Depresi postpartum merupakan suatu masalah serius yang dapat dialami wanita setelah melahirkan karena dapat menimbulkan efek buruk jangka panjang yang tidak hanya merugikan wanita penderita, tapi bagi seluruh anggota keluarganya. Untuk itu deteksi dan pencegahan depresi postpartum merupakan suatu yang penting dilakukan oleh para penyedia pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, status ekonomi, dan nilai spiritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif bersifat cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 35 orang sampel. Teknik analisis data menggunakan SPSS dan uji Chi-Square. Hasil pada penelitian ini, variabel hubungan usia dengan depresi postpartum dengan nilai 0,000 (p-value <0,05), hubungan paritas dengan depresi postpartum dengan nilai p-value 0,521 (p-value <0,05), hubungan status ekonomi dengan depresi postpartum dengan nilai p-value sebesar 0,788 (p-value <0,05), dan hubungan nilai spiritual dengan depresi postpartum dengan nilai p-value sebesar 0,000 (p-value <0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat beberapa faktor yang berhubungan terhadap kejadian depresi postpartum. Usia risiko tinggi memiliki risiko untuk terjadinya depresi postpartum. Ibu postpartum dengan nilai spiritual yang baik akan lebih terhindar dari resiko terjadi depresi postpartum.