Claim Missing Document
Check
Articles

MORFOLOGI ALUN-ALUN LASEM Santoso, Rohman Eko; Sari, Suzanna Ratih; Rukayah, R. Siti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4 No 3 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lasem is a sub-district on the east side of Rembang regency which is directly adjacent to the province of East Java. Lasem Square has existed since the kingdom era in 1513 and is constantly undergoing changes followed by a reduction in the area, function and activities therein. Along with the shrinking area and even the disappearance of the square that occurred from time to time, it is necessary to research the typology and morphology of the square to be used as a basis for revitalizing the Lasem square. This study aims to analyze the morphology of the Alun-alun Lasem, using historical reference data, books, field surveys, interviews, mapping and digitizing. In this study using descriptive qualitative analysis methods, as ingredients to add analysis based on field findings. Based on the results of this study it was found that the Typology and Morphology of the Lasem Square was influenced by government and ruling policy factors in its era. This is indicated by the changes in the square in terms of the extent, functions and activities that exist within and in the supporting area and its surroundings.
KARAKTER VISUAL GANG GAMBIRAN KAWASAN PECINAN, SEMARANG Lestari, Kristiani Budi; Sari, Suzanna Ratih; Rukayah, R. Siti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Chinese culture played a major role in forming the identity of the semarang city, which is seen by the Chinatown as both economic and Tionghoa cultural center in Semarang. As a result of growing economic activity, the building with Chinese architectural in Chinatown had physical changes that adjusted the needs of the region’s residents. This resulted a change in the visual quality of the Semarang Chinatown as a historic settlement in Semarang. However, observations have shown that there are still quite a few historical houses, especially in Gang Baru, Gang Gambiran, Gang Besen. The study aims to learn how houses in the Gang Gambiran as one of the corridors that still maintain traditional characteristics on the facade may affect the characteristics of space in the Semarang Chinatown. The study employed qualitative methods with the facade of buildings in Gang Gambiran as a component that affected the visual character of the region. That indicator became the guide in data collection and analysis. As a result, the visual character of the Chinatown in the Gang Gambiran as one of the corridors in Semarang Chinatown settlement was strongly influenced by a dwelling that still retained the architectural significance of China.Abstrak: Kebudayaan Tionghoa berperan besar dalam membentuk identitas kota Semarang, hal tersebut terlihat dengan adanya Kawasan Pecinan (Chinatown) sebagai kawasan sentra ekonomi yang padat dan juga pusat kebudayaan warga Tionghoa di Semarang. Akibat kegiatan ekonomi yang semakin bertumbuh, bangunan dengan ciri arsitektur Tionghoa di Pecinan mengalami perubahan fisik bangunan yang menyesuaikan dengan kebutuhan penghuni kawasan. Hal tersebut mengakibatkan perubahan kualitas karakter visual kawasan Pecinan Semarang sebagai permukiman bersejarah di Semarang. Namun, dari pengamatan yang dilakukan ditemukan masih cukup banyak bangunan, khususnya tipe hunian di dalam beberapa koridor yang masih mempertahankan bentuk fasad sesuai ciri khas arsitektur Tionghoa. Bangunan-bangunan tersebut khususnya berada di koridor Gang Baru, Gang Gambiran, Gang Besen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hunian di Gang Gambiran sebagai salah satu koridor yang masih terdapat ciri khas tradisional pada fasad bangunan dapat mempengaruhi karakteristik ruang di Kawasan Pecinan Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan fasad bangunan di Gang Gambiran sebagai komponen yang mempengaruhi karakter visual kawasan.  Indikator tersebut menjadi patokan di dalam pengumpulan data dan analisa. Hasil dari penelitian ini adalah karakter visual Kawasan Pecinan di Gang Gambiran sebagai salah satu koridor di Kawasan Pecinan Semarang cukup kuat dipengaruhi oleh hunian yang masih mempertahankan ciri khas arsitektur China.
PERUBAHAN TERITORI RUANG PADA RUMAH SUBSIDI TIPE 30 (Studi Kasus : Perumahan Mawar Indah, Kendal) Pratama, Bagus Iqbal Adining; Wijayanti, Wijayanti; Sari, Suzanna Ratih
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The supply of subsidized housing in Indonesia is rising rapidly. One of them is Mawar Indah residence, Kaliwungu, Central Java. The current problem with subsidized houses is in the house planning that does not consider the needs and developments of the occupants of the house. It causes subsidized housing to have low standard quality, as a result, the occupants make spatial development that will involve changes in spatial territory. The purpose of this research is to ascertain changes in space territory and its effects on occupant privacy and comfort. This research applies a qualitative approach and descriptive methods. A purposefully select sampling technique was used to determine 3 samples of houses that had experienced space development. The study results show changes in space territory, making the privacy and comfort of residents not fulfilled. The changing spatial territory is more dominant in the area of semi-public space and private space, this is because residents develop space to accommodate the needs of family social and economic activities. In this case, the living room and family are used for economic activities as a shop. This causes a lack of privacy and comfort for occupants.Abstrak: Penyediaan rumah subsidi di Indonesia saat ini berkembang dengan cepat. Salah satunya adalah di perumahan Mawar Indah, Kaliwungu, Jawa Tengah. Permasalahan yang terjadi saat ini pada rumah subsidi yaitu perencanaan rumah yang tidak melihat kebutuhan dan perkembangan dari penghuni rumah tersebut. Hal ini menyebabkan rumah subsidi memiliki kualitas di bawah standar, akibatnya warga di perumahan tersebut melakukan pengembangan ruang yang akan memengaruhi perubahan teritori ruang. Tujuan dari peneltian ini ialah untuk mengetahui perubahan teritori ruang dan pengaruhnya terhadap privasi dan kenyamanan penghuni. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik sampling purposefully select digunakan untuk menentukan 3 sampel rumah yang telah mengalami pengembangan ruang. Hasil studi menunjukkan perubahan teritori ruang, membuat privasi dan kenyamanan penghuni tidak terpenuhi. Teritori ruang yang berubah lebih dominan pada area ruang semi publik dan ruang privat, hal tersebut karena, warga melakukan pengembangan ruang dalam upaya untuk mengakomodasi kebutuhan aktivitas sosial dan ekonomi keluarga. Dalam hal ini, ruang tamu dan keluarga digunakan untuk aktivitas ekonomi sebagai toko. Hal tersebut menyebabkan kurangnya privasi dan kenyamanan penghuni.
PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN RUANG TERBUKA, (Studi Kasus Lapangan Minggiran Kota Yogyakarta) Putri, Dwiani Intan Kartika; Sari, Suzanna Ratih
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The existence of open space provides a function of comfort to gather and release saturation with various other communities. The purpose of this research is to determine the influence of community activities in the open space of  Lapangan Minggiran between visitors, sellers and the government officials. This research used rationalistic qualitative research, qualitative analysis with description to analyse the object to the condition in the research field. Data analysis used in the result of interviews from various age group using tables and the result were analysed descriptively. The result showed that through interviews and questionnaires of various age groups it was known that the result of the influence of activity patters, which occurred in open spaces are inadequate and lack arrangement in the area.Abstrak: Keberadaan ruang Terbuka memberikan fungsi kenyamanan untuk berkumpul dan melepas kejenuhan dengan berbagai masyarakat yang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aktivitas masyarakat di ruang terbuka Lapangan Minggiran antara pengunjung, penjual, petugas pemerintah. Metode digunakan adalah penelitian kualitatif rasionalistik, kualitatif analisis dengan deskriptif untuk menganalisa suatu objek dengan kondisi di lokasi penelitian.Analisis data menggunakan hasil wawancara dari berbagai golongan umur menggunakan tabel kemudian hasilnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan melalui wawancara dan kuisoner berbagai golongan umur diketahui bahwa hasil dari pengaruh pola aktivitas, yang terjadi di ruang terbuka kurang memadai,kurangnya penataan dalam kawasan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN TAMAN PUBLIK SEBAGAI FUNGSI SOSIAL DI TAMAN KECAMATAN NGALIYAN BERDASARKAN PREFERENSI MASYARAKAT Iskandar, Puteri; Sari, Suzanna Ratih
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5 No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Ngaliyan District Park is public park in the city of Semarang which designed a social function. The social function of the Ngaliyan District Park is not fully optimal. This research talked about conducted to determine the factors influence the community in using public parks such as social function based on community preferences. The research uses qualitative and quantitative approach with the analysis to take achieve these objectives including the characteristics of public parks.  The results of this research indicate that the factors that influence the use of public parks as a social function are in accordance with community preferences, comfort, security and accessibility.Abstrak: Taman Kecamatan Ngaliyan adalah taman publik di Kota Semarang yang dirancang dengan fungsi sosial. Namun, fungsi sosial pada Taman Kecamatan Ngaliyan belum optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pemanfaatan taman publik sebagai fungsi sosial, berdasarkan preferensi publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan Tahap analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut memberikan definisi tentang karakteristik taman publik. Selanjutnya, penganalisisan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat lokal dalam pemanfaatan taman publik di Taman Kecamatan Ngaliyan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan taman umum sebagai fungsi sosial sesuai dengan preferensi masyarakat, seperti kenyamanan, keamanan dan aksesibilitas.
KARAKTERISTIK PEMUKIMAN KUMUH KAMPUNG KANDANG AYAM Fitriyati, Dika; Sari, Suzanna Ratih
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5 No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Kandang Ayam settlement in lowland typology and directly adjacent to the river, and vulnerable to flood area. In evolution, this village became a place who migrants hope to get a job. Migrants who do not have a permanent residence, and then they build some0house0and no give attention of environmental aspects, and it can give impression of0slums.0The0purpose0of0thisFstudyRisVtoLfind out the characteristicsRof0slumsUinRKandang Ayam village. Analytical method used is qualitative analysis with steps : (1) Analyze and describe by used the theory of factors causingLenvironmentalTslum based on theory (2) Assesement based on ministerial regulation oftpubliciworkiandipublicihousinginumberl2 of 2016 on quality improvement oftslumRhousingRand slums. ResultToftthiststudyNisethevcharacteristicsvofislumsiin Kandang Ayam village at the moderate level of slums with characteristics, as follows : water network, drainage and sanitation quality are poor, in thistvillagetmajority of the house is homes not liveable and makes  impression of slum.NThetsocio-economic conditionsioftthetpopulationtintgenerally low income, unfortunately motivation to have a  decent and healthy home is still low.Abstrak: Permukiman kampung Kandang Ayam secaraRtipologiRberadaRpada kawasanmdatarannrendahndannberbatasanilangsungidenganisungai, dan termasuk dalam daerah rawan bencana banjir. Dalam perkembangannya kampung ini menjadi lokasi tempat tinggal para pendatang yang berharap dapat memperoleh pekerjaan. Warganpendatangiyang tidak memiliki tempat tinggal tetap, dan mereka membangun tempat tinggal secarawmandirintanpanmemperhatikannaspek-aspektlingkungan, hal tersebutlah yang kemudian dapat menimbulkan kesan kumuh. Tujuannpenelitiannini yaituMuntuknmengetahuinkarakteristiknpemukimanmkumuhRdinkampungnkandang ayam.tMetodetanalisisiyangidigunakantadalahtmetodeikualitatiftdengantlangkah: (1) Menganalisis dan mendeskripsikan menggunakan teori faktor faktor penyebab kekumuhanRlingkunganRberdasarkan teori analisis; (2) Melakukan penilaian menggunakan Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Hasil dari penelitian ini ialah karakteristik darinpermukimannkumuhndi kampungnKandang Ayam memiliki tingkattkekumuhantsedang, dengan karakteristik sebagai berikut : jaringan air bersih, sistem drainase dan sanitasi yangnburuk,mMayoritas rumah termasuk rumah tidak layak huni dan terkesan kumuh.RKondisiMsosialMekonomiNpenduduknumumnya berpenghasilanirendahisehinggaimotivasi untuk memiliki rumah yang layak dan sehat masih rendah
EFEKTIVITAS PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUMAH TINGGAL 2 TINGKAT (STUDI KASUS: PERUMAHAN AVANI ECOPARK SEMARANG TIPE 70) Shafa, Astrihasna; Sari, Suzanna Ratih
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The intensity of natural light needs to consider when designing a building, especially a residential house. This study is about the effectiveness of the natural lighting system as a correction of type 70 two-story residential building in Semarang to obtain optimal natural lighting. This research uses quantitative methods. Data were obtained from direct light intensity measurements in the morning, afternoon, and evening using lux meter for one day. The analysis also uses data generated from computer simulations to determine differences in lighting intensity conditions with two window openings as reference. The final result is comparing the measurement analysis result with the recommended standards. Observations show that horizontal window enter more light than vertical window openings. In addition, the month in calendar influences the percentage of light intensity that enters the house.Abstrak: Intensitas cahaya alami sangat perlu untuk diperhatikan ketika merancang sebuah bangunan, khususnya rumah tinggal. Pengkajian efektivitas sistem pencahayaan alami dalam penelitian ini sebagai koreksi bangunan rumah tinggal dua tingkat tipe 70 di Semarang untuk mendapatkan pencahayaan alami yang optimal. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Data diperoleh dari hasil pengukuran intensitas cahaya secara langsung pada pagi, siang, dan sore hari selama satu hari menggunakan lux meter. Analisis juga menggunakan data yang diperoleh dari simulasi komputer yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kondisi intensitas pencahayaan dengan dua referensi luas bukaan jendela. Hasil akhir penelitian adalah melakukan perbandingan antara hasil data pengukuran dengan standar yang direkomendasikan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa luas bukaan jendela horizontal lebih banyak memasukkan cahaya dibandingkan bukaan vertikal. Selain itu, bulan dalam kalender memiliki pengaruh terhadap persentase intensitas cahaya yang masuk ke dalam rumah. 
IMPLEMENTASI TEORI GRIGG PADA PENGGAL JALAN ASIA AFRIKA KOTA BANDUNG Ismail, Nurwidyah Azizah; Sari, Suzanna Ratih
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Asia Afrika Street is often referred to as an open-air architectural museum in the city of Bandung because it has many buildings from the colonial era that are still preserved. With the potential of the placein in creasingly touris demand. So we need facilities and infrastructure can accommodate the needs of tourists. The purpose of this study was to determine the availability of existing infrastructure in the field compared with Grigg's theory in the infrastructure engineering and management book. Knowing of the existing infrastructure can be used as a recommendation to improve or add facilities and infrastructure. The qualitative descriptive method by collecting data on urban infrastructure groups and conducting field observations to find out facts in the field which will then be compared with Grigg's theory. Data was collected in two ways, namely primary data collection obtained by direct observation and interviews with visitors and local communities, while secondary data has been collect from literature studies in the form of journals and books related to what was being studied. The results of this study are several shortcomings not accordance with Grigg's theory such as the unavailability of trash cans and also damage to other facilities and infrastructure.Abstrak: Jalan Asia Afrika sering disebut sebagai museum arsitektur terbuka Kota Bandung karena memiliki banyak bangunan peninggalan masa pemerintah kolonial yang masih terjaga keasliannya. Dengan potensi yang dimiliki, Jalan Asia Afrika semakin banyak diminati wisatawan. Sehingga diperlukan fasilitas sarana dan prasarana yang dapat mengakomodasi kebutuhan wisatawan. Namun, yang terjadi dilapangan terdapat ketidaksesuaian infrastruktur pada Jalan Asia Afrika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi teori Grigg pada penggal Jalan Asia Afrika. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskrtiptif kualitatif dengan mengumpulkan data mengenai kelompok infrastruktur kota dan melakukan observasi lapangan untuk mengetahui fakta dilapangan yang selanjutnya akan dibandingkan dengan teori Grigg. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu pengumpulan data primer yang diperoleh dengan cara observasi langsung di penggal Jalan Asia afrika dan wawancara dengan pengunjung maupun masyarakat setempat, sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari studi pustaka berupa jurnal dan buku yang terkait dengan apa yang diteliti. Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa ketidaksesuaian infrastruktur pada Jalan Asia Afrika dengan teori dari Grigg seperti ketidaktersediaan tempat sampah, jembatan penyebrangan orang tidak dilengkapi dengan pelandaian untuk kaum disabilitas, dan juga terdapat beberapa kerusakan pada fasilitas sarana dan prasarana yang lainnya.
PERGESERAN INDUSTRI KONVENSIONAL MENJADI GREEN INDUSTRI Murtiono, Hendro; Suprapti, Atik; Sari, Suzanna Ratih; Rizkiyanto, Resha
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 4 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Desember 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The concept of conventional industry, which is still managed traditionally, is that waste treatment is still managed individually and stops until the waste is disposed of in landfills. The location of the industrial area has also not been utilized properly so that it can increase income from the industry it produces. The eco-green industrial park concept, which has been widely implemented and developed in Europe, America, and Asia, offers a concept to improve industrial economic performance in an industrial area while minimizing the negative impact on the environment where the industry is located. The development of conventional industries into green industries is expected to reduce the potential for environmental damage and pollution arising from these industrial activities and can be minimized in proportion to the economic benefits obtained by the industry. The application of industrial concepts can be viewed from various aspects, namely the extent to which industrial activities can be integrated with natural systems, energy systems used, material flow and waste management in all industrial areas, water use, the effectiveness of industrial green management, material use, and building technology, as well as the extent of integration with the surrounding community.Keyword: Conventional, Green IndustryAbstrak: Konsep industri konvensional, yang dikelola secara tradisional, dimana pengolahan limbah dikendalikan secara individual serta berhenti sampai limbah tersebut dibuang di tempat pembuangan sampah. Lokasi area industri juga tidak dipilihkan secara benar sehingga kurang dapat meningkatkan pendapatan dari industri yang ada. Konsep eco-green industrial park, yang banyak diterapkan serta dikembangkan di Eropa, Amerika, serta Asia, menawarkan konsep meningkatkan kinerja ekonomi industri di area industri serta meminimalkan dampak negatif lingkungan. Perkembangan industri konvensional menjadi industri hijau diharapkan mampu mengurangi potensi kerusakan lingkungan serta polusi yang timbul dari kegiatan industri, serta diharapkan meningkatkan secara proporsional manfaat ekonomi dari industri tersebut. Aplikasi konsep industri dapat dilihat secara multi aspek, diantaranya sejauh mana kegiatan industri dapat diintegrasikan dengan sistem alam, sistem energi yang digunakan, aliran material serta pengelolaan limbah industri, penggunaan air, efektivitas manajemen hijau, bahan penggunaan, serta teknologi bangunan, serta integrasi dengan masyarakat sekitar.Kata Kunci: Konvensional, Industri Hijau
PENGARUH PERMUKIMAN KUMUH PINGGIR SUNGAI TERHADAP KUALITAS VISUAL KOTA (STUDI KASUS SUNGAI SEMAGUNG WONOSOBO) Effendi, Setyo; Sari, Suzanna Ratih; Rukayah, Siti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 3 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : The population increase that occurred in urban areas resulted in inadequate housing for people, especially people with lower middle class economies. This happens because of the lack of job opportunities and uncertain economic conditions so that people decide to build a residence in an inappropriate place, one of which is on the river bank.  Some of the houses and buildings that stand around the river are uninhabitable and rundown, apart from that, other buildings do not have an organized concept so that the buildings around the river have irregular patterns and layouts. This research was conducted using a qualitative descriptive method by collecting data through observing buildings around the river and extracting information from informants. The aim of this research is to find out the influence of the Semagung river on the visual quality of the city so that the research results show that the Semagung river has a significant impact on the beauty of the city due to the appearance of slum and disorganized buildings.Keywords: slum settlements, quality, city visualsAbstrak: Lonjakan penduduk yang terjadi di perkotaan mengakibatkan tidak terpenuhinya hunian bagi masyarakat khususnya masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. hal ini terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan dan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga masyarakat memutuskan untuk membuat suatu hunian di tempat yang tidak semestinya salah satunya adalah di pinggir sungai.  Rumah-rumah dan bangunan yang berdiri di sekitar sungai ini  beberapa tidak layak huni dan kumuh, selain itu bangunan lain tidak memiliki konsep yangb tertata sehingga bangunan-bangunan di sekitar sungai memiliki pola dan tata letak nyang tidak beraturan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptip kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui pengamatan terhadap bangunan-bangunan sekitar sungai dan penggalian informasi kepada informan. Tujuan penelitian ini untuk menemukan pangaruh suangi Semagung terhadap kualitas visual Kota sehingga diperoleh hasil penelitian bahwa sungai Semagung memberikan dampak yang buruk pada keindahan kota yang diakibatkan oleh munculnya bangunan-bangunan kumuh dan tidak tertata.Kata Kunci: Permukiman Kumuh, Kualitas , Visual kota
Co-Authors -, Sukawi Adlina, Zata Izzati Agung Budi Sardjono Agung Budi Sardjono Agung Dwiyanto Arieska Avianda Rachmayanie Arnis Rochma Harani, Arnis Rochma Aseani, Wingky atik suprapti Aulia, Faricha Putri Bambang Setioko Basalamah, Huda Muhammad bio bhirawan Carina Sarasati Cia, Helen Dea Shamara, Dea Desetyaningrum, Imbar Dhanoe Iswanto Diananta Diananta Dika Fitriyati Diliawan, Yudha Bhakti Diwangkara, Naufal Kresna Djoko Indrosaptono Edward endrianto Pandelaki Edward Endrianto Pandelaki Edy Darmawan Effendi, Setyo Erni Setyowati Eva Artmey Mangedaby Fahmi Arifan Fariz Hilmy , Muhammad Fitriyati, Dika Henry Soleman Raubaba, Henry Soleman Hermin Werdiningsih Hilmy, Muhammad Fariz Ibrahim, Stefanus Peter Ikhsani, Muhammad Azmy IRH, Bangun Iskandar, Puteri Ismail, Nurwidyah Azizah Isna Pratiwi, Isna Joenso, Reivandy Christal Kamalia, Assa Kusumastuti, Diana Leony, Melinda Lestari, Kristiani Budi Lestari, Marselli Widya Lestari, Ria Ripardi Wahyu Mira Fitriana Mohammad Debby Rizani Muhammad, Fadhil Mujiono, Untung Murtiono, Hendro Nindyo Suwarno Niswah, Ulfatun Pratama, Bagus Iqbal Adining Putri, Dwiani Intan Kartika R Siti Rukayah Rachmayanie, Arieska Avianda Rahardjo, Pudji Teguh Rara Sugiarti Risdian, Happy Rizkiyanto, Resha Rohman Eko Santoso Rukayah, Raden Siti Septo Pawelas Arso Setiyawan, Alfanadi Agung Shafa, Astrihasna Shafar, Muhammad Uliah sukawi sukawi Sutirto, Tunjung Wahadi Sutirto, Tunjung Wahadi Triyono Triyono Wahyono, Sharfina Bella Pahleva Widya Prasongko, Datta Sagala Wijayanti , Wijayanti Wijayanti Wijayanti Windu Nuryanti Wuryaningsih, Teti Indrawati Wuryaningsih, Teti Indrawati Yandri, Sepli