Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Tinjauan ‘Urf Terhadap Tradisi Penyerahan Perabot Rumah Tangga Dalam Upacara Pernikahan di Desa Bagor Wetan Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk Fariqoini, Azimatul; Qurotul Aini, Siti Maryam; Sukandar, Sukandar
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 4 No. 1 (2025): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahar adalah sesuatu yang harus ada dalam pernikahan. Mahar merupakan pemberian seorang suami kepada istri sebagai hadiah. Menurut Wabah al-Zuḥaily mahar yaitu: “harta yang menjadi hak seorang istri karena terjadinya akad atau persetubuhan secara nyata. Dalam suatu pernikahan selain terdapat mahar juga terdapat srah-srahan, sah-srahan yaitu barang-barang yang dibawa oleh pihak keluarga laki-laki sebagai sebuah hadiah yang diberikan kepada pihak kelurga perempuan. Bentuk srah-srahan bermacam-macam sesuai dengan tradisi pada daerah masing-masing. Ada yang berupa makanan, pakaian, atau bahkan perabot rumah tangga. Rumusan Masalah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana praktek tradisi penyerahan perabot rumah tangga dalam upacara pernikahan di Desa Bagor Wetan Sukomoro Nganjuk? Bagaimana tinjauan ‘urf terhadap tradisi penyerahan perabot rumah tangga di Desa Bagor Wetan Sukomoro Nganjuk? Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Field research (penelitian lapangan) dan metode penelitian yang digunakan yaitu metode pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisa data yang digunakan peneliti adalah reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan atau verifikasi. Dan sumber data yang digunakan ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Kemudian uji keabsahan data mengguanakan triangulasi sumber, meningkatkan ketekunan pengamatan dan menggunakan bahan referensi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1. Tradisi penyerahan perabot rumah tangga yang terdapat di Desa Bagor Wetan merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Tradisi tersebut merupakan tradisi yang dilakukan oleh pihak keluarga calon pengantin laki-laki, praktek tradisi tersebut dilaksanakan setelah akad nikah bersamaan dengan upacara temu manten yang mana barang bawaannya dibawa oleh para pengiring dengan membawa seluruh barang-barang perabot serta barang-barang srah-srahan lainnya. 2. Di tinjau dari segi materi yang dilakukan, tradisi penyerahan perabot rumah tangga termasuk ‘urf amali, dari segi ruang lingkup penggunaannya, tradisi tersebut termasuk ‘urf khas, dan ditinjau dari segi penilaian baik buruknya, tradisi tersebut termasuk ‘urf Shahih.
Kesediaan Membayar Terhadap Destinasi Wisata Omah Iwak Badher Bank Wiadnya, Dewa Gede Raka; Sukandar, Sukandar; Marhendra, A.P.W; Hariati, Anik Martinah; Yuniarti, Ating; Dewi, Citra Satrya Utama; Nursyam, Happy; Anam, C; Herawati, Endang Yuli; Kadhafi, muammar
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i2.3729

Abstract

Omah Iwak Badher Bank ialah salah satu destinasi wisata di Kabupaten Blitar yang dikelola oleh POKMASWAS Fajar Bengawan. Penelusuran reviewer pada google.co.id mendapatkan total 77 orang pemberi ulasan dengan rata-rata rating 4.5. Penelitian ini bertujuan untuk menilai rating destinasi terhadap responden terpilih, ialah mahasiswa S1 dan S3 Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan UB Malang. Total responden berjumlah 46 mahasiswa, 33 ialah mahasiswa S1 dan 13 mahasiswa S3. Kedua kelompok responden mendapat kesempatan yang sama untuk mengunjungi destinasi wisata. Rating dan penilaian terhadap destinasi dilakukan dengan memberikan 12 jenis pertanyaan kepada masing-masing resonden. Hasil penelitian mendapatkan bahwa rating responden mahasiswa S1 (3,7±0,57) dan S3 (3,7±0,48) lebih rendah dibandingkan dengan penilaian publik (4,5). Hal ini menunjukkan kualitas destinasi yang menjadi perhatian mahasiswa lebih tinggi dibandingkan dengan umum. Kesediaan membayar mahasiswa S1 (Rp. 150.000 Trip-1) pada destinasi wisata relatif lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa S3 (Rp. 250.000 Trip-1). Sebagai destinasi wisata baru, Omah Iwak Badher Bank perlu melakukan peningkatan jasa untuk meningkatkan kualitas destinasi.Kata Kunci: kesediaan membayar, jasa wisata, wisata alam, POKMASWAS Willingness-To-Pay To Omah Iwak Badher Bank Tourism DestinationABSTRACT Omah Iwak Badher Bank is one of the tourist destinations in Blitar Regency which is managed by POKMASWAS Fajar Bengawan. A reviewer search on google.co.id found a total of 77 reviewers with an average rating of 4.5. This study aimed to assess the destination rating of selected respondents, are undergraduate and doctoral students of the UB’s Faculty of Fisheries and Marine Science Malang. The total respondents were 46 students, 33 were S1 students and 13 were S3 students. Both groups of respondents received the same opportunity to visit tourist destinations. Rating and assessment of destinations was done by giving 12 types of questions to each respondent. The results found that the average rating of undergraduate student respondents was 3.7±0.57, and 3.7±0.48 for S3 students, respectively. These were lower than that of public assessment (4.5). This indivated that the quality of destination that are of concern to students is higher than the public. Willingness-t-pay of undergraduate students (Rp. 150,000 Trip-1) at tourist destinations was relatifly lower compared to doctoral students (Rp. 250,000 Trip-1). As a new tourist destination, Omah Iwak Badher Bank needs to improve its services to improve the quality of the destination.Keywords: willingness-to-pay, tourism services, nature tourism, POKMASWAS
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hak dan Kewajiban Suami dalam Mewujudkan Keluarga Harmonis Perspektif Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Sukandar, Sukandar; Ch, Ah. Shofiyyulloh; Arofik, Slamet
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 1 (2023): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pernikahan tidak terlepas dari hak dan kewajiban suami istri untuk menjaga dan mewujudkan keluarga yang harmonis sehingga dalam menjalani kehidupan berkeluarga dapat saling melengkapi satu sama lain. Dalam terwujudnya suatu keluarga yang harmonis perlu adanya upaya-upaya dalam mewujudkanya. Agama Islam telah menjelaskan upaya-upaya yang sesuai dengan syari’at islam, yang mana itu juga dipraktikan oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. Dari latar belakang di atas, maka penulis menentukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana Implementasi Hak dan Kewajiban Suami dalam Mewujudkan Keluarga yang Harmonis Perspektif Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk? Bagaimana Implementasi Keharmonisan Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Harmonis di Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk? Bagaimana Relevansi Hak Kewajiban Suami dan Keharmonisan Rumah Tangga Perspektif Hukum Islam dan Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk? Dalam skripsi ini, penulis menggunakan penelitian lapangan, adapun pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang mengambil objek masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. Untuk pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan uji keabsahan data. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dalam hukum Islam dan masyarakat desa Babadan sangat banyak keterkaitannya tentang hak dan kewajiban suami yang telah disampaikan di paparan data antara lain istri mentaati dan patuh terhadap perintah suami, dimintai izin ketika istri hendak keluar rumah, melayani sebagaimana tugas seorang istri dalam rumah tangga. Kewajiban-kewajiban suami antara lain memberikan nafkah lahir batin seperti halnya kasih sayang terhadap keluarganya, memberikan rumah buat keluarga, menjadi pelindung, memberikan Pendidikan agama yang sesuai dengan syariat Islam. Keharmonisan keluarga Masyarakat Desa Babadan memprioritaskan agamanya, sikap saling cinta-mencintai (tahabbub), saling membantu (ta’awun), bermusyawarah dalam memutuskan apapun (tasyawur), sabar dan tabah dalam menghadapi apapun (tashobur), saling memaafkan (taghofur/ ta’afuf), saling menghargai, memahami dan pengertian serta saling memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hak dan Kewajiban Suami dalam Mewujudkan Keluarga Harmonis Perspektif Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Shofiyyulloh Ch, Ah.; Arofik, Slamet; Sukandar, Sukandar
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 2 (2023): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pernikahan tidak terlepas dari hak dan kewajiban suami istri untuk menjaga dan mewujudkan keluarga yang harmonis sehingga dalam menjalani kehidupan berkeluarga dapat saling melengkapi satu sama lain. Dalam terwujudnya suatu keluarga yang harmonis perlu adanya upaya-upaya dalam mewujudkanya. Agama Islam telah menjelaskan upaya-upaya yang sesuai dengan syari’at islam, yang mana itu juga dipraktikan oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. Dari latar belakang di atas, maka penulis menentukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana Implementasi Hak dan Kewajiban Suami dalam Mewujudkan Keluarga yang Harmonis Perspektif Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Bagaimana Implementasi Keharmonisan Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Harmonis di Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Bagaimana Relevansi Hak Kewajiban Suami dan Keharmonisan Rumah Tangga Perspektif Hukum Islam dan Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Dalam skripsi ini, penulis menggunakan penelitian lapangan, adapun pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang mengambil objek masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. Untuk pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan uji keabsahan data. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dalam hukum Islam dan masyarakat desa Babadan sangat banyak keterkaitannya tentang hak dan kewajiban suami yang telah disampaikan di paparan data antara lain istri mentaati dan patuh terhadap perintah suami, dimintai izin ketika istri hendak keluar rumah, melayani sebagaimana tugas seorang istri dalam rumah tangga. Kewajiban-kewajiban suami antara lain memberikan nafkah lahir batin seperti halnya kasih sayang terhadap keluarganya, memberikan rumah buat keluarga, menjadi pelindung, memberikan Pendidikan agama yang sesuai dengan syariat Islam. Keharmonisan keluarga Masyarakat Desa Babadan memprioritaskan agamanya, sikap saling cinta-mencintai (tahabbub), saling membantu (ta’awun), bermusyawarah dalam memutuskan apapun (tasyawur), sabar dan tabah dalam menghadapi apapun (tashobur), saling memaafkan (taghofur/ ta’afuf), saling menghargai, memahami dan pengertian serta saling memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing.
Tinjauan ‘Urf Terhadap Tradisi Mahar Berupa Uang Dalam Pernikahan Di Desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang Nisak, Khoirotun; Sukandar, Sukandar; Ubaidillah, Burhanudin
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 1 (2024): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam undang-undang pernikahan tidak dijelaskan tentang mahar. Sedangkan dalam kompilasi hukum Islam belum komprehensif peraturan tentang mahar sehingga pantas ketika mahar dikaji ulang dengan hukum Islam. Sementara ini banyak sekali mahar mas kawin dalam bentuk uang dan menjadi suatu trend dan sangat diminati masyarakat sekarang ini. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik mengkaji lebih dalam mengenai tinjauan ‘urf terhadap mahar uang dalam perkawinan di desa Banjarsari kecamatan Bandarkedungmulyo kabupaten Jombang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan tradisi pemberian mahar dalam pernikahan, alasan masyarakat menggunakan mahar uang dalam pernikahan, dan tinjauan ‘urf terhadap tradisi pemberian mahar berupa uang di desa Banjarsari kecamatan Bandarkedungmulyo kabupaten Jombang. Jenis penelitian yang penulis gunakan ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisadata meliputi tahap reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.Untuk uji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber, dan menggunakan bahan referensi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa 1) Tradisi pemberian mahar dalam pernikahan di desa Banjarsari kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang yang sedang berkembang sampai saat ini adalah mahar berupa uang, diberikan setelah akad nikah sesuai dengan kemampuan suami atau sesuai dengan kesepakatan keduangya. 2) Alasan masyarakat desa Banjarsari kecamatan Bandarkedungmulyo kabupaten Jombang lebih memilih uang sebagai mahar dalam pernikahan adalah mempertimbangan prinsip bahwa mahar uang lebih praktis, fleksibel, lebih mengenang histroies, Ekonomis, upto date dari masa kemasa, menunjukkan keseriusan dalam menjalani hidup berumah tangga, lebih cocok dengan Adat istiadat, lebih efisien, lebih ideal dan lebih barokah. 3) Tinjauan ‘Urf terhadap penggunaan mahar berupa uang dalam pernikahan di desa Banjarsari kecamatan Bandarkedungmulyo kabupaten Jombang Jika dilihat dari sisi objeknya penggunaan mahar berupa uang termasuk kategori urf’ amali, yakni kebiasan masyarakat yang berkaitan dengan perbuatan biasa, dari segi keabsahan penggunaan mahar berupa uang termasuk kategori urf’ as-Shahih yakni tidak bertentangan dengan al-Qur‟an dan as-Sunnah, sedangkan dilihat dari segi jangkauannya termasuk kategori jenis urf am, yakni adat istiadat yang berlaku pada suatu tempat, masa dan keadaan.
Keabsahan Talak Cerai melalui Whatsapp Perspektif Madzhab Syafi’i Imanan, Imam Mahfudz; Fitri, Basit Misbachul; Sukandar, Sukandar
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 2 (2024): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Households will inevitably encounter problems and issues. The problems experienced are sometimes quickly resolved, but often these issues cannot be unraveled, leading to an unavoidable fracture in the household. Islam provides a solution when the household can no longer be maintained. The solution offered is to perform a divorce (talak) in a manner that is considered ma'ruf. Currently, knowledge and information technology are developing very rapidly, bringing a new paradigm in understanding various issues that arise among Muslims. One of the issues that might be affected is the problem of divorce, which in classical times was only done by the husband directly pronouncing the divorce statement to his wife or at most by writing it on a piece of paper. However, in contemporary times, divorce can be done through various electronic media. In this thesis, the author discusses the opinions of Imam al-Nawawi and Imam al-Imroni with the following problem formulation: first, what is Imam al-Nawawi's view on divorce through WhatsApp Second, what is Imam al-Imroni's view on divorce through WhatsApp? Third, how does the comparison between the views of Imam al-Nawawi and Imam al-Imroni regarding divorce through WhatsApp. To obtain answers to the formulated problem, the author uses a library research method with a qualitative approach. The primary sources in this study are the book Al-Majmu’ Syarh Al-Muhazzab by Imam al-Nawawi and the book al-Bayan fi al-Madzhab Imam al-Syafi’i by Imam al-Imroni, while the secondary sources are obtained from various literatures that are relevant to the issues being researched. The data collection technique was carried out through documentation. Meanwhile, the data analysis methods used by the author are content analysis and comparative methods. The research results show that divorce through written messages, which can be related to modern written message media, is validated by Imam al-Nawawi, with the consideration that the status of writing, which consists of letters that can be understood in form and meaning, is the same as the status of words spoken by the tongue and is permissible even if not in one gathering. According to Imam al-Imroni, it is not valid because, in his view, a letter or written message is like something that does not exist (is not visible) and must be done in one sitting. As for the similarity, both must use intention in the implementation of divorce through written messages
Tinjauan ‘Urf Terhadap Tradisi Penyerahan Perabot Rumah Tangga Dalam Upacara Pernikahan di Desa Bagor Wetan Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk Fariqoini, Azimatul; Qurotul Aini, Siti Maryam; Sukandar, Sukandar
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 4 No. 1 (2025): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahar adalah sesuatu yang harus ada dalam pernikahan. Mahar merupakan pemberian seorang suami kepada istri sebagai hadiah. Menurut Wabah al-Zuḥaily mahar yaitu: “harta yang menjadi hak seorang istri karena terjadinya akad atau persetubuhan secara nyata. Dalam suatu pernikahan selain terdapat mahar juga terdapat srah-srahan, sah-srahan yaitu barang-barang yang dibawa oleh pihak keluarga laki-laki sebagai sebuah hadiah yang diberikan kepada pihak kelurga perempuan. Bentuk srah-srahan bermacam-macam sesuai dengan tradisi pada daerah masing-masing. Ada yang berupa makanan, pakaian, atau bahkan perabot rumah tangga. Rumusan Masalah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana praktek tradisi penyerahan perabot rumah tangga dalam upacara pernikahan di Desa Bagor Wetan Sukomoro Nganjuk? Bagaimana tinjauan ‘urf terhadap tradisi penyerahan perabot rumah tangga di Desa Bagor Wetan Sukomoro Nganjuk? Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Field research (penelitian lapangan) dan metode penelitian yang digunakan yaitu metode pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisa data yang digunakan peneliti adalah reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan atau verifikasi. Dan sumber data yang digunakan ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Kemudian uji keabsahan data mengguanakan triangulasi sumber, meningkatkan ketekunan pengamatan dan menggunakan bahan referensi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1. Tradisi penyerahan perabot rumah tangga yang terdapat di Desa Bagor Wetan merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Tradisi tersebut merupakan tradisi yang dilakukan oleh pihak keluarga calon pengantin laki-laki, praktek tradisi tersebut dilaksanakan setelah akad nikah bersamaan dengan upacara temu manten yang mana barang bawaannya dibawa oleh para pengiring dengan membawa seluruh barang-barang perabot serta barang-barang srah-srahan lainnya. 2. Di tinjau dari segi materi yang dilakukan, tradisi penyerahan perabot rumah tangga termasuk ‘urf amali, dari segi ruang lingkup penggunaannya, tradisi tersebut termasuk ‘urf khas, dan ditinjau dari segi penilaian baik buruknya, tradisi tersebut termasuk ‘urf Shahih.
SOSIAL KAPITAL MASYARAKAT DALAM OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI KRUENG ACEH Sukandar, Sukandar; Masimin, Masimin; Fatimah, Eldina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10061

Abstract

Abstract: Krueng Aceh Irrigation Area in Aceh Besar District is expected to be able to improve the community economic growth and to support food self-sufficient in Aceh Besar District. To meet the expectation, It must be supported by the good and organized irrigation systems. So that Krueng Aceh Irrigation Network must have irrigation network system management which include of operational and maintenance activities (OP). This research aims to detect the existing condition of Krueng Aceh Irrigation Network in Blang Bintang Subsection, find out community role level in Water User Farmer Group (P3A) relating to existing irrigation network operational and maintenance activities, then formulating the system strategy operational and maintenance activities of Krueng Aceh Irrigation System. The method used to analyze the data in this research is descriptive and analysis SWOT. Based on the observation result, the irrigation network existing condition finding some damages in the canals, there are sediment and waste found in the canal, the livestock can be found both tied and not surrounding the irrigation network. According to the result of questionnaire distribution to the respondents, it can be concluded that the community and the water user farmer group (P3A) are not active in irrigation network operational and maintenance activities. The SWOT analysis results is obtained the strategies such as (1) improving the water management system operationally to do the efficiency of irrigation water utilization; (2) Improving the Human Resources quality by giving the socialization to the farmer community in improving the farmer production and implementation of irrigation network operation and maintenance activities; (3) Reactive the water user farmer group (P3A) in managing and maintaining the irrigation network; (4) Improving the role and responsibility of the P3A committee as well as community in maintaining the irrigation network; and (5) Improving the community awareness by growing the communal activity culture in maintaining the irrigation network both routine and periodic.Abstrak: Jaringan Irigasi Krueng Aceh di Aceh Besar diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta menunjang swasembada pangan di Kabupaten Aceh Besar. Untuk memenuhi harapan tersebut harus didukung oleh adanya sistem irigasi yang baik dan terorganisir. Untuk itu Jaringan Irigasi Krueng Aceh harus memiliki sistem pengelolaan jaringan irigasi meliputi kegiatan operasional dan pemeliharaan (OP). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi eksisting Jaringan Irigasi Krueng Aceh di Wilayah Ranting Blang Bintang, mengetahui tingkat peran masyarakat Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) berkenaan dengan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada. Dan merumuskan strategi sistem operasional dan pemeliharaan saluran irigasi Krueng Aceh. Metode pengumpulan data yaitu menggunakan data sekunder dan data primer. Data diolah secara statistik diskriptif dan analisis SWOT. Dari hasil observasi, kondisi eksisting terdapat kerusakan pada sebahagian saluran, banyak terdapat sedimen dan tumpukan sampah dan adanya hewan peliharaan yang diikat maupun dilepas di sekitar jaringan irigasi. Hasil penyebaran kuesioner kepada responden, dapat disimpulkan bahwa masyarakat dan perkumpulan petani pemakai air (P3A) tidak aktif dan melaksanakan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi. Hasil analisis SWOT diperoleh strategi-strategi yaitu (1) meningkatkan sistem pengaturan air irigasi secara operasional untuk melakukan efesiesi dalam penggunaan air irigasi; (2) meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan sosialisasi, kepada masyarakat petani dalam meningkatkan produksi tani serta pelaksanaan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi; (3) mengaktifkan kembali perkumpulan petani pemakai air (P3A) dalam mengelola dan memelihara jaringan irigasi; (4) meningkatkan peran dan tanggung jawab pengurus (P3A) serta masyarakat dalam memeliharan jaringan irigasi; dan (5) meningkatkan kesadaran masyarakat dengan menumbuhkan budaya gotong royong dalam memeliharan jaringan irigasi baik secara rutin maupun berkala
Analisis Pengukuran Efisiensi Volumetrik Mesin Diesel Alat Uji Prestasi Solihat, Ihat; Mahendrawan, Ersam; Sukandar, Sukandar
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jiptek.v5i1.37233

Abstract

Performa mesin diesel sangat dipengaruhi oleh banyaknya udara yang masuk ke ruang bakar. Mesin diesel tidak dilengkapi dengan sistem pengapian, maka bahan bakar akan terbakar dengan sendiri oleh udara yang dikompresikan sehingga tekanan dan suhunya meningkat melebihi titik nyala bahan bakar. Mesin diesel mesin empat langkah pada kondisi idealnya dapat mengisap udara pada langkah hisap sebanyak volume langkah pistonnya. Namun pada kenyataannya udara yang masuk ke ruang bakar tidak sebanyak itu. Perbandingan antara jumlah udara yang terisap dalam keadaan yang sebenarnya terhadap jumlah udara yang terisap dalam keadaan yang ideal disebut efisiensi volumetrik. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa ada pengaruh efisiensi volumetrik rata-rata dari variasi penyetelan celah katup masuk. Penyetelan celah katup masuk yang semakin rapat pada setiap putaran mesin, efisiensi volumetrik rata-rata yang dihasilkan cenderung meningkat. Demikian juga halnya dengan putaran mesin yang semakin tinggi hingga 1600 Rpm pada setiap celah katup masuk, efisiensi volumetrik rata-rata yang dihasilkan  juga cenderung  meningkat.  Saran,  sebaiknya penyetelan  celah katup masuk harus sesuai dengan spesifikasi mesin, harapannya agar pada kondisi putaran mesin tertentu efisiensi volumetrik rata-rata tetap tercapai dengan maksimum.
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hak dan Kewajiban Suami dalam Mewujudkan Keluarga Harmonis Perspektif Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Shofiyyulloh Ch, Ah.; Arofik, Slamet; Sukandar, Sukandar
Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 2 (2023): Ta'lim : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : STAI Hidayatut Thullab Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pernikahan tidak terlepas dari hak dan kewajiban suami istri untuk menjaga dan mewujudkan keluarga yang harmonis sehingga dalam menjalani kehidupan berkeluarga dapat saling melengkapi satu sama lain. Dalam terwujudnya suatu keluarga yang harmonis perlu adanya upaya-upaya dalam mewujudkanya. Agama Islam telah menjelaskan upaya-upaya yang sesuai dengan syari’at islam, yang mana itu juga dipraktikan oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. Dari latar belakang di atas, maka penulis menentukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana Implementasi Hak dan Kewajiban Suami dalam Mewujudkan Keluarga yang Harmonis Perspektif Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Bagaimana Implementasi Keharmonisan Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Harmonis di Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Bagaimana Relevansi Hak Kewajiban Suami dan Keharmonisan Rumah Tangga Perspektif Hukum Islam dan Masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Dalam skripsi ini, penulis menggunakan penelitian lapangan, adapun pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang mengambil objek masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk. Untuk pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan uji keabsahan data. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dalam hukum Islam dan masyarakat desa Babadan sangat banyak keterkaitannya tentang hak dan kewajiban suami yang telah disampaikan di paparan data antara lain istri mentaati dan patuh terhadap perintah suami, dimintai izin ketika istri hendak keluar rumah, melayani sebagaimana tugas seorang istri dalam rumah tangga. Kewajiban-kewajiban suami antara lain memberikan nafkah lahir batin seperti halnya kasih sayang terhadap keluarganya, memberikan rumah buat keluarga, menjadi pelindung, memberikan Pendidikan agama yang sesuai dengan syariat Islam. Keharmonisan keluarga Masyarakat Desa Babadan memprioritaskan agamanya, sikap saling cinta-mencintai (tahabbub), saling membantu (ta’awun), bermusyawarah dalam memutuskan apapun (tasyawur), sabar dan tabah dalam menghadapi apapun (tashobur), saling memaafkan (taghofur/ ta’afuf), saling menghargai, memahami dan pengertian serta saling memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing.