Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Penghasil Enzim Fitase sebagai Kandidat Probiotik Untuk Ternak Unggas Zaid Al Gifari; Khairil Anwar; Anwar Rosyidi; Muhamad Ali; Muhamad Amin
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.27 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.8369

Abstract

Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang bersifat non-patogenik dan non-toksik yang menguntungkan bagi inang. Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri probiotik yang digunakan secara luas pada ternak unggas dan memiliki keunggulan dalam menghasilkan enzim ekstraseluler. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi, identifikasi dan karakterisasi bakteri asam laktat penghasil enzim fitase yang bersumber dari saluran pencernaan entok (Cairina moschata). Berdasarkan produksi enzim fitase, 5 isolat bakteri yaitu AL01, RIL07, FA16, AN32, dan NS05 teridentifikasi menghasilkan enzim fitase yang ditandai dengan dengan terbentuknya clearing zone.
Isolasi, Identifikasi, dan Karakterisasi Pediococcus spp. dan Lactobacillus spp. dari Saluran Pencernaan Entok (Cairina moschata) Sebagai Kandidat Probiotik Unggas khairunnisah khairunnisah; Fatimah Azh Zhahro Bagis; Fitri Andriani; Khairil Anwar; Zaid AL Gifari; Anwar Rosyidi; Muhamad Ali
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.703 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10835

Abstract

Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat berguna untuk meningkatkan produktivitas ternak baik kecernaan pakan maupun kesehatan. Saluran pencernaan merupakan salah satu sumber probiotik. Bakteri asam laktat (BAL) merupakan mikroorganisme yang banyak dimafaatkan sebagai probiotik untuk ternak unggas dan mempunyai keunggulan mampu menghasilkan enzim ekstraseluler. Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi bakteri dari saluran pencernaan Entok (Cairina moschata) untuk mendapatkan bakteri asam laktat dari genus Pediococcus spp. dan Lactobacillus spp. sebagai kandidat probiotik unggas. Isolasi dilakukan dengan mengambil isi dalam pada saluran pencernaan kemudian diencerkan dengan pengenceran bertingkat dan dibiakkan dengan metode pour plate pada media MRS. Kemudian dipilih koloni bakteri yang berbeda untuk isolasi lebih lanjut. Isolat bakteri diambil dari 3 sumber yakni proventrikulus, duodenum, dan ileum. Identifikasi dilakukan secara morfologi dan fisiologi. Identifikasi morfologi meliputi identifikasi koloni bakteri dan sel bakteri. Identifikasi secara fisiologi dilakukan dengan uji katalase, pembentukan gas H2S, produksi indol, motilitas, dan kemampuan memfermentasi karbohidrat. Kakteristik bakteri Pediococcus spp. dan Lactobacillus spp. sebagai kandidat probiotik unggas dilihat kemampuan menghasilkan enzim fitase dan protease, serta aktivitas antimikroba patogen Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil identifikasi secara morfologi, fisiologi, kemampuan dalam menghasilkan enzim fitase dan protease, serta aktivitas antimikroba 5 isolat untuk identifikasi berdasarkan gen sekuen 16S rRNA. Hasil sekuensing menunjukkan isolat D3 merupakan Pediococcus pentosaceus strain AM26, isolat P2 merupakan Pediococcus pentosaceus strain L1, dan isolat M1S dan M8S merupakan Lactobacillus salivarius strain RBL73, serta M3S merupakan Lactobacillus salivarius strain 2968.
PEMBERDAYAAN REMAJA MASJID RIYADUSSHALIHIN CAKRANEGARA BARAT MELAUI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN KEAGAMAAN DALAM MEMBANGUN GENERASI SEHAT DAN RELIGIUS Musanip, Musanip; Al Gifari, Zaid; Pahmi, Khairil; Iswaini, Dedi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v7i2.6838

Abstract

Program pemberdayaan remaja masjid Riyadusshalihin, Cakranegara Barat, berfokus pada integrasi pendidikan kesehatan dan keagamaan sebagai upaya membangun generasi yang sehat dan religius. Masjid menjadi platform yang strategis untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku remaja. Melalui pendekatan partisipatif, program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk remaja masjid, pengurus masjid, tokoh agama, tokoh masyarakat dan ahli kesehatan. Kegiatan program mencakup serangkaian kegiatan berupa ceramah/presentasi, diskusi, dan praktek kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan fisik dan spiritualitas dalam Islam. Masjid menjadi tempat bagi remaja untuk belajar tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan jiwa, serta mendalami nilai-nilai keagamaan yang akan membimbing mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Melalui program ini, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan kesadaran remaja tentang kesehatan dan keagamaan sebesar 33.28%. Integrasi pendidikan kesehatan dan keagamaan di masjid merupakan strategi yang efektif dalam membentuk karakter dan moralitas remaja. Melalui kolaborasi dan dukungan yang kuat dari masyarakat dan pengurus masjid, program pemberdayaan remaja di Masjid Riyadusshalihin diharapkan menjadi kegiatan kontinu dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja menuju generasi yang sehat dan religius.
Penyuluhan Manajemen Beternak Sapi Potong Di Kelompok Ternak Tunas Maju Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah: Counseling on Beef Cattle Management in Tunas Maju Livestock Group, Setanggor Village, West Praya Subdistrict, Central Lombok District Karni, Ine; Amalyadi, Rezki; Wandira, Ica Ayu; Aminurrahman; Nano Septian, I Gede; Al Gifari, Zaid; Aryadin Putra, Ryan; Anwar, Khairil
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6596

Abstract

Penyuluhan manajemen beternak sapi potong memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penyuluhan manajemen beternak sapi potong yang dilakukan di Kelompok Ternak Tunas Maju, Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Metodologi yang digunakan meliputi survei, wawancara, dan observasi langsung terhadap anggota kelompok ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan yang diberikan berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam aspek manajemen pakan, kesehatan ternak, dan reproduksi. Peternak yang mengikuti penyuluhan secara aktif menunjukkan peningkatan signifikan dalam praktik beternak yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain itu, hasil evaluasi juga mengungkapkan bahwa penyuluhan membantu mengatasi beberapa masalah yang dihadapi peternak, seperti kekurangan pakan dan penyakit ternak. Kesimpulannya, penyuluhan manajemen beternak sapi potong di Kelompok Ternak Tunas Maju telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraan peternak. Rekomendasi untuk penyuluhan selanjutnya adalah peningkatan frekuensi dan variasi materi penyuluhan, serta pengembangan program pelatihan yang lebih komprehensif untuk menjawab kebutuhan spesifik peternak di wilayah tersebut.
The Effect of Adding Lactic Acid Bacteria Type Pediococcus pentosaceus on Phosphorus Content of Rice Bran Al Gifari, Zaid; Andriati, Rina; Ali, Muhamad; anwar, Khairil
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 11 No 1 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v11i1.222

Abstract

This study aims to evaluate the effect of fermentation with lactic acid bacteria Pediococcus pentosaceus on phosphorus content in rice bran. This bacteria is a probiotic isolated from animal intestinal microflora, with high colonization ability due to its suitability to the original environment. The study focused on the ability of the isolate to break down phytic acid bound to the bran, with the main indicator being an increase in phosphorus levels. The fermentation results showed the highest viability at an incubation temperature of 37°C, with a maximum number of 240 × 10⁸ CFU/g at 12 hours, but decreased thereafter. Although there was an increase in phosphorus levels, the results were not statistically significant (p>0.05) in both dry bran (P1) and wet bran (P2) treatments. The highest increase in phosphorus occurred at a temperature of 44°C (0.91±0.004%; +25%) and at 37°C (0.87±0.002%; +19%). This suggests that temperature affects the effectiveness of fermentation, but water content and incubation time may be limiting factors. Overall, fermentation of rice bran with P. pentosaceus did not show a significant increase in phosphorus levels.
Physical Quality and Organoleptic Quality of Mutton Meatballs with The Addition of Cassava Flour at Different Levels: Kualitas Fisik Dan Mutu Organoleptik Bakso Daging Kambing Dengan Penambahan Tepung Singkong Pada Level Yang Berbeda Amalyadi, Rezki; Karni, Ine; Gifari, Zaid Al; Septian, I Gede Nano; Aminurrahman, Aminurrahman
Buletin Peternakan Tropis Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.6.1.15-24

Abstract

This study aims to determine the effect of the addition of cassava flour in various levels on the physical and organoleptic quality of meatballs made from mutton. The physical and organoleptic quality tests included measurements of pH, cooking shrinkage, yield, aroma, taste, colour, and texture. The research design applied was a completely randomized design (CRD) with four treatments and five repetitions. For data analysis, ANOVA was used on physical parameters and organoleptic test with Kruskal Wallis method. The findings of the study showed that the highest pH, cooking shrinkage, and yield were achieved in P3, which was with the addition of cassava flour at the level of 20%. Aroma, flavour, and texture did not show a significant effect on the variation of the level of cassava flour addition. However, colour has a significant effect related to the level of cassava flour addition of 20%. It can be concluded that the addition of cassava flour at the level of 20% can affect the colour, pH, cooking shrinkage and yield of mutton meatballs.
Integration Of Genetic And Nutritional Factors In The Production And Quality Of Dairy Goat Milk: A Review: Integrasi Faktor Genetik Dan Nutrisi Dalam Produksi Dan Kualitas Susu Kambing Perah : Review Karni, Ine; Amalyadi, Rezki; Aminurrahman, Aminurrahman; Wandira, Ica Ayu; Gifari, Zaid Al; Septian, I Gede Nano; Anwar, Khairil
Buletin Peternakan Tropis Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.6.1.57-71

Abstract

The need for animal protein in Indonesia continues to increase, driving the popularity of goat milk as an alternative to cow's milk that is easier to digest and has health benefits. This study aims to review genetic and nutritional factors that affect the production and quality of dairy goat milk. The method used is a literature review of relevant scientific sources. Data analysis was carried out qualitatively. The results of the study indicate that genetic and nutritional factors play a major role in goat milk production. Imported goats such as Alpine (2,633 liters/lactation) and Saanen (2,621 liters/lactation) are more productive than local breeds such as Sapera (264.6 liters/lactation) and Peranakan Etawa (154.3 liters/lactation), supported by strict genetic selection and optimal maintenance management. Milk composition also varies, with Senduro goats having the highest total solids (14.30%), protein (3.74%), and fat (6.40%) compared to Alpine. Nutrition plays an important role in supporting milk production, with high protein sources such as lamtoro (32.0%) and turi (31.29%), as well as fat from turi (7.57%) and indigofera (6.15%) which increase milk fat content. Genetic and nutritional factors affect the production and quality of goat milk, with imported goats being more productive and Senduro goats being superior in milk composition. Proper feed and good management improve milk quality and livestock health. Understanding these genetic and nutritional factors is expected to be the basis for efforts to increase the productivity and quality of dairy goat milk in Indonesia
PENYULUHAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK SAPI KELOMPOK TERNAK IYE GATI DI DESA SUKADANA, KECAMATAN PUJUT, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Aminurrahman, Aminurrahman; Depamede, Sulaiman Ngongu; Suhardiani, Roro Agustien; Purnamasari, Dwi Kusuma; Noersidiq, Azhary; Amalyadi, Rezki; Karni, Ine; Septian, I Gede Nano; Musanip, Musanip; Fahrullah, Fahrullah; Muhsinin, Muhammad; Maslami, Vebera; Gifari, Zaid Al
Jurnal Pepadu Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i1.6720

Abstract

Penyuluhan manajemen ternak sapi diberikan kepada kelompok ternak Iye Gati diDesa Sukadana Kecamatan Pujut Lombok Tengah untuk meningkatkan keterampilan dalampemeliharaan, perkandangan, kesehatan, dan reproduksi sapi potong. Keberhasilanpeternakan bergantung pada pembibitan, pakan, dan manajemen pemeliharaan, denganfaktor non-genetik berkontribusi besar terhadap efisiensi reproduksi. Pengabdian inibertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penyuluhan manajemen pemeliharaan ternak sapiyang dilakukan di Kelompok Ternak Iye Gati di Desa Sukadana Kecamatan PujutKabupaten Lombok Tengah. Kurangnya pengetahuan peternak dalam pemeliharaanmenjadi tantangan utama. Penyuluhan dan pelatihan berperan penting dalam meningkatkanwawasan peternak serta mendukung ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan (SDGspoin 2). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui survei, wawancara,observasi, pemaparan materi, dan diskusi untuk meningkatkan produktivitas peternakan diDesa Sukadana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan yang diberikan berhasilmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam aspek manajemenpemeliharaan. Peternak yang mengikuti penyuluhan secara aktif menunjukkan peningkatansignifikan dalam praktik beternak yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain itu, hasilevaluasi juga mengungkapkan bahwa penyuluhan membantu mengatasi beberapa masalahyang dihadapi peternak, seperti kekurangan pakan dan penyakit ternak. Kesimpulannya,penyuluhan manajemen pemeliharaan ternak sapi di Kelompok Ternak Desa Sukadana telahmemberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraanpeternak. Rekomendasi untuk penyuluhan selanjutnya adalah peningkatan frekuensi danvariasi materi penyuluhan, serta pengembangan program pelatihan yang lebih komprehensifuntuk menjawab kebutuhan spesifik peternak di wilayah tersebut.
Peningkatan Kapasitas Peternak Tradisional melalui Optimalisasi Manajemen Kesehatan, Pakan, dan Pemeliharaan Sapi Semi-Intensif di Desa Teniga, Lombok Utara Gifari, Zaid Al; Andriati, Rina; Ashari, M.; Poerwoto, Happy; Suhardiani, Rr. Agustien; Amalyadi, Rezki; Karni, Ine; Aminurrahman, Aminurrahman; Septian, I Gede Nano; Putra, Ryan Aryadin; Anwar, Khairil
Jurnal Pepadu Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i1.6810

Abstract

Desa Teniga, yang terletak di Kabupaten Lombok Utara, merupakan salah satu wilayah dengan potensi peternakan sapi yang cukup besar, namun sebagian besar masyarakatnya masih menerapkan sistem pemeliharaan secara tradisional dan semi-intensif. Tantangan yang dihadapi peternak mencakup rendahnya pemahaman tentang manajemen kesehatan ternak, pemberian pakan yang kurang optimal, serta teknik pemeliharaan yang belum terstandarisasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peternak lokal melalui pendekatan edukatif dan partisipatif yang menekankan pada optimalisasi manajemen kesehatan, pakan, dan pemeliharaan sapi. Metode pelaksanaan meliputi diskusi kelompok terarah (FGD), penyuluhan interaktif, serta demonstrasi lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran peternak terhadap pentingnya sanitasi kandang, pemberian pakan berbasis nutrisi, serta pengelolaan kesehatan sapi secara preventif. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peternak tradisional di Desa Teniga mampu menerapkan praktik pemeliharaan sapi yang lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan ekonomi keluarga peternak.
Identification of Nuisance Animals in Edible Bird's Nest Farming in Tanjung, North Lombok Regency Septian, I Gede Nano; Aminurrahman, Aminurrahman; Karni, Ine; Amalyadi, Rezki; Gifari, Zaid Al
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 2 (2025): April-Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i2.9120

Abstract

The cultivation of edible bird's nest in North Lombok Regency is experiencing rapid growth. This can be attributed to the rising demand for edible bird's nest products. Nevertheless, the primary challenge to its advancement is the presence of nuisance animals. The objective of this study was to identify and categorise nuisance animals present in edible bird's nest cultivation sites within the boundaries of the Tanjung sub-district. The present study employed a descriptive qualitative approach, with data collection undertaken via purposive sampling. The findings of this study identified seven species of nuisance animals in edible bird’s nest cultivation in the area of Tanjung Subdistrict. The following animals are included in this category: snakes, rats, geckos, owls, bats, cockroaches, and ants. These animals have the capacity to exert a direct influence on the swiftlet population, thereby diminishing edible bird’s nest production, particularly within the confines of the Tanjung Subdistrict.