p-Index From 2020 - 2025
4.943
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Pengaruh substitusi tepung buah mangrove (Sonneratia alba) terhadap karakteristik fisikokimiawi dan sensori roti tawar : Effect of mangrove (Sonneratia alba) fruit flour substitution on the physicochemical and sensory characteristics of white bread Sumartini, Sumartini; Hasibuan, Nirmala Efri; Azka, Aulia; Ratrinia, Putri Wening; Suryono, Muhamad
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i8.52210

Abstract

Roti tawar adalah produk makanan berbahan baku tepung terigu yang memiliki kandungan gluten tinggi. Gluten dapat berdampak negatif bagi kesehatan terutama pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu, yaitu penyakit seliak, intoleransi gluten yang bersifat nonseliak, dan penyakit usus lainnya. Tepung alternatif diperlukan untuk mengurangi kandungan gluten pada roti tawar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi terbaik substitusi tepung buah mangrove terhadap roti tawar berdasarkan karakteristik sensori dan daya kembang. Perlakuan pembuatan roti tawar melalui substitusi tepung terigu dengan tepung buah mangrove, yaitu 0, 10, 20, 30, dan 40%. Parameter yang dianalisis meliputi proksimat, kadar serat kasar, daya kembang, hardness, cohesiveness, dan hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kimia roti tawar, yaitu kadar air 13,21-17,86%, lemak 9,53-14,51%, protein 5,28-8,5%, abu 1,64-1,84%, karbohidrat 60,57-67,13%, serat kasar 2,91-8,26%, daya kembang 100,35-137,70%, nilai hardness 20,92-68,45 N, dan cohesiveness 0,58-0,82. Makin tinggi konsentrasi tepung buah mangrove pada roti tawar, maka makin menurunkan tingkat kesukaan panelis. Roti tawar substitusi tepung buah mangrove 10% memiliki tingkat kesukaan panelis tertinggi dengan rasa yang gurih, aroma harum, tekstur lembut, warna crust cokelat kekuningan dan crumb putih krim dan memiliki daya kembang yang baik.
Pengaruh pencampuran minyak ikan nila, stearin sawit, dan minyak biji karet terhadap karakteristik fisikokimia biskuit: The effect of blending tilapia fish oil, palm stearin, and rubber seed oil on the physicochemical characteristics of biscuits Sumartini, Sumartini; Hasibuan, Nirmala Efri; Pamaharyani, Luchiandini Ika; Saputra, Eko Novi; Suryono, Muhamad; Azka, Aulia; Ratrinia, Putri Wening; Basri, Basri
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i9.52211

Abstract

Biskuit dibuat dari campuran bahan dan lemak padat (shortening). Kualitas biskuit dipengaruhi oleh perbedaan jenis lemak yang digunakan. Limbah biji karet, tulang, kepala, sisik, kulit, dan isi perut ikan merupakan limbah perkebunan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan menjadi lemak sebagai bahan baku shortening. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio terbaik dari lemak padat stearin sawit, minyak ikan dan minyak biji karet yang di netralisasi serta dihilangkan baunya dengan rasio padatan terhadap sifat fisik dan tekstur adonan. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan 5 perlakuan (palm stearin/ minyak biji karet/ minyak ikan), yaitu rasio 1 (50:30:20), rasio 2 (60:35:5), rasio 3 (70:15 :15), rasio 4 (80:10:10), dan rasio 5 (90:5:5). Parameter uji meliputi diameter, hardness, ketebalan, tekstur, warna, kadar air, protein, lemak, kalori dan sensori. Analisis data menggunakan SPSS Versi 25 dengan ANOVA 95%. Hasil yang diperoleh lightness biskuit 74,57-78,55; ketebalan 0,54-0,94 mm; diameter 90,38-110,16 mm; hardness 2769,36-3648,53g; kadar lemak 18,61-20,64%; protein 10,38-10,88% dan nilai kalori 623,680-625,367 kcal. Hasil pengujian sensori tertinggi pada rasio 4 (80: 10: 10). Proporsi rasio shortening yang tepat memengaruhi karakteristik fisik dan kimia biskuit yang dihasilkan dengan rasio terbaik 80:10:10.
Pengaruh penambahan bahan pengikat yang berbeda terhadap karakteristik fisik dan sensori tablet effervescent Sonneratia caseolaris: Effect of different binding agents on the physical and sensory characteristics of effervescent tablets of Sonneratia caseolaris Ratrinia, Putri Wening; Sumartini, Sumartini; Azka, Aulia; Hasibuan, Nirmala Efri; Nusaibah, Nusaibah; Triyastuti, Meilya Suzan
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.52204

Abstract

Sonneratia caseolaris dapat dimanfaatkan sebagai minuman fungsional dalam bentuk tablet effervescent. Tablet effervescent merupakan minuman dalam sediaan tablet yang larut dalam air menghasilkan gelembung dan berkarbonasi serta memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Bahan pengikat diperlukan untuk meningkatkan kualitas serta menjaga kestabilan sediaan tablet effervescent. Bahan pengikat berfungsi untuk menyatukan bahan-bahan menjadi satu kesatuan tablet yang kohesif sehingga bahan aktif yang terkandung di dalam effervescent terdistribusi secara merata. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bahan pengikat terbaik berdasarkan karakteristik fisik dan sensori tablet effervescent yang dihasilkan. Pembuatan tablet effervescent diawali dengan pencampuran filtrat S. caseolaris dengan bahan pengikat yang berbeda masing-masing konsentrasi 2,5%, yaitu polyvinyl pyrolidone (PVP), gelatin, pulvis gummi arabicum (PGA), dan maltodekstrin. Hasil campuran dikeringkan menggunakan spray dryer. Padatan hasil pencampuran diformulasikan sesuai bahan pembuatan tablet effervescent. Parameter yang dianalisis meliputi keseragaman bobot, kekerasan tablet, warna, kelarutan, waktu larut, kadar air, dan sensori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengikat yang berbeda berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap keseragaman bobot, kekerasan tablet, warna, kelarutan, waktu larut, dan kadar air. Penambahan gelatin 2,5% merupakan perlakuan terbaik dengan karakteristik kekerasan 4,86 kg/cm2, kelarutan 98,32%, waktu larut <70 detik dan kadar air 2,15% telah memenuhi standar dari Farmakope Indonesia. Hasil penilaian sensori berdasarkan ketampakan, aroma, warna, rasa, dan keseluruhan menunjukkan bahwa semua perlakuan tablet effervescent sangat disukai oleh panelis.
Aplikasi serbuk daun mangrove (Rhizopora sp.) sebagai pengawet alami tali rami pada alat tangkap jaring ikan: Application of mangrove leaves powder (Rhizopora sp.) as a natural preservative for hemp rope in fishing gear Krisnafi, Yaser; Sumartini, Sumartini; Mardiah, Ratu Sari
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i1.47046

Abstract

Tali rami adalah bahan yang digunakan untuk membuat jaring pada alat tangkap. Sifat tali rami yang mudah busuk dan masa pakai yang singkat membuat tali ini kurang diminati oleh nelayan. Bahan pengawet digunakan untuk menambah usia pakai tali rami, salah satunya adalah daun mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh aplikasi serbuk daun mangrove Rhizophora sp. sebagai pengawet tali rami berdasarkan parameter kemuluran benang dan kuat putus. Daun mangrove Rhizophora sp. yang digunakan jenis daun muda dengan warna hijau tidak pekat. Serbuk daun mangrove Rhizophora sp. dianalisis proksimat dan fitokimia. Pengawetan tali rami terdiri atas perlakuan tanpa perendaman serbuk daun Rhizophora sp. (kontrol) dan perendaman 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9 kg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk daun mangrove Rhizophora sp. memiliki kadar air 6,31±0,06%; lemak 0,66±0,05%; abu 8,28±0,10%; protein 8,74±0,04%; serat kasar 15,25±0,05%; dan karbohidrat 65,76±0,05%. Serbuk daun mangrove Rhizophora sp. terdeteksi mengandung senyawa fenol, alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Perbedaan konsentrasi perendaman serbuk daun mengrove dapat memengaruhi (p<0,05) kuat putus basah , namun pada parameter lainnya (kadar air, kemuluran benang basah-kering), kuat putus kering dengan pemberian serbuk daun mangrove pada rentang konsentrasi 0,3-0,9 kg/L tidak berpengaruh signifikan.
Karakteristik fisikokimia mi basah substitusi jenis ikan berbeda dengan penambahan egg white powder: Physicochemical characteristics of wet noodles substitution of different types of fish with the addition of egg white powder (EWP) Amalia, Ayu Rizki; Sumartini, Sumartini; Azka, Aulia; Ratrinia, Putri Wening; Suryono, Muh; Saputra, Eko Novi; Hasibuan, Nirmala Efri
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 11 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(11)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i11.52207

Abstract

Mi merupakan salah satu jenis makanan yang disukai oleh semua kalangan dan digunakan sebagai alternatif variasi makanan pengganti nasi. Kandungan gizi protein pada produk mi sangat rendah sehingga perlu ditambahkan protein dari berbagai jenis ikan. Kelemahan mi berbahan dasar ikan adalah karakteristik fisiknya yang mudah putus dan tidak kenyal sehingga kurang disukai konsumen. Oleh sebab itu, perlu adanya bahan pengenyal egg white powder (EWP). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tepung jenis ikan terbaik pada mi basah berdasarkan karakteristik fisikokimia dan kesukaan konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan jenis ikan yang berbeda, yaitu tanpa ikan, ikan patin, lomek, kembung, dan tongkol. Parameter yang diuji adalah sensori, proksimat dan karakteristik fisik. Mi dengan jenis ikan berbeda mengandung kadar air 51,50-76,65%; protein 4,40-17,21; lemak 0,20-6,53%; abu 1,00-2,82%; cooking loss 3,50-8,25%; daya rehidrasi 35,00-65,24%; cooking time 75,75-115,28 detik; elastisitas 11,38-29,79%; dan nilai hardness 881,40-4.155,01 gf. Tepung jenis ikan yang paling disukai sebagai bahan baku mi basah berdasarkan tingkat penerimaan panelis adalah ikan tongkol. Penggunaan ikan sebagai bahan baku dapat meningkatkan nutrisi mi basah.
Aktivitas antioksidan dan hedonik teh hijau berbahan baku daun mangrove Avicennia sp. dan Sonneratia sp.: Antioxidant activity and hedonic of green tea made from mangrove leaves Avicennia sp. and Sonneratia sp. Hasibuan, Nirmala Efri; Azka, Aulia; Ratrinia, Putri Wening; Sumartini, Sumartini; Pamaharyani, Luchiandini Ika; Suryono, Muh; Basri, Basri
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i2.60944

Abstract

Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, terutama karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Daun mangrove berpotensi sebagai bahan baku teh hijau karena memiliki senyawa metabolit sekunder yang bersifat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan spesies mangrove terbaik yang berpotensi sebagai teh hijau melalui parameter kimia, antioksidan, dan penilaian hedonik. Teh hijau diproduksi dari daun muda bagian pucuk mangrove Avicennia sp. dan Sonneratia sp. yang diperoleh dari kawasan ekosistem Bandar Bakau, Kota Dumai dan teh komersial (Camellia sinensis) sebagai pembanding. Parameter yang dianalisis meliputi karakteristik kimia (kadar air, abu, abu tak larut asam, sari larut air, dan serat), fitokimia, persentase inhibisi antioksidan metode DPPH, serta penilaian hedonik (rasa, aroma, warna, dan overall). Hasil penelitian menunjukkan ketiga jenis teh memiliki kadar air 7,84-25,45%, abu 6,69-16,12%, abu tak larut asam 0,65-1,23%, sari larut air 2,82-4,27%, dan serat 5,80-7,11%. Senyawa fitokimia lebih banyak terdeteksi pada teh komersial dibandingkan teh daun mangrove. Perbedaan jenis bahan baku teh hijau berpengaruh nyata terhadap persentase inhibisi antioksidan dan penilaian hedonik panelis. Perlakuan terbaik teh hijau dengan daun mangrove Sonneratia sp. dengan persentase inhibisi antioksidan tertinggi (87,59%) dan penilaian hedonik keseluruhan (overall) sangat disukai panelis. Teh ini memenuhi standar teh hijau sesuai SNI 3945:2016 pada kadar abu, abu larut asam, dan serat kasar, namun belum pada kadar air dan sari larut air. Hasil penelitian mengindikasikan daun mangrove berpotensi sebagai bahan baku teh hijau.
Karakteristik fisikokimia corndog sosis ikan dengan penambahan tepung ikan lomek (Harpadon nehereus): Characteristics of corndog fish sausage with the addition of bombay duck fish flour (Harpadon nehereus) Basri, Basri; Sumartini, Sumartini
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i7.63496

Abstract

Corndog adalah salah satu camilan kekikinian yang banyak diminati di Indonesia. Corndog merupakan makanan ringan yang terdiri atas sosis atau keju (atau kombinasi keduanya) yang ditusuk dengan lidi, kemudian dilapisi dengan tepung roti dan digoreng hingga matang. Kandungan gizi pada produk corndog tergolong rendah sehingga perlu ditambahkan sumber nutrisi lain untuk meningkatkan nilai gizinya, salah satunya dari ikan eksotik yang banyak ditemukan di perairan Kota Dumai yang belum banyak diversifikasi olahannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi terbaik corndog dari tepung ikan lomek berdasarkan karakteristik fisikokimia dan nilai hedonik. Rancangan acak lengkap (RAL) digunakan dengan tiga perlakuan, yaitu kontrol, 10 dan 20% penambahan tepung ikan lomek (tiga ulangan). Fortifikasi ikan lomek terbaik ditunjukkan pada corndog dengan penambahan tepung ikan lomek 10% dengan nilai protein 8,74%; karbohidrat 25,66%; lemak 9,85%; air 45,44%; abu 1,19%; kalori 286,27 kcal; hardness 2.862,91; expanding power 1,35; chewiness 2.400,50 gmm dan nilai hedonik sebesar 8.19±0.69 (suka). Corndog dengan penambahan tepung ikan lomek berpotensi menjadi camilan yang bergizi.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adib Sultan, Adib Afiansah, Bagus Afiansah, Bagus Afriyanti, Rinna Agus Nuryatin Ali Asgar Alifah, Dita Relawati Alifah, Dita Relawati Alvina, Zahriani Amalia, Ayu Rizki An-nissa, An-nissa Apriani, Yosephin Arbain Tata Ardias, Afriza Yuan Ardias, Afriza Yuan Ardila, Reni Ariani, D Armadani, Novi Asep Dedi Sutrisno Astanto Kasno Aulia Azka Bakkidu, Nurhinda Basri Basri Bayu Aji Nugroho, Bayu Aji Bhuana, Egi Bhakti Defi, An Naim Etty Susilowati Fitri Ekiwardani, Dyah Ayu Fronthea Swastawati Galih Putri Sudarsono Ghaffar, Rizal Maulana Hapsari, Novia Rizki Hartantie, Kartini Hastuti, Suci Wiherni Dyah Hendri Kurniawan, Hendri Hernawan Hernawan Hilmi Tsania, Najwa Ida Andriati, Ida Ida Ayu Putu Sri Widnyani J. PURNOMO Juwariyah Juwariyah Kasih, Delina Kusumaningtyas, Niken Laraswati, Sara Laraswati, Sara Lestari, Sri Ayu Lestari, Sri Ayu Maezuroh, Ria Mardiah, Ratu Sari Maulani, Aghitia Mauludya, Fenta Mauludya, Fenta Mawarni, Hasindah Meilya Suzan Triyastuti, Meilya Suzan Mimi Mulyani Mufti Amir Sultan, Mufti Amir Muh Doyin Muhamad Ikbal Muhammad Nur Arkham Mulyono Mulyono Nas Haryati Setyaningsih Neina, Qurrota Ayu Neneng Suliasih Neti Budiwati Nirmala Efri Hasibuan, Nirmala Efri Noor, Any Ariani NUR FITRIANI Pamaharyani, Luchiandini Ika Panjaitan, Fenny Crista Anastasia Permana, Dhewangga Bayu Pinayani, Ani Pinayani, Ani Prabaningrum, Dyah Priyati, Sri Putri Wening Ratrinia Putri, Nita Ariestiana Putri, Solehatin Ika Qomariyah, U’um Rahmad, Abdul Rahmawati, Rahmawati Ramadhan, Roiyhan Shyma Resti Nurmala Dewi Riska Anisa Yulianti, Riska Anisa Saputra, Eko Novi Sari, Nita Kartika Sari, Nita Kartika Sihombing, Midian Immanuel Sihombing Siregar, Fikri Al Khair Sugiarto, A T Sulastri, Inong Sumandiarsa, I Ketut Suprihati - Suryono, Muh Suryono, Muhamad Swastika, Putu Angga Elano Syahida, Nurul Syavica, Cindy Gea Tri Winarni Agustini Tristantio, Sidik Trustinah Trustinah Utomo, Arie Lila Utomo, Arie Lila Wagiran Wagiran Wati, Sara Laras Widjaya, Willy Pranata Yaser Krisnafi, Yaser Yuntina, Lily Yusanta, Dita Anggrahinita Yusro Edy Nugroho Zharfa, Dinda Ayu Zulfikri, Fahmi