Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Penyegaran Kader Kesehatan Jiwa Sebagai Upaya Optimalisasi Program Rehabilitasi Berbasis Masyarakat Fitria, Dian; Setyaningsih, Tri; Puspasari, Jehan; Yeni, Veronica
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1 No 1 (2024): SerQua : Service Quality (Jurnal Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33377/sqj.v1i1.199

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menggambarkan adanya peningkatan tahun 2013 ke 2018 di DKI Jakarta dimana gangguan jiwa berat 1,1 permil menjadi 6.6 permil dan gangguan mental emosional 6,1 permil menjadi 10.1 permil. Kenaikan angka kejadian tersebut tidak diimbangi dengan angka pasien berobat kepelayanan kesehatan yang meningkat yaitu diangka 84.9%. dari proporsi dari angka tersebut ternyata sebesar 51.1% tidak rutin minum obat dengan berbagai alasan. Hal ini terjadi akibat kurangnya monitor yang berkelanjutan dimasyarakat oleh petugas kesehatan yang jumlahnya masih terbatas dibandingkan luas wilayah dan populasi penduduk. Kader kesehatan jiwa merupakan perpanjangan tangan utama puskesmas yang diharapkan dapat menjalankan peran monitor dalam proses recovery dimaasyarakat pada pasien jiwa. Penguatan pengetahuan dan kemampuan dalam kesehatan jiwa belum banyak diberikan kepada kader, sehingga kader demotivasi, dan lupa akan tugas serta peran yang melekat. Oleh sebab itu tujuan dari pengabdian kepada masyarakat yang diberikan ini adalah untuk memberikan motivasi kembali melalui penyegaran pengetahuan, kemampuan dalam upaya pemulihan yang berasal dari masyarakat. Penyegaran ini dilakukan selama dua hari bekerjasama dengan puskesmas kecamatan Kemayoran dengan dihadiri oleh perwakilan dari tujuh kelurahan. Hasil menunjukan bahwa (1) peningkatan pengetahuan kader sebesar 44% (2) 89% Kader telah melakukan tugas melakukan Kunjungan rumah untuk memonitor kondisi pasien kelolaan (3) teridetifikasi masalah yang paling sering ditemukan sebagai penghambat dalam menjalankan peran kader (4) pembuatan rencana tindak lanjut melalui peningkatan kapasitas kader dan peningkatan program Kerjasama lintas sektoral untuk mewujudkan pasien yang produktif dan mandiri. Abstract The Basic Health Research data from the Indonesian Ministry of Health there was an increase from 2013 to 2018 in DKI Jakarta, mental disorders increased from 1.1 per million to 6.6 per million and mental emotional disorders increased from 6.1 per million to 10.1 per million. The increase in the incidence rate was not matched by the number of patients seeking treatment at health services which increased to 84.9%. From the proportion of this figure, it turns out that 51.1% do not regularly take medication for various reasons. This occurs due to a lack of continuous monitoring in the community by health workers whose numbers are still limited compared to the area and population. Mental health cadres are the main extension of community health centers who are expected to carry out a monitoring role in the community recovery process for mental patients. Strengthening knowledge and abilities in mental health has not been given to many cadres, so cadres are demotivated and forget their inherent duties and roles. Therefore, the aim of this community service is to provide motivation again through refreshing knowledge and abilities in recovery efforts originating from the community. This activity was carried out for two days in collaboration with the Kemayoran District Health Service Center, attended by representatives from seven sub-districts. The results show that (1) increased knowledge of cadres by 44% (2) 89% of cadres have carried out the task of carrying out home visits to monitor the condition of patient management (3) identified problems that are most often found as obstacles in carrying out the role of cadres (4) making action plans continue through increasing cadre capacity and increasing cross-sectoral collaboration programs to create productive and independent patients.
Terapi Kelompok Terapeutik Lansia untuk Meningkatkan Integritas dan Kepercayaan diri Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia di Jakarta Barat Setyaningsih, Tri; Fitria, Dian; Utami, Ressa Andriyani; Rohmah, Ulfa Nur
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1 No 1 (2024): SerQua : Service Quality (Jurnal Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33377/sqj.v1i1.207

Abstract

Proses perkembangan lanjut usia merupakan proses alamiah sesuai dengan peningkatan usia seseorang. Kondisi perubahan pada aspek biologis ini menggambarkan terjadinya penurunan pada fungsi tubuh secara fisik dan fisiologis. Peningkatan jumlah penduduk lansia memberikan konsekuensi yang tidak sederhana. Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk lansia seperti, terapi life review, validasi terapi, dan terapi kelompok terapeutik lansia yang bertujuan untuk menstimulasi adaptasi aspek perubahan pada lansia terutama lansia sehat. Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) adalah terapi yang diberikan kepada sekumpulan orang yang memiliki hubungan satu sama lain, saling bergantung, dan memiliki norma-norma umum. Dengan pemberian TKT ini diharapkan dapat membantu mewujudkan lansia yang mampu adaptasi pada diri dan lingkungannya serta meningkatkan integritas dirinya. Terapi dilaksanakan selama tiga hari pembukaan, (Penjelasan modul dilanjutkan langsung terapi sesi 1 dan 2, hari kedua sesi 3 dan 4 evaluasi dan penutupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan terapi kelompok terhadap integritas diri lansia, selain itu juga terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi kelompok dengan adaptasi diri lansia, dan juga dukungan panti sangat mempengaruhi keberhasilan terapi kelompok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa TKT yang dilakukan dengan efektif sangat mempengaruhi integritas dirinya dan juga adaptasi diri lansia. Sehingga mampu meningkatkan kemampuan adaptasi diri lansia baik pada aspek fisik, koqnitif, emosional, sosial dan spiritual selain itu juga mampu memberikan perubahan dan mengembangkan tahapan Integritas Ego.
Persiapan Peningkatan Kemandirian dan Produktivitas ODGJ Melalui Edukasi Perawatan Diri, Social Skill Trainning, dan Psikoedukasi Keluarga pada Fase Recovery Fitria, Dian; Setyaningsih, Tri; Silalahi, Malianti; Rosliany, Nia; Juliani, Enni; Dameria, Dameria
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2 No 1 (2025): SerQua : Service Quality (Jurnal Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33377/sqj.v2i1.247

Abstract

The recovery phase is an important phase for patients to be able to return to society and recover, be independent and productive. Failure in this phase results in relapse and readmission of the patient to health services. Recovery is not just a patient going to the hospital and taking medication, but it is more complex than that, it requires support from the family. Education on the importance of self-care, communication and social interaction for patients and family psychoeducation are the intervention packages provided in this activity program. This program aims to increase patient self-esteem so that they can communicate and interact socially, as capital to return to being independent and productive in society. This activity was carried out at social rehabilitation in Central Jakarta for all 20 patients and families. The method used is to provide education containing self-care knowledge for patients and family psychoeducation. The results of this activity increase the patient's knowledge and ability to care for themselves, communicate and social interaction, followed by an increase in the family's ability to care for the patient and carry out stress management. This program hoped that through this activity patients can recover, reduce patient recurrence rates, increase patient independence and productivity with support from family and community