Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        MODEL PEMBELAJARAN ARIFIN, SEBUAH UPAYA MEMBANGUN REKONSILIASI PAHAM BEHAVIORISME DAN KONSTRUKTIVISME 
                    
                    Zaenal Arifin; 
Ali Shodikin; 
Riska Fatikkatin                    
                     INSPIRAMATIKA Vol 6 No 2 (2020): Inspiramatika, December 2020 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52166/inspiramatika.v6i2.2135                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Ditinjau dari cara pemerolehan pengetahuan oleh siswa, ada dua arus besar dalam teori pembelajaran. Kedua kelompok tersebut adalah aliran behaviorisme dan aliran konstruktivisme. Aliran behaviorisme sering dipandang sebagai aliran yang sudah usang (out of date), Aliran konstruktivisme saat ini banyak dianut oleh para ahli maupun kalangan praktisi pendidikan. Pertentangan dua paham ini tidak seharusnya terjadi. Secara objektif seharusnya perlu dilihat kontribusi masing-masing aliran tersebut dalam membangun kompetensi siswa. Kedua paham ini dapat digunakan secara proporsional serta sesuai kebutuhan dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku. Model ARIFIN adalah sebuah model pembelajaran temuan penulis, dengan langkah-langkah: action, reflection, interaction, formalization, interconnection, dan narration, dapat dijadikan sebagai alternatif sebagai konduktor dalam upaya membangun rekonsiliasi antara kedua aliran tersebut.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALYSIS OF STUDENT'S CRITICAL THINKING ABILITY IN SOLVING HOTS (HIGHER-ORDER THINKING SKILLS) PROBLEMS WITH CREATIVE PROBLEM-SOLVING MODEL 
                    
                    Yunis Setiyowati; 
Ali Shodikin                    
                     INSPIRAMATIKA Vol 8 No 1 (2022): Inspiramatika: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52166/inspiramatika.v8i1.2793                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This study aims to determine students' critical thinking skills in solving HOTS (Higher order thinking skills) questions with creative problem-solving models. This research is a descriptive study using a qualitative approach. The subjects of this study were 4 students of class VIII A of the State Junior High School 1 Lamongan for the academic year 2021/2022. Taking the subject is based on the result of a description test consisting of two questions. The data used are the results of the test and what will happen in the interview recording. The instrument in this study was a description test consisting of two questions. The data used in this study were tests and interview recordings. according to the data analysis that has been done, the results of this study show that: The higher the Creative Problem Solving students, the students' critical thinking skills in solving HOTS (Higher order thinking skills) questions are also getting better, and vice versa if the students' Creative Problem Solving is lower then Students' critical thinking skills in solving HOTS (Higher order thinking skills) questions are also not good
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analysis of Understanding Mathematical Concepts in Junior High School Students on Integer Operation Material 
                    
                    Erieza Dwi Pratiwi; 
Ali Shodikin                    
                     UJMC (Unisda Journal of Mathematics and Computer Science) Vol 8 No 1 (2022): Unisda Journal of Mathematics and Computer science 
                    
                    Publisher : Mathematics Department, Faculty of Mathematics and Sciences Unisda Lamongan 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52166/ujmc.v8i1.2834                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This study aims to determine the conceptual understanding of students in junior high school in solving historical problems. The subjects of this study were students of Class VII Lamongan. The method used in this research is qualitative. Data collection techniques used are test and interview techniques. After the tests and interviews, there was 1 student with good grades, 2 students with good grades, and 1 student with bad grades, the average was 70%. Students with good category understanding can represent a concept in various mathematical representations, reformat a concept, and classify objects according to certain properties according to the concept. Eligible students can represent a concept in various mathematical representations and reformat a concept. And low-ability students can only present concepts in various forms of mathematical representation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konseptual siswa sekolah menengah pertama dalam menyelesaikan masalah sejarah. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VII Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan wawancara. Setelah dilakukan tes dan wawancara, terdapat 1 siswadengan nilai baik, 2 siswa dengan nilai baik dan 1 siswa dengan nilai buruk, rata-ratanya adalah 70%. Siswa dengan pemahaman kategori yang baik dapat merepresentasikan suatu konsep dalam berbagai representasi matematis, memformat ulang suatu konsep, dan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep tersebut. Siswa yang memenuhi syarat dapat merepresentasikan suatu konsep dalam berbagai representasi matematis dan memformat ulang suatu konsep. Dan siswa berkemampuan rendah hanya dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        STRATEGI ABDUKTIF-DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SMA 
                    
                    Ali Shodikin                    
                     Edusentris Vol 1, No 2 (2014): Juli 
                    
                    Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (458.801 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17509/edusentris.v1i2.138                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa menggunakan strategi abduktif-deduktif. Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimental dengan desain pretes-postes dan kelompok kontrol tidak acak (nonrandomized control group, pretest-posttest design) pada siswa kelas XI di salah satu SMA di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Analisis data penelitian dilakukan secara kuantitatif-kualitatif berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (KAM) maupun keseluruhan. Selain peningkatan kemampuan, dianalisis pula interaksi antara pembelajaran dan KAM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan strategi abduktif-deduktif lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori.Secara lebih rinci dari kategori KAM, hanya pada kategori sedang yang menunjukkan peningkatan yang lebih baik. Sedangkan pada kategori KAM tinggi dan rendah memiliki peningkatan kemampuan penalaran yang sama. Interaksi antara pembelajaran dan KAM untuk meningkatkan kemampuan penalaran juga menunjukkan hubungan yang signifikan. Guru diharapkan mendorong siswa untuk melakukan abduksi dan deduksi dalam pembelajaran matematika.Kata kunci: strategi abduktif-deduktif, peningkatan, penalaran
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Sapta Bamboo Karangan Sebagai Upaya pemberdayaan Masyarakat Penghasil Bambu Dalam Menangani Sampah Desa 
                    
                    Ali Shodikin; 
Sa’abdillah Abas; 
Gita Ainul Hidayah                    
                     Jurnal Pengabdian Masyarakat : BAKTI KITA Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Bakti Kita 
                    
                    Publisher : LPPM Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (328.246 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Masalah sampah hingga saat ini masih menjadi masalah laten yang belum tertangani secara optimal, mulai dari pengumpulan hingga pengolahan. Sayangnya masalah ini tidak hanya dialami oleh daerah perkotaan, namun juga masalah di daerah pedesaaan. Di Desa Karangan Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro, contohnya, masih banyak ditemukan sampah yang berserakan di jalan, selokan, bahkan di halaman rumah warga. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan ketidaktersediaan tempat sampah. Gerakan Sapta Bamboo Karangan yang diinisiasi oleh KKN Universitas Islam Darul Ulum merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam upaya menangani sampah di Desa Karangan. Tujuan program pemberdayaan masyarakat ini adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya mengelola sampah desa. Metode yang digunakan dalam program pemberdayaan ini adalah pendekatan preventif dan kuratif diantaranya ajakan hidup bersih melalui kerja bakti bersih desa, pemanfaatan bambu menjadi tempat sampah, dan pemanfaatan sampah plastik menjadi berbagai kerajinan. Hasil dari program ini terjalinnya kerjasama masyarakat Desa Karangan dalam membersihkan sampah sebagai bentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah desa dan tersedianya tempat sampah dari bahan bambu dan hasil kerajinan dari sampah plastik. Disarankan program pemberdayaan selanjutnya bisa melanjutkan program ini dan lebih intensif pada tahapan kuratif dalam hal pemanfaatan sampah.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DENGAN METODE JARIMATIKA DAN PEMBERIAN SCAFFOLDINGNYA 
                    
                    Siti Daiyatul Hamidah; 
Ali Shodikin; 
Siti Amiroch                    
                     INSPIRAMATIKA Vol 5 No 2 (2019): Inspiramatika, December 2019 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52166/inspiramatika.v5i2.1752                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This study aims to determine the difficulty and the provision of appropriate scaffolding used by students in solving addition and subtraction problems with the Jarimatic method. As for the difficulties of students analyzed in the form of fact errors, operational errors, and principle errors as well as the form of scaffolding conducted, namely explaining, reviewing, and restructuring. The subjects in this study were 32 first grade students at SDN Sumurber. The instruments in the study were written tests and interviews. The results of this study are (1) errors of fact students still have difficulty in operating fingers, (2) errors of operation where there are still many students who still have difficulty in calculating addition and subtraction operations, (3) and principle errors occur in some more students likes to count with chimera and haste. Scafolding provided includes explaining, reviewing, and restructuring.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT 
                    
                    Ali Shodikin; 
Abdur Rohim; 
Mustofah Mustofah                    
                     INSPIRAMATIKA Vol 6 No 1 (2020): Inspiramatika: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, June 2020 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52166/inspiramatika.v6i1.2040                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This study aims to determine the ability of mathematical reasoning in solving problems in cube and beam material in terms of independent and dependent field cognitive styles. This type of research is a qualitative descriptive study. The data collection method is carried out by the test and questionnaire method. The study was conducted by giving 2 written test items about solving cube and beam problems as well as a questionnaire of independent and field dependent cognitive style tests at the beginning and end of the study. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation and conclusion / verification. The results of the study show: (1) the test results of students' mathematical reasoning questions with independent field cognitive style on cube and beam material are able to pass 4 indicators better than students with field dependent cognitive style; (2) the test results of students' mathematical reasoning questions with the field dependent cognitive style on the cube and beam material are only able to go through 2 lower indicators than students with independent field cognitive style.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BARISAN DAN DERET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LAPS HEURISTIK BERBANTUAN APLIKASI WHATSAPP 
                    
                    Rika Nur Safitri; 
Ali Shodikin; 
Arezqi Tunggal Asmana                    
                     INSPIRAMATIKA Vol 6 No 2 (2020): Inspiramatika: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, December 20 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52166/inspiramatika.v6i2.2125                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This study aims to determine the increase in learning outcomes of student’s mathematical disposition in solving story sequence and sequence problem through the learning model LAPS Heuristic assisted by Whatsapp messenger. this type of research is an esperiment with a quantitative approach. Data collection method is done by the method of test and questionnaire. The study was conducted by giving 4 items of pretest and posttest regarding the settlement of row and series problems and a mathematical disposition questionnaire at the beginning and end of the study. The data analysis echnique used is the normaity test, the homogeneity test and the average difference test. Theresult of the study indicate: (1) there are differences in the achievement of learning outcomes and student’s mathematical disposition in solving story sequence questions and sequencesthrough learning LAPS Heuristic of Whatsapp assisted with conventional learning; (2) there is a difference in the improvement of learning outcomes and the mathematical disposition of students in solving story sequence questions and sequence through the learning model assisted by the whatsapp application.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MODEL PEMBELAJARAN ARIFIN, SEBUAH UPAYA MEMBANGUN REKONSILIASI PAHAM BEHAVIORISME DAN KONSTRUKTIVISME 
                    
                    Zaenal Arifin; 
Ali Shodikin; 
Riska Fatikkatin                    
                     INSPIRAMATIKA Vol 6 No 2 (2020): Inspiramatika: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, December 20 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52166/inspiramatika.v6i2.2135                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Ditinjau dari cara pemerolehan pengetahuan oleh siswa, ada dua arus besar dalam teori pembelajaran. Kedua kelompok tersebut adalah aliran behaviorisme dan aliran konstruktivisme. Aliran behaviorisme sering dipandang sebagai aliran yang sudah usang (out of date), Aliran konstruktivisme saat ini banyak dianut oleh para ahli maupun kalangan praktisi pendidikan. Pertentangan dua paham ini tidak seharusnya terjadi. Secara objektif seharusnya perlu dilihat kontribusi masing-masing aliran tersebut dalam membangun kompetensi siswa. Kedua paham ini dapat digunakan secara proporsional serta sesuai kebutuhan dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku. Model ARIFIN adalah sebuah model pembelajaran temuan penulis, dengan langkah-langkah: action, reflection, interaction, formalization, interconnection, dan narration, dapat dijadikan sebagai alternatif sebagai konduktor dalam upaya membangun rekonsiliasi antara kedua aliran tersebut.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF SISWA MA KEBET LAMONGAN PADA MATERI PERPANGKATAN DAN BENTUK AKAR 
                    
                    Ayu Lestari; 
Ali Shodikin                    
                     INSPIRAMATIKA Vol 7 No 1 (2021): Inspiramatika: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, June 2021 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52166/inspiramatika.v7i1.2183                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui profil kemampuan penalaran induktif yang dapat diperoleh sesuai dengan kemampuan siswa. Kemampuan penalaran induktif siswa perlu dikembangkan untuk memberikan pengalaman dalam membuktikan suatu teorema yang sering ditemukan dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X MA Sunan Ampel Kebet Lamongan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal tes dan wawancara. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menjelaskan jawaban, siswa masih menggunakan argument mereka sendiri. Untuk generalisasi rumus, siswa dapat menemukan rumus umum dan belum mampu menemukan jawaban akhir. Siswa belum mampu menjelaskan kembali maksud dari masalah tersebut dengan lengkap, baik informasi yang diberikan dan yang ditanyakan pada soal. Tetapi, siswa mampu membandingkan kesesuaian informasi yang diperoleh dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.