Claim Missing Document
Check
Articles

A Call to Action in Revolutionizing Student Mindsets: Empowering Environmental Consciousness Through Organic Farming Practices Citra Irawan, Norbertus; Muqqorobin, Bagus Mustika Ali; Kusuma, Havit Aryan; Pratama, Ilham Gusni; Supriyadi, Teguh; Soelistijono, R
Journal of Community Capacity Empowerment Vol. 3 No. 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jcce.v3i1.4608

Abstract

This community service project was initiated in response to the growing concern about declining environmental awareness among high school students and the urgent need for sustainable practices. Given the limited study on effective interventions to foster environmental consciousness in this demographic, this study aimed to fill this gap by investigating the impact of a comprehensive organic farming program. The study employed a mixed-methods approach, combining quantitative surveys and qualitative interviews to assess changes in students’ knowledge, attitudes, and behaviors. Results indicated a significant increase in students’ understanding of organic farming principles, a positive shift in their attitudes towards sustainability, and a heightened sense of agency to implement sustainable practices daily. These findings highlight the potential of experiential learning and community engagement in promoting environmental stewardship among youth. Implications for educational policy, community development, and future study are discussed.
Effect of Dolomite Dosage and Chicken Manure on the Growth and Yield of Red Onions (Allium ascanolicum L.) Prabawati, Dimar; Supriyadi, Teguh; Dewi, Tyas Soemarah Koernia; Budiyono, Agus; Haryuni
Journal of Rural and Urban Community Studies Vol. 3 No. 1 (2025): February
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tunas Pembangunan University, Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jrucs.v3i1.4657

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura yang vital di Indonesia, dengan permintaan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dolomit terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.), untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.), untuk mengetahui pengaruh interaksi antara dosis dolomit dan pupuk kandang ayam yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus sampai dengan 20 Oktober 2023, di Desa Bangsalan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada ketinggian tempat 227 meter di atas permukaan laut, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan tiga kali ulangan. Dua faktor diperiksa: yang pertama adalah aplikasi dolomit (D) pada tiga level—D0 (tanpa dolomit), D1 (5 ton/ha), dan D2 (10 ton/ha); yang kedua adalah aplikasi pupuk kandang ayam (F) pada empat level—F0 (tanpa pupuk kandang ayam), F1 (5 ton/ha), F2 (10 ton/ha), dan F3 (15 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dolomit secara signifikan memengaruhi pertumbuhan dan hasil bawang merah, khususnya memengaruhi diameter umbi, jumlah umbi per tanaman, berat umbi segar per tanaman, dan berat umbi kering per tanaman dan plot. Itu juga berdampak signifikan pada jumlah umbi per plot. Kotoran ayam terutama memengaruhi berat umbi kering per plot dan secara signifikan memengaruhi tinggi tanaman, berat tangkai kering per tanaman, diameter umbi, berat umbi segar per tanaman, dan berat umbi kering per tanaman. Interaksi antara dolomit dan kotoran ayam secara signifikan memengaruhi berat tangkai segar per tanaman, berat umbi kering per tanaman dan plot, diameter umbi, dan jumlah umbi. Hasil tertinggi diperoleh pada kombinasi D2F3 dengan berat umbi kering per petak sebesar 1441,10 gram (25,60 ton/ha), sedangkan hasil terendah diperoleh pada kombinasi D0F0 yaitu sebesar 1151,10 gram (20,46 ton/ha). Penggunaan dolomit dan pupuk kandang ayam secara tunggal maupun kombinasi memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan dan hasil umbi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian kedua jenis amelioran tersebut secara bersamaan lebih efektif dalam meningkatkan produktivitas tanaman dibandingkan dengan perlakuan tunggal.
Peningkatan Adopsi Petani Terhadap Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Padi Organik: Peningkatan Adopsi Petani Terhadap Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Padi Organik Suswadi; Arbianti; Ridyo Arum, Mutiarra; Supriyadi, Teguh; Yuniastuti, Faustina; Suyanti
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol 25 No 2 (2025): JURNAL ILMIAH AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v25i2.5222

Abstract

Penerapan Good Agricultural Practice (GAP) merupakan inovasi yang diimplementasikan pada Kelompok Tani Pangudi Bogo sebagai upaya dalam melaksanakan SOP-GAP padi organik agar padi yang dihasilkan dapat memenuhi standar. Namun, adopsi dari inovasi GAP padi organik belum diketahui apakah petani benar-benar mengimplementasikan sesuai dengan GAP padi organik. Tujuan penelitian ini (1) mengetahui adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik (2) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik (3) mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik. Metode penentuan lokasi dengan purposive yaitu pada Kelompok Tani Pangudi Bogo. Jumlah sampel sebanyak 30 petani padi organik. Metode analisis data menggunakan analisis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi petani terhadap penerapan Good Agricultural Practice (GAP) padi organic yang tergolong tinggi meliputi penggunaan lahan dan tanah, penggunaan benih, penanaman, pemupukan, transportasi dan pergudangan sedangkan untuk kategori sedang meliputi penyiangan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen dan pascapanen. Faktor yang mempengaruhi adopsi petani adalah partisipasi, penyuluhan, dan pengalaman bertani organic. Peningkatan adopsi dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi dan keterlibatan petani dalam menerapkan SOP-GAP padi organic, meningkatkan frekuensi penyuluhan, dan menambah pengalaman bertani organic.
Nutrient Uptake, Physiological Characters, And Yield Component Of Situbagendit Rice Variety On Nitrogen And Phosphor Dosage With Applications Of Vesicular Arbuscular Mycorrhiza On Rainfed Lowland Rice Aziez, Achmad Fatchul; Wiyono; Supriyadi, Teguh
Journal of Rural and Urban Community Studies Vol 1 No 1 (2023): Agustus 2023
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tunas Pembangunan University, Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jrucs.v1i1.2849

Abstract

Nutrient uptake, physiological characteristics and yield of rice situbagendit variety are influenced by differences in nitrogen and phosphorus doses with the application of vesicular arbuskular Mycorrhiza in rainfed lowland rice. The aim of this study was to determine the effect of nitrogen and phosphorus doses on situbagendit rice variety in rice fields that were given vesicular arbuskular Mycorrhiza. The research design used was Randomized Completely Block Design with 2 factors and 3 replications. The first factor was dosage nitrogen a.i. 0; .45; 90; 135 kg/ha. The second factor was 0; 25; 50; 75 kg/ha. The research was conducted in the rice field in the village of Demangan, Sambi, Boyolali, Central Java, Indonesia, 113 m above sea level. The results indicated that Nitrogen fertilization at 135 kg / ha increases nitrogen, phosphorus and potassium uptake and there is a correlation between nitrogen, phosphorus and potassium uptake. Starting with a nitrogen dose of 90 kg / ha increases the leaf area duration and there is a correlation between LAI, LAD and NAR. Phosphorus fertilization at a dose of 50 kg / ha increases grain weight per plot and per hectare and there is a correlation between the weight of 1000 grain, grain weight per plot and grain weight per hectare
Effect Of Managing Fertilizer Types And Dosages Of Kno3 On Plant Growth And Results Red Onion (Allium ascalonicum L) Suprapti, Endang; Budiyono, Agus; Supriyadi, Teguh; Dewi, Tyas Soemarah Koernia; Bayu, Tejo
Journal of Rural and Urban Community Studies Vol 1 No 1 (2023): Agustus 2023
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tunas Pembangunan University, Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jrucs.v1i1.2850

Abstract

This research was carried out on the basis of the increasing national market need for shallots while production still needs to be increased. This research was carried out from August 2022 to October 2022 in Semono Hamlet, Tempursari Village, Sambi District, Boyolali Regency. Altitude 184 above sea level, soil pH 6, Vertisol soil type (PPT = Grumosol). This study used a Complete Randomized Block Design (RAKL) consisting of two factors, the first factor being the type of manure which is divided into three levels, namely Fermentation of Chicken Manure, Fermentation of Goat Manure, Fermentation of Cow Manure ( P1, P2, P3). The second factor is the dose of KNO3 fertilizer which is divided into three levels, namely dose 75 kg/ha, dose 150 kg/ha, and dose 225 kg/ha (K1, K2, K3). each with 3 replications. The parameters observed in this study were the response of shallot plants to each type of manure to the addition of KNO3 fertilizer including Growth Parameters which included plant height, number of tillers (Kaplings), Fresh Stove Weight, and Stove Weight dry while the plant yield parameters include wet tuber weight per sample (g), dry tuber weight per sample (g), tuber wet weight per plot (g), tuber dry weight per plot (g), tuber diameter (cm) to determine the most effective dosage of manure in combination with KNO3 doses to increase shallot crop yields. The results showed that the KNO3 dose of 225 kg/ha had a significant effect on the parameters of wet stover weight and dry stover weight.
Response To The Growth And Production Of Criting Chili (Capsicum Annuum L.) To Liquid Organic Fertilizer Types And Concentrations Dewi, Tyas Soemarah Koernia; Supriyadi, Teguh; Lestari, Sri Puji
Journal of Rural and Urban Community Studies Vol 1 No 1 (2023): Agustus 2023
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tunas Pembangunan University, Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jrucs.v1i1.2852

Abstract

This study aims to look at the growth and yield of curly chili plants against POC Rabbit Urine, PGPR, and Pineapple Mol with different usage concentrations in dry land. This research was conducted from August 2022 to January 2023 in Dukuh Pokoh, Musuk Village, Musuk District, Boyolali Regency. With an altitude of 845 meters above sea level. Latosol soil type. The study used the factorial method with the basic pattern of Complete Randomized Block Design (RAKL) consisting of two factors, The first type of fertilizer (M) is divided into three levels, namely: M1=Rabbit Urine, M2=PGPR and M3=Pineapple Mole. The second factor is Concentration (K) which consists of four levels namely; K0: control, K1=10ml/Lt, K2=20ml/Lt, K3 30ml/Lt. Growth parameters: plant height, plant fresh weight, and plant dry weight. Yield Parameters: Number of Green Fruits, Weight of Green Fruits, Number of Red Fruits, Weight of Red Fruits Planted, and Red Fruits per plot. The results of the study: the type of fertilizer treatment had a very significant effect on plant height, number of red fruit, weight of red fruit planted, and weight of red fruit per plot, and had no effect on the number of green fruit and weight of green fruit. POC concentration significantly affected plant height, fresh weight and dry weight of plants, number of red fruit planted, weight of red fruit per plant and per plot, and had no effect on the number of green fruit and green fruit weight. The combination of fertilizer types and concentrations had a very significant effect on plant height, plant fresh weight, plant dry weight, number of red fruit, weight of red fruit per plant, weight of red fruit per plot and had no effect on number of green fruit and weight of green fruit.
KEBUTUHAN GURU PEMINATAN KEJURUAN DAN PEMENUHANNYA DI SMK Teguh, Supriyadi
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v12i1.259

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui kebutuhan guru SMK, dan (2) mengidentifikasi upaya-upaya pemenuhan kebutuhan guru SMK. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data sekunder, yaitu memanfaatkan data kuantitatif yang sudah ada dari berbagai sumber data. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kebutuhan guru peminatan kejuruan masuk dalam ketegori kekurangan. Kekurangan guru peminatan kejuruan terjadi di sekolah negeri maupun swasta. Kekurangan guru di sekolah swasta lebih besar daripada di sekolah negeri. Kekurangan guru peminatan kejuruan terjadi di semua bidang keahlian dan provinsi. Perkecualian di sekolah negeri di Provinsi Aceh sudah kelebihan guru. Upaya pemenuhan guru peminatan kejuruan telah dilakukan oleh pemerintah. Program yang sudah/sedang/belum dilakukan pemerintah antara lain: Program Keahlian Ganda, Program Guru Tamu, Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), maupun Program Magang Mahasiswa PPG. Upaya pemenuhan guru peminatan kejuruan dapat lebih maksimal lagi dengan memberdayakan: (1) UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (2) Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, dan (3) UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. Dengan memberdayakan peraturan-peraturan tersebut, maka upaya pemenuhan guru peminatan kejuruan yang dapat dilakukan adalah program guru PPPK, program Instruktur kejuruan yang berasal dari dunia usaha/industry, dan program Kerjasama dengan perguruan tinggi.
PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA SD DI SEKOLAH SEKITAR PASAR teguh, supriyadi
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 13 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v13i1.358

Abstract

Perilaku hidup sehat siswa SD di sekolah masih menjadi persoalan, terutama bagi SD-SD yang berada di sekitar pasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku hidup sehat siswa SD di sekolah sekitar pasar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Respoden penelitian ini adalah siswa Kelas 4, 5, dan 6 SD di sekitar pasar. Pengambilan data dilakukan secara daring/online dengan kuesioner dalam format google form. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial. Penelitian ini menemukan bahwa perilaku hidup sehat siswa SD di sekolah memiliki rata-rata skor 87,15 serta standar deviasi 12,004 dengan skor minimum 51,11 dan skor maksimum 114,35. Dengan rata-rata skor 87,15 berarti capaian perilaku hidup sehat siswa SD di sekolah rata-rata baru mencapai 75,13 persen dari skor maksimum ideal yang dapat dicapai. Banyak siswa SD (68,00 persen) yang berperilaku hidup sehat di sekolah dalam kategori sedang, sedangkan kategori tinggi dan rendah sama banyaknya, yakni 16,00 persen. Capaian perilaku hidup sehat di sekolah menunjukkan perbedaan pada masing-masing indikator perilaku hidup sehat siswa SD di sekolah sekitar pasar. Indikator menggunakan jamban sehat berada pada posisi terendah diikuti mencuci tangan menggunakan sabun, membuang sampah di tempat sampah, dan mengkonsumsi makanan dan minuman sehat. Rata-rata skor siswa laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan. Rata-rata skor antar tingkat kelas (Kelas 4, 5, dan 6) berbeda secara signifikan. Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup sehat siswa SD di sekolah sekitar pasar belum memuaskan karena banyak siswa SD yang berperilaku hidup sehat di sekolah dalam kategori sedang. Indikator yang capaiannya belum baik adalah penggunaan jamban sehat dan mencuci tangan menggunakan sabun. Rata-rata skor antar tingkat kelas (Kelas 4, 5, dan 6) berbeda secara signifikan dengan skor tertinggi diperoleh siswa Kelas 4, kemudian kelas 5 dan 6.