Claim Missing Document
Check
Articles

STRUKTUR VEGETASI SEKITAR JENIS POHON TANDUI (Mangifera rufocustata KOSTREM.) DI HULU SUNGAI SELATAN Adistina Fitriani; Eva Prihatiningtyas
Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 2 (2021): JURNAL HUTAN TROPIS VOLUME 9 NOMER 2 EDISI JULI 2021
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v9i2.11298

Abstract

This research aims to analyze the vegetation that grow around the tandui plants/ This research done to support for the ex situ and in situ conservation of natural resources,The data collected in this research used proposive sampling methodd with 15 observation plots starting from seedlings, saplings, poles and trees. The analysis data was used the Importance Value Index (INP). The results showed that the seedling rate was dominated by Jambu Air (Syzygium aqueum) 114.65%, Karet (Hevea brasiliensis) 63.38%, Ramania (Bouea macrophylla) 47.92%, sapling rate was dominated by Karet (Hevea brasiliensis) 60.5%, Jambu Biji (Syzygium aqueum) 48.19%, Jingah (Gluta renghas) 41.77%, the pole level was dominated by Karet (Hevea brasiliensis) 175.60%, Rambutan (Nephelium lappaceum) 148.62% , Sungkai (Peronema canescens) 126.64% and the tree level is dominated by Rubber (Hevea brasiliensis) 191.82%, Kelapa (Cocos nucifera) 108.78% and Langsat (Lansium domesticum) 84.60%
PENGARUH PERTUMBUHAN BIBIT TANJUNG (Mimusops elengi Linn.) TERHADAP PEMBERIAN MULSA KERING ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) The Influence Seedling Growth of Tanjung Seed (Mimusops elengi Linn.) on Dry Mulching Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) Noormela Racmawati; Adistina Fitriani; Riza Febriani
Jurnal Hutan Tropis Vol 5, No 3 (2017): JURNAL HUTAN TROPIS VOLUME 5 NOMER 3 EDISI NOVEMBER 2017
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v5i3.4794

Abstract

Pengaruh Pemberian Mulsa Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terhadap Pertumbuhan BibitTanjung (Mimusops elengi Linn.) bertujuan untuk mengetahui persentase hidup bibit Tanjung (Mimusops elengi Linn.) pada setiap perlakuan, menganalisa pengaruh pemberian mulsa kering eceng gondok (Eichhornia crassipes) terhadap pertumbuhan bibit Tanjung (Mimusops elengi Linn.) dan mengetahui pertumbuhan terbaik bibit Tanjung (Mimusops elengi Linn.) pada setiap perlakuan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 10 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan pertama kontrol (tanpa pemberian mulsa), perlakuan kedua dengan memberikan mulsa 20 gram, perlakuan ketiga dengan pemberian mulsa 40 gram dan perlakuan keempat dengan pemberian mulsa 60 gram. Persentase hidup bibit Tanjung (Mimusops elengi Linn.) di shade house tergolong sangat baik di semua perlakuan dengan nilai 100 %. Pertambahan tinggi bibit Tanjung menunjukkan perlakuan A1 memiliki pertambahan tinggi terbesar yaitu 10,0 cm. Hasil dari analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi batang dan jumlah daun karena nilai F hitung lebih kecil dari pada F tabel. Pertambahan jumlah daun semai Tanjung (Mimusops elengi Linn.) menunjukkan bahwa perlakuan A1 yang memiliki pertambahan jumlah daun terbesar yaitu 4,6 helai. Hasil analisis keragaman menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata karena nilai F hitung lebih kecil dari F tabel.Kata kunci : Mimusops elengi Linn.; Tanjung; bibit; pertumbuhan; mulsaThis research aims to know the percentage of live seeds Tanjung (Mimusops elengi Linn.) at each treatment, analyzes the influence of the giving of the mulch is dry Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) against the growth of seedlings of Tanjung (Mimusops elengi Linn.) and know the best seedling growth of Tanjung (Mimusops elengi Linn.) in each treatment. Designs used are random design complete with 4 treatments and 10 replicates. As for the treatments used, namely the control first treatment (without granting mulch), a second treatment by giving mulch 20 grams, a third treatments with the awarding of the mulch 40 grams and fourth treatment by administering mulch 60 grams. The percentage of live seeds Tanjung (Mimusops elengi Linn.) in the shade house belongs in all treatments with a value of 100%. High value added seed treatment shows that Tanjung A1 which has a high value added i.e. greatest 10.0 cm. results of the analysis of diversity shows that the treatment had no effect against the real value added high stem and leaf number because the value of count is smaller than F on F table. Increase the amount of leaves for Tanjung (Mimusops elengi Linn.) shows that the treatment that has added the number of the A1 leaves the largest i.e. 4.6 strands. The results of the analysis show the diversity of treatment has no effect because the real value of F count smaller than F table.
ANALISA USAHA LEBAH MADU HUTAN DAN KUALITASNYA BUSINESS ANALYSIS AND QUALITY OF FOREST HONEY BEE Fatriani Fatriani; Arfa Agustina Rezekiah; Adistina Fitriani
Jurnal Hutan Tropis Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Hutan Tropis Volume 2 Nomer 1 Edisi Maret 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v2i1.1619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa biaya, pendapatan dan keuntungan usaha lebah madu serta menganalisa kualitas madu yang dihasilkan oleh usaha lebah madu. Lokasi penelitian berada di Desa Telaga Langsat Kecamatan Tangkisung Kabupaten Tanah Laut. Biaya dari usaha lebah madu terhadap 214 stup atau kotak lebah madu sebesar Rp. 114.717.000,00. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 463.083.000,00 per tahun. Hasil uji laboratorium, parameter yang memenuhi standar SNI adalah kadar abu, kadar kotoran, dan kadar tembaga sedangkan kadar gula masih jauh di bawah SNI.Kata Kunci: analisa usaha, lebah madu, kualitas
EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN JATI PADA AREAL GERAKAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN Adistina Fitriani
Jurnal Hutan Tropis Vol 13, No 1 (2012): Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 13 No 1 Edisi Maret 2012
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v13i1.1495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui persentase hidup tegakan Jati, rata-rata diameter dan tinggi tegakan Jati, mengelompokkan diameter tegakan Jati dan mengetahui volume tegakan Jati dengan lokasi penelitian di Desa Pakutik Kabupaten Banjar. Hasil penelitian menunjukkan Persentase hidup tegakan  di areal tegakan Jati  di lokasi penelitian adalah sebesar 82,8%,  hal ini menunjukkan bahwa keadaan tegakan  tersebut baik dan terpelihara. Pertumbuhan tegakan  di lokasi penelitian menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, hal ini ditandai dengan diameter rata-rata tegakan  adalah 15,06 cm dan tinggi rata-rata 7,44 m. Di lapangan ditemukan tegakan  yang sudah mencapai diameter batang 22,29 cm dan Tinggi mencapai 9,10 meter. Pada Tegakan Jati  terdapat tiga (3)  kelompok diameter batang yaitu kelompok  10 cm ≤ Ø < 15 cm sebesar 54,11%, Kelompok 15 cm ≤ Ø < 20 cm sebesar 39,13% dan kelompok ketiga 20 cm up sebesar 6,76 %. Perhitungan volume tegakan  dalam petak sampel sebesar 0,5 ha yaitu sebanyak 207 pohon adalah sebesar 5,4788 m3 atau sebesar , sehingga potensi tegakan Jati  dengan luas areal 5 ha adalah sebesar 54,788 m3.Kata Kunci: Tegakan, Pertumbuhan, Jati
RESPON BAHAN STERILAN PADA EKSPLAN JELUTUNG RAWA (Dyra lowii) Rodinah Rodinah; Fakhrur Razie; Dina Naemah; Adistina Fitriani
Jurnal Hutan Tropis Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Hutan Tropis Volume 4 Nomer 3 Edisi November 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v4i3.3617

Abstract

Jelutung is a high economic value. Nature nursery jelutung problem is recalcitran seeds. Technology in vitro give solution for the supply of seeds in large quantities. The purpose of this research is to know the effect of sterilan material with jelutung eksplan, the best strilan and eksplan material. This study used Completely Randomized Design, Two factors. First factor of sterilized material (S); S1 = 70% alcohol, bayclin 20%, H2O2 17,6%, bayclin 10%; S2 = fungicide, bactericide, alcohol 70%, H2O2 17,6%, bayclin 20%; S3 = fungicide, bactericide, alcohol 70%, sublimate 0.2%, H2O2 17.6%, bayclin 20%; S4 = fungicide, bactericide, alcohol 70%, sublimate 0.2%, H2O2 17.6%, bayclin 10: s5 = fungicide, bactericide, 70% alcohol, sublimate 0.2%, H2O2 17.6%, bayclin 20% , Bayclin 10%. Second factor eksplan (E): e1= Leaf, e2 = nude. The research results obtained the smallest percentage of contamination on leaves and nudes on S5. The smallest percentage of browsed on S1 The highest percentage of live on S1. The smallest percentage of contamination on the leaves, while the lowest percentage browning on the nude and the highest live percentage on leaf explants.Jelutung merupakan tanaman bernilai ekonomis tinggi. Pembibitan jelutung  terkendala  sifat benih  recalcitran.  Teknologi secara in vitro guna penyediaan bibit  dalam jumlah banyak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bahan sterilan dengan eksplan jelutung dan bahan strilan dan eksplan yang terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dua faktor. Faktor pertama bahan sterilan (S); s1 = alkohol 70 %, bayclin 20 %, H2O2 17,6 %, bayclin 10 %  ; s2 = fungisida, bakterisida, alkohol 70 %, H2O2 17,6 %, bayclin 20 % ; s3 = fungisida, bakterisida, alkohol 70 %, sublimat 0,2 %, H2O2 17,6 %,bayclin 20 %; s4 = fungisida, bakterisida, alkohol 70 %, sublimat 0,2 %, H2O2 17,6 %,bayclin 10  : s5 = fungisida, bakterisida, alkohol 70 %, sublimat 0,2 %, H2O2 17,6 %, bayclin 20% ,bayclin 10 %.   Faktor kedua  eksplan (E) : e1 = daun, e2 = buku. Hasil  penelitian memperoleh persentase kontaminasi  terkecil pada daun dan buku  pada s5.    Persentase browning terkecil didaun   pada  s1  Persentase hidup tertinggi  pada s1. Persentase kontaminasi  terkecil pada daun, sedangkan persentase browning terendah pada buku dan persentase hidup yang tertinggi pada eksplan daun.
PERBANDINGAN IKLIM MIKRO PADA HUTAN SEKUNDER YANG TERJADI SUKSESI DI TAHURA SULTAN ADAM MANDIANGIN KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN Adistina Fitrani; Gusti Muhammad Hatta; Kamarul Asrar
Jurnal Hutan Tropis Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Hutan Tropis Volume 4 Nomer 2 Edisi Juli 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v4i2.3602

Abstract

The aim of this study is to compare the microclimate in three ages of forest succesive and the test results of the variable microclimate with the Temperature Humadity Index (THI), as well as recording the type of vegetation to calculate the density of the vegetation in the area of succession using vegetation analysis method as a factor influential in the microclimate, and then compare it to how descriptive statistics. Research result showed that the micro-climate variables in + 5 years land succession was better than results microclimate variables in land succession of age + 1 year and + 3 years. The number of vegetation and vegetation density greatly affect the temperature, humidity, and light intensity impacting on the formation of micro-climate around land succession.Tujuan dari penelitian ini yaitu membandingkan hasil pengukuran variabel iklim mikro yang diperoleh pada lahan suksesi dengan umur yang berbeda, dan menguji hasil variabel iklim mikro dengan parameter kenyamanan, serta pencatatan jenis vegetasi untuk menghitung kerapatan vegetasi di lahan suksesi tersebut menggunakan metode analisis vegetasi sebagai faktor yang berpengaruh dalam iklim mikro, kemudian membandingkannya dengan cara statistik deskriptif. Berdasarkan hasil yang didapatkan diketahui bahwa hasil variabel iklim mikro di lahan suksesi umur + 5 tahun lebih baik dibandingkan hasil variabel iklim mikro di lahan suksesi umur + 1 tahun dan + 3 tahun. Jumlah vegetasi yang tumbuh dan kerapatan vegetasi sangat mempengaruhi suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya yang berdampak pada pembentukan iklim mikro di sekitar lahan suksesi.
RESPON PERTUMBUHAN BAMBU CINA (Bambusa multiplex) TERHADAP PEMBERIAN MEDIA PUPUK HAYATI ECOFERT Saiful Rahmadani; Eny Dwi Pujawati; Adistina Fitriani
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 6 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 6 Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i6.7135

Abstract

Chinese bamboo has advantages like other bamboos, it has many roots, produces dense clumps, is able to prevent soil erosion and is a source of oxygen. This bamboo plant can be used as handicrafts, one of which is as a sketch and accessories. The purpose of this study was to analyze the effect of giving the best Ecofert biofertilizer on the growth of Chinese bamboo with the parameters of survival percentage, shoot growth and shoot height increase. This research method was carried out using a completely randomized design (CRD) which consisted of 5 different treatments, namely 1) treatment A without the application of Ecofert biofertilizer; 2) treatment B application of 10 grams of Ecofert fertilizer; 3) treatment C with 20 grams of Ecofert fertilizer; 4) treatment D application of 30 grams of Ecofert fertilizer; 4) treatment E was the application of 40 grams of Ecofert fertilizer. From each treatment, the observation of the live percentage got a value ranging from 65% to 85%, the highest result at the end of the observation was the average increase in the number of shoots in treatment E (40 grams) with the results of getting 3.12 shoots and at the average increase in shoot height the results the highest treatment B (10 grams) with the result 159.92 cmBambu cina memiliki kelebihan seperti bambu lainnya memiliki perakaran yang banyak, menghasilkan rumpun yang rapat, mampu mencegah erosi tanah dan penghasil sumber oksigen. Tanaman bambu ini dapat dijadikan kerajinan tangan salah satunya sebagai sketsel dan aksesoris. Tujuan penelitian ini agar dapat menganalisis pengaruh pemberian pupuk hayati Ecofert terbaik terhadap pertumbuhan bambu cina dengan parameter persentase hidup, pertambahan tunas dan pertambahan tinggi tunas. Metode penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan berbeda yaitu 1) perlakuan A tanpa pemberian pupuk hayati Ecofert; 2) perlakuan B pemberian pupuk Ecofert 10 gram; 3) perlakuan C pemberian pupuk Ecofert 20 gram; 4) perlakuan D pemberian pupuk Ecofert 30 gram; 4) perlakuan E pemberian pupuk Ecofert 40 gram. Dari setiap perlakuan pengamatan dari persentasi hidup mendapatkan nilai kisaran 65% sampai 85%, hasil tertinggi diakhir pengamatan dari rata-rata pertambahan jumlah tunas pada perlakuan E (40 gram) dengan hasil mendapatkan 3,12 tunas dan pada pertambahan rata-rata tinggi tunas hasil tertinggi perlakuan B (10 gram) dengan hasil 159,92 cm.
STUDI PEMBUNGAAN PADA TANAMAN TANJUNG (Mimusops elengi) DI PERSEMAIAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Wildani Syahri Ramadhan; Adistina Fitriani; Yusanto Nugroho
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 5 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 5 Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i5.6154

Abstract

This research is purpose to observe development Tanjung flowering by looking at the influence light intensity through. Comparisons from different directions and to observe of the influence process tanjung flowering plants. Metode of this research is oberling and mensuration. The results of this research is light intensity give effect to efficiency tanjung flowering. Photosynthesis depending on the position or locationPenelitian ini bertujuan untuk mengamati perkembangan Tanjung berbunga dengan melihat pengaruh intensitas cahaya melalui. Perbandingan dari arah yang berbeda dan untuk mengamati proses pengaruh tanaman berbunga tanjung. Metode penelitian ini adalah oberling dan mensuration. Hasil penelitian ini adalah intensitas cahaya memberikan efek pada efisiensi pembungaan. Fotosintesis tergantung pada posisi atau lokasi
Pemanfaatan eceng gondok sebagai pupuk organik di desa pemangkih tengah Arfa Agustina Rezekiah; Adistina Fitriani; Yasinta Nur Shiba; Junaedi Junaedi
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i2.5803

Abstract

Pemangkih Tengah merupakan desa merupakan kawasan yang dikelilingi oleh lahan rawa pasang surut. kurang lebih 80% lahan rawa pasang surut tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian tanaman padi.  Di lahan yang berawa dan tidak dimanfaatkan untuk pertaian banyak ditumbuhi oleh  gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes)  yang berdampak pada pemanfaatan perairan.  Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan eceng gondok sebagai pupuk. Pupuk organik berbahan eceng gondok mampu memperbaiki struktur fisik tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara, dan pertumbuhan vegetatif. Tim PKM menjadikan kegiatan pembuatan pupuk ini sebagai program dalam mengatasi masalah lingkungan yang ada di desa Pemangkih Tengah RT 06 RW 01. Program ini dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan eceng gondok, pembuatan pupuk organik dan penanaman sayuran di pekarangan menggunakan pupuk organik eceng gondok.  Proses pembuatannya dimulai dengan persiapan alat, pengambilan bahan (eceng gondok,  dan sekam), pencacahan dan pengeringan, pencampuran dan fermentasi, yang terakhir adalah pengemasan pupuk. Tim PKM berhasil membuat pupuk organik dengan bahan utama eceng gondok dan memberikan edukasi cara membuatnya kepada masyarakat. Selain itu, produk pupuk organik eceng gondok dapat dipasarkan secara luas, sehingga menciptakan peluang usaha baru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat DesaPemangkih Tengah.
RESPON PERTUMBUHAN KAYU PUTIH (Melaleuca cajaputi) TERHADAP PEMBERIAN MEDIA PUPUK HAYATI ECOFERT Faisal Anwar; Eny Dwi Pujawati; Adistina Fitriani
Jurnal Sylva Scienteae Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Sylva Scienteae Vol 6 No 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v6i1.8199

Abstract

Cajuput has the advantage of being able to grow in dry to wet soil. Cajuput plant is one of the producers of essential oils that are used as ingredients for health or pharmaceutical products. One of the essential oil needs for eucalyptus oil is still lacking in production. Therefore it is necessary to have a certain treatment so that the growth of eucalyptus can be even better. The purpose of this study was to analyze the effect of eucalyptus growth based on live percentage parameters, height growth parameters, diameter and shoots with the application of Ecofert biofertilizer. This research method was carried out using a completely randomized design (CRD) which consisted of 5 different treatments, namely 1) treatment A without the application of Ecofert biofertilizer; 2) treatment B application of 10 grams of Ecofert fertilizer; 3) treatment C with 20 grams of Ecofert fertilizer; 4) treatment D application of 30 grams of Ecofert fertilizer; 4) treatment E was the application of 40 grams of Ecofert fertilizer. From each treatment, the observation of the percentage of life got a range of 90%-100%, the highest result at the end of the observation of the average height increase in the E 40 grams treatment was 32.445 cm, the average increase in diameter in the E 40 grams treatment was 3.83 mm, and the growth of shoots with the highest value in treatment E was 20.9 shootsKayu putih memiliki kelebihan bisa tumbuh di tanah kering hingga basah. Tanaman kayu putih salah satu penghasil minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan produk kesehatan atau farmasi. Kebutuhan minyak atsiri salah satunya untuk minyak kayu putih masih kekurangan produksinya. Maka dari itu perlu adanya perlakuan tertentu agar pertumbuhan kayu putih bisa lebih baik lagi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan tanaman kayu putih bedasarkan parameter persentase hidup, parameter pertambahan tinggi, diameter dan tunas dengan pemberian pupuk hayati Ecofert. Metode penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan berbeda yaitu 1) perlakuan A tanpa pemberian pupuk hayati Ecofert; 2) perlakuan B pemberian pupuk Ecofert 10 gram; 3) perlakuan C pemberian pupuk Ecofert 20 gram; 4) perlakuan D pemberian pupuk Ecofert 30 gram; 4) perlakuan E pemberian pupuk Ecofert 40 gram. Dari setiap perlakuan pengamatan dari persentasi hidup mendapatkan kisaran 90%-100%, hasil tertinggi diakhir pengamatan dari rata-rata pertambahan tinggi pada perlakuan E 40 gram mendapatkan 32,445 cm, pada pertambahan rata-rata pertambahan diameter diperlakuan E 40 gram sebesar 3,83 mm, dan pertambahan tunas dengan nilai tertinggi pada perlakuan E sebesar 20,9 satuan tunas