Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS POTENSI LESTARI UDANG JERBUNG (Fenneropenaeus merguinsis) YANG DIDARATKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PANGANDARAN JAWA BARAT MENGGUNAKAN METODE WALTER HILBORN DAN SCHAEFER Syarof, Zaka; Suryanti, Ani
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1584

Abstract

TPI Pangandaran merupakan fishing base dengan produktivitas pendaratan ikan tertinggi di Kabupaten Pangandaran, salah satu komoditas yang didaratkan salah satunya adalah udang jerbung (Fenneropenaeus merguiensis). Permintaan yang tinggi akan udang jerbung menyebabkan intensitas penangkapan meningkat, sehingga diperlukan analisis potensi lestari untuk menjaga kelestarian dari udang jerbung. Analisis potensi lestari dengan pendekatan Maximum Sustainable Yeield (MSY) penting untuk menjaga kelestarian sumber daya udang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai CPUE, FPI, dan MSY dari udang jerbung. Metode yang digunakan untuk menganalisis nilai MSY adalah metode surplus produksi dengan pendekatan Walter Hilborn dan Schaefer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai CPUE mengalami fluktuasi selama tahun 2017–2022, dengan nilai tertinggi sebesar 88,67 kg/trip pada tahun 2018 dan nilai terendah sebesar 23,44 kg/trip pada tahun 2022. Trammel net ditetapkan sebagai alat tangkap standar dengan nilai FPI tertinggi. Nilai MSY menggunakan metode Schaefer yaitu 917.990,50 kg/tahun dengan Total Allowable Catch (TAC) sebesar 734.392,4 kg/tahun, sedangkan metode Walter Hilborn menghasilkan nilai MSY sebesar 418.065,50 kg/tahun dengan TAC sebesar 334.452,4 kg/tahun. Eksploitasi udang jerbung di TPI Pangandaran masih dalam kondisi aman. Nilai R square dengan metode Walter Hilborn lebih besar dibanding dengan metode Schaefer, yaitu 0,90254. Nilai R square yang lebih besar atau mendekati 1 menunjukkan bahwa pada penelitian ini metode Walter Hilborn lebih relevan untuk menentukan MSY dan TAC udang jerbung
Kualitas Air dan Kelimpahan Plankton Pada Budidaya Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Di Balai Benih Ikan (BBI) Kutasari Sahara, Lahira Bintang; Irawan, Hery; Suryanti, Ani
MAIYAH Vol 4 No 2 (2025): Maiyah : Vol. 4 No 2 Juni 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2025.4.2.16326

Abstract

Parameter kualitas air dibagi menjadi tiga yaitu fisika, kimia, dan biologi. Ikan gurami merupakan salah satu ikan air tawar yang dibudidayakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui baku mutu yang baik pengukuran parameter kualitas air di kolam budidaya pembesaran ikan gurami (Osphronemus gouramy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suhu 29,20-31,75°C sesuai dengan karena nilai suhu untuk ikan gurami 25-33°C. Nilai pH 6,51-8,91 artinya sesuai karena pH berkisar antara 6,5-9. Nilai DO yang didapatkan 5,60-9,78 mg/L sesuai karena nilai yang baik untuk pertumbuhan ikan gurami adalah 4-9 mg/L. Nilai kecerahan tidak sesuai karena hanya memperoleh 3,8-22,4 cm dan yang seharusnya yaitu 30-40 cm. Warna air kolam rata-rata berwarna bening kehijauan yang disertai dengan bau amis. Kelimpahan plankton terbanyak didapatkan dari fitoplankton yaitu spesies Phormidium sp dengan kelimpahan 3189,96 ind/L yang memiliki jumlah individu sebanyak 17 dan untuk dari zooplankton yaitu spesies Cyclopoid copepods yang nilainya 9945,17 ind/L serta memiliki jumlah individu sebanyak 53.
ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP SCOOP NET YANG BEROPERASI DI PERAIRAN CILACAP Adiyanto, Fajar; Fitri, Aristi Dian Purnama; Hanifa, Irfan; Suryanti, Ani; Hartono, Sugeng; Junaidi, Teuku
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 21, No 3 (2025): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.21.3.191-198

Abstract

Kajian mengenai jaring scoop net di perairan Cilacap masih tergolong minim. Keterbatasan data perikanan ini berdampak pada rendahnya pemahaman terhadap manfaat dan kontribusi alat tangkap tersebut terhadap perikanan skala kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai produktivitas jaring scoop net. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara, sedangkan analisis produktivitas dihitung menggunakan pendekatan Catch per Unit Effort (CPUE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan terdiri dari empat spesies, yaitu teri putih (Stolephorus commersonii), teri nasi (S. indicus), teri jengki (S. insularis), dan tembang (Sardinella fimbriata). Jenis tangkapan didominasi oleh teri putih (S. commersonii) sebesar 57,63%, sedangkan jumlah terendah berasal dari teri nasi (S. indicus) sebesar 0,7%. Nilai CPUE tertinggi yang diperoleh adalah 500 kg/trip, rata-rata sebesar 260 kg/trip, dan terendah sebesar 77 kg/trip. Tangkapan spesies S. commersonii paling banyak diperoleh pada periode Agustus–Oktober. Periode tersebut bertepatan dengan musim puncak migrasi dan pemijahan ikan pelagis kecil di perairan selatan Jawa, yang ditandai dengan suhu perairan yang lebih hangat dan peningkatan ketersediaan fitoplankton sebagai sumber makanan utama. Hasil ini menunjukkan bahwa produktivitas jaring scoop net masih cukup tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam pengelolaan perikanan skala kecil yang berkelanjutan di wilayah pesisir Cilacap.