Claim Missing Document
Check
Articles

KINETIKA FERMENTASI YOGHURT YANG DIPERKAYA UBI JALAR (Ipomea batatas) Utami, Rohula; Andriani, MAM; Putri, Zoraya A
Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Vol 25, No 1 (2010)
Publisher : Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kinetika fermentasi dari yoghurt yang diperkaya  oleh ubi jalar ( Ipomea batatas L. ). Parameter  dari kinetika fermentasi  terdiri dari laju pertumbuhan  spesifik (µ), waktu pengganda (t d ), derajat darab (n ), perkembangan  menghasilkan  telah tetap (Yx / s), produk menghasilkan  telah tetap (Yp / s), dan efisiensi penghasilan dari asam susu. Hasil penelitian  menunjukkan,  angka dari laju pertumbuhan  spesifik (    ), di yoghurt dataran adalah 0.4809 / jam, yoghurt putih adalah 0.4510 / jam, yoghurt warna ungu 0.5589 / yoghurt jam dan buah jeruk adalah0.5880 / jam. Angka dari waktu pengganda (td) di yoghurt adalah 1.4513 jam, memutihi yoghurt adalah 1.8393 jam, yoghurt warna ungu adalah 1.3806 jam, dan yoghurt jeruk adalah 1.2074 jam. Angka dari derajat bebas (n ) di yoghurt adalah 4.9567 times, yoghurt putih adalah 5.5671 waktu, yoghurt warna ungu adalah 5.6837 waktu,  dan yoghurt  jeruk adalah 6.0985 waktu. Angka dari Telah Tetap Hasil Investasi Perkembangan (Yx / s) dan Telah Tetap Hasil Investasi Produk Yp / s berturut-turut di yoghurt adalah 4,5 x10 5 cfu / mg dan 0.082 mg, yoghurt putih adalah 4,2 x10 5 cfu / mg dan 0.139 mg, yoghurt warna ungu adalah 7,5x10 5   cfu / mg dan memasuki,0712 mg, yoghurt jeruk adalah 6,8x10 5 cfu / mg dan 0.1046 mg. Angka dari efisiensi penghasilan  dari asam susu selama fermentasi  di yoghurt adalah 7,633 %, yoghurt putih adalah 6,458%, yoghurt warna ungu adalah 4,739% dan yoghurt jeruk adalah 6,479%.
KINETIKA DEGRADASI TERMAL AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA MINUMAN TRADISIONAL WEDANG UWUH SIAP MINUM Herdiana, Desintya Dwi; Utami, Rohula; Anandito, R. Baskara Katri
Jurnal Teknosains Pangan Vol 3, No 3: Juli 2014
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu minuman tradisional yang berasal dari kawasan Bantul – Yogyakarta, Indonesia, Wedang Uwuh diramu dari campuran rempah yang berpotensi menjadi minuman fungsional karena mengandung antioksidan alami. Minuman berwarna merah ini memiliki aroma khas rempah, rasa manis dan hangat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinetika degradasi termal aktivitas antioksidan pada wedang uwuh siap minum. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode DPPH. Penelitian ini menggunakan dua faktor yaitu variasi suhu (65, 75, dan 85 oC) dan waktu pemanasan (0, 10, 20, 30 menit) dengan pengulangan sampel dan uji sebanyak dua kali. Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan persamaan model Arrhenius dan Ball terdiri dari nilai D, Z, k, dan Ea untuk mengetahui degradasi termal terhadap aktivitas antioksidan. Degradasi aktivitas antioksidan mengikuti reaksi orde pertama. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh Nilai D65°C adalah 416,67 menit, D75°C adalah 97,09 menit, dan D85°C adalah 90,91 menit. Nilai Z sebesar 30,21 °C. Konstanta laju reaksi (k) pada D65°C, D75°C, dan D85°C berturut-turut yaitu 0,0055 menit-1, 0,0237 menit-1, dan 0,0253 menit-1. Energi aktivasi (Ea) sebesar 77,23 kJ/mol atau 18,46 kcal/mol. Kata kunci: Aktivitas antioksidan, kinetika degradasi termal, wedang uwuh, rempah, pasteurisasi.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL, DAN ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAN OLEORESIN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) Prasetyaningrum, Prasetyaningrum; Utami, Rohula; Anandito, R.Baskara Katri
Jurnal Teknosains Pangan Vol 1, No 1: Oktober 2012
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya aktivitas antioksidan, total fenol, dan aktivitas antibakteri minyak  atsiri dan oleoresin kayu manis. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan minyak atsiri 0,551% DPPH/mg,  oleoresin  proses ekstraksi 5,808% DPPH/mg, dan oleoresin proses destilasi-ekstraksi 5,509% DPPH/mg. Total fenol minyak  atsiri 3,853 mg/ml, oleoresin proses ekstraksi 28,563 mg/ml, oleoresin proses destilasi -ekstraksi15,975 mg/ml. Diameter zona penghambatan minyak atsiri terhadap P. putida FNCC 0070 39,52 mm dan P. fluorescensFNCC 0071 33 mm; oleoresin proses ekstraksi terhadap P. putida FNCC 0070 19,17 mm dan P. fluorescens FNCC0071 19,10 mm; oleoresin proses destilasi-ekstraksi terhadap P. putida FNCC 0070 19,87 mm dan P. fluorescens FNCC0071 18,97 mm. Minyak atsiri kayu manis menunjukkan nilai aktivitas antibakteri tertinggi, sedangkan oleoresin proses ekstraksi   menunjukkan  total  fenol  tertinggi.  Oleoresin  proses  ekstraksi  dan  oleoresin  proses  destilasi-ekstraksi menunjukkan nilai  aktivitas antioksidan dan aktivitas antibakteri yang sama, tetapi total fenol menunjukkan adanyaperbedaan. Kata kunci: aktivitas antioksidan, aktivitas antibakteri, kayu manis, minyak atsiri, oleoresin, total fenol
KAJIAN KARAKTERISTIK MINUMAN SINBIOTIK PISANG KEPOK (Musa paradisiaca forma typical) DENGAN MENGGUNAKAN STARTER Lactobacillus acidophillus IFO 13951 DAN Bifidobacterium longum ATCC 15707 Umam, Muhammad Faizul; Utami, Rohula; Widowati, Esti
Jurnal Teknosains Pangan Vol 1, No 1: Oktober 2012
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik minuman sinbiotik buah pisang kepok yang meliputi total bakteri probiotik, karakteristik fisikokimia dan karakteristik organoleptik. Metode pembuatan minuman sinbiotik buah pisang kepok dengan variasi jenis bakteri (Lactobacillus acidophillus IFO 13951, Bifidobacterium longum ATCC 15708 dan campuran keduanya) dan penambahan susu skim 7,5 % (w/v). Hasil analisis menunjukkan bahwa total bakteri probiotik minuman sinbiotik buah pisang kepok berkisar antara 108-109   cfu/ml. Kadar asam laktat dan viskositas yang lebih besar pada semua perlakuan yaitu dengan starter Lactobacillus acidophillus IFO 13951 dan campuran dengan penambahan susu skim. Derajat keasaman (pH) lebih rendah pada semua perlakuan yaitu dengan starter Lactobacillus acidophillus IFO 13951 dan campuran dengan penambahan susu skim. Aktivitasantioksidan paling besar yaitu dengan starter Bifidobacterium longum ATCC 15707 dengan penambahan susu skim. Minuman sinbiotik buah pisang kepok dengan masing-masing starter dan penambahan susu skim secara keseluruhan lebih disukai oleh panelis daripada tanpa penambahan susu skim.  Kata kunci: Bifidobacterium longum ATCC 15708,  Lactobacillus acidophillus IFO 13951, sinbiotik, pisang
THE EFFECT OF RED SWEET POTATO (Ipomoea batatas L.) SUBSTITUTION ON SKIM MILK AS PREBIOTIC ON SYNBIOTIC DRINK POWDER CHARACTERISTIC Edhi Nurhartadi, Ratih Nawangwulan, Rohula Utami,
Proceeding of International Congress 2014: Challenges of Biotechnological Research in Food and Health
Publisher : Proceeding of International Congress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.657 KB)

Abstract

Red sweet potato (Ipomoea batatas L.) is known as a source of prebiotic because it contains oligosaccharideraffinose. Usage of prebiotic along with probiotic known as synbiotic. Powdered fermented synbioticdrink is one of the fermented drink diversification. The aim of this research was to study the effect of formulationratio of red sweet potato filtrate (RSPF) and skim milk (SM) on probiotic bacterial count, physicochemicaland sensory characteristic of synbiotic drink powder that dried using spray dryer.Formulation ratio of RSPF:SM = 75%:25% (F1), 50%:50% (F2), and 25%:75% (F3). Formulation ratio of RSPFand SM showed effect on pH, microencapsulation efficiency, solubility, and sensory properties. Lowest pHvalue (4.55), highest microencapsulation efficiency (4.47%) obtained from the formulation of 75% RSPFand 25% SM. Highest solubility obtained from the formulation of 50% RSPF and 50% SM. Based on sensoryanalysis, formulation of 75% RSPF and 25% SM had the highest sensory properties with ‘neutral’aroma (3.20); ‘neutral’ flavor (3.3); and ‘like’ overall (3.50).Keywords: fermented drink, raffinose, red sweet potato, spray drying, synbiotic
PENGARUH BUBUK CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP SELAI NANAS SEBAGAI ANTIMIKROBA ALAMI DAN ANTIOKSIDAN Utami, Rohula; Kawiji, Kawiji; Parwitasari, Shintanova
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.837 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13644

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bubuk cengkeh terhadap total mikroba,Aw, pH, padatan terlarut, aktivitas antioksidan, dan pengujian mutu hedonik selai nanas. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan berdasar perbedaan konsentrasi bubukcengkeh. Adapun perlakuan tersebut yaitu : P1 (kontrol/tanpa penggunaan bubuk cengkeh), P2 (bubuk cengkeh0,2 %), P3 (bubuk cengkeh 0,4 %), dan P4 (bubuk cengkeh 0,6 %). Penelitian menggunakan enam macamanalisa yang terdiri dari analis total plate count (TPC), Aw, pH, padatan terlarut, aktivitas antioksidan, dan ujimutu hedonik. Analisa aktivitas antioksidan dan uji mutu hedonik dilakukan terhadap sampel selai nanas tanpapenyimpanan, namun untuk analisa TPC, Aw, pH, dan padatan terlarut dilakukan pada selai nanas denganpenyimpanan hari ke 0, 1, 2, 3, dan 4. Penyimpanan selai nanas pada cup plastik dengan kondisi tutup gelasdiberi lubang yang bertujuan untuk mempercepat kerusakan selai. Analisis data secara statistik dengan ANOVApada α = 5% serta dilanjutkan dengan uji Tukey apabila terdapat beda nyata. Penggunaan bubuk cengkeh dapatmengurangi jumlah mikroba total yang terdapat pada selai nanas, sehingga umur simpan selai nanas menjadilebih lama. Semakin besar penggunaan bubuk cengkeh, maka semakin sedikit jumlah total mikroba yangterdeteksi pada selai nanas. Sedangkan nilai Aw, pH, dan padatan terlarut selai nanas meningkat seiring denganpeningkatan konsentrasi bubuk cengkeh. Aktivitas antioksidan pada selai nanas secara berurutan dari yangpaling kecil adalah sampel tanpa penggunaan bubuk cengkeh, bubuk cengkeh 0,2%, bubuk cengkeh 0,4%, danbubuk cengkeh 0,6%. Hasil uji mutu hedonik menunjukkan bahwa konsentrasi 0,2% merupakan konsentrasimaksimun penggunaan bubuk cengkeh terhadap selai nanas. Penggunaan bubuk cengkeh diatas 0,2% dapatmenurunkan mutu warna, aroma, aftertaste, dan kemudahan oles selai nanas
PENGARUH OLEORESIN DAUN JERUK PURUT PADA EDIBLE COATING TERHADAP KUALITAS SOSIS BEKU Utami, Rohula; Khasanah, Lia Umi; Utami, Annisa Widia
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.171 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13020

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai konsentrasi oleoresin daun jeruk purut dua tahap terhadap karakteristik mikrobiologis (TPC) dan fisiko-kimia (warna, pH, TBA, dan TVB) sosis daging sapi selama penyimpanan pada suhu -10±2 o C. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi oleoresin daun jeruk purut dua tahap pada edible coating sebesar 0%; 0.01%; dan 0.075%. Pengamatan dilakukan pada bulan ke 0, 1, 2, 3, dan 4. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan penambahan oleoresin daun jeruk purut dua tahap pada edible coatingmempengaruhi kerusakan mikrobiologis dan oksidatif sosis daging sapi. Dengan penambahan oleoresin daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dua tahap maka terjadi penghambatan pertumbuhan mikroba pada sosis daging sapi, serta peningkatan nilai TVB sebagai parameter kesegaran dapat ditekan. Adanya sitronelal pada oleoresindaun jeruk purut dua tahap mempengaruhi nilai TBA. Sedangkan nilai pH dan warna dapat dipertahankan selama penyimpanan. Penambahan oleoresin daun jeruk purut dua tahap pada edible coating dapat meningkatkan umur simpan sosis daging sapi.Kata kunci: Citrus hystrix DC, daun jeruk purut, edible coating, pembekuan, sosis daging sapi 
KAJIAN FISIKOKIMIA DAN SENSORI SNACK BARS TEMPE BAGI PENDERITA AUTIS Atmaka, Windi; Parnanto, Nur Her Riyadi; Utami, Rohula
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.918 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13528

Abstract

Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap pembuatan tepung tempe, tahappembuatan buah kering, tahap pembuatan snack bars tempe, serta tahap analisa fisikokimia dan sensori. Formulasnackbars terdiri dari 3 variasi yaitu perbandingan antara tepung tempe dan buah kering sebesar 40:60, 50:50 dan60:40. Buah kering yang digunakan adalah mangga dan salak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwatingkat kekerasan tekstur snack bars semakin tinggi dengan semakin besarnya proporsi tepung tempe. Kadar airsnack bars semakin rendah dengan semakin besarnya proporsi tepung tempe kecuali snack bars dengancampuran buah salak. Kadar abu snack bars semakin tinggi dengan semakin besarnya proporsi tepung tempe.Kadar protein snack bars semakin besar dengan semakin besarnya proporsi tepung tempe. Kadar lemak snackbars semakin besar dengan semakin besarnya proporsi tepung tempe. Kadar karbohidrat snack bars semakinrendah dengan semakin besarnya proporsi tepung tempe. Kadar serat dan total fenol snack bars tidak berbedanyata antar variasi sampel. Aktivitas antioksidan snack bars semakin besar dengan semakin besarnya proporsitepung tempe. Total kalori snackbars semakin besar dengan semakin besarnya proporsi tepung tempe.Berdasarkan parameter overall, snack bars yang mendapatkan penilaian tertinggi dari panelis adalah snack barsdengan campuran mangga 40:60 dan salak 60:40.
PENGARUH PERLAKUAN PENDAHULUAN DAN VARIASI METODE DESTILASI TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU MINYAK ATSIRI DAUN KAYU MANIS (C. Burmanii) Nugraheni, Krisnawati Setyaningrum; Khasanah, Lia Umi; Utami, Rohula; Anandhito, Baskara Katri
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.04 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v9i2.17466

Abstract

This study aims to determine the effect of pretreatment (drying, drying and sun drying) and distillation method (distillation of water and vapor distillation) to the quality characteristics of cinnamon leaf oil. Characteristics of quality of essential oil of cinnamon leaves, essential oil of selected cinnamon leaves from vapor distillation with dry treatment of wind has the highest yield of 0.10161%. Specific gravity, viscosity,refractive index, and solubility in 70% ethanol range from 0.91 - 0.96 g / ml, 0.0023 N.s / m2, 1.48-1.51 and 1: 0.8 - 1: 1.5, respectively. Water vapor distillation with dry wind treatment has a solubility value in the smallest 70% alcohol. The active compounds contained in the volatile oil of leaf from the distillation of water vapor with dry treatment of wind are L-Linalool 34,40%, 1,8-Cineole 18,18%, α-Pinene 13,96% and β-Pinene 9.30%.
FERMENTASI WHEY LIMBAH KEJU UNTUK PRODUKSI KEFIRAN OLEH KEFIR GRAINS Nursiwi, Asri; Utami, Rohula; Andriani, Martina; Sari, Ayu Purnama
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.799 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12794

Abstract

Kefiran merupakan eksopolisakarida (EPS) yang bisa dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang terdapat dalam biji kefir (kefir grains). Kefiran bisa diaplikasikan sebagai pengental, penstabil, pengemulsi, gelling agent, serta dapat pula dibuat menjadi film. Whey keju merupakan limbah produksi keju yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber karbon oleh mikrobia karena mengandung laktosa dalam jumlah yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah karakterisasi kimia whey limbah keju, enumerasi total bakteri, bakteri asam laktat (BAL) dan yeast yang ada dalam kefir grains, serta mengetahui perubahan berat biomassa, kadar asam laktat, nilai pH , kadar laktosa, dan rendemen kefiran setelah fermentasi limbah whey keju oleh kefir grains. Fermentasi dilakukakn pada suhu ruang dan suhu 37 C selama 72 jam, tiap 24 jam dilakukan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa whey keju mempunyai kadar air 93,42%, kadar abu 0,46%, kadar asam 0,22%, kadar protein 0,76%, kadar laktosa 5,4%, dan nilai pH 4,60. Jumlah populasi total bakteri dalam kefir grains adalah 8,6 x 10 8  CFU/g, bakteri asam laktat sebesar 1,2 x 107CFU/g, dan yeast sebesar 1,9 x 10 8 CFU/g. Selama proses fermentasi perubahan berat biomassa kefir grains tidak signifikan. Kadar asam laktat meningkat, disertai dengan penurunan pH dan penurunan kadar laktosa. Rendemen kefiran mengalami penurunan dengan semakin lamanya waktu fermentasi. Kata kunci : kefiran, eksopolisakarida, kefir grains, whey keju 
Co-Authors Adhitya Pitara Sanjaya Aditya Haradito Agrizka Armunanta Putri Alifa Sekar Jannah Ambar Wuri Wigati Annisa Kamil Ardhea Mustika Sari Arifah Rahayu Arsella Erstya Nugraheni Asri Nursiwi Asri Nursiwi Asri Nursiwi Asri Nursiwi Asri Nursiwi Asri Nursiwi, Asri Bambang Sigit Amanto Bara Yudhistira Baskara Katri Anandhito Baskara Katri Anandhito Baskara Katri Anandito CHANDRA DEWI Choiroel Anam Christina Winarti Cylvia Arinta Agustaningrum Danar Praseptiangga Danar Praseptiangga Dedy Indianto Desintya Dwi Herdiana, Desintya Dwi Devi Rizky Yuniani Dewi Kurniasari Dian Rachmawanti Affandi Dwi Ishartani Dyah Ayu Ashari Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edwi Mahadjoeno Erina Widayani Erwin Nur Himawan Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati, Esti Feliatra Fenny Fenny Godras Jati Manuhara Godras Jati Manuhara Gusmaini Gusmaini Hasan Aji Ibrahim Hasim Ashari Heni Pujiastuti Ikrimah Nur Laily Imro'Ah Ikarini Katut Kompi Yuniter Kawiji Kawiji Kawiji Kawiji Kawiji Kawiji Kawiji, Kawiji Kendri Wahyuningsih Kendri Wahyuningsih Lela Fitri Hariyati Lia Umi Khasanah Lintang Sawitri Nugraheni Lulus Nurmaya M, Godras Jati M.A.M Andriani M.A.M. Andriani MA Martina Andriani MAM Andriani MAM Andriani Mandasia Pangastuti Martina Andriani Martina Andriani Martina Andriani Muhammad Faizul Umam, Muhammad Faizul Muslika Kurniasih Nanda Ayu Hapsari Nausika Estetia Putri Jatmiko Noreka Destiana Novita Try Aryani Nugraheni, Krisnawati Setyaningrum Nur Her Riyadi Parnanto Parwitasari, Shintanova Prasetyaningrum Prasetyaningrum, Prasetyaningrum Qurothul Uyun R. Baskara Katri Anandito R.Baskara Katri Anandito, R.Baskara Katri Rachmad Abraham Firdaus Rahayu, Endang Sutriswati Reny Fajri Pratiwi Rini Setyowati, Rini Rizki Amalia Sakinah Ummu Zahroh Sari, Ardhea Mustika Sari, Ayu Purnama Sigit Raharjo Siswanti Siswanti Sri Handajani Sri Yuliani Suparmo Suparmo Syafri Dwiananta Tanalyna Hasna Tatik Khusniati Titiek Rachmawaty Titin A. Andriyani Tyas Utami Utami, Annisa Widia Windi Atmaka Windi Atmaka Windi Atmaka, Windi Yoga Meidiantoro Aji Yuli Wijayanti Purwandari Zainuri Hanif Zaman, M. Zukhrufuz Zoraya A Putri Zoraya A Putri