensation, Employee Performance.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji, mengkaji dan menganalisis pengaruh pengembangan karir, budaya kerja dan kompensasi terhadap kinerja pegawai sekretariat daerah. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 responden, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan analisis datanya menggunakan uji regresi berganda dan parsial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan karir berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai sekretariat daerah, budaya kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai sekretariat daerah, kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai sekretariat daerah, dan pengembangan karir, budaya kerja dan kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai sekretariat daerah. Hal ini berarti semakin meningkat pengembangan karir, budaya kerja dan kompensasi, maka akan semakin meningkat pula kinerja pegawai sekretariat daerah.Kata Kunci: Pengembangan Karir, Budaya Kerja, Kompensasi, Kinerja Pegawai.
THE EFFECT OF SELF EFFICIENCY, WORK ENVIRONMENT AND JOB SATISFACTION ON TEACHER PERFORMANCE AT HIGH SCHOOL IN BANTEN Nurdin, Ali; Samudi, Samudi
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol. 21 No. 2 (2022): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v21i2.28454

Abstract

This study aims to examine, analyze and formulate the influence of self-efficacy, work environment and job satisfaction on teacher performance. This research was conducted at High School Mathla'ul Anwar Pandeglang Banten. This study uses survey methods and data analysis techniques using regression. The results of this study indicate that partially each independent variable in this study has a positive and significant effect on the dependent variable with a very good influence value. Meanwhile, simultaneously that self-efficacy, work environment and job satisfaction have a positive and significant effect on teacher performance with a very good influence value. Based on this, it can be concluded that self-efficacy, work environment and job satisfaction can make a very good contribution to teacher performance, so it must be a consideration in managing teacher performance in the field of Islamic religious education studies at High School Mathla'ul Anwar Pandeglang Banten.