Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Pengukuran usability pada learning management system perguruan tinggi menggunakan pedoman system usability scale Setiawan, Dimas; Rafianto, Naufal
Teknologi: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol 10, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2106.561 KB) | DOI: 10.26594/teknologi.v10i1.2010

Abstract

Kebijakan pemerintah di masa pandemi berdampak pada perubahan kegiatan pembelajaran di Universitas PGRI Madiun, di mana keseluruhan proses dilaksakan secara daring, salah satunya dengan memanfaatkan ELMA (e-learning Universitas PGRI Madiun). Dalam praktiknya, pengguna mengeluh ketika menggunakan platform tersebut, salah satunya terdapat beberapa tombol yang malfungsi, beberapa menu dashboard membuat bingung pengguna, dan masih banyak permasalahan lainnya. Namun, keluhan tersebut belum bisa terakomodasi dengan baik, sehingga membuat pengguna merasa kurang nyaman dalam menggunakan platform tersebut, sehingga diperlukan evaluasi untuk mengungkap kondisi usability ELMA. Hal ini perlu dilakukan mengingat salah satu misi dari ELMA adalah mendukung pembelajaran online melalui fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Adapaun evaluasi usablity yang bisa dilakukan salah satunya dengan menggunakan SUS (System Usability Scale). SUS merupakan salah satu instrumen evaluasi yang digunakan untuk melihat usability dari sebuah produk perangkat lunak. Berdasarkan hasil evaluasi usability terhadap 30 responden mahaiswa di berbagai lintas angkatan program studi sistem informasi, platform ELMA memiliki skor rata-rata sebesar 44 dengan rating rendah dan nilai huruf F. Hal ini menunjukkan bahwa ELMA masih memiliki tingkat kegunaan/usability yang masih rendah. Sehingga perlu adanya perbaikan, diantaranya menghilangkan menu yang dirasa tidak diperlukan, memperbaiki tampilan dari forum diskusi, perbaikan plug-in fitur live conference, perbaikan terhadap tombol yang sering terjadi malfungsi, serta percepatan loading page pada paltform tersebut.  Government policy during the pandemic has an impact on changes in learning activities at the University of PGRI Madiun, where the whole process is carried out online, one of them by utilizing ELMA (E-learning of Madiun PGRI University). In practice, users complain when using the platform, one of which is a number of useless buttons, some dashboard menus that confuse users, and many other problems. However, these complaints have not been well accommodated, so it makes users feel uncomfortable using the platform, so an evaluation is needed to understand the usability condition of ELMA. It is necessary to remember one of the ELMA's mission is to support online learning through the features according to user needs. The usablity evaluation can be done either by using SUS (System Usability Scale). SUS is one of the evaluation instrument used to look at the usability of a software product. Based on the results of usability evaluation of the 30 respondents from various forces student information system study program, ELMA platform has an average score of 44 with a "Awful" and letter grade F. This shows that ELMA still has a low level of usability. So there needs improvement, including removing the menu that was deemed unnecessary, improve the appearance of the discussion forum, repair plug-in features of a live conference, improvements to frequent malfunctions button and speed up page loading on the platform.
Pengukuran usability pada learning management system perguruan tinggi menggunakan pedoman system usability scale Setiawan, Dimas; Rafianto, Naufal
Teknologi: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol 10, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2106.561 KB) | DOI: 10.26594/teknologi.v10i1.2010

Abstract

Kebijakan pemerintah di masa pandemi berdampak pada perubahan kegiatan pembelajaran di Universitas PGRI Madiun, di mana keseluruhan proses dilaksakan secara daring, salah satunya dengan memanfaatkan ELMA (e-learning Universitas PGRI Madiun). Dalam praktiknya, pengguna mengeluh ketika menggunakan platform tersebut, salah satunya terdapat beberapa tombol yang malfungsi, beberapa menu dashboard membuat bingung pengguna, dan masih banyak permasalahan lainnya. Namun, keluhan tersebut belum bisa terakomodasi dengan baik, sehingga membuat pengguna merasa kurang nyaman dalam menggunakan platform tersebut, sehingga diperlukan evaluasi untuk mengungkap kondisi usability ELMA. Hal ini perlu dilakukan mengingat salah satu misi dari ELMA adalah mendukung pembelajaran online melalui fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Adapaun evaluasi usablity yang bisa dilakukan salah satunya dengan menggunakan SUS (System Usability Scale). SUS merupakan salah satu instrumen evaluasi yang digunakan untuk melihat usability dari sebuah produk perangkat lunak. Berdasarkan hasil evaluasi usability terhadap 30 responden mahaiswa di berbagai lintas angkatan program studi sistem informasi, platform ELMA memiliki skor rata-rata sebesar 44 dengan rating rendah dan nilai huruf F. Hal ini menunjukkan bahwa ELMA masih memiliki tingkat kegunaan/usability yang masih rendah. Sehingga perlu adanya perbaikan, diantaranya menghilangkan menu yang dirasa tidak diperlukan, memperbaiki tampilan dari forum diskusi, perbaikan plug-in fitur live conference, perbaikan terhadap tombol yang sering terjadi malfungsi, serta percepatan loading page pada paltform tersebut.  Government policy during the pandemic has an impact on changes in learning activities at the University of PGRI Madiun, where the whole process is carried out online, one of them by utilizing ELMA (E-learning of Madiun PGRI University). In practice, users complain when using the platform, one of which is a number of useless buttons, some dashboard menus that confuse users, and many other problems. However, these complaints have not been well accommodated, so it makes users feel uncomfortable using the platform, so an evaluation is needed to understand the usability condition of ELMA. It is necessary to remember one of the ELMA's mission is to support online learning through the features according to user needs. The usablity evaluation can be done either by using SUS (System Usability Scale). SUS is one of the evaluation instrument used to look at the usability of a software product. Based on the results of usability evaluation of the 30 respondents from various forces student information system study program, ELMA platform has an average score of 44 with a "Awful" and letter grade F. This shows that ELMA still has a low level of usability. So there needs improvement, including removing the menu that was deemed unnecessary, improve the appearance of the discussion forum, repair plug-in features of a live conference, improvements to frequent malfunctions button and speed up page loading on the platform.
Evaluasi Usability Google Classroom Menggunakan System Usability Scale Setiawan, Dimas; Wicaksono, Suluh Langgeng
Walisongo Journal of Information Technology Vol 2, No 1 (2020): Walisongo Journal of Information Technology
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjit.2020.2.1.5792

Abstract

Pandemi Covid-19 membuat pengguna E-learning di masa meningkat pesat, hal ini dikarenakan adanya kebijakan WFH (work from home) dari pemerintah sehingga seluruh proses kegiatan pembelajaran di kelas digantikan dengan model pembelajaran secara online, tak tekecuali di Universitas PGRI Madiun. Salah satu platform E-Learning yang banyak digunakan adalah Google Classroom, sebagai salah satu platform yang banyak digunakan tentunya perlu dilakukan evaluasi kepuasan agar terdapat perbaikan kedepannya. System Usability Scale merupakan salah satu metode evaluasi yang digunakan untuk melihat usabilitas dari sebuah produk perangkat lunak. Evaluasi Usability ini dilakukan kepada 10 responden pengguna Google clasrrom mahasiswa lintas angkatan, khususnya di program studi sistem informasi dan Teknik informatika UNIPMA. Berdasarkan hasil evaluasi Usability E-learning platform Google calssroom memiliki score 82,8 dan dianggap telah memenuhi unsur Usablity
Pengukuran usability pada learning management system perguruan tinggi menggunakan pedoman system usability scale Setiawan, Dimas; Rafianto, Naufal
TEKNOLOGI: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol 10, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/teknologi.v10i1.2010

Abstract

Kebijakan pemerintah di masa pandemi berdampak pada perubahan kegiatan pembelajaran di Universitas PGRI Madiun, di mana keseluruhan proses dilaksakan secara daring, salah satunya dengan memanfaatkan ELMA (e-learning Universitas PGRI Madiun). Dalam praktiknya, pengguna mengeluh ketika menggunakan platform tersebut, salah satunya terdapat beberapa tombol yang malfungsi, beberapa menu dashboard membuat bingung pengguna, dan masih banyak permasalahan lainnya. Namun, keluhan tersebut belum bisa terakomodasi dengan baik, sehingga membuat pengguna merasa kurang nyaman dalam menggunakan platform tersebut, sehingga diperlukan evaluasi untuk mengungkap kondisi usability ELMA. Hal ini perlu dilakukan mengingat salah satu misi dari ELMA adalah mendukung pembelajaran online melalui fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Adapaun evaluasi usablity yang bisa dilakukan salah satunya dengan menggunakan SUS (System Usability Scale). SUS merupakan salah satu instrumen evaluasi yang digunakan untuk melihat usability dari sebuah produk perangkat lunak. Berdasarkan hasil evaluasi usability terhadap 30 responden mahaiswa di berbagai lintas angkatan program studi sistem informasi, platform ELMA memiliki skor rata-rata sebesar 44 dengan rating rendah dan nilai huruf F. Hal ini menunjukkan bahwa ELMA masih memiliki tingkat kegunaan/usability yang masih rendah. Sehingga perlu adanya perbaikan, diantaranya menghilangkan menu yang dirasa tidak diperlukan, memperbaiki tampilan dari forum diskusi, perbaikan plug-in fitur live conference, perbaikan terhadap tombol yang sering terjadi malfungsi, serta percepatan loading page pada paltform tersebut.  Government policy during the pandemic has an impact on changes in learning activities at the University of PGRI Madiun, where the whole process is carried out online, one of them by utilizing ELMA (E-learning of Madiun PGRI University). In practice, users complain when using the platform, one of which is a number of useless buttons, some dashboard menus that confuse users, and many other problems. However, these complaints have not been well accommodated, so it makes users feel uncomfortable using the platform, so an evaluation is needed to understand the usability condition of ELMA. It is necessary to remember one of the ELMA's mission is to support online learning through the features according to user needs. The usablity evaluation can be done either by using SUS (System Usability Scale). SUS is one of the evaluation instrument used to look at the usability of a software product. Based on the results of usability evaluation of the 30 respondents from various forces student information system study program, ELMA platform has an average score of 44 with a "Awful" and letter grade F. This shows that ELMA still has a low level of usability. So there needs improvement, including removing the menu that was deemed unnecessary, improve the appearance of the discussion forum, repair plug-in features of a live conference, improvements to frequent malfunctions button and speed up page loading on the platform.
Pemanfaatan Limbah Tani, Ternak dan Konsorsium kapang selulolitik Pada Produksi Biogas Di Desa Puntukdoro Magetan Melalui Program Pengembangan Desa Mitra Pujiati Pujiati; Nurul Kusuma Dewi; Dimas Setiawan
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i1.2455

Abstract

Desa Puntukdoro merupakan desa mitra dan binaan Universitas PGRI Madiun. Desa ini memiliki beberapa permasalahan diantaranya limbah ternak yang digunakan tanpa diolah dan hal tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan dampak kesehatan, minimnya suplay pupuk yang menyebabkan mahalnya harga pupuk di daerah ini, Hal tersebut menyebabkan petani yang sering merugi. Produksi biogas merupakan salah satu solusi dari permasalahan yang ada, selain menghasilkan energi terbarukan produksi biogas menghasilkan limbah outlet/slurry yang potensial dimanfaatkan untuk pupuk organic yang dapat memperbaiki struktur tanah. Tim pelaksan ajuga memiliki konsorsium kapang selulolitik hasil riset yang dapat digunakan untuk optimalisasi produksi biogas jika menggunakan limbah pertanian. Pelaksanaan Program Pengembangan Desa Mitra/PPDM ini dimulai dari survey, koordinasi, sosialisasi, aplikasi program yang meliputi instalasi reactor biogas, monitoring dan evaluasi. Setelah pelaksanaan PPDM ini banyak sekali dampak positif yang dihasilkan antara lain meliputi 1) Peningkatan pemahaman masyakat terkait pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan untuk produksi biogas; 2) Peningkatan pemahaman masyarakat terkait dampak negatif pembuangan limbah peternakan ke sungai; 3) Ketersediaan energi alternative yang ramah lingkungan; 4) ketersediaan pupuk organic berkualitas; 5) Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian; 6) peningkatan kesejahteraan masyarakat. Puntukdoro is a partner village and fostered by the Universitas PGRI Madiun. This village has several problems, including livestock waste, which is used without being processed, and this can cause environmental pollution and health impacts; the lack of fertilizer supply causes the high price of fertilizers, which is also causing the farmer to suffer losses. Biogas production is one of the solutions to the existing problems; in addition to producing renewable energy, biogas production produces slurry waste that can be used as organic fertilizers. This slurry also can improve the soil structure. The community services team also has a consortium of cellulolytic moulds from their research that can be used to optimize biogas production when using agricultural waste. The implementation of PPDM starts from surveys, coordination, socialization, application of the program, which includes the installation of a biogas reactor, monitoring and evaluation. After the implementation of PPDM, many positive impacts resulted, including 1) Increasing public understanding regarding the use of agricultural and livestock waste for biogas production; 2) Increasing public understanding regarding the negative impact of dumping livestock waste into rivers; 3) Availability of environmentally friendly alternative energy; 4) availability of quality organic fertilizers; 5) Increasing the quality and quantity of agricultural products, and 6) increasing community welfare.
Evaluasi Usability e-Learning Moodle dan Google Classroom menggunakan SUS Quisionnare Dimas Setiawan; Suluh Langgeng Wicaksono; Naufal Rafianto
JAMI: Jurnal Ahli Muda Indonesia Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46510/jami.v1i1.13

Abstract

Abstrak Objektif. Evaluasi Usability E-Learning diperlukan guna melihat tingkat kepuasan pengguna terhadap Platform Moodle dan Google Classroom, sekaligus menentukan platform manakah yang lebih memenuhi aspek Usability. Material dan Metode. SUS Qestionnaire merupakan salah satu metode evaluasi yang digunakan untuk melihat usabilitas dari sebuah produk perangkat lunak., kuisioner ini disebarkan kepada responden mahasiswa aktif dari berbagai angkatan. Hasil. Berdasarkan hasil SUS Questionnaire Google calssroom memiliki SUS score 82,8, sedangkan Moodle (ELMA) memiliki SUS Score 40,8 Kesimpulan.Sehingga dapat dikatakan E-learning dengan platform Google calssroom dianggap lebih memenuhi unsur Usablity dari pada E-learning dengan platform Moodle (ELMA), tetapi tidak menutup kemungkinan untuk diperbaiki, dengan mengakomodasi seluruh masukan dari pengguna untuk menghasilkan E-learning yang dicintai pengguna. Abstrak Objective. Usability evaluation is needed to measure of user satisfaction from Moodle and Google Classroom, and determine whos better form both in Usability aspect. Material and Methods. SUS Questionnaire is one of the evaluation methods used to measure the level of usability from a software product. This questionnaire was distributed to respondents from various forces. Results. The SUS Questionnaire result was Google classroom has a SUS score of 82.8, and Moodle (ELMA) has a SUS Score of 40.8 Conclusion. The Google Classroom platform was considered to be better in Usability aspect than Moodle platform (ELMA), but it can be improved, by accommodating all suggestion from users.
Evaluasi Usability Google Classroom Menggunakan System Usability Scale Dimas Setiawan; Suluh Langgeng Wicaksono
Walisongo Journal of Information Technology Vol 2, No 1 (2020): Walisongo Journal of Information Technology
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjit.2020.2.1.5792

Abstract

Pandemi Covid-19 membuat pengguna E-learning di masa meningkat pesat, hal ini dikarenakan adanya kebijakan WFH (work from home) dari pemerintah sehingga seluruh proses kegiatan pembelajaran di kelas digantikan dengan model pembelajaran secara online, tak tekecuali di Universitas PGRI Madiun. Salah satu platform E-Learning yang banyak digunakan adalah Google Classroom, sebagai salah satu platform yang banyak digunakan tentunya perlu dilakukan evaluasi kepuasan agar terdapat perbaikan kedepannya. System Usability Scale merupakan salah satu metode evaluasi yang digunakan untuk melihat usabilitas dari sebuah produk perangkat lunak. Evaluasi Usability ini dilakukan kepada 10 responden pengguna Google clasrrom mahasiswa lintas angkatan, khususnya di program studi sistem informasi dan Teknik informatika UNIPMA. Berdasarkan hasil evaluasi Usability E-learning platform Google calssroom memiliki score 82,8 dan dianggap telah memenuhi unsur Usablity
Perspektif E-Learning Dosen Program Studi Sistem Infromasi UNIPMA Dimas Setiawan
RESEARCH : Journal of Computer, Information System & Technology Management Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.713 KB) | DOI: 10.25273/research.v1i1.2448

Abstract

Penerapan lingkungan pendidikan berbasis teknologi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memanfaatkan  E-learning. Pembahasan E-learning  bukanlah hal yang baru di kalangan sivitas akademik perguruan tinggi. E-learning berevolusi cukup cepat dan membawa dampak dimana E-learning saat ini terkesan bervariasi dan memiliki cakupan yang cukup luas. Sehingga muncul permasalahan mengenai perbedaan cara pandang terhadap E-learning. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah penelitian yang membahas mengenai prespektif E-learning. Analisa prespektif ini dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi tentang konsep E-learning bagi dosen program studi sistem informasi UNIPMA, yang nantinya di masa depan dapat dijadikan sebagai acuan untuk dilakukan  sebuah evaluasi atau dijadikan  alat bantu untuk pengambilan sebuah  kebijakan di program studi sistem informasi terkait pengimplementasian E-learning
Peran dan Strategi Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Era Society 5.0 Dimas Setiawan; Mei Lenawati
RESEARCH : Journal of Computer, Information System & Technology Management Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.229 KB) | DOI: 10.25273/research.v3i1.4728

Abstract

Perkembangan teknologi sistem informasi berkembang cukup pesat sehingga berdampak pada bermunculannya trend dari Revousi Industri 4.0  dan Society 5.0. Perguruan Tinggi merupakan salah satu Lembaga yang berkontribusi dalam kegiatan pendidikan di Indonesia tentunya harus mampu beradaptasi dalam menghadapi beberapa trend yang berkembang tak terkecuali trend Society 5.0. Upaya yang bisa dilakukan adalah memahami peran serta strategi yang perlu dilakukan perguruan tinggi dalam menghadapi era Society 5.0, dengan melakukan studi literatur mengenai Konsep Society 5.0 dan proses analisa data menggunakan metode analisa TOWS diharapan dapat menemukan peran serta strategi yang bisa dijadikan sebagai referensi kebijakan bagi perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini dan Society 5.0 kedepannya. Selain  itu diperlukan komparasi keterkaitan anatra society 5.0 dengan Revolusi industri 4.0 dan SDGs sebagai data tambahan dalam menyusun peran dan strategi perguruan tinggi.
Pemanfaatan Formal element dan Dramatic element pada Pembuatan Game mini Battle Royale “Genius Hero” Dimas Setiawan; Fanny Ruzaini Rahmanna Ari
DoubleClick: Journal of Computer and Information Technology Vol 4, No 2 (2021): Teknologi Informasi di Masa Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/doubleclick.v4i2.6779

Abstract

Perkembangan Game dari waktu ke waktu berkembang cukup pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan kategori/genre game salah satunya adalah Battle royale. Genre game ini cukup banyak diminati oleh para pengguna, dimana para player akan saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dari keseluruhan payer yang ada. Namun terdapat kekurangan pada genre game ini dimana kualitas cerita dan pesan moral yang disampaikan dalam game ini kurang memberikan unsur edukatif, sehingga dibutuhkan pemanfaatan formal element dan Dramatic element pada game sehingga menghasilkan game battle royale yang memiliki unsur edukatif yang cukup. Genius Hero merupakan bentuk prototipe mini battle royale yang dibuat dengan memanfaatkan elemen formal dan dramatis dalam proses pembuatannya.