The problem addressed in this study is: “Can the Mind Mapping model improve short story writing skills of fifth-grade students at SDN No. 10 Kota Barat, Gorontalo City?” The purpose of this study is to enhance students’ ability to write short stories using the Mind Mapping model. This research employed a classroom action research method. Data were collected through tests based on four assessment aspects, observation, and documentation. The results showed that in the initial observation, out of 21 students, only 3 students (14%) were able to write short stories, while 18 students (86%) were not. In Cycle I, Meeting I, 8 students (38%) showed the ability to write short stories, while 13 students (62%) did not. In Cycle I, Meeting II, 14 students (67%) demonstrated the ability, and 7 students (33%) did not. In Cycle II, Meeting I, 20 students (95%) were able to write short stories, and only 1 student (5%) was not. Based on the results and discussion, it is concluded that the Mind Mapping model effectively improves the short story writing skills of fifth-grade students at SDN No. 10 Kota Barat, Gorontalo City. ABSTRAKMasalah yang disajikan pada penelitian ini adalah “Apakah melalui model Mind Mapping kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas V SDN No. 10 Kota Barat Kota Gorontalo meningkat?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek menggunakan model Mind Mapping pada siswa kelas V SDN No. 10 Kota Barat Kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam ini adalah penelitian tindakan kelas. Untuk pengumpulan data pada penelitian ini melalui tes dengan 4 aspek penilaian, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pada observasi awal terdiri dari 21 siswa terdapat 3 siswa atau 14% yang mampu dalam menulis cerita pendek dan 18 siswa atau 86% siswa tidak mampu. Siklus I Pertemuan I dari 21 siswa terdapat 8 siswa atau 38% yang mampu dalam menulis cerita pendek dan 13 atau 62% siswa tidak mampu. Pelaksanaan siklus I pertemuan ke-2 dari 21 siswa terdapat 14 siswa atau 67% yang mampu dalam menulis cerita pendek dan 7 atau 33% siswa yang tidak mampu. Sedangkan pada siklus II pertemuan ke-1 dari 21 siswa terdapat 20 siswa atau 95% yang mampu dalam menulis cerita pendek dan 1 atau 5% siswa yang tidak mampu. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa dengan melalui model Mind Mapping kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas V SDN No. 10 Kota Barat Kota Gorontalo meningkat.