Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KERAGAMAN PARASITOID PADA TANAMAN PISANG DI ACEH BAGIAN BARAT Sumeinika Fitria Lizmah; Chairudin Chairudin; Evi Julianita Harahap; Risi Zahlina
Jurnal Agrotek Lestari Vol 7, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v7i1.3659

Abstract

Tanaman pisang (Musa spp.) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki nilai ekonomi di Indonesia. Dalam budidaya tanaman pisang, melibatkan peran berbagai organisme baik sebagai hama maupun musuh alami (parasitoid) yang dapat mempengaruhi produksi tanaman pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman parasitoid pada tanaman pisang di Aceh bagian Barat. Penelitian ini dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu Desa Ranto Panyang (Aceh Jaya), Desa Peunaga Cut (Aceh Barat), dan Desa Blang Sapek (Nagan Raya). Kegiatan pengidentifikasian dilaksanakan di Laboratorium Hama Fakultas Pertanian. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2019 sampai dengan Desember 2019. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Parameter yang diamati adalah keragaman parasitoid dan persentase parasitasi.Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh spesies parasitoid yang ditemukan pada tanaman pisang di ketiga lokasi, yaitu spesies Brachymeria sp., Chalcididae sp., Gasteruptiidae sp., Cotesia sp., Pediobius sp., Xanthopimpla sp., Pediobius sp., Dirhinus sp.. Tanaman pisang (Musa spp.) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki nilai ekonomi di Indonesia. Dalam budidaya tanaman pisang, melibatkan peran berbagai organisme baik sebagai hama maupun musuh alami (parasitoid) yang dapat mempengaruhi produksi tanaman pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman parasitoid pada tanaman pisang di Aceh bagian Barat. Penelitian ini dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu Desa Ranto Panyang (Aceh Jaya), Desa Peunaga Cut (Aceh Barat), dan Desa Blang Sapek (Nagan Raya). Kegiatan pengidentifikasian dilaksanakan di Laboratorium Hama Fakultas Pertanian. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2019 sampai dengan Desember 2019. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Parameter yang diamati adalah keragaman parasitoid dan persentase parasitasi.Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh spesies parasitoid yang ditemukan pada tanaman pisang di ketiga lokasi, yaitu spesies Brachymeria sp., Chalcididae sp., Gasteruptiidae sp., Cotesia sp., Pediobius sp., Xanthopimpla sp., Pediobius sp., Dirhinus sp..
Respon Pertumbuhan Vegetatif Beberapa Varietas Kelapa Sawit Terhadap Berbagai Komposisi Media Tanam Limbah di Pre Nursery Muhammad Afrillah; Ferry Ezra Sitepu; Chairani Hanum; Amda Resdiar; Evi Julianita Harahap
Jurnal Agrotek Lestari Vol 6, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v6i2.3179

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas kelapa sawit pada perlakuan penggunaan limbah pabrik kelapa sawit sebagai komposisi media tanam. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama ialah komposisi berbagai jenis media tanam limbah kelapa sawit (top soil, top soil + serat 1:1, top soil + TKKS 1:1, top soil + solid decanter 1:1, dan top soil + serat + TKKS + solid decanter 1:1:1:1) dan faktor kedua yakni varietas (Yangambi, Simalungun dan Avros). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berbagai komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada 12 dan 14 MST, dan bobot kering tajuk. Respon dari beberapa varietas Kelapa Sawit belum menunjukan perbedaan respons terhadap penggunaan komposisi media tanam limbah. Kombinasi media tanam limbah terbaik dari penelitian ini diperoleh pada penggunaan media top soil dicampur dengan serat, TKKS, dan solid decanter dengan perbandingan 1:1:1:1
UJI POLIMORPIK DAN HETEROZIGOSITAS PADA PROGENI F4 KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) TAHAN SALIN DENGAN MENGGUNAKAN MARKA SSR (Simple Sequence Repeats) Evi Julianita Harahap; Rosmayanti Rosmayanti; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Agrotek Lestari Vol 5, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.409 KB) | DOI: 10.35308/jal.v5i2.2229

Abstract

SSR marker has some merits such as quickness, simplicity, rich polymorphism and stability, thus being widely applied in genetic diversity analysis, molecular map construction and gene mapping. the purpose of this study was to determine polymorpic test and heterozygosity in F4 soybean (Glycine max (L.) Merril) progeni saline resistant characters using SSR (Simple Sequence Repeats) markers. This research was conducted in Biomolecular Laboratory, Socfindo Seed Production Laboratory (SSPL), Kebun Bangun Bandar Village Martebing District Dolok Masihul Regency Serdang Bedagai on December-May 2017. The number of samples were used 44. The five SSR primers (QS080465, QS1101, QS1112, QS100011, and Sat_091) used were specific primers, with a band pattern that was clearly visible around one or two bands. The percentage of polymorphic primers (PLP) of these three populations is high, all populations with a PLP of 100% of the saline resistant character. The effective allele number (Ne) of  7,160 for the progeny population is lower than the number of observed alleles (Na) of 10,000 which means that many progeny individuals are homozygous. The expected heterozygosity (He) value of 0.854 in the progeny population was higher than the observed heterozygosity (Ho) value of 0.027. The overall average observed heterozygosity (Ho) was 0.009 lower than the overall expected heterozygosity (He) of 0.61. This means that each character has a low heterozygosity.Keywords: Progeny F4, soybean, SSR, saline resistant, polymorphic, heterozygosity
Pengaruh Panjang Entres terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk pada Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.) Ramdy Dastama; Hendri Sahputra; Evi Julianita Harahap
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.223

Abstract

Pendahuluan: Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah atau tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18, secara resmi antara tahun 1920-1930 indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat. Beragamnya hasil produksi dan kualitas buah alpukat dapat diperbaiki dengan metode sambung pucuk. Sambung pucuk merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman dengan pertautan batang bawah dengan entris sehingga menjadi satu tanaman tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai panjang entris terhadap keberhasilan sambung pucuk pada tanaman alpukat. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Hortikultura Tanaman Pangan dan Perkebunan Saree Kabupaten Aceh Besar dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan empat taraf perlakuan yaitu panjang entris 7 cm= E1, 10 cm= E2, 13 cm= E3, dan 16 cm= E4. Parameter yang diamati berupa persentase sambung hidup, persentase entris dorman, persentase entris mati, jumlah daun dan jumlah tunas. Hasil Penelitian: perlakuan panjang entris berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun dan jumlah tunas. Perlakuan terbaik menunjukkan pada taraf panjang entris 13 cm dengan persentase sambung hidup 88%.
Pengaruh Panjang Stek terhadap Pertumbuhan Bibit Kelor (Moringea oleifera L.) di Desa Kuta Blang, Kecamatan Sama Dua, Kabupaten Aceh Selatan Nurhabibah Nurhabibah; Evi Julianita Harahap
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.225

Abstract

Pendahuluan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui panjang stek yang tepat untuk pembibitan tanaman kelor (Moringea oleifera ). Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di Kebun Desa, Gampong Kuta Blang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini di lakukan pada November sampai Desember 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 4 u Perlakuan yang diberikan berupa panjang stek 30, 45, 65, 75, dan 90 cm. Hasil Penelitian: Panjang stek 75 dan 90 cm menunjukkan hasil bibit yang baik, stek 65 cm termasuk juga stek dengan hasil bibit baik.
Analisis Kearifan Lokal Petani Padi di Desa Kuta Blang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan Afri Marlinda Dewi; Evi Julianita Harahap
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.226

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kearifan lokal petani padi di Desa Kuta Blang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada November sampai Desember 2021. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menentukan informan kunci. Informan kunci yang dimaksud disini adalah para petani yang ada di Desa Kuta Blang. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Hasil Penelitian: Jenis-jenis kearifan lokal petani Kuta Blang dalam bercocok tanam terdiri dari kenduri sawah, pra bercocok tanam yaitu penyiapan lahan dan disaat bercocok tanam. Terdapat perbedaan klasifikasi antara tanaman pertanian dan perkebunan dengan menggunakan kearifan lokal. Kearifan lokal masih dilaksanakan karena sudah menjadi budaya nenek moyang yang harus dipertahankan.
Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) Putra Susila; Hasanuddin Husin; Aboe B. Saidi; Evi Julianita Harahap; Maulidil Fajri
Jurnal Agrotek Lestari Vol 8, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v8i2.6218

Abstract

Kelor memiliki banyak manfaat. Hampir semua bagian tanaman kelor dapat dimanfaatkan oleh manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan biji kelor yang mudah tumbuh, manfaat kelor untuk nutrisi, obat tradisional dan sebagai antibodi dan desinfektan dalam mencegah covid 19. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat perkembangbiakan tanaman kelor adalah melalui budidaya vegetatif dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek kelor dan mendapatkan jenis zat pengatur tumbuh yang paling tepat untuk stek kelor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial. Perlakuan terdiri dari 7 taraf perlakuan. Setiap perlakuan dibuat 3 ulangan dan setiap ulangan disiapkan 15 tanaman, sehingga diperoleh 315 tanaman. Parameter yang diamati adalah tinggi pucuk, jumlah pucuk, jumlah tangkai daun, jumlah akar, panjang akar, bobot basah pucuk, bobot kering pucuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tunas pada 15 HST dan 30 HST. Perlakuan zat pengatur tumbuh alami tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi pucuk pada 60 HST dan 90 HST, jumlah tunas pada 15 HST, 30 HST, 60 HST, dan 90 HST, dan jumlah tangkai daun pada 15 HST, 30 HST, 60 DAP, dan 90 DAP. HST. Perlakuan ZPT alami tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah akar, panjang akar, bobot basah pucuk, dan bobot kering pucuk.
Pengenalan Hidroponik DFT (Deep Flow Technique) pada Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) untuk Pencegahan Stunting di Desa Kuta Blang Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan Evi Julianita Harahap; Dewi Junita; Chairudin Chairudin; Agustinur Agustinur; Muhammad Afrillah
Jurnal Pengabdian Agro and Marine Industry Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Agro And Marine Industry
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hydroponic Deep Flow Technique (DFT) is a hydroponic method that provides nutrients in the form of water in the form of a pool. DFT hydroponic cultivation of plants, especially pakcoy (Brassica rapa L.) can increase income, can be consumed alone at home, adds nutritional value, and can prevent stunting. The problem of stunting can be prevented by consuming nutritious food, one of which is by consuming vegetables. DFT hydroponic farming can be done in narrow areas, for example in yards, roofs, and so on. The purpose of this activity is to introduce DFT (Deep Flow Technique) hydroponics to pakcoy plants (Brassica rapa L.) as the main plant to the community in Kuta Blang Village, Samadua District, South Aceh District. This community service was carried out on Wednesday 17 November 2021. The method used in this community service was an extension method in the form of presentation of material and practices related to DFT hydroponics on pakcoy plants (Brassica rapa L.). The counseling process begins with the presentation of the material by the speaker, followed by discussion or question and answer.Keywords: Hydroponic Deep Flow Technique (DFT), pakcoy, stunting
Pengaruh Pemberian Antidepresan Terhadap Aktivitas Fisiologi Kulit Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Klon Pb260 dan Rrim921 Mawaddah Putri Arisma Siregar; Rosmayati Rosmayati; Hot Setiado; Radite Tistama; Evi Julianita Harahap
Jurnal Agrotek Lestari Vol 9, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v9i1.7599

Abstract

Tapping panel dryness lead production dropped significantly and can speed up rejuvenation. Then the leaf fall period can also reduce the value of the production of rubber annually. Therefore, the analysis of several physiological variables is especially important with the skin rubber plant so it can be an early indicator of the healing tapping panel dryness. The research aims to analyze the physiology of the bark on the rubber tree (Hevea brasiliensis Muell. Arg) clones PB 260 and RRIM 921 at the time of the leaf fall period were given antidepressants. This research was conducted at the Laboratory of Physiology Sungei Putih Rubber Research Centre. While hypothesis testing using T partially by using SPSS 20.0. The treatment factors were: Clones (RRIM 921 and PB 260), types of plants (healthy and tapping panel dryness), and use of formula (control and antidepresant). Parameters measured were thiol, inorganic phosphate (pi), sucrose. The results showed that the range of values Thiol bark is 0.1-0.9 mM, Pi is 4-20 mM and 24-60 mM sucrose. They are changed in accordance with the state of the plant and environmental factors.
PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JENGKOL SEBAGAI PESTISIDA ALAMI DI DESA LAPANG KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT Agustinur Agustinur; Sumeinika Fitria Lizmah; Vina Maulidia; Evi Julianita Harahap; Putri Mustika Sari; Dewi Fithria
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 8 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i8.2806-2810

Abstract

Kulit jengkol merupakan salah satu limbah pertanian yang menjadi permasalahan di lingkungan masyarakat. Penumpukan limbah kulit jengkol dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena dapat menghasilkan aroma dan bau yang tidak sedap. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, limbah kulit jengkol dapat diolah menjadi pupuk kompos dan pestisida nabati.  Namun informasi ini masih minim diketahui oleh masyarakat, terutama masyarakat di Kabupaten Aceh Barat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Oleh sebab itu dilakukan sosialisasi untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah kulit jengkol tersebut. Kegiatan ini dilakukan di  Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Sasaran peserta kegiatan adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani Desa Lapang. Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal.Tim Pelaksana memberikan informasi dan penyuluhan bagi masyarakat serta menampilkan contoh pengolahan limbah kulit jengkol yang sudah jadi serta cara aplikasinya melalui audio visual. Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar serta disambut antusias oleh masyarakat. Setelah mendengarkan pemaparan materi, masyarakat menjadi lebih paham mengenai pentingnya pengelolaan limbah pertanian untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat.