Claim Missing Document
Check
Articles

TOURISM DEVELOPMENT IN THE COASTAL ISLAND ° OF GUIMARAS PHILIPPINES Suzanna Ratih Sari
JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT Vol 4, No 3 (2001): Volume 4, Number 3, Year 2001
Publisher : JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4457.561 KB)

Abstract

Tourism is a multi-discqalinary activitjy that touches almost every aspect of human endeavor. In view of its international character and its role in the development of the national economy, an attempt has been made to study the economic, socio-cultural and environmental impact of tourism on regional development in developing countries such as the Philippines. Tourism development is an economic and industrial activity involving many individuals, firms, corporations, organizations and associations. It is economically important as it provides a source of income and employment, brings in infra-structural improvements and helps in regional development. (Negi, 1990) For a province such as Guimaras Island tourism development is a powerful tool needed in ‘ solving sonic of the provincial problems. Furthermore, in some cases, it contributes to the national economy by developing and revitalizing the economic condition more quickhi than other industries. Many sectors ofthe community benefitjrom the injection of additional wealth that tourism brings
Optimalisasi Pemanfaatan Kolam Retensi sebagai Elemen Lanskap Berkelanjutan pada Kawasan Pendidikan Perkotaan Arieska Avianda Rachmayanie; Suzanna Ratih Sari; M. Debby Rizani
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 8 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.225 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2021.v08.i02.p06

Abstract

A retention pond is one of the flood control structures, which most is made for functional purposes, with no considerations for alternative objectives. Diponegoro University has a retention pond on its campus. However, it has not been used optimally. Its capacity to contain water has shrunk due to silting, and its surrounding environment has been long neglected. In its goal to enhance the use of this retention fond as an outdoor element, this study calculates and analyses the pertinent existing conditions of this retention pond. It aims to determine its potential as a long-term flood controller and to optimize its use as part of a sustainable landscape element in an urban educational setting. This study implements a mixed-method using a hydrological analysis and a rational approach. To optimize this pond’s attribute to be a sustainable landscape element, this study employs a qualitative method by conducting an analysis founded on several sustainability indicators. Based on hydrological calculations, this study finds that the current condition has not met the standard for sustainability. The pond’s capacity to contain potential rainwater runoff and drainage water in the future is also estimated insufficient. Its function as a sustainable landscape element is also not ideal. So, the pond needs to be optimized by taking ecological, economic, socio-cultural, and architectural aspects into consideration, as well as making sure that supporting facilities such as signage, parking facilities, and necessary structures to support outdoor activities of Diponogore University’s academic community, are well provided. Keywords: retention pond, flood control, sustainable landscape, architecture, urban education area. Abstrak Kolam retensi merupakan salah satu bangunan pengendali banjir, yang sebagian besar dibuat untuk tujuan fungsional saja, tanpa memperhatikan alternatif objektif lain. Keberadaan kolam retensi di Universitas Diponegoro belum dimanfaatkan secara optimal. Kapasitas tampungnya menyusut karena mengalami pendangkalan serta kondisi di sekitarnya belum tertata. Agar optimal, dilakukan perhitungan dan analisis kondisi eksisting untuk direkomendasikan solusi optimalisasi dalam penataan lanskap yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan kolam retensi sebagai pengendali banjir jangka panjang, dan bagaimana optimalisasi pemanfaatannya sebagai bagian dari elemen lanskap berkelanjutan pada kawasan pendidikan perkotaan. Metode yang digunakan adalah metode campuran, menggunakan analisis hidrologi dan pendekatan rasional. Untuk optimalisasi pemanfaatannya sebagai elemen lanskap digunakan metode kualitatif dengan analisis menggunakan indikator keberlanjutan. Dari perhitungan hidrologi, diketahui kondisi eksisting saat ini tidak cukup berkelanjutan. Daya dukungnya untuk potensi limpasan air hujan dan air drainase di masa depan diperkirakan tidak mencukupi. Fungsinya sebagai elemen lanskap juga belum optimal maka perlu dioptimalkan dengan memperhatikan aspek ekologis, ekonomi, sosial budaya dan arsitektural, serta memenuhi kelengkapan penunjang seperti signage, sarana parkir dan bangunan penunjang kegiatan outdoor bagi civitas akademika dari Universitas Diponogoro. Kata kunci: kolam retensi, pengendali banjir, lanskap berkelanjutan, arsitektur, kawasan pendidikan perkotaan.
KONSERVASI BANGUNAN TRADISIONAL DI JEPANG Suzanna Ratih Sari
Borobudur Vol. 2 No. 1 (2008): Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur
Publisher : Balai Konservasi Borobudur Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1840.57 KB) | DOI: 10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v2i1.52

Abstract

Konservasi bangunan tradisional merupakan salah satu upaya yang digunakan untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang saat ini cenderung memudar. Banyak generasi muda yang tidak mengenal nilai-nilai budaya yang ada di daerahnya bahkan di Indonesia pada umumnya, karena kesadaran masyarakat untuk mengkonservasi bangunan-bangunan yang ada disekitarnya sudah menurun dan bahkan cenderung dekonstruktif. Ada beberapa pengalaman yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk memahami bagaimana orang-orang di Negara seberang berusaha untuk melestarikan nilai-nilai tradisional yang ada tanpa mengurangi performance bangunan itu sendiri. Pengalaman ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi kita masyarakat yang peduli terhadap konservasi untuk mencoba menjaga nilai-nilai budaya yang ada sehingga anak cucu kita dapat menikmati nilai-nilai tersebut.
Karakteristik aktivitas dan lokasi PKL di Jalan Badak V Ria Ripardi Wahyu Lestari; Agung Budi Sardjono; Suzanna Ratih Sari
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v16i2.39747

Abstract

Penelitian ini didasari oleh pedagang kaki lima yang menggunakan jalan Perumahan Badak V  sebagai aktivitas berdagang mulai pagi hari sampai malam hari. Adanya PKL  pada jalan perumahan memiliki daya tarik tersendiri terhadap masyarakat sekitar karena memudahkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga pada tempat dan waktu yang sama terjadi aktivitas yang bercampur dan saling mempengaruhi antara pedagang dan pengguna jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik pedagang kaki lima dari aktivitas dan lokasi yang dipilih dalam berdagang sehingga PKL dapat ditata dan jalan dapat digunakan sesuai fungsinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah karakteristik aktivitas PKL berbeda dan bervariasi di pagi hari, siang dan malam hari selain itu dipengaruhi oleh kegiatan di sekitar Jalan Badak V.
KARAKTERISTIK PEMUKIMAN KUMUH KAMPUNG KANDANG AYAM Dika Fitriyati; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i3.747

Abstract

Abstract: Kandang Ayam settlement in lowland typology and directly adjacent to the river, and vulnerable to flood area. In evolution, this village became a place who migrants hope to get a job. Migrants who do not have a permanent residence, and then they build some0house0and no give attention of environmental aspects, and it can give impression of0slums.0The0purpose0of0thisFstudyRisVtoLfind out the characteristicsRof0slumsUinRKandang Ayam village. Analytical method used is qualitative analysis with steps : (1) Analyze and describe by used the theory of factors causingLenvironmentalTslum based on theory (2) Assesement based on ministerial regulation oftpubliciworkiandipublicihousinginumberl2 of 2016 on quality improvement oftslumRhousingRand slums. ResultToftthiststudyNisethevcharacteristicsvofislumsiin Kandang Ayam village at the moderate level of slums with characteristics, as follows : water network, drainage and sanitation quality are poor, in thistvillagetmajority of the house is homes not liveable and makes  impression of slum.NThetsocio-economic conditionsioftthetpopulationtintgenerally low income, unfortunately motivation to have a  decent and healthy home is still low.Abstrak: Permukiman kampung Kandang Ayam secaraRtipologiRberadaRpada kawasanmdatarannrendahndannberbatasanilangsungidenganisungai, dan termasuk dalam daerah rawan bencana banjir. Dalam perkembangannya kampung ini menjadi lokasi tempat tinggal para pendatang yang berharap dapat memperoleh pekerjaan. Warganpendatangiyang tidak memiliki tempat tinggal tetap, dan mereka membangun tempat tinggal secarawmandirintanpanmemperhatikannaspek-aspektlingkungan, hal tersebutlah yang kemudian dapat menimbulkan kesan kumuh. Tujuannpenelitiannini yaituMuntuknmengetahuinkarakteristiknpemukimanmkumuhRdinkampungnkandang ayam.tMetodetanalisisiyangidigunakantadalahtmetodeikualitatiftdengantlangkah: (1) Menganalisis dan mendeskripsikan menggunakan teori faktor faktor penyebab kekumuhanRlingkunganRberdasarkan teori analisis; (2) Melakukan penilaian menggunakan Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Hasil dari penelitian ini ialah karakteristik darinpermukimannkumuhndi kampungnKandang Ayam memiliki tingkattkekumuhantsedang, dengan karakteristik sebagai berikut : jaringan air bersih, sistem drainase dan sanitasi yangnburuk,mMayoritas rumah termasuk rumah tidak layak huni dan terkesan kumuh.RKondisiMsosialMekonomiNpenduduknumumnya berpenghasilanirendahisehinggaimotivasi untuk memiliki rumah yang layak dan sehat masih rendah
SISTEM SPASIAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT (BANK SAMPAH) DI KOTA YOGYAKARTA Carina Sarasati; Edward Endrianto Pandelaki; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2018
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2094.5 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v2i3.80

Abstract

Abstract:. The city of Yogyakarta has a waste problem where there is an imbalance between the amount of waste generated and waste management space. Therefore, community-based waste management was appear in the form of ”Garbage Bank” which expected to manage the inorganic waste at RW level. The existence of the “Garbage Bank” is supported by the Mayor of Yogyakarta program and also some policies of the Central and Regional Governments. However, in reality there is no spatial system of waste management of settlements which clear and integrated through "Garbage Bank” in Yogyakarta City. Therefore, the purpose of this research is to look at micro, mezo and macro scale and look for spatial system form of community-based waste management system (Garbage Bank) which integrated in Yogyakarta City. The methods of this research used a qualitative approach with inductive thinking (bottom up), descriptive analysis technique by mapping existing data. “Garbage Bank” has different models according to the condition of the settlement area. A “Garbage Bank” minimum needs a weighing space, administration space, packing space and garbage storage that has been weighed. In the City Scale, it needs a settlement waste management system through integrated Waste Bank from start source (household) to Kota level.Keyword : spatial system, waste management, Garbage Bank Abstrak: Kota Yogyakarta memiliki masalah persampahan di mana  terjadi ketidakseimbangan antara jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dengan ruang pengelolaan sampahnya. Oleh karena itu muncul pengelolaan sampah permukiman berbasis masyarakat dalam bentuk Bank Sampah yang diharapkan dapat mengelola sampah anorganik pada tingkat RW. Keberadaan Bank Sampah tersebut didukung oleh program Walikota Yogyakarta dan juga beberapa kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah. Namun pada kenyataannya belum terdapat sistem spasial pengelolaan sampah permukiman melalui Bank Sampah yang jelas dan terintegrasi di Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah melihat dalam skala mikro, mezo dan makro serta mencari bentuk sistem spasial pengelolaan sampah permukiman berbasis masyarakat (Bank Sampah) yang terintegrasi di Kota Yogyakarta. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pola pikir induktif (bottom up), teknik analisa secara deskriptif  dengan memetakan data yang ada. Bank Sampah memiliki model yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi wilayah permukimannya. Minimal sebuah Bank Sampah membutuhkan ruang penimbangan, ruang administrasi / pencatatan, ruang pengepakan dan ruang penyimpanan sampah yang telah ditimbang. Dalam Skala Kota, dibutuhkan sistem pengelolaan sampah permukiman melalui Bank Sampah yang terintegrasi dari mulai sumber (rumah tangga) hingga tingkat Kota.Kata kunci : sistem spasial, pengelolaan sampah, Bank Sampah
KARAKTERISTIK PEMUKIMAN KUMUH KAMPUNG KANDANG AYAM Dika Fitriyati; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i3.747

Abstract

Abstract: Kandang Ayam settlement in lowland typology and directly adjacent to the river, and vulnerable to flood area. In evolution, this village became a place who migrants hope to get a job. Migrants who do not have a permanent residence, and then they build some0house0and no give attention of environmental aspects, and it can give impression of0slums.0The0purpose0of0thisFstudyRisVtoLfind out the characteristicsRof0slumsUinRKandang Ayam village. Analytical method used is qualitative analysis with steps : (1) Analyze and describe by used the theory of factors causingLenvironmentalTslum based on theory (2) Assesement based on ministerial regulation oftpubliciworkiandipublicihousinginumberl2 of 2016 on quality improvement oftslumRhousingRand slums. ResultToftthiststudyNisethevcharacteristicsvofislumsiin Kandang Ayam village at the moderate level of slums with characteristics, as follows : water network, drainage and sanitation quality are poor, in thistvillagetmajority of the house is homes not liveable and makes  impression of slum.NThetsocio-economic conditionsioftthetpopulationtintgenerally low income, unfortunately motivation to have a  decent and healthy home is still low.Abstrak: Permukiman kampung Kandang Ayam secaraRtipologiRberadaRpada kawasanmdatarannrendahndannberbatasanilangsungidenganisungai, dan termasuk dalam daerah rawan bencana banjir. Dalam perkembangannya kampung ini menjadi lokasi tempat tinggal para pendatang yang berharap dapat memperoleh pekerjaan. Warganpendatangiyang tidak memiliki tempat tinggal tetap, dan mereka membangun tempat tinggal secarawmandirintanpanmemperhatikannaspek-aspektlingkungan, hal tersebutlah yang kemudian dapat menimbulkan kesan kumuh. Tujuannpenelitiannini yaituMuntuknmengetahuinkarakteristiknpemukimanmkumuhRdinkampungnkandang ayam.tMetodetanalisisiyangidigunakantadalahtmetodeikualitatiftdengantlangkah: (1) Menganalisis dan mendeskripsikan menggunakan teori faktor faktor penyebab kekumuhanRlingkunganRberdasarkan teori analisis; (2) Melakukan penilaian menggunakan Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Hasil dari penelitian ini ialah karakteristik darinpermukimannkumuhndi kampungnKandang Ayam memiliki tingkattkekumuhantsedang, dengan karakteristik sebagai berikut : jaringan air bersih, sistem drainase dan sanitasi yangnburuk,mMayoritas rumah termasuk rumah tidak layak huni dan terkesan kumuh.RKondisiMsosialMekonomiNpenduduknumumnya berpenghasilanirendahisehinggaimotivasi untuk memiliki rumah yang layak dan sehat masih rendah
The Role of Social Cohesion to Reduce Social Conflict in Tourist Destination Area Sari, Suzanna Ratih; Suwarno, Nindyo; Nuryanti, Windu; Diananta, Diananta
Komunitas Vol 6, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i2.3308

Abstract

There are some concerns that tourism development may result in the losing of cultural identity including social cohesion of local people. This research gives different evidencees. The research found that people in Borobudur maintain their traditional value to reduce social conflict. Through direct interaction between tourists and Borobudur people, many of traditional values including social cohesion of the society are eroded.  This becomes the fact that each people only tried to collect dollar from tourists as much as possible by ignoring togetherness as traditional principle of their live. This may create disharmony among the society. To eliminate this gap, people tried to tighten the relationship through re-empowering traditional social cohesion called “guyub” and “gotong-royong”. It is expected that integrity  and cohesiveness in a social structure could always be maintained. Along with this, satisfying and maintaining at least the traditional social cohesions of  destination community is vital to reduce social conflict.Ada beberapa kekhawatiran bahwa pengembangan pariwisata dapat menyebabkan daerah tujuan wisata kehilangan identitas budaya mereka termasuk kohesi sosial masyarakat. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat Borobudur sangat peduli terhadap nilai-nilai tradisional untuk mengatasi masalah yang dimunculkan pariwisata. Melalui interaksi langsung antara wisatawan dan masyarakat sebagai host tujuan wisata, banyak nilai-nilai tradisional termasuk guyub sebagai kohesi sosial masyarakat yang terkikis. Hal ini menjadi fakta bahwa setiap orang memikirkan diri sendiri mencoba untuk mengumpulkan dollar dari wisatawan sebanyak mungkin dengan mengabaikan kebersamaan/guyub sebagai prinsip dalam hubungan sosial mereka. Hal ini dapat membuat ketidakharmonisan di antara masyarakat. Untuk menghilangkan kesenjangan ini, orang mencoba mempererat tali silaturahmi dengan memberdayakan kembali kohesi sosial yang disebut “guyub” dan “gotong-royong”. Diharapkan integritas dan kekompakan dalam struktur sosial dapat selalu dipertahankan. Seiring dengan ini, mempertahankan peran kohesi sosial tradisional dari masyarakat di daerah tujuan wisata sangat penting untuk mengurangi konflik sosial.
Strengthening the Role of Local Institutions in Protecting the Environment of ??Mount Lawu Areas for Tourism Purposes Sari, Suzanna Ratih; Sutirto, Tunjung Wahadi; Sugiarti, Rara
Komunitas Vol 9, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v9i1.8860

Abstract

Strengthening the role of local institutions in protecting the environment of Mount Lawu areas is become an important thing that has to do by local government together with local people, especially to increase the value of local resources for tourism purposes. This suitable to encourage young generation to protect and manage their environment so that the function of the environment can be sustained and promoted to tourists. Presently, many local people are not aware of their enviroment. Many activities tend to destruct and exploit the environment. If such condition is being allowed, then, tourists and young generation will not have a chance to enjoy and experiance the beauty of the environment. Based on the above statement, this study is done to explore in detail how local people in Mt. Lawu through their local organization tried to protect their very useful and worthfull environment and promote it as tourism assets.
The Impact of Physical Setting on the Development of Street Character (Case Study: Ahmad Yani Street, Tegal) Ikhsani, Muhammad Azmy; Sari, Suzanna Ratih
INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 19 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v19i2.61075

Abstract

The development of city facilities and infrastructure is one of the indicators that can be seen to find out how the development of a city area is. The city of Tegal is one of the cities that is currently making improvements in its urban areas, namely by repairing and arranging public spaces in the city of Tegal. One of the results of the improvement and arrangement of public spaces in the City of Tegal is the arrangement of the corridor for Jalan Ahmad Yani, City of Tegal. Ahmad Yani Street in Tegal City is a secondary local road with the status of a city road in the center of Tegal City. Arrangements made on Jalan Ahmad Yani are such as implementing a one-way system for vehicles, providing parking pockets and making improvements to the pedestrian path area. This research will discuss how changes in the physical setting that occurred on Jalan Ahmad Yani after repairs and rearrangements have been carried out so that they affect the formation of a new character and identity of the street space. In addition, this research will also discuss the impact on the community and the environment around Jalan Ahmad Yani from changes in the physical setting. This study uses a qualitative research method with descriptive analysis which aims to explain what phenomena occur in the field and examine based on existing theory. The results of this study are expected to be able to explain how the physical setting of a street space can influence and create character for that street space.
Co-Authors -, Sukawi Adlina, Zata Izzati Agung Budi Sardjono Agung Budi Sardjono Agung Dwiyanto Arieska Avianda Rachmayanie Arnis Rochma Harani, Arnis Rochma Aseani, Wingky atik suprapti Aulia, Faricha Putri Bambang Setioko Basalamah, Huda Muhammad bio bhirawan Carina Sarasati Cia, Helen Dea Shamara, Dea Desetyaningrum, Imbar Dhanoe Iswanto Diananta Diananta Dika Fitriyati Diliawan, Yudha Bhakti Diwangkara, Naufal Kresna Djoko Indrosaptono Edward Endrianto Pandelaki Edward endrianto Pandelaki Edy Darmawan Effendi, Setyo Erni Setyowati Eva Artmey Mangedaby Fahmi Arifan Fariz Hilmy , Muhammad Fitriyati, Dika Henry Soleman Raubaba, Henry Soleman Hermin Werdiningsih Hilmy, Muhammad Fariz Ibrahim, Stefanus Peter Ikhsani, Muhammad Azmy IRH, Bangun Iskandar, Puteri Ismail, Nurwidyah Azizah Isna Pratiwi, Isna Joenso, Reivandy Christal Kamalia, Assa Kusumastuti, Diana Leony, Melinda Lestari, Kristiani Budi Lestari, Marselli Widya Lestari, Ria Ripardi Wahyu Mira Fitriana Mohammad Debby Rizani Muhammad, Fadhil Mujiono, Untung Murtiono, Hendro Nindyo Suwarno Niswah, Ulfatun Pratama, Bagus Iqbal Adining Putri, Dwiani Intan Kartika R Siti Rukayah Rachmayanie, Arieska Avianda Rahardjo, Pudji Teguh Rara Sugiarti Risdian, Happy Rizkiyanto, Resha Rohman Eko Santoso Rukayah, Raden Siti Septo Pawelas Arso Setiyawan, Alfanadi Agung Shafa, Astrihasna Shafar, Muhammad Uliah sukawi sukawi Sutirto, Tunjung Wahadi Sutirto, Tunjung Wahadi Triyono Triyono Wahyono, Sharfina Bella Pahleva Widya Prasongko, Datta Sagala Wijayanti , Wijayanti Wijayanti Wijayanti Windu Nuryanti Wuryaningsih, Teti Indrawati Wuryaningsih, Teti Indrawati Yandri, Sepli