Claim Missing Document
Check
Articles

AKURASI BERITA BENCANA DI MEDIA ONLINE (ANALISIS ISI BERITA BENCANA LOMBOK DAN BENCANA DONGGALA-PALU) Suwarno Suwarno; Indah Suryawati
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.935 KB) | DOI: 10.24853/pk.3.2.59-70

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk mendeskripsikan dan membandingkan tingkat akurasi dalam berita bencana gempa  Lombok  dengan  berita  bencana  gempa  Donggala-Palu  di  viva.co.id  dan  kompas.com;  kedua,  untuk mendeskripsikan  dan  membandingkan  penggunaan  narasumber  dalam  berita  gempa  Lombok  dengan  berita  gempa Donggala-Palu  di  viva.co.id  dan  kompas.com,  dan  ketiga,  untuk  mendeskripsikan  peran  viva.co.id  dan  kompas.com dalam  berita  gempa  Lombok  dengan  berita  gempa  Donggala-Palu.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  metode analisis isi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian ini adalah berita gempa Lombok dan berita gempa Donggala-Palu yang diberitakan viva.co.id dan kompas.com. Hasil penelitian ini menunjukkan  terdapat perbe- daan  tingkat  akurasi  dalam  teks  berita  bencana  gempa  Lombok  dengan  teks  berita  bencana  gempa  Donggala-Palu  di viva.co.id dan kompas.com. Dalam pemberitaan gempa Lombok, viva.co.id minim melakukan kesalahan dalam penu- lisan ejaan (99%) dan kompas.com mengutamakan pemilihan narasumber yang relevan (98%). Sedang dalam pember- itaan Donggala-Palu sama-sama mengutamakan unsur kesesuaian judul dengan isi berita (100 %),  unsur pencantuman waktu terjadinya peristiwa (100 %), dan unsur tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan (100 %). Selain itu, penelitian ini  menemukan  ada  sedikit  perbedaan  penggunaan  narasumber  dalam  berita  bencana  gempa  Lombok  dengan  berita bencana gempa Donggala-Palu yang dilakukan oleh viva.co.id dengan kompas.com. Dengan kata lain, kedua media ini telah berusaha menjalankan peran media massa dengan baik terkait pemberitaan bencana. Kata kunci: analisis isi, akurasi, berita gempa, media online  
JESSICA DAN KONSTRUKSI MEDIA ONLINE (FRAMING BERITA PEMBACAAN VONIS JESSICA KUMALA WONGSO DI DETIK.COM DAN VIVA.CO.ID PERIODE 27 OKTOBER 2016) Indah Suryawati
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 1, No 2 (2017): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.067 KB) | DOI: 10.24853/pk.1.2.%p

Abstract

This reseacrh are conducted to gain, first, knowing that Detik.com and Vica.co.id relating to the figure of Jessica Kumala Wongso in the news of her Accusation dated on October 27, 2016. Second, knowing the side of being forwarded or hided from the figure of Jessica in reporting the Accusation of her in both media of Detik.com and Viva.co.id.  The  third,  understanding  the  analysis  of  Robert  N.  Entman‟s  Framing...  for  the  news  of  its accusation in both media. This available research metode to be used is an analysis of Framing from Robert N. Entman. There are two analysis to be done. First, by using the approach of issues selection and aspect selection. Second, by using the approach of four elements;  define problem, diagnose causes, make moral judgement, and treatment recommendation. This research result shows up that Detik.com able to transfer the negative judgment in constructing who actually Jessica is. However, Detik.com is more reflecting Jessica as the murder of Wayan Mirna. Thus, the statements of the sources taken by Detik.com have also strengthen the negative constuction of her. Meanwhile, Viva.co.id gives the neutral judgement in reflecting who Jessica is. In one side, this media has also turn up Jessica as the pogrom murder. But in another side, the media which is Viva.co.id feels that this case is  weak.  It  can  be  seen  through  the  statements  of  the  news  sources  from  the  experts  that  taken  by  it.  As  the result, those expert statements are lighten the accusation of Jessica.  Keywords:  Construction, Framing, News for the Accusation of Jessica
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM KONSTRUKSI MEDIA ONLINE (ANALISIS WACANA KRITIS BERITA PUTUSAN SIDANG PRAPERADILAN PERTAMA SETYA NOVANTO DI TRIBUNNEWS.COM PERIODE 30 SEPTEMBER 2017) Indah Suryawati; Muhammad Syaid Agustiar
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v1i2.2686

Abstract

AbstrakKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  merupakan lembaga negara yang bersifat independenyang melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. Penelitian inibertujuan pertama, membongkar konstruksi wacana KPK dalam berita pasca sidang putusanpraperadilan pertama Setnov periode 30 September 2017 di Tribunnews.com, dan kedua,mengkaji faktor-faktor dibalik konstruksi Tribunnews.com tentang wacana KPK. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough.  Adapun metode yang digunakan untuk tingkat pertama adalah metode framing. Tingkat kedua adalahpemahaman teks dan konteks. Ada lima langkah yang dijadikan acuan. Pertama, fokus kepadaketidakberesan sosial  dalam aspek semiotikanya. Kedua, mengidentifikasi hambatan-hambatanuntuk menangani aspek ketidakberesan sosial tersebut. Ketiga, mempertimbangkan apakahtatanan sosial membutuhkan ketidakberesan sosial itu. Keempat, mengidentifikasi cara-carayang mungkin untuk  mengatasi  hambatan  tersebut. Kelima, melakukan refleksi secara kritis darikeempat poin tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tribunnews.com meletakkan KPKsebagai pihak yang salah. Setnov yang benar. KPK dikonstruksikan  tidak memiliki kompetensi untuk menangani kasus Setnov. Tribunnews.com mengarahkan pandangan khalayak untukmenyudutkan KPK. Pihak Tribunnews.com melawan arus suara publik dalam pemberitaannyatentang KPK adalah sebagai strategi bisnis. Positioning Tribunnews.com ini dilakukan karenanyaris semua media online berada untuk membela KPK. Dari sudut pandang bisnis media halini tidak menguntungkan untuk mencari iklan.Kata Kunci : Konstruksi, Wacana Kritis, Berita Sidang, Komisi Pemberantasan KorupsiAbstractThe Corruption Eradication Commission is a state institution that is independent and incarrying out its duties and authority free from any power. This study aims at first, dismantlingthe construction of KPK discourse in the post-trial news of the first pre-trial ruling of Setnov forSeptember 30, 2017 at Tribunnews.com, and secondly reviewing the factors behind Tribunnews.com construction of the KPK discourse. The research method used is Critical Discourse  Analysisof Norman Fairclough. The method used for the first level is the framing method. The secondlevel is the understanding of text and context. There are five steps that are used as a reference.First, focus on social irregularities in its semiotic aspects. Second, identify barriers to address the social irregularities. Third, consider whether social order requires social irregularity. Fourth, identify possible ways to overcome these obstacles. Fifth, reflect critically from those four points.The results showed that Tribunnews.com put the KPK as the wrong party. Means that Setnov is the right one. KPK was constructed with no competence to handle Setnov’s case. Tribunnews.com directs the public view to cornering the KPK. Tribunnews.com parties against the currenpublic voice in its coverage of the KPK is a business strategy. Positioning Tribunnews.com isdone because almost all online media are to defend the Commission. From a media businesspoint of view it is not profitable to find ads.Keywords: Construction, Critical Discourse, News Session, Corruption EradicationCommission
Analisis Kasus Rasisme Papua Natalius Pigai Dalam Perspektif Teori Spiral Keheningan Eka Sri Dana; Indah Suryawati; Junaidi Junaidi; A Mirza Ronda; Rahtika Diana
Communication Vol 12, No 1 (2021): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v12i1.1328

Abstract

Masyarakat majemuk dengan keanekaragaman suku bangsa yang tinggi serta ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa masalah rasisme di Indonesia ke permukaan. Fenomena rasisme melalui postingan di media baru justru mendapatkan sorotan dari media massa, bahkan media dan masyarakat beramai-ramai memberikan sanksi moral hingga tuntutan perlu diberikannya sanksi hukum oleh negara pada pelaku rasisme. Kasus rasisme yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pernyataan rasisme yang dialami Natalius Pigai, politikus Partai Hanura. Fenomena ini dapat dijelaskan dengan menggunakan Teori Spiral Keheningan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hilangnya keheningan masyarakat mengenai rasisme dengan melihat pada kesadaran masyarakat pengguna media baru terkait permasalahan rasisme di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif menggunakan google trends dengan menangkap pola-pola yang mencerminkan peningkatan kesadaran tersebut pada periode sepuluh tahun terakhir (2012-2021). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan volume pencarian kata kunci “rasisme” yang dipicu oleh sejumlah kasus rasisme di dalam maupun di luar negeri. Selain terjadinya peningkatan, juga terjadi pemerataan persebaran pencarian kata kunci pada seluruh provinsi di Indonesia. Temuan ini menunjukkan spiral kebisuan terkait rasisme telah semakin pudar dan diharapkan beralih pada pelaku rasisme, sehingga pada masa depan, dapat terwujud masyarakat Indonesia yang bebas dari rasisme, terutama rasisme pada Papua.
OBJEKTIVITAS BERITA BENCANA GEMPA LOMBOK DI MEDIA ONLINE Geri Suratno; Indah Suryawati
Communication Vol 10, No 1 (2019): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v10i1.812

Abstract

An earthquake with 6.4 on the Richter scale that rocked Lombok, West Nusa Tenggara and parts of Bali on July 29, 2018, really attracted the attention of the public. Regarding coverage of natural disasters, the easiest alternative media to get access to information is online media. In fact, the public found that news through online media tended to ignore objectivity, such as elements of completeness, accuracy, fairness, neutrality just to get the publication fastly. The purposes of this study were first, to find out the objectivity of the news presented by Viva.co.id, Kompas.com, and Tribunnewsbali.com during the earthquake and post-earthquake disaster in Lombok from 29 July to 29 August 2018, and the second, to describe the roles of Viva.co.id, Kompas.com, and Tribunnewsbali.com in reporting the earthquake in Lombok during this period. The focus of online media content analysis is on the elements of objectivity, truth, factual, accuracy, complete and neutrality. The research method used is the content analysis method using a quantitative approach. The object of this research was the Lombok earthquake news reported by Viva.co.id, Kompas.com and Tribunnewsbali.com period July 29 to August 29, 2018. The results showed that Viva.co.id, Kompas.com and Tribunnewsbali.com prioritized sub-dimensions truth in upholding objectivity. Where the sub dimensions of truth are divided into three elements, those are factual, accuracy and complete. But Viva.co.id and Tribunnewsbali.com ignored the sub-dimensions of neutrality. While kompas.com didn’t ignore the sub-dimensions of neutrality. Even though the sub-dimensions of neutrality are part of the dimension of objectivity.
KONFLIK PENDUDUK ASLI DENGAN WARGA PENDATANG DI PONDOK AREN, TANGERANG SELATAN Dudi Iskandar; Indah Suryawati
Communication Vol 7, No 2 (2016): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.708 KB) | DOI: 10.36080/comm.v7i2.628

Abstract

ABSTRAKKomunikasi trans budaya merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menjembatani perbedaan dalam berbagai aspek. Sebab perbedaan tersebut kerap menimbulkan gesekan dan konflik. Sebagaimana konflik berlatar budaya antara warga asli dan warga pendatang di Pondok Aren. Kehadiran komunikasi trans budaya menjadi sangat penting dalam membangun kehidupan yang harmonis antara keduanya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskripsi untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah dengan kekuatan pada deskripsi kata-kata bukan pada kepastian melalui kata-kata. Hasil penelitian menjelaskan bahwa konflik berlatar budaya antara warga asli dan warga pendatang di Pondok Aren sesungguhnya bisa diselesaikan secepatnya. Kuncinya terletak pada kemauan berdialog, bernegosiasi, dan adanya keterlibatan struktur negara. Dan pendekatan komunikasi trans budaya adalah kunci penyelesaian konflik antara warga asli dan warga pendatang di Pondok Aren.Kata kunci : Komunikasi trans budaya, konflik, budayaABSTRACTCross culture communication is one kind of communication to bridge the differences in various aspects. Because of these differences often cause friction and conflict. As the conflict cultural conflict background between natives and migrants in Pondok Aren. The presence cross culture communication becomes very important to build a harmonious life between those of two. Therefore, this study used qualitative methods to examine the condition of the description of natural objects with the power of words description rather than on certainty through words. The results of the study explained that the cultural background of conflict between natives and migrants in Pondok Aren can actually be resolved as soon as possible. The key lies in the willingness to dialogue, negotiate, and the involvement of state structures. And cross culture communication approach is the key solution to the conflict between natives and migrants in Pondok Aren.Keywords: cross culture communication, conflict, culture
MUATAN SIMBOL VERBAL TIGA BUDAYA INDONESIA DALAM TAYANGAN ’’LAKI-LAKI LASUT’’ DI TRANS TV (PERIODE SEPTEMBER 2011) Indah Suryawati
Communication Vol 3, No 1 (2012): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v3i1.11

Abstract

The purpose of this study to know the content of verbal symbols of three cultures on impression the ‘’Laki-laki Lasut’’  in Trans TV. The theory used was content analysis. This research method is a method of content analysis with quantitative approach. Research object is the ‘’Laki-laki Lasut’’  in Trans TV, September 2011 period. Sampling technique is random and selected 10 impressions. This type of verbal symbols of culture on impression ‘’Laki-laki Lasut’’, September 2011 period is divided into three categorization, namely the use of language, accent and intonation. The results show that most Balinese culture dominates the ‘’Laki-laki Lasut’’ in Trans TV that is 44.4%. Where the accent is 19%, using the language pronunciation is 14.3% and intonation is 9.7%.
Transformasi Media Cetak Ke Platform Digital (Analisis Mediamorfosis Harian FAJAR Makassar ke FAJAR.co.id) Indah Suryawati; Rahmat Edi Irawan
Communication Vol 13, No 1 (2022): Communication
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v13i1.1674

Abstract

Harian FAJAR sebagai salah satu surat kabar terbesar di Makassar telah melakukan transformasi ke dalam platform digital. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses mediamorfosis Harian FAJAR ke FAJAR.co.id. Langkah dan strategi apa saja yang telah dilakukan dan bagaimana konsep mediamorfosis ini diimplementasikan oleh FAJAR.co.id. Roger Fidler menempatkan mediamorfosis sebagai penyatuan teknologi dalam media komunikasi. Mediamorfosis adalah bentuk transformasi media komunikasi yang timbul akibat hubungan timbal balik. Ada tiga konsep utama dalam mediamorfosis yaitu koevolusi, konvergensi serta kompleksitas. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivis. Sedangkan teknik pengumpulan data adalah melalui wawancara mendalam dan observasi non partisipan. Teknis analisis data menggunakan tiga tahap yang mencakup : 1) reduksi data-data; 2) penyajian data-data, dan 3) menyusun simpulan atau verifikasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Harian FAJAR dan FAJAR.co.id menyadari adanya asas keberlangsungan hidup dari bentuk komunikasi lama ke bentuk komunikasi baru. FAJAR.co.id adalah bentuk transformasi Harian FAJAR dan untuk memaksimalkan FAJAR.co.id maka keduanya memisahkan diri dalam perusahaan media yang berbeda. Harian FAJAR dan FAJAR.co.id berkomitmen menjadi penjaga di jalurnya masing-masing.
KONSTRUKSI PEMBINGKAIAN PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2010 PADA BERITA KASUS IBU SAENI VERSUS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID Laksmi Rachmaria; Indah Suryawati
Avant Garde Vol 4, No 1 (2016): AVANT GARDE
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.511 KB) | DOI: 10.36080/avg.v4i1.215

Abstract

This study aims to determine how the construction of the framing of Perda No.2 Tahun 2010 on the news carried by Kompas.com and Republika.co.id related to the case of Ibu Saeni versus Satpol PP. This study used a qualitative approach to framing analysis method Robert N. Entman. The results showed that the framing is done Kompas.com news brought into the realm of human rights. Ibu Saeni positioned as a victim, Perda No. 2 Tahun 2010 and Satpol PP as the cause of the problem. Kompas.com use moral claim form Indonesia Country pruralis with the motto Unity in Diversity, not a Muslim country. Problem resolution recommended be abolished Perda No. 2 Tahun 2010. Republika.co.id framing the case of Ibu Saeni to the moral realm. Republika.co.id positioned Perda No. 2 Tahun 2010 as well as Satpol PP as victims and the media as the cause of the problem. Moral claim form used Republika.co.id let Banten care of 'household' own party outside the province do not have to intervene. treatment recommendation) be maintained Perda No.2 Tahun 2010.
Strategi Produser Bens Radio pada Program “Betawi Ceplas Ceplos” dalam Upaya Melestarikan Budaya Betawi Sandy Arievio Fernanda; Indah Suryawati
PROPAGANDA Vol 1 No 1 (2021): PROPAGANDA: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/prop.v1i1.256

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi produser pada program Betawi Ceplas Ceplos dalam upayanya melestarikan budaya Betawi. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana strategi seorang produser pada program Betawi Ceplas Ceplos dalam upaya melestarikan budaya Betawi. Teori yang digunakan oleh peneliti adalah teori kendali organisasi Phillip Tompkins, George Cheney dan rekan-rekan untuk mendapatkan data dari penelitian ini. Metode penelitian ini pendekatan deskriptif kualitatif dengan paradigma post­-positivisme. Subjek penelitiannya adalah produser, asisten produser, dan penyiar dalam mendapatkan data yang akurat pada program Betawi Ceplas Ceplos. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara secara mendalam serta observasi non-partisipan yang dilakukan kepada key informan, informan I, dan informan II. Data Lainnya juga diperoleh dari dokumentasi, informan, dan berbagai data sumber lainnya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa strategi yang dilakukan produser pada program Betawi Ceplas Ceplos di Bens Radio pada kendali sederhana semua komunikasi memakai bahasa Betawi, pada kendali teknis produser memasukkan kekhasan budaya Betawi di pemutaran lagu, jingle, dan insert, pada kendali birokratis semua kegiatan yang bersifat birokratis dan peraturan dibuat dengan bahasa Betawi, kendali konsertif menjadi bagian dari evaluasi produser terhadap program dan tim produksi. Produser selalu mengedepankan visi dan misi Bens Radio yang terus berupaya melestarikan budaya Betawi dalam program siarannya dari mulai pengemasan program, tema, isi konten, dan pemilihan penyiar yang dapat membawakan program Betawi Ceplas Ceplos dengan khas yang sangat Betawi sesuai dengan segmentasi audiens-nya.