Claim Missing Document
Check
Articles

POTENSI PENGEMBANGAN PERHITUNGAN IKE MODEL HIBRIDA PADA BANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DENGAN PENDEKATAN MULTITEORI: STUDI KASUS GEDUNG MENTERI DAN GEDUNG SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Kusumastuti, Diana; Setyowati, Erni; Sari, Suzanna Ratih; Dwiyanto, Agung
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i2.4047

Abstract

Energy Consumption Index (IKE) is a key indicator in evaluating the energy efficiency of buildings. However, current IKE calculation methods, such as software-based simulations, are often complex, require technical expertise, and large resources, making them impractical. This study explores the potential of a hybrid model in calculating IKE by integrating six theoretical approaches to simplify the process without compromising accuracy. Case studies were conducted at the Ministry of Public Works Building and the Directorate General of Water Resources Building, focusing on benchmarking analysis of HVAC systems, lighting, and energy consumption patterns. The results show that with a multi-theoretical approach and the availability of field data, a hybrid model has the potential to be developed and applied to simplify IKE calculations, especially in the early design and energy performance evaluation stages, although there are challenges in maintaining accuracy and increasing the accessibility of the method for non-technical users. The case study shows a difference in IKE of up to 40% between the Directorate General of Water Resources Building and the Minister of Public Works Building, influenced by factors such as air conditioning systems, lighting, and elevator usage. A hybrid model based on empirical data considering the specific characteristics of each building can be an effective solution to bridge the gap between the complexity and ease of IKE calculation. Further studies are needed to integrate operational data from more buildings and optimize software-based simulations
Desain Hunian Adaptif Perubahan Iklim Di Pesisir Kota Pekalongan Sari, Suzanna Ratih; Muhammad, Fadhil; Fariz Hilmy , Muhammad; Indrosaptono, Djoko
Jurnal Permukiman Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31815/jp.2025.20.22-31

Abstract

Pekalongan merupakan kota di pesisir utara Pulau Jawa yang paling parah terkena dampak perubahan iklim seperti banjir dan genangan air pasang akibat dari perubahan iklim global. Hunian di kawasan pesisir Kota Pekalongan khususnya di Desa Jeruksari mengalami adaptasi sebagai respon terhadap perubahan iklim ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan aspek desain yang adaptif dari bangunan gedung di kawasan pesisir Kota Pekalongan. Solusi desain yang adaptif didapatkan berdasarkan kondisi lingkungan fisik hunian berupa rumah tinggal serta mengacu pada pengalaman kota-kota lain yang memiliki dampak serupa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif untuk menjelaskan fenomena adaptasi pada bangunan perumahan di kawasan pesisir Kota Pekalongan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dan wawancara terhadap pemilik bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan gedung khususnya bangunan hunian di kawasan pesisir Kota Pekalongan mengalami perubahan akibat adanya proses adaptasi terhadap perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan muka air lautantara lain seperti menaikkan level lantai hingga menggunakan material yang mudah dibongkar pasang. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi pedoman desain arsitektur untuk pengembangan rumah terapung.
Analisis Pengembangan Heritage Tourism pada Kawasan Kota Lama Semarang Diliawan, Yudha Bhakti; Sari, Suzanna Ratih; IRH, Bangun; -, Sukawi
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 7 No. 01 (2025): Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v7i01.814

Abstract

Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah dan juga termasuk dalam kategori kota besar di Indonesia, memiliki ketiga aspek utama dari pengembangan kota berkelanjutan. Konservasi kawasan bersejarah yang termasuk dalam ikon pariwisata, dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah yang menjanjikan dan menjadi fokus utama pengembangannya. Heritage tourism adalah sebuah konsep pelestarian dengan pendekatan pariwisata yang memanfaatkan monumen dan bangunan bersejarah serta nilai-nilai historisnya untuk dapat dinikmati oleh pengunjung. Dengan demikian para pengunjung dapat merasakan dan mempelajari nilai-nilai sejarah yang ada. Hal tersebut termasuk dalam pelestarian warisan budaya kota itu sendiri. Kota Lama Semarang merupakan kota benteng yang dibangun pada abad ke-16, sebuah kawasan bersejarah peninggalan pada masa kolonial Belanda yang memiliki bentuk arsitektur bergaya Eropa. Nilai kelangkaan dan nilai sejarah yang di miliki kawasan Kota Lama dengan bangunan-bangunan bergaya kolonial, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain itu, Kota Lama berpotensi sebagai citra kota Semarang, mengingat dahulunya kawasan kota lama adalah embrio dari lahirnya kota Semarang. Sehingga, untuk meningkatkan potensi tersebut, maka perlu diadakan suatu peningkatan pemeliharaan arsitektural dan lingkungan yang utuh dan berkelanjutan.
Revitalisasi Rumah Tradisional Gamav Aha: Adaptasi Desain dan Sakralitas dalam Konteks Ritual Katolik di Kawasan Sinai, Papua Selatan Raubaba, Henry Soleman; Sari, Suzanna Ratih; Wijayanti , Wijayanti; Sardjono, Agung Budi
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 12 No 1 (2025): June
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v12i1a9

Abstract

The revitalization of the traditional Gamav Aha house as a sacred space within Catholic ritual practice has become a central issue in the cultural and religious life of the Malind Anim community in the Sinai area of South Papua. The disappearance of Gamav Aha due to modernization has threatened not only the sustainability of tangible heritage but also the collective meaning and cultural identity of the community. This study aimed to analyze the process of revitalizing Gamav Aha as a sacred space through design adaptation, functional transformation, and meaning negotiation within the context of Catholic rituals. A qualitative descriptive method was employed, and fieldwork was conducted in July 2024 across three main villages in the Sinai area: Urumb, Waninggap Nanggo, and Matara. Data were collected through participatory observation, in-depth interviews with traditional, religious, and community leaders, and visual documentation of spaces and ritual activities. The findings showed that revitalization was realized through innovations in physical design, including adjustments in layout, structure, materials, and spatial orientation. The transformation of Gamav Aha from a dwelling into a temporary sacred space, enriched with cultural and religious symbolism, strengthened community identity. These results underscore the importance of adaptive design strategies rooted in local wisdom for the preservation of vernacular architecture and the reinforcement of social cohesion within indigenous communities in the modern era.
Adaptasi Permukiman Berkelanjutan Di Daerah Banjir Rob: Studi Kasus Di Kelurahan Panjang Baru Pekalongan Rahardjo, Pudji Teguh; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i3.4264

Abstract

Abstract: Panjang Baru Village in Pekalongan City is one of the coastal areas affected by tidal flooding. This condition has a direct impact on the quality of life of the community and the sustainability of settlements in the area. This study aims to identify sustainable settlement adaptations implemented by local communities in facing the risk of tidal flooding. The method used is a descriptive qualitative approach, with primary data collection through field observations, in-depth interviews, and documentation, as well as secondary data from literature reviews and local government data. The results show that the community developed various forms of individual and communal environmental, economic and cultural adaptations, such as house repairs, road and water channel repairs, the use of waterproof building materials, independent drainage systems, and strengthening community social networks. In addition, the role of local government in supporting these adaptation efforts is to build tidal embankments, repair roads and water channels, procurement of large-capacity water pumps and also through settlement planning programs and disaster education. This study concludes that participatory and locally based settlement adaptation is key to realizing environmental resilience and sustainability in disaster-prone coastal areas. Keywords: adaptation, sustainable settlement, tidal flooding, coastal areas, Pekalongan Abstrak: Kelurahan Panjang Baru di Kota Pekalongan merupakan salah satu kawasan pesisir yang terdampak banjir rob. Kondisi ini berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat serta keberlanjutan permukiman di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adaptasi permukiman berkelanjutan yang diterapkan oleh masyarakat lokal dalam menghadapi risiko banjir rob. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data primer melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta data sekunder dari kajian literatur dan data pemerintah setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat mengembangkan berbagai bentuk adaptasi individu dan komunal lingkungan, ekonomi dan budaya, seperti perbaikan bangunan rumah, perbaikan jalan dan saluran air, penggunaan material bangunan tahan air, sistem drainase mandiri, serta penguatan jaringan sosial komunitas. Selain itu, peran pemerintah daerah dalam mendukung upaya adaptasi tersebut adalah membangun tanggul rob, perbaikan jalan dan saluran air, pengadaan pompa air berkapasitas besar dan juga melalui program penataan permukiman dan edukasi kebencanaan. Studi ini menyimpulkan bahwa adaptasi permukiman yang partisipatif dan berbasis lokal merupakan kunci dalam mewujudkan ketahanan lingkungan dan keberlanjutan kawasan pesisir yang rawan bencana. Kata kunci: adaptasi, permukiman berkelanjutan, banjir rob, pesisir, Pekalongan
Co-Authors -, Sukawi Adlina, Zata Izzati Agung Budi Sardjono Agung Budi Sardjono Agung Dwiyanto Arieska Avianda Rachmayanie Arnis Rochma Harani, Arnis Rochma Aseani, Wingky atik suprapti Aulia, Faricha Putri Bambang Setioko Basalamah, Huda Muhammad bio bhirawan Carina Sarasati Cia, Helen Dea Shamara, Dea Desetyaningrum, Imbar Dhanoe Iswanto Diananta Diananta Dika Fitriyati Diliawan, Yudha Bhakti Diwangkara, Naufal Kresna Djoko Indrosaptono Edward Endrianto Pandelaki Edward endrianto Pandelaki Edy Darmawan Effendi, Setyo Erni Setyowati Eva Artmey Mangedaby Fahmi Arifan Fariz Hilmy , Muhammad Fitriyati, Dika Henry Soleman Raubaba, Henry Soleman Hermin Werdiningsih Hilmy, Muhammad Fariz Ibrahim, Stefanus Peter Ikhsani, Muhammad Azmy IRH, Bangun Iskandar, Puteri Ismail, Nurwidyah Azizah Isna Pratiwi, Isna Joenso, Reivandy Christal Kamalia, Assa Kusumastuti, Diana Leony, Melinda Lestari, Kristiani Budi Lestari, Marselli Widya Lestari, Ria Ripardi Wahyu Mira Fitriana Mohammad Debby Rizani Muhammad, Fadhil Mujiono, Untung Murtiono, Hendro Nindyo Suwarno Niswah, Ulfatun Pratama, Bagus Iqbal Adining Putri, Dwiani Intan Kartika R Siti Rukayah Rachmayanie, Arieska Avianda Rahardjo, Pudji Teguh Rara Sugiarti Risdian, Happy Rizkiyanto, Resha Rohman Eko Santoso Rukayah, Raden Siti Septo Pawelas Arso Setiyawan, Alfanadi Agung Shafa, Astrihasna Shafar, Muhammad Uliah sukawi sukawi Sutirto, Tunjung Wahadi Sutirto, Tunjung Wahadi Triyono Triyono Wahyono, Sharfina Bella Pahleva Widya Prasongko, Datta Sagala Wijayanti , Wijayanti Wijayanti Wijayanti Windu Nuryanti Wuryaningsih, Teti Indrawati Wuryaningsih, Teti Indrawati Yandri, Sepli