Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH WAKTU DAN KADAR ETANOL PADA MASERASI LIDAH BUAYA TERHADAP ANTISEPTIK HAND SANITIZER GEL Tirza Putri Dianda; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.512

Abstract

Hand sanitizer merupakan pembersih tangan berbasis alkohol yang berfungsi untuk menghilangkan bakteri pada tangan. Bahan utama dari hand sanitizer adalah alkohol. Alkohol yang digunakan pada percobaan ini adalah etanol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kadar etanol dan lama maserasi lidah buaya terhadap kemampuan antiseptik pada hand sanitizer gel. Lidah buaya ditambahkan pada hand sanitizer karena kandungan saponinnya dapat membantu untuk membunuh bakteri. Lidah buaya dimaserasi menggunakan etanol untuk memperoleh ekstraknya. Lama maserasi yang digunakan adalah tanpa maserasi, 3 hari maserasi, dan 5 hari maserasi. Konsentrasi etanol yang digunakan untuk maserasi adalah 50%, 60%, dan 70%. Lama maserasi dan kadar etanol yang digunakan untuk maserasi akan mempengaruhi kemampuan dalam menarik komponen yang ada dalam lidah buaya, yang mana komponen tersebut berfungsi untuk menghambat bakteri. Etanol yang digunakan untuk maserasi yang mana masih tertinggal dalam ekstrak juga berfungsi untuk menghambat bakteri. Uji antibakteri dilakukan untuk melihat kemampuan hand sanitizer dalam membunuh bakteri. Uji antibakteri yang digunakan adalah metode sumuran. Metode sumuran dipilih karena lebih mudah dalam mengukur luas zona hambat yang terbentuk serta dapat menghasilkan zona hambat yang baik dan luas. Kemampuan antiseptik hand sanitizer gel ditunjukkan dengan luas zona hambat yang terbentuk. Semakin besar ukuran zona hambat yang dihasilkan, maka semakin besar daya hambat antiseptik terhadap bakteri. Penelitian menujukkan bahwa hand sanitizer dengan lama maserasi lidah buaya 5 hari menggunakan etanol 70% memiliki zona hambat terbesar, yaitu: 55mm. Hand sanitizer dengan lama maserasi 3 hari menggunakan etanol 50% dan 60% memiliki zona hambat terkecil yaitu sebesar 3 mm.
PEMANFAATAN PSIDIUM GUAJAVA DAN ANNONA MURICATA SEBAGAI GREEN CORROSION INHIBITOR TERHADAP PENURUNAN LAJU KOROSI PADA PIPA BAJA KARBON Jamilatus Sa'diyah; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.518

Abstract

Korosi menjadi salah satu permasalahan pada industri, terutama pada perpipaan yang mengalami kerusakan karena korosi. Dengan penambahan green corrosion inhibitor yang akan mengurangi laju korosi pada baja. Green corrosion inhibitor digunakan sebagai alternatif dengan memanfaatkan senyawa tanin. Selain murah dan aman dalam penggunaannya, ketersediaan bahannya juga mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi daya hambat laju korosi pada pipa baja karbon dengan menggunakan ekstrak daun jambu biji dan daun sirsak. Ekstrak daun jambu biji dan daun sirsak diperoleh dengan cara maserasi kemudian hasil ekstrak didistilasi. Metode pengukuran laju korosi menggunakan weight loss. Spesimen baja karbon yang sudah dipotong kemudian direndam pada air laut dengan dan tanpa ekstrak daun jambu biji dan daun sirsak, dengan perbandingan konsentrasi 0%; 25%; 50%; 75%; dan 100% dengan masa perendaman selama 720 jam. Hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi variabel dari daun jambu biji dan daun sirsak yang optimal pada penambahan konsentrasi inhbitor korosi sebesar 100%. Hasil penelitian adalah bahwa laju korosi terendah dari ekstrak daun jambu yang diperoleh yaitu 0,049 mm/tahun sedangkan untuk ekstrak daun sirsak laju korosi terendah yang dihasilkan yaitu 0,091 mm/tahun dengan konsentrasi penambahan 100%. Nilai efisiensi inbitor terbaik pada daun sirsak yaitu 79,63 % sedangkan efisiensi  daun jambu biji terbaik yaitu 86,21 % pada konsentrasi penambahan ekstrak 100% .
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RT05 RW07 KELURAHAN BUNULREJO KOTA MALANG MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK HAND SANITIZER RUMAHAN Profiyanti Hermien Suharti; Hardjono Hardjono; Mas'udah Mas'udah; Sigit Hadiantoro; Hadi Priya Sudarminto
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2401

Abstract

Warga RT 05 RW 07 Kelurahan Bunulrejo Kota Malang sebagian besar memiliki mata pencaharian yang tidak tetap di sektor informal. Masa pandemi Covid-19 mempengaruhi pendapatan warga, terutama yang bekerja di sektor informal. Beban pengeluaran warga juga bertambah dengan adanya kebiasaan baru penggunaan hand sanitizer ketika beraktivtas di luar rumah. Tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dari Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang berupaya untuk memberdayakan kelompok masyarkat ini. Dengan kegiatan PPM ini, warga RT 05 RW 07 Kelurahan Bunulrejo Kota Malang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hand sanitizer keluarga secara mandiri, sehingga dapat menekan pengeluaran keluarga. Bentuk kegiatan PPM berupa pelatihan dan pendampingan pembuatan hand sanitizer skala rumahan. Sasaran kegiatan PPM dibatasi untuk tim penggerak PKK (TP-PKK). Hasil kegiatan PPM menunjukkan bahwa mitra PPM mengalami peningkatan pengetahuan dan ketrampilan secara signifikan, serta merasa puas dengan kegiatan PPM
ANALISA EKONOMI PABRIK KIMIA HANDSANITIZER GEL DARI EKSTRAK DAUN KELOR DENGAN KAPASITAS 950 TON/TAHUN Novia Ardarini Pangestuti; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.296

Abstract

Kondisi pandemi ini menyebabkan kesehatan dan imunitas menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Banyak cara dilakukan untuk menghindarkan diri dari berbagai penyakit, salah satunya adalah dengan menjaga tangan supaya tetap bersih. Suatu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat handsanitizer organik dari ekstrak daun kelor. Pendirian pabrik handsanitizer semakin meningkat dengan harapan dapat mengurangi penyebaran virus covid-19 dalam kondisi pandemi. Pabrik handsanitizer ini menggunakan bahan baku utama dari daun kelor dengan kapasitas 950 ton/tahun. Pabrik ini direncanakan didirikan di Blora, Jawa Tengah dan beroperasi selama 330 hari per tahun, 24 jam per hari. Hasil analisa ekonomi menunjukkan bahwa nilai Total Capital Investment (TCI) yang dibutuhkan adalah sebesar Rp34.742.173.897,90, dengan nilai Total Production Cost (TPC) sebesar Rp132.522.210.653,47. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa nilai laba kotor pabrik ini adalah sebesar Rp33.727.789.346,53per tahun. Apabila prosentase pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar 40%, maka akan diperoleh laba bersih sebesar Rp20.236.673.607,92 per tahun. Laju pengembalian modal Rate of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar Rp337.277.893,47; sedangkan setelah pajak sebesar Rp20.236.673.607,92. Lama pengembalian modal Pay Out Time (POT) sebesar 1,8 tahun. Break Event Point (BEP) sebesar 44%, sehingga diperoleh Internal Rate of Return (IRR) sebesar 25,72%. Nilai ini lebih besar dari prediksi bunga bank pada tahun 2021, yaitu sebesar 8% . Dengan demikian, berdasarkan tinjauan ekonomi, pabrik handsanitizer dengan bahan baku ekstrak daun kelor layak untuk didirikan.
Pembuatan dan Karakterisasi Plastik Biodegradable dari Umbi Talas (Xanthosoma sagittifolium) dengan Penambahan Filler Kitosan dan Kalsium Silikat S.Sigit Udjiana; Sigit Hadiantoro; Muchamad Syarwani; Profiyanti Hermien Suharti
Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.157 KB) | DOI: 10.33795/jtkl.v3i1.80

Abstract

Permasalahan tentang sampah plastik di Indonesia berdampak pada ketidakstabilan ekosistem lingkungan dan peningkatan pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan sampah plastik tidak dapat terurai oleh mikroorganisme di dalam tanah. Inovasi untuk mengatasi masalah ini terus dilakukan, salah satunya adalah pengembangan plastik biodegradable. Plastik biodegradable dalam penelitian ini dikembangkan dengan pati umbi talas sebagai bahan utama, sorbitol sebagai plasticizer serta kitosan dan kalsium silikat sebagai filler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filler kitosan dan kalsium silikat terhadap sifat mekanik, kemampuan biodegradasi, maupun water absorption. Selain itu, juga dilakukan analisa Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui morfologi dari plastik biodegradable. Variabel berubah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2%,4%,6% dan 8% dari berat pati yang digunakan. Plastik biodegradable dibuat menggunakan metode casting, di mana pati didispersikan ke dalam campuran air dan plasticizer. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kemampuan degradasi paling tinggi sebesar 42,86% untuk plastik biodegradable dengan filler kalsium silikat 6%. Sedang hasil uji water absorption menunjukkan nilai terendah 11,76% dengan filler kitosan 8%. Uji kuat tarik diperoleh nilai paling besar 9,56 MPa pada filler kalsium silikat 6%. Plastic waste in Indonesia became a national problematic that has an impact on the instability of environmental ecosystems and increased environmental pollution. This happens because plastic waste cannot be decomposed by microorganisms in the soil. Innovation has been carried out continuously to overcome this problem. the development of biodegradable plastic became one solution to this problem. Biodegradable plastic in this study was developed with taro tuber starch as the main ingredient, sorbitol as plasticizer and chitosan and calcium silicate as filler. The objective of this study was to determine the effect of the addition of chitosan and calcium acetate as fillers on mechanical properties, biodegradability, and water absorption. Scanning Electron Microscope (SEM) was also analyzed in this study to determine the morphology of biodegradable plastic. The variables used in this study were the amount of fillers as much as 2%, 4%, 6%, and 8% of the weight of the starch used. Biodegradable plastic has been made using the casting method, in which starch is dispersed into a mixture of water and plasticizer. The results showed that the highest biodegradation ability was 42.86% for biodegradable plastic with 6% calcium silicate filler. While the water absorption results showed the lowest value of 11.76% for biodegradable plastic with 8% chitosan filler. Tensile strength test obtained the highest value of 9.56 MPa for biodegradable plastic with 6% calcium silicate filler.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KELOMPOK TARUNA TANI DESA JATIGUWI KECAMATAN SUMBERPUCUNG, KABUPATEN MALANG DALAM KOMERSIALISASI PRODUK PUPUK ORGANIK Profiyanti Hermien Suharti; Sandra Santosa; Mochammad Agung Indra Iswara; Ustman Syah Amrullah; Haris Puspito Buwono; Ratih Indri Hapsari
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.3755

Abstract

Kelompok Taruna Tani Desa Jatiguwi merupakan salah satu kelompok tani yang beranggotakan karang taruna Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang dimana dibentuk sebagai upaya aparat Desa Jatiguwi dalam mengembangkan kemandirian para petani dalam mencukupi kebutuhan pupuk. KTT Desa jatiguwi memanfaatkan sampah biomassa di lingkungannya sebagai bahan baku untuk membuat pupuk organik. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisasi sampah organik dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomis. Pupuk organik yang dihasilkan sudah diujicoba pada tanaman dan hasilnya cukup baik. Permasalahan yang dihadapi oleh KTT Desa Jatiguwi yaitu belum memiliki pemahaman yang cukup dalam mendapatkan izin edar, layak jual, dan merk dagang untuk produk pupuk organik. Agar masyarakat memahami cara memasarkan produk yang dibuatnya sehingga dapat menjualnya dengan aman, legal, dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Kegiatan PPM diawali dengan pre-test bagi peserta untuk mengukur pemahaman mitra terhadap pemasaran pertanian. Setelah itu dilakukan kegiatan sosialisasi pada tahap pemasaran produk kepada mitra yang dilanjutkan dengan pertukaran dan tanya jawab pada saat proses pengurusan izin edar pupuk organik. Kegiatan PPM diakhiri dengan post-test untuk menggali pemahaman masyarakat setelah mengikuti sosialisasi. Hasil skor pre-test dan post-test diolah dengan analisis uji T berpasangan, diperoleh hasil |????ℎ????????????????????|> ???????????????????????? dan nilai ???? ????????????????????< ???? maka ????0 ditolak yang berarti terdapat peningkatan nilai post-test dibandingkan dengan pre-test agar sosialisasi dapat terlaksana dengan sukses.
KEUNGGULAN ASAP CAIR YANG BERASAL DARI BIOMASSA SEBAGAI AGEN ANTIMIKROBA Sa'diyah, Khalimatus; Suhati, Profiyanti Hermien; Janitra, Alzena Araminta Aileen; Mashliha, Lailatul
Jurnal Teknik Kimia Vol 18, No 2 (2024): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v18i2.4418

Abstract

Asap cair yang dihasilkan dari biomassa, terutama serbuk kayu, sekam padi, dan sabut kelapa, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi serta manfaat dari sumber biomassa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh metode pemurnian dan jenis biomassa terhadap kualitas asap cair, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai agen antibakteri. Tahapan percobaan melibatkan pembuatan asap cair, proses pemurnian, penerapannya sebagai agen antibakteri, serta analisis kualitas produk akhir. Sebanyak 500 gram bahan mentah dari setiap jenis biomassa, variasi serbuk kayu, sekam padi dan sabut kelapa, digunakan dalam proses pirolisis, yang menghasilkan asap cair selama dua jam pada suhu 260°C. Pada tahap pemurnian, zeolit aktif digunakan sebagai adsorben untuk meningkatkan kemurnian asap cair. Analisis dilakukan terhadap yield, pH, densitas, dan warna dari produk asap cair, yang kemudian digunakan dalam proses inkubasi minuman susu yang telah mengalami fermentasi. Asap cair yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki massa jenis lebih besar dari 0,9499 g/cm3, pH 2, yield lebih besar dari 18,1%, dan warna oranye-kuning, semuanya memenuhi standar kualitas cuka kayu Jepang. Asap cair yang dihasilkan juga memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme saat minuman susu asam diinkubasi. DOI: https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i2.4418
KAJIAN LITERATUR PENINGKATAN KUALITAS GONDORUKEM TERMODIFIKASI Bratastuti, Faarisa Nurjihaan; Suharti, Profiyanti Hermien; Ramadhana, Rucita
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i2.4958

Abstract

Gondorukem merupakan komoditi unggulan hutan non-kayu, hasil olahan distilasi getah pohon pinus. Gondorukem memiliki berbagai keunggulan yaitu bersumber dari alam, dapat diperbaharui dan ramah lingkungan, berharga murah, cadangan melimpah, aman untuk makhluk hidup, gondorukem modifikasinya diklaim tidak beracun meskipun bersifat alergenitas, serta dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri. Namun demikian, dalam pemanfaatannya memerlukan modifikasi untuk mencapai kualitas yang diharapkan. Kajian literatur ini dilakukan untuk mengetahui modifikasi-modifikasi yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dalam upaya pemanfaatan gondorukem pada berbagai industri. Berbagai metode proses modifikasi gondorukem yang telah berkembang hingga saat ini meliputi proses modifikasi secara disproporsionasi, esterifikasi, fortifikasi, hidrogenasi, dehidrogenasi, polimerisasi dan kombinasi dari proses-proses tersebut. Kualitas gondorukem dapat ditentukan atau dinilai dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 7636:2020. Pada umumnya, kualitas gondorukem dibagi menjadi lima kelas mutu yaitu super, utama, pertama, kedua dan ketiga. Oleh karena itu, kajian literatur ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis berbagai proses modifikasi gondorukem yang telah dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan kajian literatur ini, dapat disampaikan bahwa berbagai modifikasi gondorukem telah menghasilkan rendemen berkisar 52,1% – 91,22%, konversi reaksi berkisar 70% – 86%, titik lunak antara 78°C-121°C, dan bilangan asam berkisar antara 159–211,7 mg.KOH/g.
Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu sebagai Karbon Aktif melalui Proses Pirolisis dan Aktivasi Kimia Sa'diyah, Khalimatus; Suharti, Profiyanti Hermien; Hendrawati, Nanik; Pratamasari, Finda Agustin; Rahayu, One Mahardika
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/cheesa.v4i2.8589.91-99

Abstract

Ketersediaan limbah serbuk gergaji kayu sangat potensial diolah menjadi karbon aktif karena mengandung selulosa dan lignin yang menyebabkan serbuk gergaji kayu dapat mengikat ion logam berat. Pemanfaatan karbon aktif banyak digunakan di berbagai industri, diantaranya sebagai penyerap zat pencemar dan logam berat. Penelitian ini membahas tentang pembuatan dan pemanfaatan serbuk gergaji kayu sebagai karbon aktif (adsorben) melalui pirolisis dan aktivasi kimia. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pirolisis terhadap kualitas karbon aktif yang dihasilkan. Karbon aktif dibuat menggunakan serbuk gergaji kayu yang didehidrasi di bawah sinar matahari. Proses karbonisasi dilakukan dengan metode pirolisis pada suhu 200 °C, 225 °C, 250 °C, 275 °C dan 300 °C selama 1 jam. Hasil proses pirolisis selanjutnya diaktivasi menggunakan aktivator basa kuat (NaOH) dengan konsentrasi 1 N dan waktu aktivasi 3 jam. Berdasarkan hasil penelitian, suhu pirolisis yang menghasilkan kualitas karbon aktif mendekati Standar Industri Indonesia (SII) 0258-88 adalah pada suhu 275 °C. Kualitas karbon aktif yang dihasilkan memiliki kadar air 3 %, kadar abu 10,2 %, kadar volatile matter 23 %, dan kadar fixed carbon 63,7 %.
PENINGKATAN EFISIENSI INHIBISI EKSTRAK KULIT BUAH PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA F) SEBAGAI GREEN CORROSION INHIBITOR MENGGUNAKAN PELARUT POLAR Simamora, Lorenz Octavia; Suharti, Profiyanti Hermien
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i3.5407

Abstract

Salah satu jenis tumbuhan yang dapat dikembangkan pemanfaatannya sebagai Green Corrosion Inhibitor adalah kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca F). Kulit buah pisang kepok dapat dijadikan sebagai Green Corrosion Inhibitor (GCI) karena mengandung antioksidan tanin yang dapat menghambat laju korosi. Pengolahan kulit buah pisang kepok menjadi GCI dapat dilakukan dengan beberapa metode ekstraksi, yaitu ekstraksi maserasi, ekstraksi soxhlet, dan UAE (Ultrasonic Assisted Extraction) dengan menggunakan pelarut polar yaitu aseton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi dan pengaruh massa kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca F) yang menghasilkan kadar tanin terbaik untuk digunakan sebagai GCI. Uji kuantitatif kadar tanin hasil ekstrak dilakukan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada masing-masing sampel yang telah diekstraksi. Setelah itu, semua sampel akan melalui proses distilasi untuk menghilangkan kandungan pelarut polar yang sebelumnya didapatkan dari beberapa proses metode ekstraksi. Tahap berikutnya adalah uji korosi larutan hasil ekstraksi pada lempengan baja karbon berukuran 2 x 3 x 1 cm menggunakan larutan NaCl selama 24 jam dalam waktu 14 hari. Kehilangan berat (weight loss) pada masing-masing lempengan baja karbon digunakan untuk menentukan efisiensi inhibisi pada masing-masing sampel. Hasil penelitian terbaik diperoleh dari metode ekstraksi soxhlet dengan variabel massa 20 gram yang menghasilkan kadar tanin sebesar 181,70 ppm dan menghasilkan efisiensi inhibisi tertinggi sebesar 30,68%.  Kata kunci: aseton, tanin, ekstraksi maserasi, ekstraksi soxhlet, ultrasonic assisted extraction (UAE)
Co-Authors Ade Sonya Suryandari Adiba, Naila Afnan , Aldyn Firstiano Afnan, Aldyn Firstiano Agung Ari Wibowo Agung Ari Wibowo Agung Ari Wibowo Ainurohmah, Eka Farah Dewi Firda Ainurrohmah, Novia Jennis Aji, Hanif Achmad Fianto Aldyn Firstiano Afnan Amrozi, Rafdi Ramadhan Amrullah, Ustman Syah Anang Arianto Angestine, Felix Anggraeni, Devi Risma Anugraheni Nur Arifa Ari Susanti Ariani Ariani Arianto, Anang Arifa, Anugraheni Nur Arta, Bagos Tedy Asalil Mustain Bagos Tedy Arta Brahmansyah Diar Rosiarto Bratastuti, Faarisa Nurjihaan Dani, Agus Deasfenta Rizky Kurniawan Delfira Yudith Tomasila Dewajani, Heny Dita Ayu Permatasari, Dita Ayu Dyah Ratna Wulan Eka Farah Dewi Firda Ainurohmah Ennada, Sabrina Asyrofa Aulia Farah Yulinar Felix Angestine Gagah Arga Raya Saputra Galuh Citra Cahya Rohmana Gayatri, Bintang Febrina Hadi Priya Sudarminto Hadi Saroso Hapsari, Ratih Indri Hardjono Hardjono Hardjono Hardjono, Hardjono Haris Puspito Buwono Heny Dewajani Hidayati, Mutia Devi Humairi, Ainul Yaqein Iswara, M. Agung Indra Iswara, Mochammad Agung Indra Jamilatus Sa&#039;diyah Janitra, Alzena Araminta Aileen Khalimatus Sa&#039;diyah Khalimatus Sa’diyah Kurniawan, Deasfenta Rizky Mas&#039;udah Mas&#039;udah Mashliha, Lailatul Meydana Nurrisky Mochammad Agung Indra Iswara Muchamad Syarwani Muchammad Syarwani mufid mufid Muhammad Suharto Nadhziroh, Khoiriana Jesnita Naila Adiba Nanik hendrawati, Nanik Nasution, Siti Khodijah Nazar, Ibadul Wasi’an Novia Ardarini Pangestuti Novia Jennis Ainurrohmah Nugraha, Dwi Rendy Arya Pangestuti, Novia Ardarini Prasasti, Tri Endang Prasetyo, Bowo Pujo Pratamasari, Finda Agustin Pravitasari, Silvi Adelia Prayitno Prayitno Qasimatul Wasilah Rafdi Ramadhan Amrozi Rahayu, One Mahardika Rahma Nur Amalia Ratih Indri Hapsari Rohmana, Galuh Citra Cahya Rucita Ramadhana S. Sigit Udjiana S.Sigit Udjiana Sa'diyah, Khalimatus Sa'diyah, Khalimatus Sandra Santosa Saraswati, Bernadetta Indira Shabrina Adani Putri Shabrina Adani Putri, Shabrina Adani Shintiya Gangsar Rahayu Sigit Hadiantoro, Sigit Silvi Adelia Pravitasari Simamora, Lorenz Octavia Sriambarwati, Sonia Amelia Sudarminto, Hadi Priya Suharto, Muhammad Tasyakuranti, Virsa Faliolla Tirza Putri Dianda Tri Endang Prasasti Ustman Syah Amrullah Virsa Faliolla Tasyakuranti Vivi Alvionita Sari, Vivi Alvionita Wulandari Novi Pradana Yunia, Yessy Prisca