Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Re-actualization of Pancasila in Establishing Good Citizenship in the Global Era Sutiyono, Sutiyono
Law Research Review Quarterly Vol 2 No 4 (2016): L. Research Rev. Q. (November 2016) "Pancasila and Global Ideology: Challenges an
Publisher : Faculty of Law Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/snh.v2i01.21343

Abstract

The era of globalization opens opportunities for the widening of traffic between countries making the borders between countries become apparent. The mobilization of citizens from one country to another becomes faster because of the support of sophisticated technology and transportation. It is possible that the mobility of citizens from one country to another brings not only new knowledge but new cultures and attitudes. Moreover, followed by the existence of the ASEAN economic community, where Indonesia through the MEA blueprint in 2015 consciously agreed to a new era in cross-country interaction. This is the impact of globalization in several countries. The attitude of individualization and liberalization has also slowly been reflected in certain fields, for example economics, social culture, and even education. It is necessary to replant the paradigm and culture of Pancasila to actualize the attitude of the Indonesian people based on Pancasila, so that they become human beings who are Pancasilais. The purpose of this paper is to re-actualize the values ​​of Pancasila in shaping Good Citizenship in the era of globalization. The writing method uses the Reaseach library that comprehensively discusses the importance of Pancasila reactualization in shaping good citizenship in the era of globalization. Reactualization is closely related to the core concept of citizenship education and supports the formation of democracy in Indonesia based on Pancasila as the source of all sources of law in Indonesia. Thus, Pancasila will always be a guideline in social, national and state life.
PENERAPAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH: SEBUAH FENOMENA DAN REALITAS Sutiyono, Sutiyono
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 4, No. 3 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v0i3.2753

Abstract

Abstrak: Tulisan ini hendak melihat pendidikan budi pekerti untuk membentuk karakter siswa di sekolah masih dalam persimpangan jalan. Pengembangan karakter siswa diperlukan untuk membentuk mata pelajaran budi pekerti. Pendidikan yang selama ini dialami siswa di sekolah masih bersifat kognitif.. Padahal, untuk dapat mewujudkan hasil didikan yang maksimal, siswa haruslah memiliki pengetahuan secara intelektual dan pendidikan budi pekerti untuk membangun karakter bangsa. Penerapan pendidikan budi pekerti di sekolah menjadi amat penting untuk membangun karakter bangsa. Namun, permasalahannya pendidikan budi pekerti di Indonesia baru menyentuh pada tahap pengenalan dan pemahaman nilai-nilainya. Selain itu, berbagai peristiwa seperti korupsi, budaya kurang santun, tawuran dan kekerasan, konflik horizontal di masyarakat adalah suatu kenyataan yang harus disikapi agar sekolah-sekolah di Indonesia menerapkan pendidikan budi pekerti untuk membentuk karakter siswa. Kata Kunci: pendidikan budi pekerti, pembentukan karakter, fenomena, realitas THE IMPLEMENTATION OF MORAL EDUCATIONAS SCHOOL STUDENTS’ CHARACTER BUILDING: A PHENOMENON AND REALITY Abstract: This paper aims to view moral education to shape the character of the school students which is still in controversy. The development of the students’ character is needed in moral education. The school education the students have experienced so far is still cognitive in nature. In order to achieve a maximum result of education, the students should have intellectual knowledge and moral education to build the nation’s character. The implementation of moral education at school becomes very important to build the nation’s character. However, the problem is that the moral education in Indonesia has only touched the introduction and the comprehension of its values. Besides, various phenomena such corruption, impolite culture, brawls and violations, and horizontal conflicts in the community are realities that must be dealt with so that schools in Indonesia implement moral education to build the students’ character Keywords: moral education, character building, phenomena, reality
SENI TRADISIONAL DALAM ARUS GLOBALISASI EKONOMI Sutiyono, Sutiyono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1994,TH.XIV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9132

Abstract

Tujuan semula seni tradisional diciptakan adalah untukmenghambakan did pada siklus kehidupan, serta-' memberikandaya keseimbangan kosmos yang spiritualistik. Realitasnya,seni tradisional digunakan untuk upacara ritual, persembahankepada Tuhan, dan keselamatan atau kesejahteraan masyarakat.Seni yang nonmaterialistik itu harus menghadapigelombang besar pada era sekarang ini, yaitu arus globalisasiekonomi. Akibatnya, seni tradisional dapat menjadi barangekonomis, barang industri, barang konsumsi, atau barangpraktis. Jika seni itu sudah materialistik, tentu intensitasnilai-nilai yang terkandung di dalamnya akan semakin pudar.Oleh karena itu, pengaruh globalisasi ekonomi yangmencemaskan masa depan prospek kehidupan seni tradisional.perlu diantisipasi secara teguh agar nilai-nilai luhur yangterdapat di dalamnya tidak luntur dimakan arus tersebut.
KARAKTERISTIK TANAMAN BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper Back.) DI DATARAN RENDAH DI DAERAH SUBANG, JAWA BARAT sutiyono, Sutiyono; Wardani, Marfu’ah
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 8, No 1 (2011): Prosiding Seminar Nasional VIII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Bambu petung (Dendrocalamus asper Back.) secara alami akan tumbuh baik pada tempat-tempat yang berada pada ketinggian >300 m dpl. Namun di desa Majasari, kecamatan Cibogo, kabupaten Subang , bambu petung ditanam di dataran rendah (<90 m dpl). Penelitian karakteristik pertumbuhan tanaman bambu petung di dataran rendah telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan struktur kelompok umur batang bambu petung di desa Majasari terdiri dari 81,9%  tegakan rumpun berstruktur 3 kelompok umur batang, 17,8% tegakan rumpun  berstruktur 2 kelompok umur batang dan  0,3% tegakan rumpun  yang berstruktur hanya 1 kelompok umur batang.  Komposisi kelompok umur batang tersebut relatif berimbang antara batang umur 1, 2 dan 3 tahun masing-masing adalah 37,0%, 32,6% dan 30,4%. Karakteristik tegakan rumpun bambu petung dicirikan dengan rata-rata jumlah batang/rumpun ialah 30,2 batang/rumpun, keliling rumpunnya 8,8 m dan kerapatan rumpunnya 3,2 batang/meter. Karakteristik tegakan batang tergolong berukuran kecil dicirikan dengan rata-rata diameter batang 11,5 cm, tinggi batang 15,8 meter dengan tinggi bebas cabang 6,9 meter, berat batang segar 39,6 kg dan tebal dinding batang 3,9 cm. Angka permudaan tergolong cukup besar yaitu 81,9% sehingga potensi produktivitasnya juga besar.   Kata kunci : karakteristik, bambu petung (Dendrocalamus asper Back.), dataran rendah
Analisis Biomekanik Ketepatan Shooting Carreau Jarak 6 Meter Pada Atlet Petanque Mahardika, Wisnu; Santoso, Teguh; Sutiyono, Sutiyono
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 9, No 4 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v9i4.2094

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah:(1) Untuk mengetahui keterampilan shooting carreau jarak 6 meter,(2) Untuk mengetahui hasil analisis biomekanik gerakan shooting carreau,(3) Mengetahui indikator keberhasilan gerakan shooting carreau. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif secara garis besar terdiri dari langkah yaitu tahap observasi, tahap wawancara, tahap dokumentasi, dan triangulasi/gabungan. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut : melakukkan observasi lapangan,  melakukkan wawancara terhadap narasumber akademisi dan praktisi, melaksanakan uji coba pengambilan tes,  menentukkan kriteria tes yang baik, menentukan validator akademisi dan praktisi, pedoman pelaksanaan tes, pengambilan data, menganalisis menggunakan aplikasi kinovea 08.15, menyajikan hasil analisis data. Berdasarkan analisis data, maka tersusun rangkaian pengambilan data melalui vidio shooting carrreau, terdiri dari : dengan tinggi badan rata-rata 163,4 cm, rata-rata panjang lengan 52,8 cm, sudut back swing 71° - 78°, kecepatan swing 12,46 m/s, sudut release 90° - 110°,  kecepatan bola 17,19 m/s, tinggi bola 2,14 - 2,25 Meter. Sehingga dapat disimpilkan bahwa tingkat ketepatan Shooting Carreau dipengaruhi oleh lima faktor tadi dan dipengaruhi oleh tinggi badan serta panjang lengan, sedangkan atlet yang belum mencapai titik ketepatan Shooting Carreau. Memiliki ke lima indikator berbeda, karena indikator tersebut sangat berkaitan untuk menghasilkan Shooting Carreau yang baik. Simpulan bahwa : terdapat 5 indikator utama yang mempengaruhi ketepatan shooting carreau yaitu sudut backswing, swing, sudut release, kecepatan bola dan tinggi bola, penentuan indikator tersebut berdasarkan pengamatan melalui vidio yang di analisis dan juga berdasarkan validator akademisi dan praktisi. Selanjutnya perlu adanya pengembangan panduan latihan shooting dan dilengkapi alat agar mempermudah penggunaan dilapangan.
PENGEMBANGAN CIVIC SKILLS MELALUI SEMINAR SOCRATES DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN sutiyono, sutiyono
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 2, No 2 (2017): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.618 KB) | DOI: 10.24269/v2.n2.2017.59-67

Abstract

Di abad 21 terjadi pergeseran paradigma pendidikan yang secara sederhana membawa konsekuensi pada fokus pendidikan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada fokus pendidikan yang tidak hanya pengetahuan semata, akan tetapi sikap keilmuan dan kemampuan daya kritis, logis, inventif, dan inovatif. Pendidikan kewarganegaraan selanjutnya disingkat PKn memiliki tujuan membentuk peserta didik untuk berpikir kritis, analistis, bersikap dan bertindak demokratis sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945. Kemampuan tersebut, secara lazimnya dikenal dengan istilah civic skills atau keterampilan kewarganegaraan. Salah satu metoe pembelajaran yang memiliki tujuan untuk aktif berpartisipasi dan berpikir kritis adalah metode Seminar Socrates. Tujuan dari penulisan ini memuat dua penjelasan penting terkait konsep Seminar Socrates dalam pendidikan kewarganeagraan dan bagaimana pengembangan civic skills dengan menggunakan metode Seminar Socrates. 
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TIME TOKEN sutiyono, sutiyono
Jurnal Dikdas Bantara Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jdb.v2i2.369

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris kelas VIII A SMP Negeri 5 Sukoharjo tahun pelajaran 2016/ 2017 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Time Token. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas VIII A SMP Negeri 5 Sukoharjo, semester I tahun pelajaran 2016/ 2017, dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Tahap-tahap analisis data dalam penelitianini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif Time Tokendapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 5 Sukoharjo Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa, yaitu: sebelum tindakan 20 siswa atau 62,5%, pada siklus I sebanyak 24 siswa atau 75% dan pada siklus II sebanyak 31 siswa atau 96,9%. Sedangkan rata-rata prestasi belajar Bahasa Inggris siswa sebelum tindakan sebesar 70,9, pada siklus I sebesar 73,4, dan pada siklus II sebesar 81,7.Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif Time Token, prestasi belajar bahasa Inggris.
The Effect of Self-Concept and Self-Confidence on Students' Interpersonal Communication of Buddhist College Sutiyono, Sutiyono; Suherman, Suherman; Burmansah, Burmansah
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 6 : Al Qalam (November 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i6.2851

Abstract

The research is driven by communication phenomena in order to define the goals to be achieved related to the students’ interpersonal communication improvement skills of STIAB Jinarakkhita, which are influenced by self-concept and self-confidence. Self-concept and self-confidence play an important role in fostering communication skills between individuals and groups. The approach used is quantitative-descriptive, with a population of 148 students and a sample of 108. The analysis was carried out to see the effect of self-concept and self-confidence on student interpersonal communication. The data is obtained randomly to ensure the accuracy of the test. The results obtained are based on statistical testing of the coefficient of determination (R Square) of self-concept on interpersonal communication, which has a value of 90.9%; for the variable confidence in interpersonal communication, it has an effect of 23.4%; and for the variables self-concept and confidence in interpersonal communication, the value of the determination coefficient (R square) is 91.2%. The conclusions obtained based on the test show that students' interpersonal communication skills are influenced by self-concept and self-confidence. The results of testing the data obtained support the hypothesis of the two independent variables that affect interpersonal communication in STIAB Jinarakkhita Lampung students.
Pemberdayaan Santri Al Inayah dalam Pengembangan Kopontren dari Hasil Pendampingan OPOP (One Pesantren One Product) dengan Pemanfaatan Ikan Lele menjadi Abon Edahwati, Luluk; Sutiyono, Sutiyono; Anggriawan, Rizqi Rendri
abdimesin Vol. 1 No. 1 (2021): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdi-mesin.v1i1.11

Abstract

Pondok Pesantren Al-Inayah Purwosari Pasuruan memiliki Kopontren Al-Inayah yang telah berbadan hukum dengan sistim OPOP (One Pesantren One Product) yang artinya dalam kopontren ini harus ada usaha unggulan yang perlu dikembangkan. Salah satu unit usaha yang dimiliki Kopontren Al-Inayah adalah minimarket. Melalui kopontren inilah produk unggulan pesantren dapat tercipta dan menjadi badan usaha sekaligus sarana kemandirian lembaga pesantren. Kopontren merupakan jalan untuk membangkitan kemandirian ekonomi pesantren dan gairah kewirausahaan santri di Jawa Timur. Produk unggulan kopontren Al-Inayah nugget lele dan bakso lele dimana ikan lele tersebut adalah hasil budidaya dari pondok pesantren itu sendiri. Produk unggulan ini dibuat dikarenakan pada saat panen, ikan lele yang dijual dalam bentuk ikan segar selalu mengalami kerugian karena daging ikan lele mudah rusak. Oleh karena itu ikan lele yang dihasilkan tidak dijual secara langsung namun diolah menjadi sebuah produk yang siap edar dengan kemasan apik. Untuk menambah produk unggulan dari kopontren Al-Inayah ini dengan membuat olahan daging ikan lele menjadi abon. Abon merupakan salah satu produk olahan yang awet dan dapat disimpan dalam waktu lama.
Pemanfaatan Limbah Tulang dan Duri Ikan Lele Menjadi Camilan Bergizi Stik Tulang Duri Lele Suprihatin; Edahwati, Luluk; Sutiyono, Sutiyono
abdimesin Vol. 1 No. 2 (2021): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdi-mesin.v1i2.14

Abstract

Budidaya ikan lele saat ini sangat berkembang dengan pesat sehingga ikut serta menggerakkan ekonomi kerakyatan selain untuk mencukupi kebutuhan pangan. Banyaknya kegiatan diversifikasi produk olahan ikan lele seperti pembuatan bakso, abon dan aneka olahan lain akan menghasilkan limbah yang berupa kulit, tulang dan kepala ikan lele yang cukup besar. Limbah tersebut akan menjadi masalah lingkungan apabila tidak ditangani dan dimanfaatkan dengan baik. Tulang ikan lele merupakan limbah yang memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Dengan mengolahnya secara tepat merupakan inovasi yang bagus dan dapat diaplikasikan kepada masyarakat. Salah satu bentuk olahannya adalah stik atau camilan yang mempunyai rasa gurih ataupun manis. Manfaat dari kegiatan ini tentunya dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat sehingga bisa digunakan berwirausaha dan meningkatkan perekonomian keluarga.