Abstrak Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi buah manggis sebagai sumber penciptaan karya seni batik tulis sekaligus mengenalkan identitas khas Hargotirto Kulon Progo melalui karya batik tulis, mengenalkan potensi buah manggis sebagai komoditas buah lokal, dan mendorong kecintaan masyarakat pada batik tulis. Metode penciptaan ini meliputi eksplorasi, perancangan dan perwujudan, Tahapan penciptaan karya seni diawali dengan eksplorasi berupa penggalian ide, pengumpulan data pengamatan, karakteristik buah manggis sebagai motif utama, aneka ragam hias pada pohon manggis sebagai motif pendukung dilanjukan pembuatan sketsa dan pembuatan desain. Perwujudan berupa pembuatan kain batik pencantingan, pewarnaan dan pelepasan malam kemudian dilanjut dengan proses pembuatan sandang. Hasil dari penelitian ini yaitu Memunculkan identitas potensi Kalurahan Hargotirto, Kokap, Kulon Progo yang selama ini belum diolah, melalui karya seni batik dengan motif buah manggis; Menyampaikan pesan bahwa buah manggis sebagai komoditas buah tahunan melalui karya batik tulis yang dibuat; Mampu menciptakan hal baru terutama di dunia kriya batik di Kalurahan Hargotirto dengan menciptakan Tujuh karya batik tulis tema buah manggis berjuduh Kesinambungan, Abyakta, ADEM (Aman, Damai, Elok, Madani), Aditya Yoda, Din, Noto Ati, dan Spodang. Abstract This research aims to explore the mangosteen fruit as a source for creating batik art while introducing the unique identity of Hargotirto Kulon Progo thru batik works, showcasing the potential of mangosteen as a local fruit commodity, and fostering public appreciation for batik art. The creation method includes exploration, design, and realization. The stages of creating the artwork begin with exploration, which involves idea generation, data collection thru observation, the characteristics of the mangosteen fruit as the main motif, and the various decorations on the mangosteen tree as supporting motifs, followed by sketching and design creation. The realization involves the creation of batik cloth thru canting, dyeing, and wax removal, followed by the process of making clothing. The results of this research are to highlight the potential identity of Kalurahan Hargotirto, Kokap, Kulon Progo, which has not been utilized until now, thru batik art with mangosteen motifs; to convey the message that mangosteen is a seasonal fruit commodity thru the created written batik works; and to create something new, especially in the world of batik crafts in Kalurahan Hargotirto, by producing seven written batik works with the theme of mangosteen titled Kesinambungan, Abyakta, ADEM (Safe, Peaceful, Beautiful, Civilized), Aditya Yoda, Din, Noto Ati, and Spodang.