Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

SIKAP BERBAHASA MAHASISWA PENUTUR BAHASA GAYO RAGAM SANTAI LINGKUNGAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH Rika Kustina; Misna Lianur
Jurnal Metamorfosa Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.498 KB)

Abstract

Penelitian ini berupaya mendeskripsikansikap berbahasa mahasiswa penutur bahasa Gayo.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.Data penelitian ini bersumber dari jawaban angket dan didukung oleh observasi.Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa penutur bahasa Gayo yang berbahas ibu (B1) bahasa Gayo.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei dan simak.Agar hasil penelitian dapat memiliki tingkat keabsahan yang tinggi, peneliti menggunakan alat banturekam berupa tape recorder dan alat tulis. Adapun data penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket dan observasi yang dirumuskan dalam instrumen penelitian dengan 20 butir pertanyaan. Setelah data terkumpul dari hasil kuisioner dan observasi diseleksi dan diklasifikasikan berdasarkan kaidah-kaidah yang mengatur tiga ciri sikap berbahasa yaitu (1) kesetiaan berbahasa Gayo, (2) kebanggaan berbahasa Gayo dan (3) norma berbahasa Gayo. Hasil penelitian sikap berbahasa mahasiswa penutur BG dapat dikategorikan positif.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA MATERI TEKS CERITA ULANG SISWA DI KELAS XI SMA NEGERI 4 BANDA ACEH Rika Kustina; Mira Sinta
Jurnal Metamorfosa Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.525 KB)

Abstract

Belajar mengajar merupakan aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh guru dan siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang menjadi tolak ukur adalah hasil belajar siswa. Pembelajaran efektif jika hasil belajar yang diperoleh siswa mencapai KKM.Sehingga guru haruslah memilih strategi atau model pembelajaran yang tepat agar hasil belajar efektif.Salah satu pembelajaran yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah model pembelajaran SAVI.Masalah dalam penelitan ini adalah apakah Model Pembelajaran SAVI efektif digunakan pada Materi Teks Cerita Ulang di kelas XI SMA Negeri 4 Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas model Pembelajaran SAVI pada Materi Teks Cerita Ulang. Dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun jenis penelitian ini adalah eksperimen desain one shot case study (metode pre-eksperimen).Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan tes hasil belajar, sedangkan pengolahan data menggunakan persentase, deskripsi skor terhadap kemampuan guru mengelolah pembelajaran, respon siswa, dan hasil ketuntasan belajar.Efektivitas Model Pembelajaran SAVI dapat didasarkan pada (1) ketuntasan belajar, (2) aktifitas siswa, (3) respon siswa, (4) kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran. Model pembelajaran SAVI akan dikatakan efektif jika paling sedikit 3 dari 4 aspek tersebut terpenuhi dengan syarat aspek ketuntusan hasil belajar terpenuhi (efektif). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual (SAVI) efektif diterapkan pada Materi Teks Cerita Ulang di Kelas XI SMA Negeri 4 Banda Aceh.Hal ini berdasarkan hasil pengolahan data pada masing-masing aspek efektivitas yaitu hasil belajar siswa sudah tuntas, kemampuan guru mengelolah pembelajaran (berada dalam kriteria baik), dan respon siswa (baik).Diharapkan guru bidang studi bahasa Indonesia dapat memperkaya pengetahuan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran kooperatif yang dapat mengoptimalkan aktivitas siswa.
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARYA ILMIAH MAHASISWA BAHASA INDONESIA STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH Rika Kustina
Jurnal Metamorfosa Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.025 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ejaan kesalahan pemakaian huruf yang terdiri dari (1) kesalahan pemakaian huruf kapital, (2) kesalahan pemakaian huruf miring, dan (3) kesalahan pemakaian huruf tebal pada skripsi mahasiswa prodi PBSID STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. Sumber data penelitian ini adalah tujuh skripsi mahasiswa PBSID tahun 2016, yaitu skripsi A, skripsi B, skripsi C, skripsi D, skripsi E, skripsi F, dan skripsi G. Data penelitian ini adalah kesalahan ejaan pada skripsi mahasiswa PBSID. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penggumpulan data dilakukan dengan teknik membaca dan mencacat. Instrumen penelitian menggunakan kaidah ejaan Bahasa Indonesia. Selanjutnya, selah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis teks. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada tujuh skripsi mahasiswa PBSID tahun 2016 masih ditemukan kesalahan ejaan. jenis kesalahan ejaan yang sering dilakukan adalah kesalahan pemakaian huruf kapital. Hal ini dapat menjadi masukan pada mahasiswa yang akan menulis karya ilmiah agar dapat mempelajari Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) secara lebih mendalam. Abstract This study aims to describe the usage of letters spelling mistakes which consists of (1) errors of the wearing of capital letters, (2) usage of italics errors, and (3) bold usage errors in student thesis status PBSID STKIP Bina Getsempena Banda Aceh. Data source this study is a seven year 2016 PBSID student thesis, namely A thesis, thesis, thesis a B C, D E thesis, thesis, thesis and thesis F, g. Research Data this is a misspelling on a student thesis PBSID. This type of research uses descriptive qualitative approach. The collection data is done with the techniques of reading and mencacat. Review of the instrument using kaidah spelling Bahasa Indonesia. In addition, the accumulated data is analyzed with established techniques analysis of the text. Review of the results can be concluded that PBSID students at seven year 2016 skripsi still found misspellings. types of misspellings is often done is offence application of capital letters. This can be input on the students who will write scholarly works in order to learn Spelling Bahasa Indonesia (EBI) in deeper. Keywords: Analysis, Misspellings, Skripsi Students
ANALISIS NILAI-NILAI DALAM CERITA SEJARAH TEUKU UMAR (Sebuah Kajian Persepsi) Rika Kustina
Jurnal Metamorfosa Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.026 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap cerita sejarah di Meulaboh terkait nilai yang terkandung dalam cerita sejarah Adapun cerita yang dijadikan penelitian adalah cerita sejarah Teuku Umar yang terdapat di Kecamatan Johan Pahlawan Gampong Ujung Kalak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat setempat sedangkan data adalah tuturan dari masyarakat tersebut (informan). Untuk mendapatkan data-data yang berupa tuturan (persepsi) dari informan peneliti melakukan wawancara mendalam. Setelah data terkumpul selanjutnya data dianalisis melalui tiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam cerita sejarah Teuku Umar berupa; (a) nilai sosial seperti sifat dermawan yang dimiliki pahlawan dalam membantu rakyatnya, (b) nilai moral yang terdapat pada cerita sejarah seperti pahlawan memiliki jiwa pemberani dan tidak mementingkan keselamatannya sendiri tanpa memperdulikan keselamatan rakyat, (c) nilai keagamaan seperti sang pejuang merupakan sosok yang sangat religius salah satunya mereka sangat menghormati para ulama sebagai pewaris nabi, (d) nilai budaya seperti rencong, rencong yang dulunya digunakan sebagai senjata namun sekarang telah berubah fungsi rencong pada masa ini digunakan sebagai kelengkapan pakaian adat pria. Dari hasil persepsi masyarakat terhadap cerita sejarah di Meulaboh dapat disimpulkan bahwa cerita tersebut sangat memiliki makna mendalam oleh masyarakat karena mengandung nilai-nilai yang kebaikan yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat namun perlu upaya dari masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan cerita tersebut agar tetap dikenang oleh generasi penerus. Abstract This study aims to describe the public perception toward historical story in Meulaboh related embodied in the story of the Foundation of the story As history research is the story of the history of the Teuku Umar found in district Johan Pahlawan Gampong Kebonagung Tip. This research uses qualitative research methods type descriptive. Data source this study is the local community while the data was the speech of the society (the informant). To get the data in the form of speech (perceptions) of informants researchers did in-depth interviews. After the data is collected data were analyzed through the next three stages, namely the reduction of the presence of the data, the data, and the withdrawal of the conclusion. The results showed that the values contained in the narrative history of the Teuku Umar in the form of (a) the value of the social nature of the benefactor who owned a hero in helping its people, (b) the moral values found in the story of history as the hero has the soul of daredevil and not concerned with his own safety regardless of the people, (c) religious values such as the Warrior is a very religious figure one of their great respect for the clergy as the heir of the Prophet, (d) cultural values such as the towel, the towel that was once used as a weapon but have now changed functions in the towel at this time used as the completeness of custom clothing for men. From the results of public perception against the story's history in Meulaboh can be concluded that the stories have meaning deeply by society because it contains values that merit can be applied in public life but necessary efforts from the public and Government to preserve the story to be remembered by the next generation. Keywords: Perception, Historical Stories, Teuku Umar
ANALISIS MAKNA KATA BERAFIKSASI PADA TEKS CERITA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA Rika Kustina; Mulia Rahmawati
Jurnal Metamorfosa Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.056 KB)

Abstract

Kajian penelitian ini mengenai bentuk kata berawalan (afiksasi) dan analisis makna. Penelitian ini dilakukan melihat banyaknya siswa yang sulit memahami atau mengartikan makna yang baik dan benar dan juga karena kurangnya penguasaan kosa kata yang dimiliki. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beragam bentuk kata berafiks dan maknanya. Sumber data penelitian ini adalah teks cerita dalam buka ajar Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kelas IX Kemendikbud Semester 1 Tahun Terbit 2015. Metode penelitian yang digunakan berupa metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data berupa kajian dokumen dan teknik analisis data dilakukan dengan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data, ditemui beberapa bentuk kata berafiksasi yaitu, prefiks yang memiliki morf {meN-, peN-, Ter-, Ke-, Di-, Se-, Per-, dan Ber-}, bentuk sufiks terbentuk dari morf {-kan, -an, dan –i}, bentuk gabungan terbentuk dari morf {meN-i, meN-kan, peN-an, Per-an, Ke-an, Ke-i, Di-kan, Di-i, Ber-an, Ber-kan, Ter-kan, Ter-i, Memper-kan, Memper-i, Memper-, Diper-, Diper-kan, Keter-an, Sese-, Berke-an}. Selain itu, ada pula berupa bentuk kata berafiksasi tidak baku seperti (ngerokok, ngopi, mikir, nyuruh, nyogok, ngaji, nyuap, nurut, omongin, teriakin, mainin, bukain, diciriin, dibilangin). Makna yang ditimbulkan dalam pembentukan kata berafiksasi yaitu verba aktif, verba pasif, nomina, adverbia, dan adjektiva. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua bentuk kata berafiksasi yang paling banyak ditemukan yaitu bentuk kata prefiks, baik dalam bentuk baku atau yang tidak baku, sedangkan makna kata yang banyak ditemukan pada kata berafiksasi tersebut adalah makna kata verba, baik verba aktif maupun verba pasif. Oleh karena itu, bagi para pembaca skripsi ini diharapkan agar dapat mengembangkan penelitian ini dari segi kajian semantik secara mendalam, bagi pembaca teks cerita dan pengajar hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memahami buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kelas IX, dan bagi peneliti lain agar bisa menjadikan penelitian ini sebagai rujukan untuk melanjutkan penelitian serumpun. AbstractThe knowledge of this research is about the form of words beginning with (affixation) and analysis of meaning. This research was conducted to see the number of students who find it difficult to understand or interpret the meaning of good and true and also because of the lack of mastery of vocabulary owned. This research aims to find out various forms of words that are affixed and their meanings. The source of this research data is story text in opening Indonesian textbooks Ministry of Education and Culture Class IX Knowledge Forum 1st year of the year of publish 2015. The research method used is descriptive qualitative method, data collection techniques in the form of document studies and data analysis techniques are done in 3 stages, namely data reduction, presenting data, and drawing conclusions. Based on the results of data collection, it was found that some formations were affixed, that is, prefixes that have morph {meN-, peN-, Ter-, Ke-, Per-, and Ber-}, the shape of the suffix is ​​formed from morph {- kan, -an, and -i}, the combined form is formed from morph {meN-i, meN-kan, peN-an, Per-an, Ke-an, Ke-i, Di-kan, Di-i, Ber-an, Ber-kan, Ter-kan, Ter-i, Memper-kan, Memper-i, Memper-, Diper-, Diper-kan, Keter-an, Sese-, Berke-an} In addition, there are also forms of non-standardized words such as (ngerokok, ngopi, mikir, nyuruh, nyogok, ngaji, nyuap, nurut, omongin, teriakin, mainin, bukain, diciriin, dibilangin). The meanings that arise in the formation of an affixed word are active verbs, passive verbs, nouns, adverbs, and adjectives. The conclusions of this study are that all forms of affixed words are most commonly found, namely the form of prefix words, either in the raw or non-standard form, while the word meanings found in many affixed words are verb word meanings, both active verbs and passive verbs. Therefore, for the readers of this thesis, it is hoped that in developing this research in terms of in-depth semantic studies, the story text readers and instructors of this research can be used to understand Indonesian Language of Class IX book, and for other researchers to make this research is a reference for continuing cognate research. Keywords: Word Form, Affixed Word Meanings, Story Text
MAKNA KIASAN DALAM BAHASA JAMEE Rika Kustina
Jurnal Metamorfosa Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.679 KB)

Abstract

Kiasan atau ungkapan merupakan teknik pengungkapan bahasa yang maknanya tidak menunjuk langsung terhadap objek yang dituju. Ungkapan sudah sangat jarang didengar dalam komunikasi sehari-hari, hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi, informasi, dan arus globalisasi yang menyebabkan bergesernya nilai-nilai budaya. Selain dari pada itu, ketidakpahaman makna dari ungkapan tersebut juga menjadi penyebab kurangnya ungkapan ini digunakan oleh masyarakat. Penelitian dengan judu makna kiasan dalam Bahasa Jamee bertujuan untuk mendeskripsikan makna ungkapan dalam bahasa Jamee. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik simak, teknik catat dan teknik rekam. Data ini diperoleh secara lisan dari informan. Data yang diperoleh ditranskrip, diklasifikasikan, dianalisis dan disimpulkan dalam bentuk deskripsi. Teknik analisis yang dilakukan adalah dengan cara (1) mendengarkan seluruh rekaman dan membaca semua catatan penelitian; (2) mengklasifikasikan ungkapan dalam bahasa Jamee berdasarkan penggunaan ungkapan; (3) menganalisis data dengan mendeskripsikan makna dan fungsi ungkapan dalam bahasa Jamee; (4) menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa kiasan ungkapan dalam bahasa Jamee diantaranya muncuang nakdo panah babasuah yang bermakna bicara kasar seperti tidak pernah diajarkan, ringan tangan yang bermakna rajin dan suka membantu, labiah elok ringan tangan kanan daripado tangan keda yang bermakna berbuat kebaikan tinggalkan keburukan, dan nakdo lai tampek basanda yang bermakna tidak ada lagi tempat mengadu, tempat berbagi cerita hidup, tempat berkeluh kesah. Abstract Metaphor or expression is a language disclosure technique whose meaning does not refer directly to the object in question. Expressions have been very rarely heard in everyday communication, this is due to advances in technology, information, and the flow of globalization which has caused cultural values ​​to shift. Apart from that, the lack of understanding of the meaning of the phrase is also the cause of the lack of this expression used by the community. Research with juduary figurative meanings in Jamee Language aims to describe the meaning of expressions in Jamee language. This study uses a qualitative approach. The data collection technique of this study uses referencing techniques, note-taking techniques and recording techniques. This data is obtained verbally from the informant. The data obtained is transcribed, classified, analyzed and concluded in the form of a description. The analysis technique is done by (1) listening to the entire recording and reading all the research records; (2) classifying expressions in Jamee language based on the use of expressions; (3) analyze data by describing the meaning and function of expressions in Jamee language; (4) draw conclusions from the results of research that has been done. The results showed that some figures of speech in the Jamee language included throwing arrows which were meanings of rude talk such as never being taught, light-handed that meant being diligent and helpful, labiah was light-handed right hand of the hands of keda which meant doing good left evil, and nakdo Then he found basanda which meant there was no place to complain, a place to share stories of life, a place to complain. Keywords: Expressions, Meanings, Functions, Languages.
ONOMATOPE BAHASA DEVAYAN Rika Kustina
Jurnal Metamorfosa Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.998 KB) | DOI: 10.46244/metamorfosa.v8i1.348

Abstract

Onomatopoeia is the naming of objects or deeds by sound imitation. Imitation of sound does not only include animal, human, natural, or audible sounds, but also sounds that describe moving objects, collisions, or human feelings or emotions. In this study, onomatopoeia is the result of an imitation of sound (which is more or less the same as the original sound) and is arbitrary. This study aims to describe the Devayan language onomatopoeia of natural sounds, animal sounds and human voices. This type of research uses a qualitative descriptive approach. The data source of this research is 7 community leaders of Simeulue, namely native speakers of the Devayan language in Simeulue Cut, data obtained from sounds imitated by the community. Data collection techniques used in this study were interview, record, see and note technique. The results showed that imitations of sounds originating from natural sounds were found to be around 26 imitations of sounds, including imitations of the sound "Falls" Druuhhmm! and the sound of "Thunder" geudamdum !. Furthermore, the sound of animals found about 25 sounds, such as imitation of the sound of "Buffalo" ongng ... a ... k !, the sound of "Rooster at dawn" my.ku..ut ...! and the sound of "Cats" meauu !. Finally, imitations of sounds originating from human voices found about 19 sounds, including imitation of human voice "sneeze" hacyhihh! The form of words contained in the mock sound data is a form of compounding morpheme to indicate a repetitive, prolongation of the voice that indicates activities and conditions that last long, and condensation of sounds that are marked with small letters that indicate something fast. They use these imitations in various conditions. Abstrak Onomatope adalah penamaan benda atau perbuatan dengan peniruan bunyi. Peniruan bunyi tersebut tidak hanya mencakup suara hewan, manusia, alam, atau suara yang dapat didengar saja, namun juga suara yang menggambarkan benda bergerak, benturan, maupun perasaan atau emosi manusia. Dalam penelitian ini, onomatope merupakan hasil tiruan bunyi (yang kurang lebih sama dengan suara aslinya) dan bersifat arbitrer. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan onomatope bahasa Devayan suara alam, suara hewan dan suara manusia. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah 7 tokoh masyarakat Simeulue, yaitu penutur asli bahasa Devayan yang ada di Simeulue Cut, data diperoleh dari bunyi-bunyi yang ditirukan oleh masyarakat tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik wawancara, rekam, simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiruan bunyi yang berasal dari suara alam ditemukan sekitar 26 tiruan bunyi, diantaranya seperti tiruan suara “Terjun” Druuhhmm!, suara “Angin berhembus kencang” Ffeooff! dan suara “Guntur” geudamdum!. Selanjutnya, suara hewan ditemukan sekitar 25 tiruan bunyi, diantaranya seperti Tiruan suara “Kerbau” ongng…a..k!, suara “Ayam jantan waktu subuh” ku.ku..ut…! dan suara “Kucing” meauu!. Terakhir, tiruan bunyi yang berasal dari suara manusia ditemukan sekitar 19 tiruan bunyi, diantaranya seperti Tiruan suara manusia “Bersin” hacyhihh!, suara “Batuk” huk..uhuk!, dan suara “Waktu teriris pisau pada bagian jari tangan” auch!. Bentuk kata yang terdapat pada data tiruan bunyi adalah bentuk pemajemukan morfem untuk menunjukkan suatu yang berulang-ulang, pemanjangan suara yang menunjukkan aktivitas dan keadaan yang berlangsung lama, dan pemadatan suara yang ditandai dengan huruf kecil yang menunjukkan sesuatu yang cepat. Mereka menggunakan tiruan tersebut dalam berbagai kondidsi yang ada. Kata Kunci: Onomatope, Bahasa, Devayan
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MATERI PENGENALAN STRUKTUR TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII.1 SMP NEGERI 3 BANDA ACEH Rika Kustina; Hanita Karlina
Jurnal Visipena Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.764 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v5i2.281

Abstract

Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran mengenai teks merupakan bagian dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang sampai saat ini masih tergolong dalam kategori pelajaran yang sukar bagi siswa, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman konsep terhadap teks. Keberhasilan siswa belajar dipengaruhi oleh penguasaan guru terhadap berbagai cara penyampaian bahasan pembelajaran dan bagaiman menerapkan pembelajaran agar dapat melibatkan siswa aktif, kreatif dalam belajar baik secara mental, fisik maupun sosial. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung hal tersebut di atas dan yang sesuai dengan materi pengenalana struktur teks eksplanasi adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI) dalam mengajarkan materi struktur teks eksplanasi di kelas VII.1 SMP Negeri 3 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain one shot cose study (metode pre-eksperimen). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Banda Aceh. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dalam materi pengenalan struktur teks eksplanasi dapat didasarkan pada (1) Ketuntasan belajar, (2) Aktifitas siswa, (3) Respon siswa, (4) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Model kooperatif tipe TAI dikatakan efektif jika paling sedikit tiga dari empat aspek tersebut terpenuhi dengan syarat aspek ketuntasan belajar terpenuhi (efektif). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket respon siswa, lembar observasi dan tes hasil belajar sedangkan pengolahan data menggunakan persentase, kriteria waktu ideal, dan deskripsi skor rata-rata terhadap kemampuan guru mengelola pembelajaran, data aktifitas siswa, angket respon siswa dan tes ketuntasan belajar. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI) efektif diterapkan pada materi Pengenalan Struktur Teks Eksplanasi di kelas VII.1 SMP Negeri 3 Banda Aceh. Hal ini dikarenakan hasil penelitian telah memenuhi keempat aspek efektifitas yaitu ketuntasan belajar (siswa tuntas sebanyak 87,5%), kemampuan guru mengelola pembelajaran (berada dalam kriteria baik dan sangat baik), aktifitas siswa (aktif), dan respon siswa (positif).
Tindak Tutur Bahasa Iklan Radio Toss FM Banda Aceh Rika Kustina
Kode : Jurnal Bahasa Vol 10, No 2 (2021): Kode: Edisi Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.759 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v10i2.26198

Abstract

Tindak tutur merupakan salah satu bagian yang memudahkan pemahaman keliteralan. Seorang penyiar radio perlu dikaji keliterannya untuk melihat kesesuaian tuturan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi dalam iklan radio 99,3 Toss FM Merduati Banda Aceh?. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi dalam iklan radio 99,3 Toss FM Merduati Banda Aceh Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan teknik analisis data diperoleh hasil penelitian mengenai bentuk tindak tutur penyiar Radio Toss FM yaitu terdapat empat bentuk tindak ilokusi (1) bentuk asertif, (2) bentuk direktif terdapat, (3) bentuk ekspresif, dan (4) bentuk komisif. Adapun fungsi dari keempat bentuk tersebut adalah (1) bentuk asertif memiliki fungsi memberitahu, menyatakan, menyarankan, dan mengeluh. Selanjutnya, (2) bentuk direktif memiliki fungsi memesan, memerintah, dan menasehati. Pada bagian (3) bentuk ekspresif memiliki fungsi berterimakasih dan memuji. Pada bentuk (4) komisif memiliki fungsi menawarkan. Dengan demikian, terdapat empat bentuk tindak tutur ilokusi dalam bahasa penyiar Radio Toss FM Banda Aceh dengan fungsi yang berbeda yang keempat bentuk tersebut diperlukan dalam menyiarkan siaran radio khususnya siaran iklan. Kata Kunci: Tuturan, Penyiar, Radio
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MACROMEDIA FLASH 8.0 PADA SISWA SEKOLAH DASAR Yusrawati Jr Simatupang; Rika Kustina; Wahidah Nasution
BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v33i4.43664

Abstract

This study aims to improve the ability to read the beginning by using Macromedia Flash 8.0 media in class I students of SDN Limpok Aceh Besar. This research is a Classroom Action Research (CAR). The research subjects were students of Class I SDN Limpok Aceh Besar totaling 31 students with details of 15 students and 16 students. The design in this study uses the Arikunto model consisting of Plan, Act and Observe, and Reflect. This research takes place in two cycles. The data collection method used is test and observation. Data analysis techniques using qualitative and quantitative descriptive descriptive. Research shows that the use of Macromedia Flash 8.0 can improve reading skills in the beginning of class I students of SDN Limpok Aceh Besar in terms of process and results. In pre -actions, students are only silent during learning. No students ask or argue. In the first cycle, students are still hesitant to argue, have not dared to ask questions, and ashamed to read. In cycle II, students have dared to argue, ask questions and progress. Judging from the results, evidenced by the average value of the beginning of reading skills in the 62.74 pre-action increased to 69.90 in the first cycle and 76.70 in cycle II. The percentage of KKM experienced an increase in pre -actions by 48%, in the first cycle 74%and cycle II was 90%. Suggestions for reading skills The beginning of class I students can increase through one of the media, namely Macromedia Flash 8.0. Keywords: Reading Beginning, Macromedia Flash 8.0 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan media Macromedia Flash 8.0 pada siswa kelas I SDN Limpok Aceh Besar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas I SDN Limpok Aceh Besar berjumlah adalah 31 siswa dengan rincian 15 siswa dan 16 Siswi. Desain dalam penelitian ini menggunakan model Arikunto yang terdiri dari plan, act and observe, dan reflect. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.  Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Macromedia Flash 8.0 dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN Limpok Aceh Besar dari segi proses maupun hasil. Pada pratindakan, siswa hanya diam saat pembelajaran. Tidak ada siswa yang bertanya atau berpendapat. Pada siklus I, siswa masih ragu berpendapat, belum berani bertanya, dan malu membaca. Pada siklus II, siswa sudah berani berpendapat, bertanya, dan maju membaca. Dilihat dari hasil, dibuktikan dengan nilai rata-rata keterampilan membaca permulaan pada pratindakan 62,74 meningkat menjadi 69,90 pada siklus I dan 76,70 pada siklus II. Persentase KKM mengalami peningkatan pada pratindakan sebesar 48%, Pada siklus I 74% dan siklus II yaitu 90%. Saran Keterampilan membaca permulaan siswa kelas I dapat meningkat melalui salah satu media yaitu Macromedia Flash 8.0. Kata kunci: Membaca Permulaan, Macromedia Flash 8.0