Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERNAK SAPI DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT Muhammad Nursan; Sukarne Sukarne
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 18 No 2 (2021): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v18i2.1630

Abstract

Kabupaten Sumbawa Barat merupakan salah satu wilayah potensial pengembangan agribisnis ternak sapi di Indonesia karena didukung dengan ketersediaan sumberdaya lahan dan adanya taman teknologi pertanian sebagai pusat pengembangan agribisnis ternak sapi dan jagung. Keberhasilan pengembangan agribinsi ternak sapi ini sangat tergantung pada pemilihan dan penerapan strategi yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk menentukan wilayah basis pengembangan dan merumuskan strategi pengembangan agribisnis ternak sapi di Kabupaten Sumbawa Barat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data pada penelitian ini terdiri atas data primer dan data skunder. Data primer bersumber dari hasil wawancara terhadap 40 responden yang dipilih secara purposive sampling sedangkan data skunder bersumber dari Dinas terkait seperti BPS Kabupaten Sumbawa Barat, Dinas Pertanian, perkebunan dan peternakan Kabupaten Sumbawa Barat dan lainnya. Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis LQ dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah pengembangan agribisnis ternak sapi di Kabupaten Sumbawa Barat dapat dilakukan di 6 kecamatan yang meliputi Kecamatan Sekongkang, Maluk, Jereweh, Seteluk dan Poto Tano. Strategi pengembangan agribisnis yang perlu diterapkan yaitu strategi strength-opportunity (SO) yang meliputi strategi Peningkatan populasi dan produktivitas ternak sapi dengan memanfaatkan teknologi reproduksi, dan taman teknologi pertanian, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM peternak melalui pelatihan manajemn usaha dan pemanfaatan teknologi peternakan, integrasi sistem agribisnis ternak sapi dari hulu ke hilir, optimalisasi peran dan dukungan pemerintah dan swasta dalam mengembangkan usaha agribisnis ternak sapi. Kata kunci: Strategi Pengembangan, Agribisnis, Ternak Sapi, Analisis LQ, Analisis SWOT
Effectiveness Test of Duck Mie (Innovation of Noodle-shaped Feed) on Peking Duck Productivity Sukarne Sukarne; Muhammad Nursan
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 2 (2022): April - June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i2.3429

Abstract

Low feed efficiency is often an obstacle in duck farming business. The morphology of the duck's beak which is only suitable for muddy habitats causes ducks to be often inefficient in consuming feed in the form of mash, crumble or pellet. Thus, duck mie (a noodle-shaped and earthworm-like duck feed) has been innovated which is the natural food for ducks in their natural habitat (rice fields and swamp areas). The main ingredients for making duck mie are cheap and potential local ingredients, such as; golden snail, rice bran, corn flour and cassava flour. The purpose of this study was to determine the extent to which the provision of duck mie in the ration affects the productivity of Peking ducks. The method used in this study was a completely randomized design (CRD) using 4 treatments with 4 replications, the research material in the form of 80 DOD Peking ducks with treatment aged 1-7 days given 100% formulated feed. Age 8-14 days adapted to 95% formulated feed + 5% Duck Mie. Age 15 – 56 days given feed formulated according to treatment T0 = 100% formulated feed, T1 = 90% formulated feed + 10% Duck Mie, T2 = 80% formulated feed + 20% Duck Mie, and T3 = 70% formulated feed + 30 % Duck Mie. The data obtained then analyzed using analysis of variance (ANOVA), then tested using Duncan's Distance Test. The research parameters were feed intake, average daily gain (ADG), feed conversion ratio (FCR) and feed efficiency. Based on the study, it was found that the provision of duck mie in the ration did not show a significant effect (P<0.05) based on consumption, ADG, efficiency and feed conversion ratio of ducks.
The Potential of Corn Waste (zea mays L.) as Ruminants Feed in Bolo District, Bima Regency Mastur Mastur; Oscar Yanuarianto; Dedy Supriadin; Ridwan Saedi; Yusuf Akhyar Sutaryono; Sukarne Sukarne
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 2 (2022): April - June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i2.3682

Abstract

Corn straw as agricultural waste is a source of feed for ruminants which has a high fiber content and still contains good nutritional value and is sufficiently available. Unfortunately, this potency has not been fully utilized by the farmer as animal feed. This condition is found in almost all regions in NTB because we still see a lot of corn straw or corn waste in general, a lot of which is wasted even burned by the community. One of the efforts that need be made so that it can be used as a source of feed is by knowing the production of corn straw and its potential as feed for ruminants in Bolo District, Bima Regency. The research was carried out by survey method by using a questionnaire. The research results showed that the area of ​​maize plants in Bolo District was 4,041.88 hectares with a harvest area of ​​3,024.76 hectares. The production of corn waste consisting of stalks, leaves, husks, cobs and silk was 3,629.66 tons in dry matter. The population of ruminants (cattle, buffalo, goats and sheep) is 10,008 heads with the largest livestock population is the cattle. From the calculation between the amount of corn waste production and the ruminant livestock population in Bolo District, Bima Regency, it can be concluded that corn waste has a high potential as feed, which is 19 percent.
The Effect of Feeding Duck Mie (Innovation in Noodle-shaped Duck Feed) on Income Over Feed Cost Sukarne Sukarne; Muhammad Nursan
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 1 (2022): January - March
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i1.3723

Abstract

Low feed efficiency is often an obstacle in duck farming. Thus, the duck feed in the form of noodles (duck mie) is innovated which resembles earthworms which is the natural food for ducks in their natural habitat (rice fields and swamp areas). The aim of this study was to determine the extent to which the provision of duck mie in the ration affects the productivity of Peking ducks. This research used a completely randomized design (CRD) method with 4 treatments and replicated four times each, the research material in the form of 80 DOD peking ducks with treatment aged 1-7 days given 100% basal formulated feed. Age 8-14 days adapted to 95% basal formulated feed + 5% Duck Mie. Age 15 – 56 days of basal formulated feeding according to treatment T0 = 100% basal formulated feed, T1 = 90% basal formulated feed + 10% Duck Mie, T2 = 80% basal formulated feed + 20% Duck Mie, and T3 = 70% basal formulated feed + 30 % Duck Mie. The research results were analyzed using analysis of variance (ANOVA), then tested using Duncan's Distance Test. The research parameters were feed consumption, daily body weight gain (DBWG), feed efficiency, feed conversion and IOFC (Income Over Feed Cost). Based on the research conducted, it was found that giving Duck Mie in the ration did not have an effect (P<0.05) on consumption, DBWG, feed efficiency and feed conversion, but had a very significant effect on the IOFC value (P>0.01).
Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Sabut Kelapa di Desa Sigar Penjalin Bulkaini; Sukarne; Syamsuhaidi; Dwi Anggara Ristami; Noviani Adhiningsih; Dian Maulana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.72 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1659

Abstract

Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung merupakan salah satu desa penghasil kelapa di Kabupaten Lombok Utara. Sebelum dijual ke konsumen, kelapa yang dihasilkan dikupas terlebih dahulu sehingga menghasilkan limbah yang disebut sabut kelapa. Sampai saat ini limbah sabut kelapa belum secara maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga menimbulkan masalah baru yaitu terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan motivasi masyarakat untuk mengolah limbah serabut kelapa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pengadaan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis seperti dibuat menjadi pot bunga, dan kotak tempat pensil. Tujuan dari program ini adalah memberdayakan masyarakat Desa Sigar Penjalin dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis. Metode yang digunakan dalam melaksanakan program adalah metode Participatory Research Appraisal (PRA) yaitu bentuk metode yang melibatkan semua anggota mitra sasaran dalam melakukan melakukan program kerja. Dari program yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa sekitar 75% anggota kelompok ibu-ibu PKK Desa Sigar Penjalin siap untuk mengolah limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa pengolahan limbah sabut kelapa menjadi barang yang bernilai ekonomis secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu PKK.
Pengolahan Limbah Kandang Menjadi Pupuk Organik di Kelompok Ternak Tunas Karya Desa Teruwai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Mastur; Harjono; Yusuf A. Sutaryono; Wahid Yulianto; Sukarne Sukarne
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.573 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1817

Abstract

Pengabdian masyarakat tentang pengolahan limbah kandang menjadi pupuk organik yang telah dilaksanakan di Desa Teruwai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat menggunakan teknologi sederhana. Kegiatan pelatihan ini telah dilaksanakan dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2021 dengan lama proses pembuatan selama 1 bulan untuk proses dekomposisi sampai pupuk dinyatakan matang atau jadi. Tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik ini telah dilaksanakan melalui dua tahap yaitu; tahap pertama adalah pemberian materi pelatihan dengan ceramah dan diskusi serta pembagian brosur sehingga peserta dapat memahami langkah-langkah teknik pembuatan pupuk organik, sedangkan tahap kedua dilaksanakan dengan cara praktik langsung agar para petani peternak lebih terampil, dimulai dari penyiapan bahan, mengumpulkan bahan dan proses pembuatan. Dari hasil pelatihan ini terbukti para peternak dapat dengan mudah mengerjakan semua tahapan dengan baik dan benar serta dijadikannya sebagai salah satu tambahan penghasilan bagi kelompok selain usaha penggemukan yang dikerjakan secara rutin. Kelompok Tunas Karya telah membuat lebih kurang 2 ton sebagai bukti bahwa kelompok melanjutkan pembuatan pupuk organik dalam jumlah besar dan membuat kemasan 25 kg agar dapat dipasarkan kepada masyarakat khususnya bagi para petani dan masyarakat yang membutuhkan.
Pelatihan Pembuatan Pakan Hay Konsentrat dan Pakan Komplit Berbasis Bahan Baku Pakan Lokal untuk Mengatasi Krisis Pakan Sukarne; Muhammad Nursan; Nurtaji Wathoni; Aeko Fria Utama FR; Dudi Septiadi; Amrussalam; Eko Supriastuti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.413 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1828

Abstract

Potensi pengembangan peternakan sapi di Pulau Lombok sangat besar. Kendati demikian, permasalahan klasik seperti kelangkaan pakan di musim-musim tertentu masih menjadi kendala besar para peternak untuk mendorong produktivitas ternak mereka. Padahal potensi limbah pertanian, perkebunan dan industri rumah tangga sebagai bahan baku pembuatan pakan komplit masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh para peternak. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan peternak berkaitan dengan ilmu nutrisi pakan ternak serta teknologi tepat guna berkaitan dengan pengolahan pakan ternak merupakan kendala utama rendahnya tingkat pemanfaatan sumber daya yang ada untuk diolah menjadi pakan ternak. Kondisi tersebut menjadi alasan utama pelaksanaan pelatihan pembuatan pakan komplit dengan bahan baku sumber daya lokal ini. Pelatihan dilaksanakan selama satu hari penuh yang dibagi menjadi dua sesi, yaitu; sesi kelas (materi) dan sesi luar kelas (praktik). Peserta pelatihan ini terdiri dari 16 peserta yang terdiri atas 14 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Pelaksanaan kegiatan sangat lancar, dimulai dari sesi materi yang sangat interaktif dan sesi praktik yang sangat dinamis. Para peserta terjun langsung membuat pakan komplit dan konsentrat sampai menghasilkan produk pakan komplit dan konsentrat yang siap kemas atau siap diberikan kepada ternak.
Pemberdayaan Peternak Perempuan Melalui Transfer Teknologi Pakan Komplit Sukarne Sukarne; Muhammad Nursan; Dahlanuddin Dahlanuddin; Aeko Fria Utama FR; Tarmizi Tarmizi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.489 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1037

Abstract

Feed is still a major problem in the development of the livestock sub-sector. So far, farmers are still relying on animal feed needs from natural grass which causes low livestock productivity and limited livestock rearing capacity. To overcome these problems, the purpose of this community service activity is to provide training and assistance to female breeders to make complete feed and implement the use of complete feed for livestock. This training activity was carried out in Wanasaba Lauk Village, East Lombok Regency. Participants in the training activity were 15 female breeders under the Ridho Ilahi Center for Animal Husbandry. The method used in this study is the delivery of materials and the practice of making complete feeds. The training activity was carried out for 2 days and assistance for the application of complete feed technology was carried out for 3 months. The result of this training is that female farmers gain knowledge and skills in producing complete feed and in terms of capacity calculations, breeders are able to maintain a minimum of 5 heads of livestock which previously was only a maximum of 2 heads. Then in terms of productivity, average daily gain (ADG) of livestock reached 0.42 Kg/day.
Implementasi Pelatihan Pakan Ternak Dalam Menunjang Optimalisasi Program 1000 Desa Sapi Di Desa Teruwai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Yusuf Akhyar Sutaryono; Sukarne; Yayat Indra Saputra; Dina Muliyani; Yayan Gunanto; Lalu Abdurrahman Wahid; Nasmi Herlina Sari; Ainun Asmawati; Ulfa Handayani; Dimas Juniarto; Siti Zulaeha
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.067 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.1865

Abstract

Program 1000 desa sapi adalah upaya peningkatan populasi dan produktifitas ternak sapi dalam rangka swasembada daging untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Salah satu desa yang menjadi pilot projek dari program ini adalah Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah dengan nama kelompok “Tunas Karya II”. Kondisi yang ada pada kelompok tersebut adalah masih menerapkan sistem peternakan tradisional, dimana ternak sapi dipelihara dan diberi makan dengan pakan yang tidak berpedoman pada kecukupan kualitas nutrisi, sehingga menyebabkan rendahnya produktifitas sapi. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan pembinaan manajemen pakan dengan memberikan pelatihan penanaman pakan ternak berkualitas, pelatihan perawatan ternak, pelatihan pengolahan limbah ternak, serta pelatihan manajemen pengadaan pakan yang cukup dan berkualitas.. Hasil yang di dapat dengan adanya pelatihan-pelatihan yang dilakukan adalah: para peternak sudah mulai menggunakan sistem beternak yang lebih baik, memperbaiki kualitas pakan yang digunakan, mulai melakukan pengolahan limbah ternak sapi menjadi kompos dan biourine, serta dapat menerapkan manajemen pengadaan pakan yang optimal.
Pengenalan Beberapa Jenis Rumput dan Teknik Budidayanya di Kelompok Ternak Tunas Karya II Desa Teruwai Mastur; Harjono; Yusuf A. Sutaryono; Suhubdy; Sukarne
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.121 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2218

Abstract

Pengenalan jenis rumput unggul dan tata cara budidayanya telah dilaksanakan dikelompok ternak Tunas Karya Desa Teruwai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah bertujuan untuk memeberikan pengetahuan tentang pengenalan ciri-ciri rumput unggul yang memeliki produsi tinggi dan mengandung nilai nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan ternak ruminansia seperti kambing, domba, sapi dan kerbau yang dipelihara oleh masyarakat baik secara individual maupun secara berkelompok. Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui dua tahap yaitu; tahap pertama adalah pemberian materi tentang pengenalan beberapa jenis rumput unggul dan ciri-cirinya yang kemudian dilanjutkan dengan materi teknik budidaya rumput unggul agar peternak dapat memilih jenis rumput yang akan mereka kembangkan sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan pelatihan budidaya langsung pada lahan yang dimiliki oleh kelompok ternak Tunas Karya serata sekaligus akan dijadikan sebagai kebun bibit rumput sehingga para peternak dapat mengambil bibit dan menanamnya pada lahan-lahan yang bertofografi miring atau dilahan perkebunan seperti dibawah tanaman kelapa dan sebagainya. Dari hasil kegiatan ini para peternak mampu membedakan beberapa jenis rumput unggul dan tata cara penanamannya serta bagaimana cara pemeliharaannya yang pada akhirnya para peternak mampu menyedikan hijaun pakan secara berkesinambungan sehingga tidak perlu mencari rumput sampai keluar desa temp;at tinggal mereka.